*P. Benediktus Bere Mali, SVD*
Seorang Anak yang sangat pintar di sekolah dasar mengalami putus harapan untuk melanjutkan sekolahnya setelah Ibunya sangat mencintainya meninggal secara mendadak karena serangan jantung. Guru Wali kelasnya di Sekolah dasar itu datang ke Rumah Anak didiknya setelah Anak didiknya tidak muncul di Sekolah seminggu lamanya usai Ibunya meninggal dan dimakamkan. Guru Wali kelas sangat mencintai Anak didiknya yang sangat cerdas tetapi ia sedang putus harapan untuk melanjutkan sekolahnya setelah ibunya kembali ke Rumah Tuhan di Surga. Guru Wali Kelas senantiasa datang ke Rumah Anak didiknya dengan penghiburan dan kekuatan kepada Anak didiknya yang masih duduk di kelas empat Sekolah dasar. Tujuan Guru Wali kelas datang menghibur Anak didik itu adalah agar Anak didiknya kembali mendapat Roh Penghiburan yang menguatkannya dalam menerima duka yang sangat dalam itu dan dengan demikian pikirannya bisa terbuka untuk kembali memiliki semangat dalam Roh Kudus untuk Sekolah karena hanya lewat pendidikan yang baik dapat Menata masa depannya yang lebih Baik. Pada titik Tertentu harapan wali kelas itu pun terpenuhi bahwa Anak menerima peristiwa duka yang sangat dalam itu dan secara perlahan tapi pasti bangkit ke Sekolah melanjutkan proses belajar di Sekolah. Prestasi pun kembali diraih di sekolahnya. Guru Wali Kelas sangat bahagia menyaksikan prestasi Anak didiknya.
Yesus akan berpisah secara fisik dengan para muridNya. Yesus sebagai Guru yang sangat unggul sesaat lagi akan pergi berpisah untuk selamanya dari komunitas para muridNya. Ada berbagai perasaan para muridNya mendengar kata perpindahan dengan Sang Guru Hebat.
Ada yang bingung, cemas, dan takut dan masih berbagai perasaan lain yang muncul di dalam diri para murid tentang kelanjutan kehidupan dan misi komunitas para murid setelah guruNya pergi secara fisik dan tidak akan kembali lagi secara fisik Pula.
Yesus Tahu semua perasaan para muridNya. Karena itu Yesus memberikan janji wasiat di depan para murid sebelum Yesus berpisah dengan mereka.
Wasiat itu keluar dari mulut Yesus dan ditulis dalam Kitab Suci seperti dalam Injil Suci hari ini.
Setelah Yesus pergi, Yesus mengutus Roh Penghibur dari Bapa di Surga kepada para murid. Roh Penghibur itu menguatkan para murid dalam menghadapi peristiwa duka yang mendalam atas kepergian Sang Guru. Roh Penghibur itu akan menguatkan dan memberikan keberanian kepada Para Murid untuk menerima kenyataan bahwa Sang Guru telah pergi dan Roh Penghibur yang membimbing dan menguatkan mereka dalam memberi kesaksian kepada dunia tentang karya Yesus di bumi. Roh Penghibur setia mendampingi para murid dalam memberi kesaksian yang benar tentang semua yang telah dilakukan Yesus Sang Guru untuk keselamatan dunia. Roh Penghibur selalu mendiami hati dan budi para murid untuk bereaksi tentang kebenaran yaitu Yesus yang diutus Bapa ke dunia untuk kebaikan Umat manusia yang percaya kepadaNya.
Roh Kebenaran itu tidak tampak secara fisik tetapi seperti angin, tak kelihatan, tetapi dapat dirasakan dan dialami manusia. Roh Kebenaran itu dapat dirasakan oleh para murid yang percaya karena itu perlu dan semestinya para murid bersaksi tentang kebenaran sejati bersumber dari Yesus, Bapa, dan Roh Kudus itu sendiri. Roh Kebenaran yang tak kelihatan dapat dilihat oleh indera mata manusia di dunia, lewat dan dalam kesaksian tentang Sang Kebenaran oleh para murid.
Mengatakan kebenaran adalah benar dan yang salah adalah salah di depan mata dunia terutama di depan mata para penguasa dunia yang tidak benar dalam memimpin, akan mendapat banyak tanggapan berupa penolakan bahkan ancaman pembunuhan bahkan kematian nyawa. Semuanya itu akan dialami para murid karena Sang Guru sudah mengalami semuanya itu. Roh Kebenaran lah akan menguatkan dan memberanikan para murid untuk setia memberi kesaksian yang benar dalam kata dan perbuatan agar kebenaran sejati dari Surga dapat Hadir dan dirasakan oleh dunia.
Paulus adalah murid Yesus setelah Yesus Bangkit dari alam maut. Roh Kebenaran yang diutus Yesus telah memberanikan Paulus mewartakan Kristus yang telah Bangkit kepada dunia. Kesaksian yang benar dari Paulus mendapat hasil yang baik. Lidia dan seluruh keluarganya percaya pada Kristus dan dibaptis dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Keluarga Lidia penuh sukacita dalam Roh Penghiburan, menjadi sebuah basis kesaksian tentang Sang Kebenaran Sejati mulai dari keluarga. Roh Penghiburan setia hadir dalam keluarga Lidia dan memberi Penghiburan kepada keluarga Lidia yang sedia menerima para murid di rumahnya untuk bersaksi tentang sang kebenaran mulai dari keluarga Lidia dan selanjutnya kepada masyarakat luas. Keluarga adalah Gereja domestik dalam memberi kesaksian yang benar dalam kata dan perbuatan dengan penuh sukacita dalam bimbingan Roh Penghiburan yang diutus Bapa dari dalam Surga. ***
Liturgia Verbi (B-I)
Hari Biasa Pekan Paskah VI
Senin, 10 Mei 2021
Bacaan Pertama
Kis 16:11-15
"Tuhan membuka hati Lidia,
sehingga ia memperhatikan apa yang dikatakan oleh Paulus."
Pembacaan dari Kisah Para Rasul:
Setelah Paulus mendapat pesan dari Surga
supaya menyeberang ke Makedonia,
kami, Paulus dan Silas,
bertolak dari Troas dan langsung berlayar ke Samotrake.
Keesokan harinya tibalah kami di Neapolis;
dari situ kami ke Filipi, kota pertama di bagian Makedonia ini,
suatu kota perantauan orang Roma.
Di kota itu kami tinggal beberapa hari.
Pada hari Sabat kami ke luar pintu gerbang kota.
Kami menyusur tepi sungai
dan menemukan tempat sembahyang Yahudi,
yang sudah kami duga ada di situ.
Setelah duduk,
kami berbicara kepada perempuan-perempuan
yang ada berkumpul di situ.
Salah seorang dari perempuan-perempuan itu, yang bernama Lidia,
turut mendengarkan.
Ia seorang penjual kain ungu dari kota Tiatira,
seorang yang beribadah kepada Allah.
Tuhan membuka hatinya,
sehingga ia memperhatikan apa yang dikatakan oleh Paulus.
Sesudah dibaptis bersama-sama dengan seisi rumahnya,
Lidia mengajak kami, katanya,
"Jika kamu berpendapat,
bahwa aku sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan,
marilah menumpang di rumahku."
Ia mendesak sampai kami menerimanya.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Tanggapan
Mzm 149:1-2.3-4.5-6a.9b,R:4a
Refren: Tuhan berkenan kepada umat-Nya.
*Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru!
Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh!
Biarlah Israel bersukacita atas Penciptanya,
biarlah Sion bersorak-sorak atas raja mereka!
*Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian,
biarlah mereka bermazmur kepada-Nya
dengan rebana dan kecapi!
Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya,
Ia memahkotai orang-orang yang rendah hati dengan keselamatan.
*Biarlah orang-orang saleh beria-ria dalam kemuliaan,
biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur!
Biarlah pujian pengagungan Allah
ada dalam kerongkongan mereka;
itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.
Bait Pengantar Injil
Yoh 15:26b.27b
Roh Kebenaran akan bersaksi tentang Aku, sabda Tuhan;
tetapi kamu juga harus bersaksi.
Bacaan Injil
Yoh 15:26-16:4a
"Roh kebenaran bersaksi tentang Yesus."
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:
Dalam amanat perpisahan-Nya
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,
"Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang,
yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa,
Ia akan bersaksi tentang Aku.
Tetapi kamu juga harus bersaksi,
karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku.
Semuanya ini Kukatakan kepadamu,
supaya kamu jangan kecewa dan menolak Aku.
Kamu akan dikucilkan;
bahkan akan datang saatnya
bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka
bahwa ia berbuat bakti bagi Allah.
Mereka akan berbuat demikian,
karena mereka tidak mengenal baik Bapa maupun Aku.
Tetapi semuanya ini Kukatakan kepadamu,
supaya apabila datang saatnya kamu ingat,
bahwa Aku telah mengatakannya kepadamu."
Demikianlah sabda Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar