*P. Benediktus Bere Mali, SVD*
Dalam setiap kelompok berdasarkan Suku, asal, bakat, partai, dan organisasi pasti ada Pemimpin dengan teamnya untuk membantu anggotanya agar anggota merasa memiliki kelompok organisasinya. Pemimpin dan team pengurus organisasi memiliki batas tempat dan waktu masa kepemimpinan dan sesudahnya akan diganti dengan pemimpin dan teamnya yang baru. Regenerasi ini perlu untuk keberlanjutan kehidupan organisasi sesuai perkembangan dan tuntutan zaman dalam mengembangkan visi dan misi sebuah organisasi. Pemimpin dengan teamnya yang lama diganti dengan pemimpin dan teamnya yang baru untuk mengupdate cara-cara baru dalam mengembangkan visi misi utama organisasi sesuai konteks zamannya.
Para Murid Yesus berjumlah 12 orang sebagai team inti, sesuai pendasaran biblis bahwa terdapat 12 Suku Bangsa Israel. Tetapi Yudas Iskariot sang pengkhianat telah tiada dari kelompok 12 murid itu. Pengganti harus dipilih agar kembali memenuhi keaggotaan yang berjumlah 12 Rasul.
Ada dua calon kuat ditentukan sesuai syarat-syarat untuk menggantikan Yudas Iskariot agar tidak terjadi kekosongan dalam waktu yang cukup berkepanjangan.
Dua calon itu adalah Yusuf yang disebut Barsabas atau Yustus dan Matias. Petrus pemimpin kelompok para murid berdoa kepada Tuhan sebelum terjadi pemilihan berdasarkan pembuangan undi. Intisari berdoa adalah "Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati semua orang!" Usai berdoa dilanjutkan dengan undi dan berdasarkan hasil undi bahwa Matias terpilih sebagai Rasul yang menggantikan Yudas Iskariot.
Tentu Matias belajar banyak dari pengalaman Yudas Iskariot yang telah tiada setelah mengkhianati Tuhan Yesus. Kini kita melihat spirit Yudas Iskariot dalam Organisasi adalah penghancur organisasi dari dalam sendiri. Spirit " musuh dalam selimut" telah diciptakan oleh Yudas Iskariot. Sebaliknya 11 murid dan Matias adalah orang-orang yang memiliki spirit mengokohkan organisasi dari dalam dan mengembangkan visi dan misi organisasi secara baru.
12 Murid adalah orang yang taat pada perintah Yesus. Perintah Yesus itu adalah Kasih. Kasih yang paling tinggi adalah seperti kasih seorang yang menyerahkan nyawanya bagi sahabat-sahabatnya.
Petrus bersama Matias dan para murid yang lain kini saatnya mereka membenah diri, secara khusus tentang kasih sejati. Kasih sejati adalah menyerahkan nyawa bagi sesamanya.
Yesus adalah Sang Guru telah memberi contoh, Ia memikul Salib ke Golgota, menderita sengsara di Salib, wafat di Salib dan dimakamkan dan pada Hari ketiga bangkit dari kematian sebagai puncak kemenangan atas maut dan dosa-dosa Umat manusia.
Spirit dari contoh Yesus inilah menjadi kekuatan bagi para murid dan kita semua sebagai murid Tuhan Yesus pada zaman kita ini dalam mengasihi sesama dengan menyerahkan seluruh diri bahkan nyawa adalah Simbol kehidupan itu sendiri kepada sesama yang menjadi sahabat yang kita layani.
Apakah kita mengasihi sesama? Bagaimana Anda dapat mengasah cinta kasih tulus dalam hidupmu? ***
Liturgia Verbi (B-I)
Pesta S. Matias, Rasul
Jumat, 14 Mei 2021
Bacaan Pertama
Kis 1:15-17.20-26
"Yang kena undi adalah Matias;
dengan demikian ia ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul."
Pembacaan dari Kisah Para Rasul:
Pada waktu itu berdirilah Petrus
di tengah saudara-saudara yang sedang berkumpul,
kira-kira seratus dua puluh orang banyaknya.
Ia berkata, "Hai saudara-saudara,
haruslah genap nas Kitab Suci,
yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud
tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu.
Dahulu ia termasuk bilangan kami,
dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini.
Sebab ada tertulis dalam kitab Mazmur:
Biarlah perkemahannya menjadi sunyi,
dan biarlah tidak ada penghuni di dalamnya.
Dan lagi:
Biarlah jabatannya diambil orang lain.
Jadi harus ditambahkan kepada kami satu orang
yang dipilih dari mereka
yang senantiasa datang berkumpul dengan kami
selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami,
yaitu mulai dari baptisan Yohanes
sampai hari Yesus terangkat ke sorga meninggalkan kami.
Bersama kami ia harus menjadi saksi tentang kebangkitan Yesus."
Lalu mereka mengusulkan dua orang:
Yusuf yang disebut Barsabas dan yang juga bernama Yustus,
dan Matias.
Mereka semua lalu berdoa,
"Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati semua orang!
Tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau pilih dari kedua orang ini,
untuk menerima jabatan pelayanan,
yaitu kerasulan yang ditinggalkan Yudas,
yang telah jatuh ke tempat yang wajar baginya."
Lalu mereka membuang undi bagi kedua orang itu,
dan yang kena undi adalah Matias.
Dengan demikian
Matias ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul itu.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Tanggapan
Mzm 113:1-2.3-4.5-6.7-8,R:8
Refren: Tuhan mendudukkan dia bersama para bangsawan.
*Pujilah, hai hamba-hamba Tuhan,
pujilah nama Tuhan!
Kiranya nama Tuhan dimasyhurkan,
sekarang dan selama-lamanya.
*Dari terbitnya matahari sampai pada terbenamnya
terpujilah nama Tuhan.
Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa,
kemuliaan-Nya mengatasi langit.
*Siapakah seperti Tuhan, Allah kita,
yang diam di tempat tinggi,
yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi?
*Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu
dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur,
untuk mendudukkan dia bersama-sama para bangsawan,
bersama dengan para bangsawan bangsanya.
Bait Pengantar Injil
Yoh 15:16
Bukan kamu yang memilih Aku,
tetapi Akulah yang memilih kamu.
Aku telah menetapkan kamu,
supaya kamu pergi dan menghasilkan buah,
dan buahmu itu tetap.
Bacaan Injil
Yoh 15:9-17
"Bukan kamu yang memilih Aku,
tetapi Akulah yang memilih kamu."
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:
Pada perjamuan malam terakhir
Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya,
"Seperti Bapa telah mengasihi Aku,
demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu;
tinggallah di dalam kasih-Ku itu!
Jikalau kamu menuruti perintah-Ku,
kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku,
seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku
dan tinggal di dalam kasih-Nya.
Semuanya itu Kukatakan kepadamu,
supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu
dan sukacitamu menjadi penuh.
Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi,
seperti Aku telah mengasihi kamu.
Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang
yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.
Kamu adalah sahabat-Ku,
jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.
Aku tidak menyebut kamu lagi hamba,
sebab hamba tidak tahu apa yang diperbuat oleh tuannya.
Tetapi Aku menyebut kamu sahabat,
karena Aku telah memberitahukan kepadamu
segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.
Bukan kamu yang memilih Aku,
tetapi Akulah yang memilih kamu.
Dan Aku telah menetapkan kamu,
supaya kamu pergi dan menghasilkan buah,
dan buahmu itu tetap,
supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku,
diberikan-Nya kepadamu.
Inilah perintah-Ku kepadamu:
Kasihilah seorang akan yang lain."
Demikianlah sabda Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar