*P.Benediktus Bere Mali, SVD*
Kita masih ingat kata kata kitab Suci tentang menanam, menyiram dan menumnuhkan. "Paulus yang menanam, Apolos yang menyiram dan Tuhan yang memberikan pertumbuban." Tekonologi dapat menciptakan apa yang sudah ada dan bisa memodfikasi dari apa yang ada, dalam hal ini benih agar lebih Baik dan lebih cepat pertumbuban. Tetapi pertumbuban Itu sendiri adalah milik Allah dan kuasa Allah. Allah bersabda dalam bacaan Pertama " "Segala pohon di ladang akan mengetahui, bahwa Aku, Tuhan, merendahkan pohon yang tinggi dan meninggikan pohon yang rendah, membuat pohon yang tumbuh menjadi layu kering, dan membuat pohon yang layu kering bertaruk kembali. Aku, Tuhan, yang mengatakannya dan akan membuatnya." Misteri kehidupan ada dalam pertumbuban Itu sendiri. Tumbuh artinya hidup. Hidup dan tidak hidup ada dalam kuasa Tuhan sendiri. Tuhan bilang hidup pasti hidup. Tuhan katakan stop hidup pasti tidak hidup lagi. Kita ingat saat Tuhan mengutuk pohon ara yang tidak berbuah dan pohon itu mati.
Mister kehidupan dan pertumbuban inilah dijelaskan dalam Bacaan Kedua. Orang yang percaya pada Kristus adalah hidup. Percaya kepada Kristus adalah sumber kehidupan Itu sendiri. Yoh 14:6 ketika seorang Murid namanya Thomas tidak mengerti Jalan menuju kehidupan, Yesus memberikan jawaban pasti, "Akulah jalan kebenaran dan kehidupan. Hanya melalui Aku setiap orang yang percaya kepada-Ku mencapai kehidupan kekal di dalam Surga." Misteri kehidupan ada dalam Tuhan Yesus.
Misteri kehidupan itulah yang dijelaskan dalam dua perumpamaan. Kata Kunci hidup dari benih. Siapa menabur benih. Malam mengeluarkan tunas yang hidup. Pagi Tunas nertumbuh subur sampai besar dan berbuat dan pada saatnya dipanen. Tumbuhan itu misteri. Tanam, siram, rawat adalah usaha manusia. Manusia menanam, menyiram tetapi Tuhan yang memberi pertumbuban.
Perumpaan kedua tentang benih sesawi. Sebuah benih yang biasa dalam konteks Israel dan mudah dimengerti oleh pendengar. Benih sesawi Itu paling kecil, ditanam, disiram dan nertumbuh besar berdaun lebat dan banyak burung datang berlindung nyaman di bawah pohon sesawi. Hal Kerajaan Allah diumpamakan dengan perumpaan ini. Pesan perumpamaan tentang benih sesawi ini sangat mendalam bagi iman dan kepercayaan pendengar. Benih itu adalah sabda Allah, penaburnya adalah Kristus. Setiap orang yang datang kepada-Nya akan hidup selama-lamanya.
Kita yang beriman bekerja dan berdoa. Seperti seorang petani kita menyiapkan benih, menyiapkan lahan, menanam, menyiram, merawat, memupuk, sampai berbuah lebat dan berhasil baik tetapi pertumbuban dan kehidupan adalah misteri bagi kita dan Tuhan adalah hidup dan kehidupan bagi kita. Allah yang memberi kehidupan. Kita menanam, menyiram, tetapi Tuhan yang memberi pertumbuban. Hidup di Dunia dan kehidupan kekal di Surga adalah milik Tuhan. Hidup dan mati kita adalah milik Tuhan.
Liturgia Verbi (B-I)
Hari Minggu Biasa XI
Minggu, 13 Juni 2021
Bacaan Pertama
Yeh 17:22-24
"Allah meninggikan pohon yang rendah."
Pembacaan dari Nubuat Yehezkiel:
Beginilah firman Tuhan Allah,
"Aku sendiri akan mengambil sebuah carang
dari puncak pohon aras yang tinggi
dan menanamnya;
Aku mematahkannya
dari pucuk yang paling ujung dan yang masih muda
dan Aku sendiri akan menanamnya di atas sebuah gunung
yang menjulang tinggi ke atas;
di atas gunung Israel yang tinggi akan Kutanam dia,
agar ia bercabang-cabang dan berbuah,
dan menjadi pohon aras yang hebat;
segala macam burung dan unggas akan tinggal di bawahnya,
mereka akan bernaung di bawah cabang-cabangnya.
Maka segala pohon di ladang akan mengetahui,
bahwa Aku, Tuhan, merendahkan pohon yang tinggi
dan meninggikan pohon yang rendah,
membuat pohon yang tumbuh menjadi layu kering,
dan membuat pohon yang layu kering bertaruk kembali.
Aku, Tuhan, yang mengatakannya dan akan membuatnya."
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Tanggapan
Mzm 92:2-3.13-14.15-16,R:2a
Refren: Sungguh baik menyanyikan syukur kepada=Mu, ya Tuhan.
*Sungguh baik menyanyikan syukur kepada Tuhan,
dan menyanyikan mazmur bagi nama-Mu, ya Yang Mahatinggi,
memberitakan kasih setia-Mu di waktu pagi,
dan kesetiaan-Mu di waktu malam.
*Orang benar akan bertunas seperti pohon kurma,
akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon,
mereka yang ditanam di bait Tuhan
akan bertunas di pelataran Allah kita.
*Pada masa tua pun mereka masih berbuah,
menjadi gemuk dan segar,
untuk memberitakan bahwa Tuhan itu benar,
bahwa Ia Gunung Batuku, dan tidak ada kecurangan pada-Nya.
Bacaan Kedua
2Kor 5:6-10
"Kami berusaha, entah di dalam tubuh entah di luarnya,
supaya kami berkenan kepada Allah."
Pembacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus
kepada Jemaat di Korintus:
Saudara-saudara,
hati kami senantiasa tabah!
Meskipun kami sadar bahwa
selama kami mendiami tubuh ini,
kami masih jauh dari Tuhan,
-- sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya,
bukan karena melihat --
toh hati kami tabah!
Tetapi kami lebih suka beralih dari tubuh ini
untuk menetap pada Tuhan.
Sebab itu kami berusaha, entah di dalam tubuh entah di luarnya,
supaya kami berkenan kepada-Nya.
Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus,
supaya setiap orang memperoleh apa yang patut ia peroleh,
sesuai dengan yang ia lakukan dalam hidup ini,
baik ataupun jahat.
Demikianlah sabda Tuhan.
Bait Pengantar Injil
Benih itu adalah sabda Allah, penaburnya adalah Kristus.
Setiap orang yang datang kepada-Nya
akan hidup selama-lamanya.
Bacaan Injil
Mrk 4:26-34
"Memang biji itu paling kecil di antara segala jenis benih,
tetapi apabila ditaburkan, ia tumbuh menjadi lebih besar."
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:
Sekali peristiwa
Yesus mengajar di hadapan orang banyak, kata-Nya,
"Beginilah hal Kerajaan Allah:
Kerajaan Allah itu seumpama orang yang menaburkan benih di tanah.
Malam hari ia tidur, siang hari ia bangun,
dan benih itu mengeluarkan tunas,
dan tunas itu makin tinggi!
Bagaimana terjadinya, orang itu tidak tahu.
Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah,
mula-mula tangkai, lalu bulir,
kemudian butir-butir yang penuh isi pada bulir itu.
Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit,
sebab musim menuai sudah tiba."
Yesus berkata lagi,
"Dengan apa hendaknya kita bandingkan Kerajaan Allah itu?
Atau dengan perumpamaan manakah kita hendak menggambarkannya?
Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah.
Memang biji itu yang paling kecil
dari pada segala jenis benih yang ada di bumi.
Tetapi apabila ditaburkan,
ia tumbuh dan menjadi lebih besar
daripada segala sayuran yang lain,
dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar,
sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya."
Dalam banyak perumpamaan yang semacam itu
Yesus memberitakan firman kepada mereka
sesuai dengan pengertian mereka,
dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka.
Tetapi kepada murid-murid-Nya
Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri.
Demikianlah sabda Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar