GEREJA YANG MENDERITA
2Mak 12:43-46; 1Kor 15:12-34;Yoh 6:37- 40
Misa di Kapela Soverdi Surabaya
Jumat Pertama 2 Nopember 2012
(Rm. Benediktus Bere Mali, SVD)
Hari
ini adalah Peringatan Wajib Semua Arwah Orang Beriman. Mereka adalah Gereja
yang menderita.
Kita
adalah Gereja yang sedang berziarah memberikan tempat yang istimewa bagi Gereja
yang menderita di dalam Kalender Liturgi Gereja Katolik. Gereja yang sedang
berziarah bersama Gereja Para Kudus di Surga mendoakan mereka dengan tujuan
utama yaitu agar dosa anggota Gereja yang menderita di api penyucian diampuni
dan diberikan tempat yang bahagia di Surga bergabung bersama Gereja Para Kudus
di Surga, sehingga bilangan anggota Gereja Para Kudus di Surga bertambah untuk
menjadi pendoa bagi Gereja yang berziarah di bumi dan Gereja yang menderita di
tempat penantian.
Apakah
Gereja yang sedang menderita, membtuhkan doa kita sebagai anggota Gereja yang
sedang berziarah, bersama Gereja yang jaya di Surga, sehingga setiap tanggal 2
November, kita secara khusus mendoakan mereka?
Ada
banyak pengalaman hidup yang memberikan jawaban. Saya mempunya pengalaman ini. Pada suatu hari
ketika saya sedang memfokuskan perhatian dan konsentrasi mengerjakan skripsi
sarjana di STFT, saya lalai berdoa untuk orang tua saya terutama untuk orang
tua yang telah meninggal dunia.
Pada
suatu saat, saya mimpi mama saya yang telah meninggal dunia. Dalam mimpi itu,
mama saya marah saya karena saya mulai melupakan mama saya dengan cara tidak
mendoakan mama saya. Malam itu, saya tersadar, dan bangun menangis, kemudian mendoakan
mama saya. Sejak malam itu saya mendoakan mama setiap hari. Pengalaman ini
menunjukkan bahwa Mama sudah berbahagia di surga berkat doa-doa saya setiap
hari bagi mama saya.
Yudas
panglima Israel, dalam bacaan pertama (2Makabe 12 : 43 - 46), mengumpulkan
kurang lebih dua ribu dirham perak dari anggota pasukan, dikirimkannya ke
Yerusalem untuk mempersembahkan kurban penghapusan dosa, bagi teman-temannya
yang gugur di dalam pertempuran perang, yang meninggal tanpa persiapan rohani,
agar mereka juga keluar dari penderitaan di api penyucian, dan dibangkitkan
masuk ke dalam kebahagiaan di surga.
Yudas
yakin bahwa orang yang meninggal dengan saleh mendapat kebahagiaan di Surga.
Untuk itu, disuruhnyalah mengadakan kurban penebus salah untuk semua orang yang
sudah mati, supaya mereka dilepaskan dari dosa mereka.
Singkatnya,
Yudas dengan pasukannya berdoa bagi teman-temannya meninggal dan memberikan
intensi misa yang dikirim ke Bait Allah Yerusalem, agar para imam mendoakan
mereka yang meninggal tanpa persiapan rohani, sehingga dosa -dosanya dihapus
dan diperkenankan mengalami kebahagiaan abadi di Surga.
Doa
Yudas dan doa kita bagi orang yang meninggal adalah Doa yang berpusat pada
Kristus. Mengapa?
Setiap
orang yang percaya kepada Kristus dan datang kepadaNya dalam doa serta memohon
kepadaNya bagi keselamatan sesama, pasti doanya dikabulkan. Kristus menghendaki
bahwa semua yang diserahkan Bapa di surga kepadaNya menjadi milikNya,
"Jangan ada yang hilang, tetapi dibangkitkanNya pada akhir zaman."
Keselamatan
di dalam Kristus, ditekankan di dalam Kisah Para Rasul 4 : 12 : "Hanya di
dalam Kristus ada Keselamatan." Juga di dalam Yohanes 14 : 6 :
"Kristus adalah satu-satunya jalan, kebenaran dan kehidupan." Hal inilah
yang ditekankan juga dalam Bacaan Kedua.
Kristus
secara tegas bersabda, melalui DiriNya, ada keselamatan. Maka kita tidak boleh
ke lain hati dalam hidup beriman dan beragama. Kita berdoa bagi keselamatan
diri dan sesama dalam nama Yesus. Karena hanya dalam nama Yesus ada keselamatan
kekal. Karena Yesus adalah satu-satunya jalan keselamatan dan kehidupan yang
kekal.
Hal
ini pula yang harus kita anut dan diperdalami dalam tahun iman, pada tahun ini.
Kita harus tetap teguh beriman di dalam dunia yang semakin membuat segalanya
relatif. Di tengah dunia yang didominasi oleh relativisme, kita harus tetap
teguh beriman kepada Kristus sumber keselamatan kita. Iman kita kepada Kristus
berdampak sosial, yaitu menyelamatkan
sesama, termasuk sesama yang telah meninggal dunia dan masih di api penyucian.
Maka kita tidak boleh berhenti mendoakan sama saudara dan anggota keluarga kita
yang telah meninggal dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar