PARA KUDUS
SELALU BERJUANG TETAP
KOMITMEN PADA MISI ALLAH
HR SEMUA ORANG KUDUS:
Why 7:2-4.9-14; 1Yoh 3:1-3; Mat 5:1-12a
Misa di Soverdi St. Arnoldus Surabaya
(Rm. Benediktus Bere Mali, SVD)
Hari ini adalah Hari Raya Semua Orang Kudus yang telah berbahagia di
Surga. Mereka itu adalah Santo dan Santa, Beato dan Beata. Mereka diberi tempat
istimewa pada tanggal 1 Nopember di dalam Kalender Liturgi Gereja Katolik.
Mengapa Gereja memberikan tempat
istimewa kepada Semua Orang Kudus?
Alasan pertama. Para kudus diberi
tempat istimewa karena teladan hidupnya bagi umat beriman sepanjang zaman. Teladan
yang mereka berikan kepada kita itu bukan berasal dari diri mereka dan
bersumber dari diri mereka sendiri.
Tetapi sumber teladan hidup mereka adalah Sabda Allah, khususnya Sabda
Bahagia yang kita dengar di dalam bacaan Injil Mateus 5 : 1 – 12a. Orang Kudus adalah orang yang miskin di hadapan Allah. Miskin
berarti mengosongkan diri dan hanya menyiapkan diri sebagai wadah bagi kediaman
Allah di dalam diri, dan Allah yang memimpin diri dalam aktivitas setiap hari. Orang
Kudus adalah orang yang rendah hati dan lemah lembut. Orang yang rendah hati
diterima di atas bumi, sesama dan tetangga. Mereka adalah orang yang memiliki
kebenaran dalam berpikir, berbicara dan berperilaku. Mereka adalah orang yang
memiliki hati yang suci. Orang yang suci hati, melihat Allah.
Para Kudus digelar Kudus oleh Gereja karena terbukti bahwa selama
hidupnya di dunia mereka berjuang menjadi orang Kudus dengan melaksanakan Sabda
Bahagia di dalam karya pelayanannya selama mereka berada di dunia. Bukti-bukti itu berasal dari para saksi mata
yang memberikan kesaksian tentang keunggulan hidup mereka di dalam kehidupan
rohani dan karya Pelayanan mereka. Kualitas kehidupan spiritual dan karya Pelayanan
mereka itu diteliti dan kemudian disahkan oleh Magisterium dalam bimbingan Roh
Kudus dalam doa, dan menjadi teladan bagi umat beriman sepanjang zaman. Mereka
menjadi orang kudus sepanjang zaman bagi semua orang. Setelah digelar kudus,
sudah menjadi milik umum, bukan milik keluarga lagi.
Alasan kedua. Orang Kudus
yang berbahagia di Surga dirayakan di
dalam Ekaristi Kudus setiap tanggal 1 Nopember, sebagai sinyal bagi umat
beriman bahwa sesungguhnya kita semua berjalan menuju satu tujuan yaitu
bersekutu dengan para Kudus di Surga kelak. Persekutuan itu secara rohani telah
mulai di dunia ini dengan berpikir, berkata, dan berperilaku kudus. Untuk itu kita meneladani cara hidup para
Kudus. Teladan orang kudus bagi kita adalah bahwa mereka selalu berjuang komitmen
pada misi Allah, dalam setiap tempat dan segala waktu.
Alasan Ketiga. Kita adalah
orang Kudus. Sejak kita dibaptis kita
telah dikuduskan dan menjadi anak Allah. Ciri khas menjadi Anak Allah adalah
pembawa kedamaian, kebenaran, kelemahlembutan dan kerendahan hati. Dengan itu
sebetulnya kita adalah orang kudus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar