BERUSAHA MASUK SURGA.
(Ef 6:1-9; Luk 13:22-30)
Misa Harian, Rabu 31 Oktober 2012
di Soverdi St. Arnoldus Surabaya.
(Rm. Benediktus Bere Mali, SVD)
Tidak ada orang yang bermutu tanpa
usaha. Tidak ada orang malas yang akan menjadi orang yang berkualitas dalam
hidup bersama.
Hanya orang yang rajin bekerja dengan
disiplin yang menjadikan dirinya orang yang berbobot di dalam kehidupan bersama
di dalam segala bidang kehidupan.
Demikian pun kehidupan yang bahagia
abadi di Surga adalah milik orang yang berusaha dengan disiplin menjalankan
syarat-syarat yang digariskan dalam Injil.
Meskipun demikian Surga ada untuk semua
orang tanpa membeda-bedakan. "..
Ingatlah bahwa Tuhan ... ada di surga, ...tidak memandang muka." (Ef 6:9).
Tuhan di dalam Surga memproklamasikan kediamanNya di dalam Surga terbuka bagi
semua orang melintas batas-batas buatan manusia.
Setiap pribadi manusia yang bercita-cita
masuk Surga harus berusaha dengan penuh kedisplinan diri, dalam segala bidang
kehidupan sipil maupun rohani.
Tetapi kemalasan pribadi dalam hidup di
dalam semua bidang kehidupan menutupi pintu Surga bagi diri sendiri.
Setiap manusia normal diberi indera yang
lengkap, juga diberi waktu 24 jam sehari. Orang yang hidup berkecukupan di
dalam segala bidang kehidupan itu, berasal dari bekerja keras dengan penuh
kedisplinan.
Misalnya, seorang petani, bekerja dengan
disiplin menggunakan waktu 24 jam yang ada di dalam sehari, hasilnya berlimpah
di akhir musim memanen.
Seorang guru yang disiplin mengajar dan
belajar dalam 24 jam sehari, pasti akan mengalami kemajuan di dalam profesinya
sebagai guru yang bermutu.
Namun kemalasan di dalam mengembangkan
profesi, akan melahirkan kebosanan dalam berkarya dan kebahagiaan (surga di
dunia) semakin menjauh dari diri kita sendiri.
Mau dekat dengan Surga dan hidup di
dalam Surga yang mulai di dalam dunia ini? Syaratnya adalah berusaha hidup
disiplin dalam semua bidang kehidupan agar menjadi manusia yang berbobot.
Bagi saya pada bulan Oktober ini, pada
akhir bulan ini, orang mau hidup berbobot harus memiliki pandangan ini: Per
Mariam Ad Jesum
Melalui Maria Sampai Kepada Yesus
Melalui iman Maria, Kita Sampai Ke Surga.
Hal itu dinyatakan di dalam doa Rosario.
Rosario adalah Mahkota Mawar.
Mahkota Mawar akan indah diletakkan
dalam wadah. Wadah yang menjadi tempat Mahkota Mawar itu pun menjadi indah bersama Mahkota Mawar.
Ketika kita berdoa Rosario secara penuh,
kita menempatkan Mahkota Mawar di dalam diri kita sebagai wadah Mahkota Mawar.
Maria yang bermahkota indah ditempatkan di dalam wadah hati iman kita. Bersama
iman Maria, kita beriman kepada Yesus sebagai sumber keselamatan kita. Bersama
Maria kita, berjalan menuju Yesus satu-satunya keselamatan kita.
Kita berdoa Rosario sebagai devosi
pribadi. Devosi khusus kepada Maria setiap hari adalah satu latihan hidup
dispilin diri dalam bidang kehidupan rohani. Hidup disiplin adalah jalan masuk
pintu yang sempit menuju Surga. Artinya ada usaha dari manusia menyambut Rahmat
Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar