Sabtu, 13 September 2008

sejenak bersama kata jiwa.

Friedrich Nietzsche : KESEPIAN Burung-burung gagak berteriakDan berdengung terbang ke kota:Salju akan turun segera -Bahagialah dia yang kini masih - berkampung halaman!Kini kau berdiri kaku,Menengok ke belakang, ah! betapa lama sudah!Mengapa kau yang tololSewaktu musim dingin menjelang - larikan diri ke dunia?Dunia itu pintu gerbangKe seribu gurun bisu dan dingin!Yang kehilangan,Yang kau kehilangan, takkan berhenti di mana pun jua.Kini kau berdiri pucat,Terkutuk untuk ngembarai musim salju,Bagaikan asap,Yang mencari langit yang lebih dingin selalu.Terbanglah, burung, teriakkanLagumu dalam nada-burung-gurun! -Umpetkanlah, kau yang tolol,Hatimu yang berdarah di dalam es dan ejekan!Burung-burung gagak berteriakDan berdengung terbang ke kota:Salju akan turun segera,Celakalah dia yang tak berkampung halaman! MAX DAUTHENDAY (1867-1918) KEPADA CIKURAIO gunung, yang nyundul angkasa,Puncakmu nyaksikan jaman segala,Engkau yang abadi, yang tak dapat menjadi tua,Tahun-tahun yang berlalu tak mengganggumu jua.Dan abad-abad yang lewat tiada pula kaurasaBila kau sejukkan dahi di angkasa.Kau telah hidup waktu lelaki pertamaMerebut hati wanita yang semula.Kau tetap akan hidup bila pasangan penghabisanLenyap pada peradaban penutupan.Betapa penting kuanggap kesusahanku.Betapa penting hari kemarin, harini dan esok.Kau mengajar melihat jauh di atas keseharian,Kau mengajar untuk percaya pada Keabadian.