Minggu, 16 Desember 2012

Kotbah Misa Hari Minggu Gaudete, 16 Desember 2012



 http://www.facebook.com/notes/beny-mali/bersukacita-menyambut-kedatangan-tuhan/10151208162898598


BERSUKACITA MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN

Zef 3 : 14-18: Flp 4 : 4-7:
Luk 3 : 10-18
Kotbah Minggu Gaudete, 16 Desember 2012
Dari Soverdi Surabaya untuk Dunia

P. Benediktus Bere Mali, SVD

Pengantar Misa

Pada Minggu Adven III ini, lilin “merah muda” di lingkaran Adven dinyalakan. Warna merah muda ini didapat dari pencampuran warna unggu (Adven) dengan warna putih (Natal). Maksudnya sukacita Natal sudah mulai kita rasakan karena sudah sangat dekat tetapi belum / tidak penuh; sukacita Natal itu sudah tak tertahankan lagi, sudah mulai kelihatan tetapi belum nampak jelas atau belum penuh. Maka Minggu Adven ketiga dalam Tahun Liturgi disebut `Minggu Gaudete”. Bahasa Latin “gaudete” berarti “sukacita”, melambangkan adanya sukacita di tengah masa pertobatan.

Kita bersukacita karena kita semakin melengkapi pertobatan kita dengan penuh sukacita dalam menyongsong Yesus sang Sukacita sejati yang akan datang  pada hari Natal.

KOTBAH

Manusia pasti mengalami ketenangan dan sukacita dalam hidupnya. Misalnya seorang pelajar atau mahasiswa  merasa lebih tenang dan merasakan getaran sukacita dalam menyambut kedatangan ujian karena semua bahan ujian telah disiapkan secara baik. Seorang tuan pesta yang akan menyelenggarakan sebuah pesta akbar, merasa tenang dan bersukacita, karena panitia pesta akbar itu sudah bekerja keras menyiapkan pesta dengan baik.

Demikian juga orang bersukacita di masa Adven ini karena persiapan semakin baik dalam menyambut kedatangan Tuhan pada Hari Raya Natal yang semakin dekat. Persiapan yang semakin lengkap itu dilambangkan dalam penyalaan lilin pink, pada minggu III Adven,yang  disebut sebagai lilin gaudete artinya lilin sukacita dalam masa pertobatan. Bertobat berarti berjalan dari jalan dosa menuju dan melalui jalan keselamatan dalam Allah.
     

Bacaan Pertama menampilkan sukacita bangsa Israel. Mereka bersukacita karena Tuhan telah menyingkirkan hukuman yang dijatuhkan atas bangsa Israel. Tuhan telah menebas binasa musuh-musuh Israel. Hal itu berasal dari buah – buah pertobatan dan kesetiaan bangsa Israel kepada Tuhan. Tuhan menyelamatkan orang yang bertobat dan tetap setia kepadaNya.

      St. Paulus dalam bacaan II mewartakan kegembiraan dalam Tuhan. Bersukacitalah dalam Tuhan. Hendaklah kebaikan hatimu diketahui banyak orang. Artinya Kegembiraan dalam Tuhan itu memiliki keunikan tersendiri. Kekhasan itu adalah kegembiraan itu dinikmati semua manusia melintas batas. Sebaliknya kegembiraan yang sangat egosentris, hanya dialami oleh kelompok tertentu dalam sebuah kebersamaan universal, kegembiraan itu bukan berasal dari Tuhan tetapi dari setan.

Kegembiraan berasal dari Tuhan yang dapat dinikmati semua orang melintas batas itu, secara lebih konkret diwartakan di dalam bacaan Injil. Orang yang bertobat dan bergembira dalam Tuhan, tidak boleh menikmati kegembiraan di atas penderitaan sesama. Orang yang bergembira dalam Tuhan harus hidup solider dengan sesama yang berkekurangan, dengan memberikan makanan, pakaian, perumahan, pendidikan, kesehatan, agar mereka juga mengalami kegembiraan dalam Tuhan. Orang yang bertobat dan bergembira dalam Tuhan tidak boleh memeras sesamanya, dan mengadakan pungutan liar, yang membawa penderitaan bagi orang lain dan keuntungan bagi diri sendiri. Orang yang bertobat dan bergembira dalam Tuhan, selalu dijiwai oleh nilai kebenaran, keadilan, kejujuran, dan kedamaian, serta memiliki semangat solidaritas yang tinggi.

Kita sedang menanti kedatangan Yesus Sang Juru Selamat yang membawa kegembiraan yang sejati bagi kita. Yesus yang kita nantikan membawa kegembiraan bagi dunia, bagi semua orang,tanpa membeda-bedakan. Yesus solider dengan semua orang. Semoga iman kita kepada Yesus yang kita nantikan itu, membuat kehadiran kita semakin membawa sukacita bagi sesama, bukan menjadi kesulitan bagi sesama, dalam komunitas, dalam paroki, dalam lingkungan wilayah kerja kita masing-masing.