Selasa, 27 Juli 2021

"Konsekuensi Anak Anak Kerajaan Allah yang baik versus Anak Anak Si Jahat yang buruk"

 

 *P.Benediktus Bere Mali, SVD*

Mendengar kata jahat dan baik saya terdiam berhenti sejenak lalu ambil kacamata di tas Buku lalu baca Buku tentang Eros dan tanathos dari Freud. Kacamata Eros dan tanathos Freud secara sangat tajam melihat teks, huruf, kata, cerita Mitos, patung, drama, tarian, peperangan, perdamaian, ilmu hitam, ilmu putih yang ada di depan mata publik merupakan ekspresi psike, jiwa manusia yang paling dalam bukan dari luar dirinya.  Ketika orang duduk dan lihat ke dalam diri mengobservasi psike yang memiliki sisi mematikan dan menghidupkan dalam paradigma Freud maka orang temukan akar soalnya dari akar sehingga solusinya pun dari akar bukan dari luar. Ketika orang melihat jahat dan baik itu dari luar diri, Freud menempatkan orang itu mengadakan kambing hitam atau kambing putih yang entah dimana kambing itu berada dan kapan kambing itu ditemukan untuk menemukan solusi atas kejahatan yang sedang di depan mata dan bahkan sedang dialami.

Freud membantu kita secara sangat tajam mendalam. Kejahatan itu ada dalam diri dan kejahatan publik adalah ekspresi dari psike jahat manusia pencetus kejahan personal ke level kejahatan publik. Tokoh Hitler pada zamanya yang merusak kehidupan manusia. Demikian juga kebaikan merupakan luapan sisi psike kebaikan personal dari level personal ke tingkat kebaikan dunia global. Ketika semua situs yang merusak di internet diblok dan tidak dapat diakses di negara negara tertentu yang mengutamakan kebaikan global maka hal ini contoh konkret Teori Freud bahwa manusia meng-off-kan signal yang jahat yang merusak dan hanya meng-on-kan signal baik yang menghidupkan dan menyelamatkan. Ini terjadi, ada, karena orang fokus pada  penggunaan kesadaran yang maksimal dalam mengutamakan sisi baik dari psike manusia secara pribadi maupun secara sosial global.

Injil hari ini fokus pada pilihan Anak baik dan Anak jahat. Anak jahat pada akhirnya hancur sebagai konsekunsinya dari kerjanya sebagai si iblis jahat perusak dan penghancur. Sebaliknya fokus pada pilihan baik yang bersumber pada Allah akan menyelamatkan pada endingnya yaitu masuk Surga. Tuhan Yesus adalah satu-satunya jalan kebaikan. Pilih Yesus dan komitmen taat pada sang kebaikan yang antar Anda sampai Surga alami sukacita abadi. ***


"Benih melambangkan sabda Allah, penaburnya ialah Kristus.

Semua orang yang menemukan Kristus, akan hidup selama-lamanya."


Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa, Pekan Biasa XVII


Selasa, 27 Juli 2021


Bacaan Pertama

Kel 33:7-11;34:5b-9.28


"Tuhan bersabda kepada Musa dengan berhadapan muka."


Pembacaan dari Kitab Keluaran:


Waktu Israel ada di padang gurun,

Musa mengambil sebuah kemah

dan membentangkannya jauh di luar perkemahan.

Kemah itu diberi nama Kemah Pertemuan.

Setiap orang yang mencari Tuhan,

pergi ke Kemah Pertemuan itu di luar perkemahan.


Apabila Musa pergi ke kemah itu,

bangunlah seluruh bangsa dan berdirilah mereka,

masing-masing di pintu kemahnya,

dan mereka mengikuti Musa dengan matanya,

sampai ia masuk ke dalam kemah itu.


Apabila Musa masuk ke dalam kemah itu,

turunlah tiang awan dan berhenti di pintu kemah

lalu berbicaralah Tuhan dengan Musa di sana.

Setelah seluruh bangsa melihat,

bahwa tiang awan berhenti di pintu kemah,

maka mereka bangun dan sujud menyembah,

masing-masing di pintu kemahnya.

Dan Tuhan berbicara kepada Musa dengan berhadapan muka

seperti orang yang berbicara dengan temannya.

Kemudian kembalilah Musa ke perkemahan.

Tetapi Yosua bin Nun, hambanya, seorang yang masih muda,

tidaklah meninggalkan kemah itu.


Pada suatu hari, pagi-pagi benar, Musa naik ke Gunung Sinai.

Ia menyerukan nama Tuhan.

Tuhan lewat di depan Musa sambil berseru,

"Tuhan adalah Allah yang penyayang dan pengasih,

panjang sabar dan berlimpah kasih setia-Nya;

rahmat dan kesetiaan-Nya berlimpah-limpah.

Ia meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang,

Ia mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa.

Tetapi orang yang bersalah

tidak sekali-kali Ia bebaskan dari hukuman.

Dan kesalahan bapa akan dibalaskan-Nya

kepada anak-anak dan cucunya,

sampai keturunan yang ketiga dan keempat."


Segeralah Musa berlutut ke tanah,

lalu sujud menyembah, serta berkata,

"Jika aku mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, ya Tuhan,

berjalanlah kiranya Tuhan di tengah-tengah kami.

Sekalipun bangsa ini suatu bangsa yang berkeras kepala,

tetapi ampunilah kesalahan dan dosa kami.

Ambillah kami menjadi milik-Mu."


Musa berada di sana bersama-sama Tuhan

empat puluh hari empat puluh malam lamanya,

tanpa makan roti dan tanpa minum air.

Dan seluruh perjanjian, yakni Kesepuluh sabda,

dituliskannya pada loh batu.


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 103:6-7.8-9.10-11.12-13,R:8a


Refren: Tuhan itu pengasih dan penyayang.


*Tuhan menjalankan keadilan dan hukum

bagi semua orang yang diperas.

Ia telah memperkenalkan jalan-jalan-Nya kepada Musa,

dan memaklumkan perbuatan-perbuatan-Nya kepada orang Israel.


*Tuhan adalah penyayang dan pengasih,

panjang sabar dan berlimpah kasih setia.

Tidak terus-terusan Ia murka,

dan tidak untuk selamanya Ia mendendam.


*Tidak pernah Ia memperlakukan kita setimpal dengan dosa kita,

atau membalas kita setimpal dengan kesalahan kita.

Setinggi langit dari bumi,

demikianlah besarnya kasih setia Tuhan,

atas orang-orang yang takut akan Dia!


*sejauh timur dari barat,

demikianlah pelanggaran-pelanggaran kita dibuang-Nya.

Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya,

demikian Tuhan sayang kepada orang-orang yang takwa.


Bait Pengantar Injil


Benih melambangkan sabda Allah, penaburnya ialah Kristus.

Semua orang yang menemukan Kristus, akan hidup selama-lamanya.


Bacaan Injil

Mat  13:36-43


"Seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api,

demikian juga pada akhir zaman."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:


Pada suatu hari

Yesus meninggalkan orang banyak, lalu pulang.

Para murid kemudian datang dan berkata kepada-Nya:,

"Jelaskanlah kepada kami

arti perumpamaan tentang lalang di ladang itu."


Yesus menjawab,

"Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia.

Ladang ialah dunia.

Benih yang baik adalah anak-anak Kerajaan

dan lalang adalah anak-anak si jahat.

Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis.

Waktu menuai ialah akhir zaman, dan para penuai itu malaikat.


Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api,

demikian juga pada akhir zaman.

Anak Manusia akan mengutus malaikat-malaikat-Nya

dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan

dan semua orang yang melakukan kejahatan

dari dalam Kerajaan-Nya.

Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api.

Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertak gigi.

Pada waktu itulah orang benar akan bercahaya seperti matahari

dalam Kerajaan Bapa mereka.

Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan!"


Demikianlah sabda Tuhan.