Sabtu, 22 Mei 2021

"Itu bukan urusanmu"


*P.Benediktus Bere Mali,SVD*

Dalam komunitas international terdapat anggota-anggota yang berasal dari berbagai negara dengan budaya yang berbeda-beda tetapi disatukan oleh konstitusi komunitas international sehingga memiliki aturan yang jelas tentang prinsip-prinsip hidup bersama yang semestinya mengikat setiap anggota untuk kebaikan bersama. Konstitusi sebagai pedoman hidup bersama, monitor hidup bersama, mengevaluasi hidup bersama untuk kebaikan hidup bersama. Meskipun demikian budaya masing-masing anggota tidak gampang dihilangkan dan juga tidak gampang konstitusi komunitas international dilaksanakan oleh masing-masing anggota. Kacamata budaya seorang anggota dapat saja digunakan untuk menilai seorang anggota lain dari negara lain dan sering terjadi benturan atau konflik antara anggota karena soal mengevaluasi orang lain dengan perspektif budayanya bukan berdasarkan konstitusi hidup bersama. Misalnya seorang anggota yang dari negara Eropa lebih urus diri dan tidak mau campur tangan dengan urusan orang lain, berhadapan dengan orang Asia yang lebih cenderung campur tangan dengan urusan orang lain tetapi lupa dengan urusan diri sendiri, banyak kali menimbulkan konflik pada saat seorang anggota dari Asia yang selalu bertanya seorang anggota dari Eropa yang tidak hadir dalam acara bersama dalam komunitas, sering dapat jawaban dari anggota yang dari Eropa dengan mengatakan, "Itu bukan urusanmu. Sibuklah dengan urusanmu sendiri. Jangan sibuk dengan urusan orang lain".

Petrus selalu sibuk dengan urusan Yohanes. Yesus menegaskan kepada Petrus, "Itu bukan urusanmu. Engkau fokus pada urusanmu, yaitu ikutlah Aku." Hal ini disampaikan Yesus kepada Petrus pada saat Petrus yang ingin Tahu secara deteil tentang keberadaan Yohanes sebagai murid yang dikasihi Yesus. Petrus ingin tahu tentang segala sesuatu tentang murid yang dikasihi itu selama dia ada di bumi sampai kematiannya kelak. Yesus tegas menegur Petrus bahwa itu bukan urusanmu. Petrus harus Urus dan fokus ikut Tuhan Yesus dengan fokus pada tugas dan tanggumgjawabnya. Itulah urusan Petrus. Segala sesuatu yang berhubungan dengan Yohanes adalah urusan Yohanes bukan urusan Petrus. 

Paulus di Roma fokus pada panggilannya sebagai murid Yesus yang telah Bangkit dengan mewartakan KebangkitanNya kepada jemaat di Roma. Fokus pada panggilan inilah yang Tuhan Yesus kehendaki atas diri kita dalam menjalani panggilan kita masing-masing.


Kita sebagai orang yang dipanggil sebagai orang yang menjalani kehidupan berkeluarga, urusan primer kita adalah urusan keluarga. Ayah bekerja untuk keluarga. Ibu bekerja untuk mencintai keluarga. Anak-anak bekerja untuk masa depan keluarga. Segala yang lain adalah urusan sekunder yang mendukung kehidupan panggilan hidup berkeluarga.

Kita sebagai imam dipanggil untuk melayani Sakramen Ekaristi dan Sakramen-sakramen lain sebagai unsur primer dan hal yang lain sebagai sekunder yang semestinya juga dilakukan untuk melengkapi kehidupan panggilan sebagai seorang imam. Semua ilmu, jabatan, profesi lain adalah hal-hal sekunder yang mendukung hal yang primer yaitu imamat itu sendiri.***


Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa Pekan Paskah VII


Sabtu, 22 Mei 2021


Bacaan Pertama

Kis 28:16-20.30-31


"Paulus tinggal di Roma memberitakan Kerajaan Allah."


Pembacaan dari Kisah Para Rasul:


Setelah tiba di Roma,

Paulus yang dalam tahanan

diperbolehkan tinggal dalam rumah sendiri

bersama-sama seorang prajurit yang mengawalnya.


Tiga hari kemudian

Paulus memanggil orang-orang terkemuka bangsa Yahudi,

dan setelah mereka berkumpul, Paulus berkata,

"Saudara-saudara,

aku tidak berbuat kesalahan terhadap bangsa kita

atau terhadap adat istiadat nenek moyang kita!

Meskipun demikian aku ditangkap di Yerusalem

dan diserahkan kepada orang-orang Roma.

Setelah aku diperiksa, mereka bermaksud melepaskan aku,

karena tidak terdapat suatu kesalahan pun padaku

yang setimpal dengan hukuman mati.


Akan tetapi orang-orang Yahudi menentangnya,

dan karena itu terpaksalah aku naik banding kepada Kaisar,

tetapi bukan dengan maksud untuk mengadukan bangsaku.

Itulah sebabnya aku meminta,

supaya boleh bertemu dan berbicara dengan kamu,

sebab justru karena pengharapan Israellah

aku diikat dengan belenggu ini."


Dua tahun penuh

Paulus tinggal di rumah yang disewanya sendiri itu;

ia menerima semua orang yang datang kepadanya.

Dengan terus terang dan tanpa rintangan apa-apa

ia memberitakan Kerajaan Allah

dan mengajar tentang Tuhan Yesus Kristus.


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 11:4.5.7,R:7b


Refren: Orang yang tulus akan memandang wajah-Mu, ya Tuhan.


*Tuhan ada di dalam bait-Nya yang kudus;

Tuhan, takhta-Nya di surga;

mata-Nya mengamat-amati,

sorot mata-Nya menguji anak-anak manusia.


*Tuhan menguji orang benar dan orang fasik,

dan Ia membenci orang yang mencintai kekerasan.

Sebab Tuhan adalah adil, dan Ia mengasihi keadilan;

orang yang tulus akan memandang wajah-Nya.


Bait Pengantar Injil

Yoh 16:7.13


Aku akan mengutus Roh Kebenaran kepadamu, sabda Tuhan.

Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran.


Bacaan Injil

Yoh 21:20-25


"Dialah murid, yang telah menuliskan semuanya ini,

dan kesaksiannya itu benar."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:


Setelah Yesus yang bangkit berkata kepada Petrus, "Ikutlah Aku,"

Petrus berpaling dan melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus

sedang mengikuti mereka,

yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama

duduk dekat Yesus;

dia inilah yang berkata,

"Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau?"

Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus,

"Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?"

Jawab Yesus,

"Jikalau Aku menghendaki,

supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang,

itu bukan urusanmu.

Tetapi engkau, ikutlah Aku."


Maka tersebarlah kabar di antara saudara-saudara itu,

bahwa murid itu tidak akan mati.

Tetapi Yesus tidak mengatakan kepada Petrus,

bahwa murid itu tidak akan mati,

melainkan,

"Jikalau Aku menghendaki

supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang,

itu bukan urusanmu."


Dialah murid, yang memberi kesaksian tentang semuanya ini,

dan yang telah menuliskannya;

dan kita tahu, bahwa kesaksiannya itu benar.


Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus,

tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu,

maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat

semua kitab yang harus ditulis itu.


Demikianlah sabda Tuhan.