Jumat, 15 Maret 2013

Homili Jumat 15 Maret 2013

BERJALAN DI JALAN TUHAN

Homili Misa Arwah
Mama Bernadette Indrawati
RIP: Jumat 15 Maret 2013
Keb 2 :1a.12-22
Mzm 34 : 17 – 18.19-20.21.23
Yoh 7 : 1-2.10.25-30


P. BENEDIKTUS BERE MALI, SVD

St. Bernadette menerima penampakan Bunda Maria secara berulang-ulang di Lourdes. Bunda Maria menampakan diri kepadanya atau ia dipilih oleh Tuhan untuk mendapat penampalkan Tuhan karena Bernadette adalah pribadi  yang setia kepada Tuhan dalam doa, rendah hati di hadapan Tuhan dan sesama serta pribadi yang tabah di dalam banyak kesulitan dan cobaan.  Dengan kata lain St. Bernadette dalam suka dan duka senantiasa berjalan di jalan Tuhan Yesus sumber kebaikan, kebenaran dan kehidupan yang kekal.

Saya melihat Mama tercinta Bernadette Indrawati sungguh melaksanakan spiritualitas St. Bernadette di dalam hidupnya. Ketika Mama Bernadette datang di Soverdi kira – kira dua bulan yang lalu, minta saya memimpin sebuah ibadat sabda, saya sempat cerita tentang Putranya: Rm Stef SVD yang menjadi misionaris di Taiwan. Mama Bernadette katakan bahwa  setiap hari berdoa untuk para imam dan biarawan biarawati, secara khusus Anaknya Rm. Stef  agar seperti St. Bernadette yang setia dalam melayani Tuhan dan Melayani umat, rendah hati di hadapan Tuhan dan tekun serta tabah dalam aneka kesulitan dan cobaan.

Pengalaman iman yang disampaikan itu menunjukkan bahwa Mama Bernadette selalu dekat dengan Tuhan. Tuhan pun selalu dekat dengan Mama Bernadette di dalam doa-doanya kepada Tuhan untuk keselamatan banyak orang, dan tertutama untuk keselamatan dirinya sendiri.

Bacaan pertama berbicara tentang Tuhan yang senantiasa dekat pada orang yang setia, rendah hati dan tekun melakukan yang baik dan benar di dalam hidupnya. Orang yang setia, rendah hati dan tabah dalam melaksanakan kebaikan dan kebenaran, senantiasa mendapat berkat berlimpah dari Tuhan. Tuhan tidak menghendaki kita melakukan kefasikan di dalam hidup kita karena kefasikan mendatangkan penderitaan yang akan dialami pada masa yang akan datang. Sebaliknya orang yang melakukan kebaikan dan kebenaran yang bersumber dalam Tuhan, akan mendapat ganjaran yang membahagiakan di dunia ini maupun di dunia yang akan datang.

Mazmur tanggapan berbicara tentang doa orang beriman yang senantiasa berjalan di atas jalan kebaikan Tuhan.  Walaupun ada aneka ancaman dari aneka sudut, Allah tetap menyertainya. Tuhan selalu dekat pada orang yang benar. Sebaliknya orang fasik semakin menjauhkan diri dari jalan menuju jalan yang menyesatkan.

Bacaan Injil berbicara tentang kebenaran dan kebaikan yang menjadi nyata di dalam Yesus yang telah menjadi manusia. Yesus menampilkan identitasNya sebagai Tuhan yang menyelamatkan semua orang. Yesus adalah satu-satunya jalan kebenaran dan kehidupan. Tetapi kefasikan orang-orang Yahudi berupaya membunuh kebaikan Tuhan Yesus karena dianggap sebagai pengganggu kerja orang fasik. Orang Yahudi tidak rendah hati dan menolak Tuhan Yesus. Orang Yahudi lebih mengutamakan kesombongan diri.

Ketiga bacaan Kitab Suci hari ini menampilkan pengertian pertobatan yang tepat bagi kita di dalam masa prapaskah ini. Bertobat berarti berjalan meninggalkan jalan kefasikan yang menyesatkan menuju jalan kebaikan yang senantiasa menyelamatkan. Bertobat berarti setia berkomunikasi dengan Tuhan dalam doa dan bersyukur atas penyertaanNya  terutama atas Allah yang selalu dekat dengan orang yang baik di hadapan Tuhan. Bertobat berarti berjalan meninggalkan kesombongan orang Yahudi yang menyangkal kuasa Allah, menuju kerendahan Hati yang memberikan tempat di dalam hati dan budi kepada Tuhan yang memimpin dan mengemudi seluruh hidup pada jalan yang selalu menyelamatkan.

Mama Bernadette Indrawati telah setia,rendah hati, dan tabah berjalan di jalan Tuhan selama hidupnya di dunia, yang diungkapkan di dalam doa dan pelayanannya. Doa Mama dikabulkan Tuhan. Buktinya adalah Putranya menjadi tangan kanan Allah, menjadi misionaris mewartakan Injil di tanah misi Taiwan. Upah mama Bernadette Indrawati besar di Surga. Mama Bernadette kembali ke rumah Bapa dengan caranya yang istimewa. Tidak merepotkan siapa-siapa. Tanpa penderitaan yang hebat. Kini mama Bernadette berbahagia di Surga. Dia menjadi pendoa bagi kita yang ditinggalkan agar melalui doa-doanya kepada Bapa di Surga, kita, dan secara khusus keluarga yang ditinggalkannya tetap tabah dalam kedukaan ini, dan kita semua memiliki kerendahan hati, dan tabah dalam aneka cobaan, serta selalu berjalan di jalan kebaikan Tuhan yang menyelamatkan.