Kamis, 03 Juni 2021

"Keunggulan Rafael sebagai Penyembuh Menjadi Cermin untuk kita melihat keunggulan kita sebagai orang Katolik dalam menyelamatkan sesama dan dunia"


*P.Benediktus Bere Mali, SVD*

Setiap orang yang dilahirkan ke dunia dilengkapi dengan keunggulannya tersendiri disamping kelemahannya. Keunggulan digunakan secara maksimal untuk kebaikan bersama sedangkan kelemahan disadari dan diolah agar tidak menghalangi diri dalam menggunakan keunggulan diri untuk kebaikan dan kemajuan bersama. Keunggulan pribadi dapat digunakan secara baik dalam bacaan-bacaan Suci pada Hari Jumat pertama ini.

Rafael adalah orang yang menghadirkan keunggulan diri sebagai penyembuh orang sakit. Beliau menyembuhkan mata buta Tobit dengan menggunakan empedu ikan. Tanda Tobit disembuhkan adalah bahwa Tobit dapat melihat anaknya Tobia. Tobit melihatnya dengan penuh sukacita. Semua orang yang ada bersama Tobit yang telah sembuh itu pun turut bersukacita bersama Tobit. 

Yesus adalah Putera Allah, Alfa dan Omega menyatakan diri kepada orang banyak bahwa Diri-Nya adalah Anak Daud sekaligus pada saat yang sama, Daud menyebut Yesus sebagai tuannya. Pada waktu Minggu Palma penyambutan Yesus masuk Yerusalem sebagai Putera Daud. Kebangkitan Yesus pada Hari ketiga adalah titik baru pemahaman kita tentang Yesus adalah Anak Daud dan Daud mengakui Yesus sebagai tuannya. Yesus Putera Allah adalah Alfa dan Omega. Kebangkitan Yesus dari kematian adalah alasan mendasar bahwa Yesus adalah Kristus Raja Semesta Alam.  Secara historis Yesus adalah Putera Daud. Tetapi secara rohani Bapa, Putera, Roh Kudus adalah Alfa dan Omega, mengatasi dan melebihi pemahaman secara duniawi atau historis.

Kita sebagai orang Katolik mengimani Yesus secara historis fungsional dan  transcendental. Secara fungsional Yesus melaksanakan Rencana Agung Penyelamatan Allah Bapa di Surga, setelah Yesus naik ke Surga, Penyelamatan itu dilaksanakan dalam bimbingan Roh Kudus. Secara transendental Bapa, Putera, Roh Kudus adalah Trinitas. Artinya Bapa, Putera, Roh Kudus adalah satu dan sama tak terpisahkan. Dimana ada Bapa disitu ada Putera dan Roh Kudus. Dimana ada Putera di situ ada Bapa dan Roh Kudus. Dimana ada Roh Kudus di situ ada Bapa dan Putera.


Kita hidup beriman dalam menjalankan tugas dan fungsi kita masing-masing sesuai rencana Trinitas:Bapa, Putera, Roh Kudus. Secara mendalam kesatuan Bapa, Putera, Roh Kudus yang satu dan sama itu terwujud di dalam komunitas kasih secara ke dalam dan relevan secara keluar. Misi keluar merupakan cetusan misi ke dalam. Kesatuan antara misi keluar dengan misi ke dalam ini menjadi prinsip pelayanan kita kepada sesama.***


Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa, Pekan Biasa IX


Jumat, 4 Juni 2021


Bacaan Pertama

Tb 11:5-14


"Aku telah disiksa oleh Tuhan, tetapi kini aku dikasihi-Nya,

dan aku melihat kembali anakku Tobia."


Pembacaan dari Kitab Tobit:


Pada waktu itu duduklah Hana mengamati jalan

yang bakal ditempuh Tobia, anaknya.

Ia telah mendapat firasat bahwa anaknya tengah datang.

Berkatalah Hana kepada ayah Tobia,

"Sungguh anakmu tengah datang,

dan juga orang yang menyertainya."


Sebelum Tobia mendekati ayahnya berkatalah Rafael kepadanya,

"Aku yakin bahwa mata ayahmu akan dibuka.

Oleskanlah empedu ikan itu pada matanya.

Obat itu akan meresap dahulu,

lalu akan terkelupaslah bintik-bintik putih itu dari matanya.

Maka ayahmu akan melihat lagi dan memandang cahaya."


Adapun Hana bergegas-gegas mendekap anaknya,

lalu berkatalah ia,

"Setelah engkau kulihat, anakku, sekarang aku dapat mati!"

Dan iapun menangis.

Tobitpun berdiri,

dan meskipun kakinya tersandung-sandung, 

ia keluar dari pintu pelataran rumah.

Tobia menghampiri ayahnya dengan membawa empedu ikan itu.

Lalu ditiupinya mata Tobit,

ditopangnya ayahnya, dan kemudian berkatalah ia kepadanya,

"Tabahkan hatimu, Ayah!"

Kemudian obat itu dioleskannya pada mata Tobit

dan dibiarkannya sebentar.

Lalu dengan kedua belah tangan dikelupaskannya sesuatu

dari ujung-ujung matanya.

Maka Tobit mendekap Tobia sambil menangis.

Katanya, "Aku melihat engkau, anakku, cahaya mataku!"

Ia menyambung pula,

"Terpujilah Allah! Terpujilah nama-Nya yang besar!

Terpujilah para malaikat-Nya yang kudus!

Hendaklah nama Tuhan yang besar berada di atas kita

dan terpujilah segala malaikat untuk selama-lamanya.

Sungguh, aku telah disiksa oleh Tuhan,

tetapi aku melihat kembali anakku Tobia."


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 146:2abc.7.8-9a.9bc-10,R:2a


Refren: Pujilah Tuhan, hai jiwaku.


*Pujilah Tuhan, hai jiwaku!

Aku hendak memuliakan Tuhan selama aku hidup,

dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada.


*Tuhan tetap setia untuk selama-lamanya.

Dialah yang menegakkan keadilan untuk orang yang diperas,

dan memberi roti kepada orang-orang yang lapar.

Tuhan membebaskan orang-orang yang terkurung.


*Tuhan membuka mata orang buta,

Tuhan menegakkan orang yang tertunduk,

Tuhan mengasihi orang-orang benar.

Tuhan menjaga orang-orang asing.


* Anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali,

tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya.

Tuhan itu Raja untuk selama-lamanya,

Allahmu, ya Sion, turun-temurun!


Bait Pengantar Injil

Yoh 14:23


Barangsiapa mengasihi Aku, akan mentaati sabda-Ku.

Bapa-Ku akan mengasihi dia,

dan Kami akan datang kepadanya.


Bacaan Injil

Mrk 12:35-37


"Bagaimana mungkin Mesias itu anak Daud?"


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:


Pada suatu hari Yesus mengajar di Bait Allah, katanya,

"Bagaimana ahli-ahli Taurat dapat mengatakan,

bahwa Mesias adalah anak Daud?

Daud sendiri berkata dengan ilham Roh Kudus,

'Tuhan telah bersabda kepada Tuanku:

Duduklah di sisi kanan-Ku,

sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu.'

Jadi Daud sendiri menyebut Dia Tuannya,

bagaimana mungkin Ia sekaligus anaknya?"

Orang yang besar jumlahnya mendengarkan Yesus

dengan penuh minat.


Demikianlah sabda Tuhan.