Jumat, 02 Juli 2021

"Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit. Yesus datang bukannya untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."


*P.Benediktus Bere Mali, SVD*

Dalam sebuah kunjungan pastoral keluarga orang  tua berbagai pengalaman tentang 3 orang anaknya yang memiliki karakternya masing-masing. Anak pertama ketika dipanggil orang tua, pura-pura tidak tahu. Anak kedua pada saat dipanggil selalu memberi alasan yang macam-macam kepada orang tuanya demi urusan pribadinya tidak ditinggalkan. Tetapi Anak ketiga saat dipanggil orang tua langsung bangkit berdiri dan mengikuti arahan orang tuanya.

Mateus, ketika dipanggil Tuhan Yesus langsung bangkit berdiri dan mengikuti Yesus. Mateus bangkit berdiri meninggalkan pekerjaan sebagai pegawai pajak kaya tetapi dicap pendosa oleh mata masyarakat Yahudi karena kekayaannya berasal dari pungutan-pungutan liar untuk dirinya bukan untuk kepentingan umum. Mateus bangkit berdiri meninggalkan cara hidup lama menuju cara hidup baru sebagai murid Tuhan Yesus. Mateus memiliki kelemahan dan dosa tetapi ia memiliki keterbukaan hati dan pikiran untuk dibentuk oleh Tuhan Yesus. "Yesus datang bukan untuk memanggil orang benar melainkan orang berdosa."***


Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa, Pekan Biasa XIII


Jumat, 2 Juli 2021


Bacaan Pertama

Kej 23:1-4.19;24:1-8.62-67


"Ishak sangat mencintai Ribka,

sehingga ia terhibur atas kematian ibunya."


Pembacaan dari Kitab Kejadian:


Sara, isteri Abraham,  hidup seratus dua puluh tujuh tahun lamanya.

Kemudian Sara meninggal di Kiryat-Arba, yaitu Hebron, di tanah Kanaan.

Lalu Abraham datang meratapi dan menangisinya.


Sesudah itu Abraham bangkit dan meninggalkan jenazah isterinya,

lalu berkata kepada orang-orang Het,

"Aku ini orang asing dan pendatang di antaramu.

Berikanlah kiranya kepadaku sebuah kuburan di tanahmu ini,

supaya aku dapat mengantarkan dan menguburkan isteriku yang telah meninggal."

Sesudah itu Abraham menguburkan Sara, isterinya,

di dalam gua di ladang Makhpela, di sebelah timur Mamre,

yaitu Hebron di tanah Kanaan.


Adapun Abraham telah tua dan lanjut umurnya,

serta diberkati Tuhan dalam segala hal.

Berkatalah Abraham

kepada hambanya yang paling tua di rumahnya,

yang diberi kuasa atas segala miliknya, katanya,

"Baiklah letakkan tanganmu di bawah pangkal pahaku,

supaya aku mengambil sumpahmu.

Demi Tuhan, Allah yang empunya langit maupun bumi,

janganlah engkau mengambil seorang isteri bagi anakku

dari antara wanita negeri Kanaan tempat aku tinggal ini.

Tetapi engkau harus pergi ke negeriku, kepada sanak saudaraku,

untuk mengambil seorang isteri bagi Ishak, anakku."

Lalu berkatalah hamba itu kepadanya,

"Mungkin wanita itu tidak suka mengikuti aku ke negeri ini?

Haruskah aku membawa anakmu ke negeri asal Tuanku itu?"

Abraham lalu berkata,

"Awas, jangan kaubawa anakku itu kembali ke sana!

Tuhan, Allah yang empunya langit,

telah memanggil aku dari rumah ayahku

dan dari negeri sanak saudaraku.

Ia telah bersabda dan bersumpah kepadaku,

'Negeri ini akan Kuberikan kepada keturunanmu.'

Dialah yang akan mengutus malaikat-Nya berjalan di depanmu,

sehingga engkau dapat mengambil seorang isteri dari sana untuk anakku.

Tetapi jika wanita itu tidak mau mengikuti engkau,

maka bebaslah engkau dari sumpahmu kepadaku ini.

Hanya saja, janganlah anakku kaubawa kembali ke sana."


Beberapa waktu kemudian Ishak datang

dari arah sumur Lahai-Roi;

ia tinggal di Tanah Negeb.

Menjelang senja Ishak keluar untuk berjalan-jalan di padang.

Ia melayangkan pandangannya,

dan melihat ada unta-unta datang mendekat.

Itulah hamba Abraham yang kembali dari negeri tuannya

dan membawa serta Ribka, calon isteri Ishak.

Ribka juga melayangkan pandangannya dan melihat Ishak.

Segera Ribka turun dari untanya dan bertanya

kepada hamba Abraham,

"Siapakah orang yang berjalan di padang menuju kita itu?"

Jawab hamba itu, "Dialah tuanku."

Lalu Ribka mengenakan telekungnya dan menyelubungi diri.


Kemudian hamba itu menceritakan kepada Ishak

segala yang dilakukannya.

Maka Ishak mengantar Ribka ke dalam kemah Sara, ibunya,

dan mengambil dia menjadi isterinya.

Ishak mencintai Ribka, sehingga ia terhibur atas kematian ibunya.


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 106:1-2.3-4a.4b-5,R:1a


Refren: Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik!


*Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik!

Kekal abadi kasih setia-Nya.

Siapakah yang dapat memberitahukan keperkasaan Tuhan,

dan memperdengarkan segala pujian kepada-Nya?


*Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum,

yang melakukan keadilan di setiap saat!

Ingatlah akan daku, ya Tuhan,

demi kemurahan terhadap umat.


*Perhatikanlah aku, demi keselamatan yang datang dari pada-Mu,

supaya aku melihat kebahagiaan orang-orang pilihan-Mu,

supaya aku bersukacita dalam sukacita umat-Mu,

dan supaya aku bermegah bersama milik pusaka-Mu.


Bait Pengantar Injil

Mat 11:28


Datanglah pada-Ku, kalian yang letih dan berbeban berat,

maka Aku akan membuat kalian lega.


Bacaan Injil

Mat  9:9-13


"Bukan orang sehat yang memerlukan dokter;

Aku menginginkan kasih sayang, bukan persembahan."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:


Pada suatu hari Yesus melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai.

Yesus berkata kepadanya, "Ikutlah Aku."

Matius segera berdiri dan mengikut Yesus.


Kemudian, ketika Yesus makan di rumah Matius,

datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa,

makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya.

Melihat itu orang-orang Farisi berkata kepada murid-murid Yesus,

"Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?"


Yesus mendengarnya dan berkata,

"Bukan orang sehat yang memerlukan tabib,

tetapi orang sakit.

Maka pelajarilah arti sabda ini,

'Aku menginginkan belas kasihan, bukan persembahan.'

Aku datang bukannya untuk memanggil orang benar,

melainkan orang berdosa."


Demikianlah sabda Tuhan.