Jumat, 19 Februari 2021

Metanoia Levi

  *Benediktus Bere Mali, SVD*


Renungan Misa Harian

Sabtu 20 Februari 2021


Yes.58:9b-14

Luk.5:27-32


Mengapa orang Farisi dan ahli-ahli Taurat  bersungut-sungut terhadap urusan murid-murid Yesus yang makan bersama Levi dan orang-orang berdosa? 


Pertobatan dirayakan dengan makan bersama. Perjamuan ini adalah sebuah syukur bersama Levi yang bertobat mengikuti Yesus dan hidup bersama Yesus. Bertobat berarti dahulu orang yang jauh dari Yesus baik secara fisik, pikiran, perasaan, dan tindakan, kini dekat dan tinggal bersama Yesus secara fisik, pikiran, perasaan dan tindakan. Demikian intisari "metanoia" dari Levi dalam Injil hari ini. Ia meninggalkan kebiasaannya sebagai pemungut pajak bagi kaisar Romawi, rentan korupsi dan kini ia ikut Yesus meninggalkan semua yang tidak baik dalam level sebagai pemungut pajak.


Levi adalah orang yang terbuka dan membuka diri untuk membentuk dan dibentuk oleh Tuhan Yesus. Ia tidak ingin tenggelam dalam masa lalu yang kelam. Ia sungguh senantiasa menghayati " ecclesia semper reformanda" artinya Gereja terus menerus membentuk dirinya dalam bimbingan Roh Kudus. Setelah ia terbentuk dalam dunia perpajakan, kini ia beralih kepada bertobat dari pemungut pajak yang rentan korupsi, kepada hidup jujur tulus dan terbuka untuk dibimbing berjalan setia bersama sang sabda Allah.

Mengapa para murid Yohanes yang sedang berpuasa merasa aneh saat mereka melihat murid-murid Yesus tidak berpuasa?

     *Benediktus Bere Mali, SVD*


Yes.58:1-9

Mat.9:14-15


Mengapa para murid Yohanes yang sedang berpuasa merasa aneh saat mereka melihat murid-murid Yesus tidak berpuasa?


Keanehan ini cukup penting dibicarakan dan dicari solusi karena untuk menyelesaikan soal aneh ini membutuhkan proses yang tidak gampang tetapi jika dapat menjawabnya maka semua alasan mengapa para murid Yohanes Pembaptis berpuasa dapat temukan jawabannya, dan sekaligus jawaban itu akan meneguhkan iman para murid Yesus dan imam para murid Yohanes Pembaptis.  Jawaban itu sebetulnya sangat sederhana. 

Puasa berarti berjalan kepada Allah dan tinggal bersama Allah sang penyelamat umat-Nya. Allah telah menjadi manusia dan tinggal di antara para murid yaitu Tuhan Yesus sendiri. Maka para murid Yesus tidak berpuasa Karena mereka sedang tinggal bersama Yesus. Jawaban ini membuka jalan lebar bagi semua orang yang sedang berpuasa datang kepada Yesus dan tinggal bersama Yesus. Dengan diskusi tentang puasa dalam Injil hari ini membuat semua orang sadar bahwa berpuasa tidak hanya mengantar diri sendiri kepada Allah tetapi juga  mengantar semua orang kepada Allah. Para murid tidak berpuasa karena tujuan puasa tinggal di dalam Yesus telah terpenuhi. Para murid Yohanes Pembaptis terus berpuasa karena mereka masih berjalan di luar Yesus belum sampai pada tinggal bersama Yesus dan tinggal di dalam Yesus.


Tuhan menerima puasa orang karena puasanya berlangsung secara tulus dan jujur. Hal ini terdapat di  dalam bacaan pertama. Sedangkan orang yang tidak tulus dan jujur dalam mempersembahkan puasanya kepada Tuhan maka Tuhan tidak mengabulkannya. ***