Minggu, 25 April 2021

Yesus adalah Pintu Rumah Keselamatan

  *P.Benediktus Bere Mali, SVD*


Dalam situasi abnormal misalnya gempa bumi atau kebakaran, orang yang berdoa dan mengikuti Perayaan Ekaristi dalam Rumah Ibadat atau Kapela bisa saja menyelamatkan diri dengan cara keluar dari rumah ibadat lewat jendela atau memecahkan kaca jendela dan pintu. 

Tetapi pada situasi normal, orang pasti masuk dan keluar dari Gereja melalui pintu bukan melalui jendela. 

Seorang yang masuk lewat jendela dan keluar lewat jendela dalam situasi normal pasti menimbulkan rasa tidak nyaman dari orang yang menyaksikannya. Bahkan ia akan dipandang sebagai orang yang tidak Tahu adat sopan santun dan label negatif lainnya. 

Yesus adalah pintu masuk dan keluar Rumah keselamatan kekal. Bagi setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus, satu-satunya pintu menuju kehidupan kekal adalah Tuhan Yesus sendiri. Tiada pintu alternatif bagi orang yang beriman kepadaNya. Tepat Sabda Yesus ini, "Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat; ia akan masuk dan keluar, dan menemukan padang rumput."

Yesus sebagai pintu keselamatan memiliki dua fungsi yaitu sebagai pintu masuk menuju keselamatan kekal dan sebagai pintu keluar membawa keselamatan kepada Semua orang tanpa membeda-bedakan.

Petrus dalam bacaan pertama mewartakan Yesus sebagai pintu keselamatan kepada dunia agar semua yang percaya kepadaNya masuk ke dalam Rumah Keselamatan dan keluar mewartakan keselamatan Tuhan kepada dunia agar semakin hari semakin bertambah jumlah orang yang mengalami keselamatan dalam Nama Yesus yang telah Bangkit.

Kita sebagai SVD memiliki misi ad intra dan ad extra melalui pintu Kristosentris dan Eklesionsentris agar kita mengalami keselamatan di dalam Rumah Kerajaan Allah dan mewartakan Kristus kepada dunia dalam kata dan contoh hidup dalam nama Kristus yang dapat menarik hati para audience agar mereka tidak ke lain hati. ***


*************************"++++++



Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa Pekan Paskah IV


Senin, 26 April 2021


Bacaan Pertama

Kis 11:1-18


"Jadi kepada bangsa-bangsa lain pun

Allah mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup."


Pembacaan dari Kisah Para Rasul:


Rasul-rasul dan saudara-saudara di Yudea mendengar,

bahwa bangsa-bangsa lain juga menerima firman Allah.

Ketika Petrus tiba di Yerusalem,

orang-orang dari golongan bersunat berselisih pendapat dengan dia.

Kata mereka,

"Engkau telah masuk ke rumah orang-orang yang tidak bersunat

dan makan bersama-sama dengan mereka."

Tetapi Petrus menjelaskan segala sesuatu berturut-turut, katanya:


"Ketika aku sedang berdoa di kota Yope,

tiba-tiba rohku diliputi kuasa ilahi,

dan aku melihat suatu penglihatan:

Suatu benda berbentuk kain lebar

yang bergantung pada keempat sudutnya

diturunkan dari langit sampai di depanku.

Aku menatapnya,

dan di dalamnya aku lihat segala jenis binatang berkaki empat,

binatang liar, binatang melata dan burung-burung.


Lalu aku mendengar suara berkata kepadaku:

Bangunlah, hai Petrus, sembelihlah dan makanlah!

Tetapi aku berkata: Tidak, Tuhan, tidak!

Belum pernah sesuatu yang haram dan tidak tahir

masuk ke dalam mulutku.

Akan tetapi untuk kedua kalinya

suara dari surga berkata kepadaku:

Apa yang dinyatakan halal oleh Allah,

tidak boleh engkau nyatakan haram!

Hal itu terjadi sampai tiga kali,

lalu semuanya ditarik kembali ke langit.

Dan saat itu juga tiga orang berdiri di depan rumah,

di mana kami menumpang;

mereka diutus kepadaku dari Kaisarea.

Lalu kata Roh kepadaku:

Pergilah bersama mereka dengan tidak bimbang!

Dan keenam saudara ini menyertai aku.

Kami masuk ke dalam rumah Kornelius, perwira Romawi itu,

dan ia menceriterakan kepada kami,

bagaimana ia melihat seorang malaikat berdiri di dalam rumahnya

dan berkata kepadanya:

Suruhlah orang ke Yope

untuk menjemput Simon yang disebut Petrus.

Ia akan menyampaikan suatu berita kepada kamu,

yang akan mendatangkan keselamatan

bagimu dan bagi seluruh isi rumahmu.


Dan ketika aku mulai berbicara,

turunlah Roh Kudus ke atas mereka,

sama seperti dahulu ke atas kita.

Maka teringatlah aku akan perkataan Tuhan:

Yohanes membaptis dengan air,

tetapi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.

Jadi jika Allah memberikan karunia-Nya kepada mereka

sama seperti kepada kita

pada waktu kita mulai percaya kepada Yesus Kristus,

bagaimanakah mungkin aku mencegah Dia?"


Ketika mereka mendengar hal itu,

mereka menjadi tenang, lalu memuliakan Allah, katanya,

"Jadi kepada bangsa-bangsa lain pun

Allah mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup."


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 42:2-3;43:3.4,R:Mzm 42:3a


Refren: Jiwaku haus akan Allah, akan Allah yang hidup!


*Seperti rusa merindukan sungai yang berair,

demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah.

Jiwaku haus akan Allah, akan Allah yang hidup.

Bilakah aku boleh datang melihat Allah?


*Suruhlah terang dan kesetiaan-Mu datang,

supaya aku dituntun dan dibawa

ke gunung-gunung yang kudus dan ke tempat kediaman-Mu!


*Maka aku dapat pergi ke mezbah Allah,

menghadap Allah, sukacita dan kegembiraanku,

dan bersyukur kepada-Mu dengan kecapi,

ya Allah, ya Allahku!


Bait Pengantar Injil

Yoh 10:14


Akulah gembala yang baik, sabda Tuhan,

Aku mengenal domba-domba-Ku

dan domba-domba-Ku mengenal Aku.


Bacaan Injil

Yoh 10:1-10


"Akulah pintu kepada domba-domba itu."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:


Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang-orang Farisi,

"Aku berkata kepadamu:

Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba

tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok,

ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok;

tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba.

Untuk dia penjaga membuka pintu,

dan domba-domba mendengarkan suaranya;

ia memanggil domba-dombanya, masing-masing menurut namanya,

dan menuntunnya ke luar.

Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar,

ia berjalan di depan mereka

dan domba-dombanya itu mengikuti dia,

karena mereka mengenal suaranya.

Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti,

malah mereka lari daripadanya,

karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal."


Itulah yang dikatakan Yesus dalam perumpamaan kepada mereka,

tetapi mereka tidak mengerti

apa maksudnya Ia berkata demikian kepada mereka.


Maka kata Yesus sekali lagi, "Aku berkata kepadamu,

sesungguhnya Akulah pintu kepada domba-domba itu.

Semua orang yang datang sebelum Aku,

adalah pencuri dan perampok,

dan domba-domba itu tidak mendengarkan mereka.

Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat;

ia akan masuk dan keluar, dan menemukan padang rumput.

Pencuri datang hanya untuk mencuri,

membunuh dan membinasakan;

Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup,

dan mempunyainya dalam segala kelimpahan."


Demikianlah sabda Tuhan.

Kesaksian hidup Gembala dan domba yang baik menarik hati orang sehingga tidak ke lain hati

 *P.Benediktus Bere Mali, SVD*


Orang Tua yang memiliki kasih tanpa syarat kepada anak-anak pasti selalu Mengalirkan kasihnya kepada Anak Anak sekalipun anak-anak terkadang melakukan hal - hal yang paling bertolak belakang dengan harapan dan cita-cita orang tua. Bahkan ketika anak-anak melakukan sebuah tindakan paling memalukan di hadapan publik dan di mata ayah dan Ibu yang memiliki kasih tanpa syarat, tetap membuka pintu rumah hati menyambut dan setia mendampingi anaknya ke arah yang lebih Baik, walau harus melewati jalan Salib penderitaan karena butuh ketekunan, kesabaran dan kesetiaan. Orang tua yang memiliki kasih tanpa syarat kepada anaknya selalu menyerahkan semua kemampuan dan bahkan hidupnya sendiri kepada masa depan anak-anaknya tanpa disandera oleh masa lalu yang suram dari anaknya.

Petrus memiliki masa lalu yang menyangkal Yesus di depan publik pada saat-saat sulit yang harus dihadapi Yesus. Petrus melihat Yesus Historis sebagai orang hebat dan Sukses dalam kata dan melakukan mukjizat pada saat abnormal yang sedang dihadapi orang yang dilayani. Sehingga saat Yesus harus mengalami hukuman, penderitaan di Salib, Petrus menyangkal Yesus berulang-ulang. 

Tetapi Kristus yang telah Bangkitlah yang mengubah Petrus dulu yang menyangkal -Nya menjadi Petrus baru yang berani menerima dan percaya utuh kepada Kristus dengan sukacita mewartakan-Nya kepada dunia mulai dari Bait Allah Yerusalem dan di depan Sanhedrin (Mahkamah Agama Yahudi) seperti di dalam bacaan pertama hari ini. Kasih Allah pada Petrus tidak memperhitungkan masa lalu Petrus yang menyangkal -Nya.

Petrus melakukan mukjizat penyembuhan orang lumpuh mulai di Bait Allah Yerusalem dalam Nama Yesus Kristus yang telah Bangkit, yang dulunya dibunuh oleh Mahkamah Agama Yahudi bekerja sama dengan kaki tangan penjajah Romawi di Israel. Petrus berani dan sukacita mewartakan Kristus yang bangkit dengan kata dan mukjizat. Hal ini terjadi karena Roh Kristus yang memberanikan Petrus untuk mencintai Kristus secara utuh tanpa syarat walau dulu pernah menyangkal Yesus di depan Mahkamah Agama Yahudi pada saat menjelang Yesus disalibkan oleh tangan-tangan Mahkamah Agama Yahudi.

Pewartaan Petrus dalam kata dan mukjizat ini semakin hari semakin menambah jumlah pengikut Kristus yang percaya kepadaNya dan mewartakan Kristus yang telah Bangkit kepada dunia. Mereka mewartakan Kristus sebagai gembala sejati bagi domba-domba gembalaan-Nya baik domba sekandang maupun domba lain di kandang lain agar dituntun menjadi satu kawanan dengan satu gembala. Petrus menyembuhkan orang lumpuh dalam Nama Yesus gembala sejati dapat menarik ribuan orang menjadi percaya kepada-Nya dan dituntun dalam kandang gembalaan-Nya yang menyelamatkan bukan menyesatkan. Petrus menuntun domba- domba di kandang lain menuju kandang domba gembalaan-Nya. Petrus menyebarkan kasih Allah kepada Semua bangsa lintas batas asal, Suku, ras dan golongan. Warta Petrus sangat sesuai dengan Sabda Yesus, "Akulah gembala yang baik, sabda Tuhan. Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku. Bukan hanya domba dari kandang-Ku saja tetapi juga dari kandang lain dituntun agar menjadi satu kawanan dengan satu gembala!" Yesus menjadi gembala sejati bagi semua orang untuk menuntun semua orang tanpa membeda-bedakan, ke dalam keselamatan dan kehidupan sejati.

Hari ini hari Minggu Panggilan. Kesaksian hidup para gembala dan domba yang percaya kepada Kristus, baik dalam kata maupun dan contoh dan teladan hidup sehari-hari di depan publik, dapat membangkitkan semangat dan keberanian kaum Muda untuk menjadi frater, bruder, suster dan imam/pastor. Masa depan Gereja Katolik ada dalam Gembala dan domba yang baik dan itu ada dalam regenerasi yang berkelanjutan. Kesaksian hidup orang Katolik tentu saja menarik hati banyak orang lintas budaya. Gembala dan domba yang baik menuntun semua orang menuju kepada jalan keselamatan bukan kepada jalan yang menyesatkan.  


Kita merayakan hari Minggu panggilan kita masing-masing baik sebagai panggilan umum sebagai awam maupun  panggilan khusus sebagai Paus, uskup, imam, frater, bruder, dan suster pada hari ini. Semoga kita menjadi gembala yang berbauh domba kata Paus Fransiskus dan domba yang berbauh gembala. Artinya kita slaing mengenal, saling memberdayakan, bukan saling memperdayakan. Kita mau berkorban untuk kebaikan bersama bukan yang lain dikorbankan untuk kepentingan diri sendiri.  Kita saling memngkritisi bukan kritik yang destruktif.***

Liturgia Verbi (B-I)

Hari Minggu Paskah IV


Minggu, 25 April 2021


Bacaan Pertama

Kis 4:8-12


"Hanya Yesuslah sumber keselamatan."


Pembacaan dari Kisah Para Rasul:


Tatkala dihadapkan kepada Mahkamah Agama Yahudi

karena telah menyembuhkan seorang lumpuh,

Petrus yang penuh dengan Roh Kudus berkata,

"Hai pemimpin-pemimpin umat dan tua-tua,

jika kami sekarang harus diperiksa

karena suatu kebajikan kepada seorang sakit,

dan harus menerangkan

dengan kuasa manakah orang itu disembuhkan,

maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel,

bahwa semua itu kami lakukan dalam nama Yesus Kristus,

orang Nazaret, yang telah kamu salibkan,

tetapi dibangkitkan Allah dari antara orang mati.

Karena Yesus itulah

orang ini sekarang berdiri dengan sehat di depan kamu.


Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan,

yaitu kamu sendiri,

namun ia telah menjadi batu penjuru.

Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga

selain di dalam Dia.


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 118:1.8-9.21-23.26.28cd.29,R:22


Refren: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan

telah menjadi batu penjuru.


*Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik!

Kekal abadi kasih setia-Nya.

Lebih baik berlindung pada Tuhan

daripada percaya kepada insan!

Lebih baik berlindung pada Tuhan

daripada percaya kepada para bangsawan!


*Aku bersyukur kepada-Mu, sebab Engkau telah menjawab aku

dan telah menjadi keselamatanku.

Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan

telah menjadi batu penjuru.

Hal itu terjadi dari pihak Tuhan,

suatu perbuatan ajaib di mata kita.


*Diberkatilah dia yang datang dalam nama Tuhan!

Kami memberkati kamu dari dalam rumah Tuhan.

Allahkulah Engkau, aku hendak bersyukur kepada-Mu,

Allahku, aku hendak meninggikan Engkau.

Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik!

Kekal abadi kasih setia-Nya!


Bacaan Kedua

1Yoh 3:1-2


"Kita melihat Yesus dalam keadaan-Nya yang sebenarnya."


Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes:


Saudara-saudaraku terkasih,

lihatlah,

betapa besar kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita,

sehingga kita disebut anak-anak Allah,

dan memang kita adalah anak-anak Allah.

Karena itu dunia tidak mengenal kita,

sebab dunia tidak mengenal Allah.

Saudara-saudaraku yang kekasih,

sekarang kita adalah anak-anak Allah,

tetapi belum nyata bagaimana keadaan kita kelak.

Akan tetapi kita tahu bahwa

apabila Kristus menyatakan diri-Nya,

kita akan menjadi sama seperti Dia,

sebab kita akan melihat Dia

dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.


Demikianlah sabda Tuhan.


Bait Pengantar Injil

Yoh 10:14


Akulah gembala yang baik, sabda Tuhan.

Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku.


Bacaan Injil

Yoh 10:11-18


"Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:


Pada suatu hari

Yesus berkata kepada orang-orang Farisi,

"Akulah gembala yang baik.

Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;

sedangkan seorang upahan yang bukan gembala,

dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri,

ketika melihat serigala datang,

meninggalkan domba-domba itu lalu lari,

sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.

Ia lari karena ia seorang upahan,

dan tidak memperhatikan domba-domba itu.


Akulah gembala yang baik.

Aku mengenal domba-domba-Ku,

dan domba-domba-Ku mengenal Aku

sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa,

dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku.


Ada lagi pada-Ku domba-domba lain,

yang bukan dari kandang ini;

domba-domba itu harus Kutuntun juga;

mereka akan mendengarkan suara-Ku,

dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala!


Bapa mengasihi Aku,

oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku

untuk menerimanya kembali.

Tidak seorang pun mengambilnya dari pada-Ku,

melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri.

Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali.

Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku."


Demikianlah sabda Tuhan.