Sabtu, 29 Mei 2021

Tritunggal Maha Kudus: "Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, Allah yang kini ada, yang dulu ada dan yang akan tetap ada (Why 1:8)"

  

*P.Benediktus Bere Mali, SVD*

Pertanyaan Ujian Komprehensif sebelum ditahbiskan imam, yang selalu muncul dalam benak Saya sampai saat menurunkan renungan pada Hari Raya Tritunggal Maha Kudus ini adalah seorang dosen mengajukan Pertanyaan demikian: Anda adalah seorang  Diakon Serikat Sabda Allah yang akan ditahbiskan menjadi imam, Apakah menurut Anda setelah belajar Filsafaf dan Teologi selama di Sekolah Tinggi Filsafaf Teologi, Roh Kudus Itu sama atau beda dengan Putera dan Bapa di Surga? Saya menjawab Pertanyaan dosen penguji dengan lantang berkata, Bapa Putera Roh Kudus Itu Sama. Lalu Saya menjelaskan Lebih lanjut bahwa Allah Bapa di Surga memiliki Rencana Agung menyelamatkan umat-Nya di Dunia. Rencana Itu dilaksanakan oleh Tuhan Yesus yang diutus-Nya. Yesus lahir dari Roh Kudus melalui rahim Santa Perawan Manusia. Yesus memiliki ayah Santo Yosef yang menyertai Yesus sejak awal dikandung oleh Maria dari Roh Kudus. Setelah memasuki usia 30 Tahun adalah usia yang matang dan dewasa secara biologis, psikologis, sosiologis, spiritual dan memiliki kebijaksanaan yang baik, Yesus dibaptis Yohanes Pembaptis di Sungai Yordan, sebagai awal karya Yesus di Dunia untuk menyelamatkan Umat manusia. Pada waktu Pembaptisan Langit terkoyak dan terdengarlah Suara Bapa dari dalam Surga tentang Yesus adalah Putera-Nya yang harus didengarkan karena Yesus adalah Jalan dari Surga ke Bumi dan jalan dari Dunia ke Surga. Langit terkoyak adalah Simbol pintu Surga telah terbuka. Yesus adalah Pintu menuju Surga bagi orang yang beriman dan percaya kepada-Nya.

Yesus berkarya Selama 3 tahun dari usia 30 sampai 33 Tahun. Di mata orang Yahudi seorang pewarta dalam Bait Allah harus memiliki kematangan Komprehensif oleh karenanya Yesus dibaptis pada Usia 30 Tahun dan mulai bersaksi dalam kata dan aksi di depan publik untuk menyelamatkan Umat manusia di Dunia.  Puncak karya keselamatan -Nya berpuncak pada derita di Salib, wafat di atas Kayu Salib, dimakamkan dan bangkit dari alam maut pada hari yang ketiga. 


Setelah kebangkitan, Tuhan Yesus Menampakan diri-Nya kepada para murid-Nya secara berulang kali. Tujuan penampakan Tuhan Yesus berulang kali kepada para murid adalah untuk meneguhkan dan mengokohkan iman para murid dan terutama dengan pengalaman iman akan Tuhan Yesus yang bangkit, mereka memiliki iman kokoh untuk diutus menjadi saksi Injil ke seluruh dunia dalam kata dan aksi.

Setelah 40 hari Yesus bangkit, Yesus naik ke Surga duduk di sebelah Kanan Allah Bapa di Surga tanda telah selesai karya Historis-Nya menyelamatkan Dunia. Hari ke-50 setelah kebangkitan, Allah Bapa dalam Nama Tuhan Yesus, Putera-Nya mengutus Roh Kudus ke atas para Rasul. Para Rasul yang dipenuhi Roh Kudus memiliki keberanian dalam kasih dan pergi ke segala sudut dunia mewartakan Injil kepada segala makhluk dan mereka yang percaya dibaptis dan lahir anggota Gereja sehingga semakin hari semakin bertambah jumlah Umat manusia yang mengikuti Tuhan Yesus dalam bimbingan Roh Kudus.

Kita dibaptis dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Kita menerima Roh Kudus saat dibaptis. Menerima Roh Kudus Sama dengan menerima Putera sama dengan menerima Bapa. Kita menerima Tritunggal Maha Kudus dalam Sakramen Pembaptisan.  Bacaan Pertama menegaskan  "Hanya Tuhanlah Allah di langit dan di bumi, tidak ada yang lain!"  Bacaan kedua menegaskan bahwa "Kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah; oleh Roh itu kita berseru, 'Aba, ya Bapa!"  Bacaan Injil menegaskan bahwa baptislah orang yang percaya dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, Amin. 

Kita menerima Allah Tritunggal Maha Kudus untuk menghadirkan Allah Tritunggal Maha Kudus dalam peran kita sebagai imam untuk menguduskan  dan dikuduskan dalam Tritunggal Maha Kudus, sebagai Gembala untuk memimpin dan dipimpin dalam Tritunggal Maha Kudus, dan sebagai Nabi untuk menjadi saksi kebenaran, kejujuran, keadilan, kebaikan dalam Tritunggal Maha Kudus di depan publik lintas batas dengan penuh sukacita.***



Liturgia Verbi (B-I)

HR Tritunggal Mahakudus


Minggu, 30 Mei 2021


Bacaan Pertama

Ul 4:32-34.39-40


"Hanya Tuhanlah Allah di langit dan di bumi,

tidak ada yang lain!"


Pembacaan dari Kitab Ulangan:


Dalam perjalanan di padang gurun

Musa berkata kepada bangsa Israel,

"Cobalah tanyakan dari ujung langit ke ujung langit,

tentang zaman dahulu, sebelum engkau ada,

sejak saat Allah menciptakan manusia di atas bumi,

apakah pernah terjadi sesuatu yang demikian besar,

atau apakah pernah terdengar sesuatu seperti ini?

Pernahkah suatu bangsa mendengar suara Allah,

yang bersabda dari tengah-tengah api,

seperti yang kaudengar dan engkau tetap hidup?

Atau pernahkah suatu allah mencoba datang

untuk mengambil baginya suatu bangsa

dari tengah-tengah bangsa yang lain,

dengan cobaan,

dengan tanda-tanda serta mujizat-mujizat dan peperangan,

dengan tangan yang kuat dan lengan yang perkasa,

dan dengan kedahsyatan yang besar,

seperti yang dilakukan Tuhan, Allahmu, bagimu di Mesir,

di depan matamu?


Sebab itu ketahuilah pada hari ini dan camkanlah,

bahwa Tuhanlah Allah di langit di atas dan di bumi di bawah,

tidak ada yang lain.

Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya

yang kusampaikan kepadamu pada hari ini,

supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu

di kemudian hari.

Maka engkau akan hidup lama

di tanah yang diberikan Tuhan Allahmu kepadamu

untuk selamanya."


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 33:4-5.6.9.18-19.20.22,R:12b


Refren: Berbahagialah bangsa

yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya.


*Firman Tuhan itu benar,

segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan.

Ia senang pada keadilan dan hukum;

bumi penuh dengan kasih setia-Nya.


*Oleh firman Tuhan langit telah dijadikan,

oleh nafas dari mulut-Nya diciptakan segala tentaranya.

Dia berfirman, maka semuanya jadi;

Dia memberi perintah, maka semuanya ada.


*Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa,

kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya;

Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut

dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.


*Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan.

Dialah penolong dan perisai kita!

Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami,

seperti kami berharap kepada-Mu.


Bacaan Kedua

Rom 8:14-17


"Kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah;

oleh Roh itu kita berseru, 'Aba, ya Bapa!'"


Pembacaan dari Surat Rasul Paulus

kepada Jemaat di Roma:


Saudara-saudara terkasih,

semua orang yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.

Sebab kamu menerima bukan roh perbudakan

yang membuat kamu menjadi takut lagi,

melainkan Roh yang menjadikan kamu anak Allah.

Oleh Roh itu kita berseru, 'Aba, ya Bapa!'

Roh itu memberi kesaksian bersama-sama roh kita,

bahwa kita ini anak Allah.

Dan kalau kita ini anak, berarti kita juga ahli-waris,

yakni ahli-waris Allah sama seperti Kristus.

Artinya, jika kita menderita bersama dengan Dia,

kita juga akan dipermuliakan bersama dengan Dia.


Demikianlah sabda Tuhan.


Bait Pengantar Injil

Why 1:8


Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus,

Allah yang kini ada, yang dulu ada dan yang akan tetap ada.


Bacaan Injil

Mat 28:16-20


"Baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:


Sesudah Yesus bangkit dari antara orang mati,

kesebelas murid berangkat ke Galilea,

ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka.

Ketika melihat Dia, mereka menyembah-Nya,

tetapi beberapa orang ragu-ragu.


Yesus mendekati mereka dan berkata,

"Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di surga dan di bumi.

Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku,

dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,

dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu

yang telah Kuperintahkan kepadamu.

Dan ketahuilah,

Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."


Demikianlah sabda Tuhan.

"Jaga keseimbangan urusan manusiawi dengan urusan ilahi"


*P.Benediktus Bere Mali, SVD*


 Menjaga keseimbangan antara urusan ilahi dengan manusiawi bagi orang beriman adalah Satu hal yang sangat penting. Secara tajam bagi orang beriman urusan yang ilahi menentukan urusan yang manusiawi bukan sebaliknya yang manusiawi yang menentukan yang ilahi. Bacaan Injil hari ini menegaskan bahwa Yang Ilahi yang menentukan yang manusiawi.


Yesus berasal dari Yang Ilahi yang mengutamakan kejujuran dalam karya-Nya mengurus urusan manusiawi agar manusia berjalan menuju yang ilahi dalam jalan kejujuran yang menyelamatkan. Yesus marah pada penjual dan pembeli di halaman Bait Allah Yerusalem yang menggunakan segala cara untuk mencari keuntungan diri dan penjajah Romawi.  Yesus melihat urusan manusiawi yang demikian menghalangi nilai-nilai kejujuran penjual dan pembeli. Maka Yesus sebagai Nabi menghadirkan Peran kenabian bahwa yang salah adalah salah dan yang benar adalah benar dalam kacamata yang Ilahi yaitu diri-Nya sendiri. Ketidakjujuran penjual dan pembeli  menghalangi mereka untuk menuju yang ilahi di Surga. Kejujuranlah yang membuka pintu lebar bagi orang untuk mengalami dan hidup di dalam kebahagiaan yang ilahi yang telah dimulai di Dunia dan kelak dialami di dalam Surga.

Kita sebagai orang beriman menerima Sakramen Baptis dengan Peran sebagai imam, Nabi dan Gembala. Sebagai imam kita dikuduskan dan menguduskan. Sebagai Gembala kita memimpin diri dan Sesama berjalan bersama Sang Sabda Allah. Sebagai Nabi kita beraksi tentang kebenaran dan kejujuran dalam berpikir, berbicara dan bertindak. Tuhan memberkati Kita semua.***


Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa, Pekan Biasa VIII


Sabtu, 29 Mei 2021


PF S. Paulus VI, Paus


Bacaan Pertama

Sir 51:12-20


"Hatiku bersukacita atas kebijaksanaan."


Pembacaan dari Kitab Putera Sirakh:


Aku hendak bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan,

dan memuji nama Tuhan.

Pada masa mudaku, sebelum mengadakan perjalanan,

kebijaksanaan telah kucari dengan sungguh dalam sembahyangku.

Kebijaksanaan itu telah kumohon di depan Bait Allah,

dan akan kukejar sampai akhir hidup.


Hatiku bersukacita atas kebijaksanaan,

karena bunganya yang bagaikan buah anggur masak.

Kakiku melangkah di jalan yang lurus,

dan sejak masa mudaku telah kuikuti jejaknya.


Hanya sedikit saja kupasang telingaku, lalu mendapatinya,

dan memperoleh banyak pengajaran bagi diriku.

Aku maju di dalamnya,

dan kuhormati orang yang memberikan kebijaksanaan kepadaku.

Oleh karena aku berniat mengamalkannya,

maka dengan rajin kucari yang baik,

dan aku tidak dikecewakan.


Hatiku memperjuangkan kebijaksanaan,

dan dengan teliti kulaksanakan hukum Taurat.

Tanganku telah kuangkat ke surga,

dan aku menyesal karena belum cukup tahu akan kebijaksanaan.

Hatiku telah kuarahkan kepada kebijaksanaan,

dan dalam kemurnian hati aku menemukannya.


Demikianlah Sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 19:8.9.10.11,R:9a


Refren: Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati.


*Taurat Tuhan itu sempurna,

menyegarkan jiwa;

peraturan Tuhan teguh,

memberikan hikmat kepada orang bersahaja.


*Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati;

perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.


*Takut akan Tuhan itu suci,

tetap untuk selamanya;

hukum-hukum Tuhan itu benar,

adil selalu.


*Lebih indah daripada emas,

bahkan daripada emas tua;

dan lebih manis daripada madu,

bahkan daripada madu tetesan dari sarang lebah.


Bait Pengantar Injil

Kol 3:16a.17c


Semoga sabda Kristus tinggal dalam diri kalian

secara melimpah.

Bersyukurlah dengan perantaraan Kristus

kepada Allah Bapa kita.


Bacaan Injil

Mrk 11:27-33


"Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu?"


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:


Beberapa waktu sesudah mengusir para pedagang

dari halaman bait Allah,

Yesus dan murid-murid-Nya tiba kembali di Yerusalem.

Ketika Yesus sedang berjalan-jalan di halaman Bait Allah,

datanglah kepada-Nya imam-imam kepala,

ahli-ahli Taurat dan kaum tua-tua.

Mereka bertanya kepada Yesus,

"Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu?

Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu,

sehingga Engkau melakukan hal-hal itu?"


Yesus menjawab mereka,

"Aku akan mengajukan satu pertanyaan kepada kalian.

Jawablah Aku,

dan Aku akan mengatakan,

dengan kuasa mana Kulakukan hal-hal itu.

Pembaptisan Yohanes itu dari surga atau dari manusia?

Jawablah!"


Mereka memperbincangkannya seraya berkata,

"Jikalau kita katakan 'Dari Allah,'

Ia akan berkata,

'Kalau begitu, mengapakah kalian tidak percaya kepada-Nya?'

Tetapi masakan kita katakan 'Dari manusia'."

Sebab mereka takut kepada orang banyak,

karena semua orang menganggap

bahwa Yohanes betul-betul seorang nabi.

Maka mereka menjawab kepada Yesus, "Kami tidak tahu."


Maka kata Yesus kepada mereka,

"Jika demikian, Aku pun takkan mengatakan kepada kalian,

dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu."


Demikianlah sabda Tuhan.