Rabu, 26 Mei 2021

Mengapa Bartimeus si pengemis buta itu melepaskan jubahnya saat datang kepada Yesus minta kesembuhan (Mark.10:50)?

  


Renungan Misa Harian

Kamis, 27 Mei 2021


*P.Benediktus Bere Mali, SVD*


Seorang pengemis tidak mempunyai apa-apa dalam hidupnya. Tetapi sangat menarik pandangan kita tentang seorang pengemis namanya Bartimeus dalam Bacaan Injil hari ini. Bartimeus adalah seorang pengemis buta yang hanya memiliki pakaian di badan tetapi saat datang kepada Yesus untuk disembuhkan, ia tanggalkan jubahnya. Pertanyaan bagi kita adalah: Apa hubungan antara menanggalkan Jubah dan datang kepada Yesus untuk buta matanya disembuhkan? 


Bartimeus artinya orang yang tidak bersih dalam bahasa Ibrani secara literer. Bartimeus adalah seorang yang buta dan pengemis pasti jubahnya kotor motor.  Ketika ia datang kepada Yesus memohon disembuhkan dari sakit buta matanya, ia menanggalkan jubahnya.  Ia tidak terikat pada jubahnya. Ia tidak malu datang dalam keadaan tidak berjubah. Ia melepaskan semua keterikatan pada materi khususnya pakaiannya atau jubahnya. Ia datang dengan kekosongan, tidak terikat pada apapun. 

Tetap Ia hanya memiliki satu-satunya harta rohani yaitu iman yang kokoh kepada Tuhan Yesus. Ia tidak minta pada Yesus  harta kekayaan. Tetapi Ia meminta  pada Yesus agar mata butanya dapat disembuhkan Tuhan Yesus. 

Tuhan Yesus menyembuhkannya karena imannya kepada Tuhan Yesus. Yesus bersabda kepadaNya, "Iman-mu telah menyembuhkan Engkau" dan seketika itu juga matanya sembuh dan ia bersukacita yang hebat dalam dirinya. Ia bersyukur kepada Tuhan Yesus dan mengikuti Tuhan Yesus yang berjalan ke segala tempat sebagai misionaris baik di daerah-daerah Yeriko tempat  Bartimeus disembuhkan maupun berjalan bersama Yesus ke daerah misi yang lain.


Bartimeus tentu sudah dikenal sebagai orang buta dan kini sudah sembuh, karena Tuhan Yesus menyembuhkannya berkat berimannya kepada Yesus. Dengan Kehadiran Bartimeus dalam karya misi Yesus, pewartaan Yesus dilengkapi oleh Bartimeus yang memberi sharing pengalaman disembuhkan Tuhan Yesus kepada orang-orang yang dilayani Yesus. Kesaksian Bartimeus yang disembuhkan Tuhan Yesus berkat imannya kepada Yesus pasti menjadi daya magnet spiritual yang luarbiasa bagi pengikut dan pendengar Warta Yesus untuk beriman secara kokoh kepada Yesus seperti Bartimeus yang dulu buta tetapi kini sembuh oleh karena iman kepada Tuhan Yesus.

Warta dan kesaksian hidup adalah dua Hal yang saling membutuhkan dan saling melengkapi secara khusus dalam diri seorang pewarta Injil kepada sesama. Kita bisa pandai merangkai kata dalam pewartaan kita tetapi akan lebih sempurna kalau dilengkapi dengan teladan hidup Kita di depan mata publik. Orang bilang teladan kerja nyata lebih berkuasa daripada hanya sekedar merangkai indahnya kata-kata semata. 

Yesus mewartakan Khabar Gembira keselamatan kepada dunia dalam karya nyata Tuhan Yesus menyelamatkan Dunia dengan pelayanan kepada kita manusia sampai berpuncak pada derita dan wafat di Salib di Golgota, dimakamkan dan pada Hari ketiga dibangkitkan oleh Roh Kudus (Rm.8:11) sebagai puncak karya Tuhan Yesus menyelamatkan kita dari dosa dan menang atas maut.  ***


Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa, Pekan Biasa VIII


Kamis, 27 Mei 2021


PF S. Agustinus dari Canterbury, Uskup


Bacaan Pertama

Sir 42:15-25


"Ciptaan Tuhan penuh dengan kemuliaan-Nya."


Pembacaan dari Kitab Putera Sirakh:


Karya Tuhan hendak kukenangkan,

dan apa yang telah kulihat hendak kukisahkan.

Segala karya Tuhan dijadikan dengan sabda-Nya.

Matahari bercahaya memandang segala sesuatu,

dan ciptaan Tuhan penuh dengan kemuliaan-Nya.

Kepada orang-orang-Nya yang kudus

Tuhan tidak memberikan kemampuan

untuk menceritakan segala karya-Nya yang mengagumkan itu.

Sebab Tuhan alam semesta telah menetapkan

supaya jagat raya didukung dengan kemuliaan-Nya.


Lubuk lautan dan hati diselami oleh-Nya,

dan segala rencana hati diketahui-Nya.

Sebab Yang Mahatinggi mengenal segala sesuatu

yang dapat dikenal dan menilik tanda-tanda zaman.


Yang sudah-sudah diberitahukan-Nya,

dan juga apa yang datang dimaklumkan oleh-Nya;

dan bekas dari apa yang tersembunyi pun disingkapkan-Nya.

Tidak ada pikiran satu pun yang terluput dari Tuhan,

dan perkataan mana pun tak tersembunyi bagi-Nya.

Ciptaan besar dari kebijaksanaan-Nya diatur rapih oleh-Nya,

sebab dari kekal sampai kekal Ia ada.

Tidak ada sesuatu pun yang dapat ditambahkan

atau diambil daripada-Nya.

Dan Ia tidak membutuhkan seorang pun sebagai penasehat.


Betapa eloklah segala ciptaan Tuhan,

tetapi hanya sebagai bunga api sajalah apa yang nampak.

Semuanya hidup

dan tetap tinggal untuk selamanya guna setiap keperluan,

dan semuanya patuh kepada-Nya.


Segala-galanya berpasangan,

yang satu berhadapan dengan yang lain,

dan tidak ada sesuatu pun yang diciptakan-Nya kurang lengkap.

Yang satu menguatkan kebaikan dari yang lain,

dan siapa gerangan pernah puas memandang kemuliaan Tuhan?


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 33:2-3.4-5.6-7.8-9,R:6a


Refren: Oleh firman Tuhan langit telah dijadikan.


*Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi,

bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali!

Nyanyikanlah bagi-Nya lagu baru;

petiklah kecapi baik-baik mengiringi sorak dan sorai!


*Sebab firman Tuhan itu benar,

segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan.

Ia senang pada keadilan dan hukum;

bumi penuh dengan kasih setia-Nya.


*Oleh firman Tuhan langit telah dijadikan,

oleh nafas dari mulut-Nya diciptakan segala tentara-Nya.

Ia mengumpulkan air laut seperti dalam kantung,

samudera raya ditaruh-Nya dalam bejana.


*Biarlah seluruh bumi takut kepada Tuhan,

biarlah segenap penduduk dunia gentar terhadap-Nya!

Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi;

Dia memberi perintah, maka semuanya ada.


Bait Pengantar Injil

Yoh 8:12


Akulah cahaya dunia.

Barangsiapa mengikuti Aku, hidup dalam cahaya abadi.


Bacaan Injil

Mrk 10:46-52


"Rabuni, semoga aku melihat."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:


Pada suatu hari Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Yerikho.

Ketika Yesus keluar lagi dari Yerikho,

bersama murid-murid-Nya,

dan orang banyak yang berbondong-bondong,

duduklah di pinggir jalan seorang pengemis yang buta,

bernama Bartimeus, anak Timeus.

Ketika didengarnya, bahwa yang lewat itu Yesus orang Nazaret,

mulailah ia berseru, "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!"

Banyak orang menegurnya supaya ia diam.

Namun semakin keras ia berseru, "Anak Daud, kasihanilah aku!"


Maka Yesus berhenti dan berkata, "Panggillah dia!"

Mereka memanggil si buta itu dan berkata kepadanya,

"Kuatkan hatimu. Berdirilah, Ia memanggil engkau."

Orang buta itu lalu menanggalkan jubahnya.

Ia segera berdiri, dan pergi mendapatkan Yesus.

Yesus bertanya kepadanya,

"Apa yang kaukehendaki Kuperbuat bagimu?"

Orang buta itu menjawab, "Rabuni, supaya aku dapat melihat."


Yesus lalu berkata kepadanya,

"Pergilah, imanmu telah menyelamatkan dikau."

Pada saat itu juga melihatlah ia!

Lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya.


Demikianlah sabda Tuhan.

"Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kalian, hendaklah ia menjadi pelayanmu."

 

*P.Benediktus Bere Mali, SVD*

Dunia membutuhkan pemimpin yang berkarakter. Seorang pemimpin memiliki 3 karakter menurut Kihajar Dewantara. Pertama: pemberi contoh dalam Hal yang positif dalam rasa, kata, aksi bagi bawahannya. Ia seperti seorang yang menampilkan kebapaan dan keibuan di dalam keluarga, komunitas dan masyarakat, bangsa dan negara. Dalam bahasa Kihajar Dewantara,  Seorang pemimpin adalah "Ing Ngarsa Sung Tulada"  bagi bawahannya.


Kedua: seorang pemimpin memiliki spiritualitas Kehadiran di antara bawahan yang dipimpinnya, dalam suka dan duka, dalam keberhasilan dan Kegagalan, dalam kebahagiaan dan Penderitaan. KehadiranNya yang meneguhkan dan memberi semangat untuk hal-hal yang positif bagi bawahannya. Pemimpin yang selalu setia mengadakan blusukan melihat dan mengalami serta mendapat data konkret obyektif dari lingkungan bawahannya untuk kemajuan bawahan dan kemajuan bersama. Dalam bahasa Kihajar Dewantara, seorang pemimpin adalah "Ing Madya Mangun Karsa" bagi bawahannya untuk kebaikan dan kesejahteraan bersama.


Ketiga: Seorang pemimpin mendorong bawahannya atau memotivasi bawahannya untuk berpartisipasi dalam rasa, kata, aksi yang positif untuk kebaikan diri, dan organisasinya. Seorang pemimpin memiliki pengetahuan yang mantap untuk meyakinkan bawahan untuk mengikuti semua hal positif di dalam berbagai bidang kehidupan untuk kehidupan bersama. Seorang pemimpin menutupi pintu bagi penggunaan cara-cara destruktif yang mematikan karakter bawahan. Kebapaan dan keibuan seorang pemimpin selalu tampak dalam segala situasi dan tempat dan waktu untuk kebaikan bersama dan untuk  anggotanya yang menjadi bawahan atau lebih tepatnya menjadi anak-anaknya. Dalam bahasa Kihajar Dewantara seorang pemimpin adalah "Tut Wuri Handayani" bagi mereka yang dipimpinnya. 


Yesus adalah pemimpin yang memiliki tiga karakter tersebut bahkan melebihinya karena Yesus menjadi pemimpin tidak hanya berbicara indah dengan konsep-konsep yang mantap tetapi dengan menyerahkan diriNya kepada Umat manusia yang berpuncak pada penderitaan di Salib, kematian di Salib dan kebangkitanNya pada Hari ketiga sebagai kemenangan atas maut dan dosa. 

Teladan Yesus yang memimpin dengan mengorbankan diri, waktu, tenaga, harta, sampai mati inilah semestinya menjadi model kepemimpinan yang semestinya diikuti oleh Para MuridNya. 

Yakobus dan Yohanes minta posisi istimewa di Sisi Kanan dan Kiri di Istana di Surga. Lalu sepuluh murid yang lain yang Diam tidak minta apa-apa pada Yesus memarahi Yakobus dan Yohanes sehingga terjadilah sedikit kekacauan dalam perjalanan bersama  Yesus menuju Yerusalem. Yesus memberi solusi bahwa untuk menjadi pelayan, seorang pelayan semestinya rendah hati, tidak sombong, dan ada kemauan untuk berbicara, bekerja, mengorbankan tenaga, waktu, ide, ilmu, dan diri sendiri bahkan melayani untuk kebaikan bersama sampai mati.

Yesus bersabda kepada para murid-Nya, Anak Manusia akan menderita di Salib di tangan Imam-imam Kepala dan Ahli-Ahli Taurat serta bangsa Romawi yang menjajah Israel, dan pada Hari ketiga dibangkitkan  dari antara orang mati. Inilah cara pemimpin yang melayani sampai mati untuk menyelamatkan seluruh Umat manusia. 


Kita menjadi pemimpin untuk diri, keluarga, komunitas dan masyarakat. Sebagai orang beriman pemimpin yang beriman memiliki karakter kepemimpinan Yesus sebagai yang paling ideal bagi kita. Melayani secara tulus ikhlas dalam sukacita sampai akhir untuk kebaikan bersama. Sebagai pemimpin kemanusiaan berkarakter Kepemimpin Kihajar Dewantara yang semestinya disempurnakan oleh karakter kepemimpinan Yesus untuk kemanusiaan universal.***

1. Apa karakter kepemimpinanku dalam hidup bersama?

2.Bagaimana aku asah karakter kepemimpinanku dalam iman dan kemanusiaan?








Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa, Pekan Biasa VIII


Rabu, 26 Mei 2021


PW S. Filipus Neri, Imam


Bacaan Pertama

Sir 36:1.4-5a.10-17


"Semoga bangsa-bangsa mengakui bahwa tiada Allah selain Dikau."


Pembacaan dari Kitab Putera Sirakh:


Kasihanilah kami, ya Penguasa, Allah semesta alam,

pandangilah kami,

dan curahkanlah kedahsyatan-Mu atas segala bangsa.


Hendaklah Engkau membaharui tanda dan mengulang mujizat,

agar para bangsa mengakui, sebagaimana kami telah mengakui,

bahwa tiada Allah kecuali Engkau, ya Tuhan.


Sudilah mengumpulkan segala suku Yakub

serta mengembalikan kepada mereka

tanah pusakanya seperti sediakala.

Kasihanilah umat yang disebut menurut nama-Mu, yaitu Israel,

yang telah Kausamakan dengan anak sulung.

Kasihanilah kota-Mu yang kudus, yaitu Yerusalem,

kota tempat istirahat-Mu.

Penuhilah Sion dengan pujian karena perbuatan-Mu yang perkasa,

dan penuhilah Bait-Mu dengan kemuliaan-Mu.


Berikanlah kesaksian tentang makhluk-makhluk-Mu

yang pada awal mula Kauciptakan,

dan penuhilah segala nubuat

yang telah dibawakan atas nama-Mu.

Berikanlah ganjaran kepada mereka yang menantikan Dikau,

dan buktikanlah kebenaran segala nabi-Mu.


Ya Tuhan, dengarkanlah doa hamba-hamba-Mu ini

sesuai dengan berkat Harun atas umat-Mu.

Semoga semua penghuni bumi ini mengakui,

bahwa Engkaulah Tuhan, Allah yang kekal.


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 79:8.9.11.13,R:Sir 36:1b


Refren: Tunjukkanlah kepada kami, ya Tuhan,

cahaya belas kasih-Mu.


*Janganlah perhitungkan kepada kami kesalahan nenek moyang!

Kiranya rahmat-Mu segera menyongsong kami,

sebab sudah sangat lemahlah kami.


*Demi kemuliaan nama-Mu,

tolonglah kami, ya Allah penyelamat!

Lepaskanlah kami, dan ampunilah dosa kami

oleh karena nama-Mu!


*Biarlah sampai ke hadapan-Mu keluhan orang tahanan;

sesuai dengan kebesaran lengan-Mu,

biarkanlah hidup

orang-orang yang ditentukan untuk mati dibunuh!


*Maka kami, umat-Mu, dan kawanan domba gembalaan-Mu,

akan bersyukur kepada-Mu untuk selama-lamanya,

dan akan memberitakan puji-pujian bagi-Mu turun-temurun.


Bait Pengantar Injil

Mrk 10:45


Putera Manusia datang untuk melayani

dan menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi semua orang.


Bacaan Injil

Mrk 10:32-45


"Sekarang kita pergi ke Yerusalem,

dan Anak Manusia akan diserahkan."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:


Sekali peristiwa

Yesus dan murid-murid-Nya sedang dalam perjalanan

ke Yerusalem.

Yesus berjalan di depan.

Para murid merasa cemas,

dan orang-orang yang mengikuti Dia dari belakang pun merasa takut.

Sekali lagi Yesus memanggil kedua belas murid-Nya

dan Ia mulai mengatakan kepada mereka

apa yang akan terjadi atas diri-Nya.

Yesus berkata, "Sekarang kita pergi ke Yerusalem,

dan Anak Manusia akan diserahkan

kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat.

Mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati.

Mereka akan menyerahkan Dia

kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah.

Ia akan diolok-olokkan, diludahi, disesah dan dibunuh,

dan sesudah tiga hari Ia akan bangkit."


Lalu Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus,

mendekati Yesus.

Mereka berkata,

"Guru, kami harap

Engkau mengabulkan suatu permohonan kami."

Jawab Yesus, "Apakah yang kalian ingin Kuperbuat bagimu?"

Mereka menjawab,

"Perkenankanlah kami ini duduk dalam kemuliaan-Mu kelak,

seorang lagi di sebelah kanan, dan seorang di sebelah kiri-Mu."


Tetapi kata Yesus kepada mereka,

"Kamu tidak tahu apa yang kamu minta.

Sanggupkah kalian meminum piala yang harus Kuminum?

Dan dibaptis dengan pembaptisan yang harus Kuterima?"

Mereka menjawab, "Kami sanggup."


Yesus lalu berkata kepada mereka,

"Memang, kamu akan meminum piala yang harus Kuminum,

dan akan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima.

Tetapi hal duduk di sebelah kanan atau di kiri-Ku,

Aku tidak berhak memberikannya.

Itu akan diberikan kepada orang-orang

yang baginya telah disediakan."

Mendengar itu,

kesepuluh murid yang lain menjadi marah

kepada Yakobus dan Yohanes.

Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata,

"Kalian tahu, bahwa

orang-orang yang disebut pemerintah bangsa-bangsa

memerintah rakyatnya dengan tangan besi,

dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.

Tetapi janganlah demikian di antara kalian!

Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kalian,

hendaklah ia menjadi pelayanmu.

Dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kalian,

hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya.

Sebab Anak Manusia pun datang

bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani

dan untuk memberikan nyawa-Nya sebagai tebusan

bagi banyak orang."


Demikianlah sabda Tuhan.