Rabu, 23 Juni 2021

"Dari buahnyalah kalian akan mengenal mereka."



*P.Benediktus Bere Mali, SVD*

Beberapa hari yang lalu seorang yang menjadi korban imam palsu di sebuah kota minta bimbingan via zoom. Akar soalnya ini. Seorang imam gadungan telah menipunya dalam banyak hal termasuk dalam urusan mamon.  Si korban meminta arahan malului konseling zoom. Saya membimbing si korban untuk menyambut imam gadungan ini ketika datang di rumahnya dengan persiapan yang baik agar pastor gadungan ini ditangkap sehingga tindakannya tidak terpuji dibekukan. Minta kartu identitas resmi tahbisan imam dan berdasarkan kartu itu si pastor gadungan itu terus diinterogasi oleh team yang sudah disiapkan di rumah si korban ketika imam gadungan datang ke rumahnya. Arahan konselor ini dituruti dan ternyata pastor gadungan saat datang di rumahnya dan tanya kartu identitas tahbisan imam, dia tidak memilikinya.  Sang imam gadungan akhirnya diproses secara Hukum dan pasti tempat terakhirnya masuk dan hidup di dalam penjara. Perbuatan dan kata-kata imam gadungan Itu ternyata tidak didukung oleh sertifikat tahbisan resmi. Ia imam gadungan karena tidak pernah ditahbiskan dan tidak punya Surat resmi sebagai orang yang tertahbis imam tetapi bertindak dan berbicara Sekolah-olah sebagai imam.

Seorang pengajar dan Gembala palsu dilihat dari buah-buah pengajaran dan bimbingan terhadap domba-dombanya adalah intisari dari Bacaan Injil hari ini. Kalau buah-buahnya Itu menyelamatkan domba-dombanya, membuat domba-dombanya lebih Sejahtera maka seorang guru dan Gembala itu disebut sebagai Nabi sejati. Sebaliknya kalau buah-buahnya Itu menyesatkan domba-dombanya dan memperalat domba-dombanya untuk memperkaya diri sendiri maka guru dan Gembala Itu digolongkan sebagai Nabi palsu. Karena berkata dan bertindak kepada domba-dombanya hanya untuk memperkaya dirinya sendiri tetapi memiskinkan domba-dombanya.  Tepat kata Injil hari ini  "Dari buahnyalah kalian akan mengenal mereka."

Kita sebagai orang beriman dibaptis untuk berperan sebagai Nabi sejati bukan Nabi palsu. Nabi sejati senantiasa menjaga keseragaman antara pikir, kata, aksi, dan sertifikat legal sebagai seorang Nabi sejati yang tertulis dalam hati nurani setiap orang beriman dalam Sakramen Baptis. Kita hidup untuk berperan sebagai Nabi sejati setelah dibaptis dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Kita dibaptis dalam Allah Tritunggal Mahakudus yang setia menyelamatkan umat-Nya. Hanya Nabi palsu yang menyesatkan dombanya.


Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa, Pekan Biasa XII


Rabu, 23 Juni 2021


Bacaan Pertama

Kej 15:1-12.17-18


"Abram percaya kepada Tuhan

dan hal ini diperhitungkan sebagai kebenaran.

Dan Tuhan mengikat perjanjian dengan dia."


Pembacaan dari Kitab Kejadian:


Pada suatu ketika

datanglah sabda Tuhan kepada Abram dalam suatu penglihatan,

"Janganlah takut, Abram, Akulah perisaimu;

upahmu akan sangat besar."

Abram menjawab,

"Ya Tuhan Allah, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku?

Aku akan meninggal tanpa mempunyai anak,

dan yang akan mewarisi isi rumahku ialah Eliezer, orang Damsyik itu."

Lagi kata Abram,

"Engkau tidak memberikan aku keturunan,

sehingga seorang hambakulah yang nanti menjadi ahli warisku."

Tetapi datanglah sabda Tuhan kepadanya demikian,

"Orang itu tidak akan menjadi ahli warismu,

melainkan anak kandungmulah yang akan menjadi ahli warismu!"


Lalu Tuhan membawa Abram ke luar serta bersabda,

"Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang jika engkau dapat!"

Maka sabda-Nya kepada Abram,

"Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu."

Lalu Abram percaya kepada Tuhan;

maka Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.


Tuhan bersabda lagi kepada Abram,

"Akulah Tuhan, yang membawa engkau keluar dari Ur-Kasdim

guna memberimu negeri ini menjadi milikmu."

Tetapi Abram menjawab,

 "Ya Tuhan Allah,

dari manakah aku tahu bahwa aku akan memilikinya?"


Sabda Tuhan kepadanya,

"Ambillah bagi-Ku seekor lembu betina berumur tiga tahun,

seekor kambing betina berumur tiga tahun,

seekor domba jantan berumur tiga tahun,

seekor burung tekukur dan seekor anak burung merpati."

Abram mengambil semuanya itu, menbelahnya menjadi dua,

lalu diletakkannya belahan-belahan itu berdampingan,

tetapi burung-burung itu tidak ia belah.

Ketika burung-burung buas hinggap

di atas daging binatang-binatang itu,

maka Abram mengusirnya.


Menjelang matahari terbenam, tertidurlah Abram dengan nyenyak.

Lalu gelap gulita yang mengerikan turun meliputinya.

Ketika matahari telah terbenam, dan hari menjadi gelap,

maka kelihatanlah

perapian yang berasap beserta suluh yang berapi

lewat di antara potongan-potongan daging itu.

Pada hari itulah Tuhan mengadakan perjanjian

dengan Abram serta bersabda,

"Kepada keturunanmulah Kuberikan tanah ini,

dari sungai Mesir sampai ke sungai Efrat yang besar itu."


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 105:1-2.3-4.6-7.8-9,R:8a


Refren: Selamanya Tuhan ingat akan perjanjian-Nya.


*Bersyukurlah kepada Tuhan, serukanlah nama-Nya,

maklumkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa.

Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya;

percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib!


*Bermegahlah dalam nama-Nya yang kudus,

biarlah bersuka hati orang-orang yang mencari Tuhan.

Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya,

carilah selalu wajah-Nya!


*Hai anak cucu Abraham, hamba-Nya,

hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya;

Dialah Tuhan, Allah kita,

ketetapannya berlaku di seluruh bumi.


*Selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya,

akan firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan,

akan perjanjian yang diikat-Nya dengan Abraham,

dan akan sumpah-Nya kepada Ishak.


Bait Pengantar Injil

Yoh 15:4.5b


Tinggallah dalam Aku, dan Aku dalam kamu, sabda Tuhan;

barangsiapa tinggal dalam Aku,

akan menghasilkan banyak buah.


Bacaan Injil

Mat 7:15-20


"Dari buahnyalah kalian akan mengenal mereka."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:


Dalam khotbah di bukit Yesus berkata,

"Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu

yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba,

tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.

Dari buahnyalah kalian akan mengenal mereka.

Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri,

atau buah ara dari rumput duri?

Camkanlah

setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik,

sedang pohon yang tidak baik

menghasilkan buah yang tidak baik.

Tidak mungkin

pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik,

ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik.

Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik,

pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.

Jadi dari buahnyalah kalian akan mengenal mereka."


Demikianlah sabda Tuhan.