Senin, 17 Desember 2012

Kotbah Misa Harian, Senin 17 Desember 2012



ALLAH MENYALURKAN RAHMATNYA
MELALUI SEMUA MANUSIA

(Kej  49: 2.8-10; Mat 1:1-17)
Kotbah Misa Harian, Senin 17  Desember 2012
Dari Soverdi Surabaya Untuk Dunia

P. Benediktus Bere Mali, SVD


Apa perbedaan antara penjajah Belanda dengan Injil Hari ini dalam hal memperoleh pendidikan yang menyelamatkan manusia? Perbedaannya sesungguhnya terletak di sini. Pada jaman Belanda, yang memperoleh pendidikan yang menyelamatkan adalah orang-orang yang berdarah biru, atau keturunan Raja, sedangakan rakyat biasa tidak mendapat pendidikan. Dengan kata lain, Penjajah Belanda menyalurkan pendidikan yang menyelamatkan hanya melalui keturunan Raja atau bangsawan.

Tetapi di dalam Injil Hari ini, setelah mendengar silsilah Yesus, setiap orang berhak memperoleh pendidikan yang menyelamatkan dan setiap manusia dapat dijadikan penyalur rahmat bagi sesama dan dunia. Mengapa?  Karena Yesus sang penyelamat berasal dari leluhurnya yang semuanya bukan orang Kudus. Ada yang baik dan ada yang jahat. Mereka yang baik dan tidak baik atau jahat pun dapat dijadikan Tuhan sebagai penyalur Rahmat kepada sesama dan dunia.

Yesus sang juru selamat yang kita nantikan pada masa Adven ini, datang dan berasal dari leluhurnya yang juga ada yang baik dan ada yang jahat. Keselamatan Allah bagi dunia, melalui jalan-jalan yang unik yang berdasarkan kehendak Allah sendiri. Dan ini adalah misteri dari jalan keselamatan Allah bagi dunia dan bagi manusia yang berdosa.

Kehendak Allah selalu menyegarkan tetapi sekaligus menantang kita untuk berpikir dalam ziarah iman kita di dunia menuju kedatanganNya pada akhir zaman dan pada hari raya natal.