Senin, 29 Oktober 2012

Renungan Misa harian, Selasa 30 Oktober 2012



MINORITAS YANG BERKUALITAS

(Ef 5:21-35; Luk 13:18- 21)
Kotbah Misa Harian,
Selasa 30 Oktober 2012,
di Kapela Soverdi St. Arnoldus Surabaya

(Rm. Benediktus Bere Mali, SVD)


Satu orang bermutu dapat mengubah dunia. Pandangan ini menempati hati dan pikiran keluarga-keluarga modern yang menekankan kualitas putra dan putrinya. Sejak awal hidup anak di dalam rahim ibu, kesehatan dan gisi anak sungguh-sungguh diperhatikan. Keluarga-keluarga yang merencanakan secara matang kelahiran anak-anaknya dalam kesehatan dan gisi, merupakan pembentukan generasi bangsa dan negara bahkan generasi dunia yang berkualitas yang dapat mengubah dunia secara bermutu.

Kualitas personalia diutamakan di dalam hidup baik dalam lingkup kecil maupun di dalam lingkup yang lebih luas. Jumlah sedikit tetapi berkualitas harus diutamakan, daripada banyak tetapi tidak bermutu. Berbobot (minoritas) dalam mayoritas (jumlah) inilah yang ditekankan di dalam bacaan Injil hari ini. Ragi yang kecil dicampur dengan tepung terigu yang diaduk akan mengubah roti itu menjadi besar. Biji sesawi yang kecil akan bertumbuh besar menjadi tempat yang aman dan rindang bagi aneka burung. Demikian juga minoritas orang Katolik harus menjadi yang berbobot yang dapat memberikan perubahan dan harapan bagi mayoritas golongan yang lain di tanah air.

Kualitas yang dimaksud adalah yang lahir dari nilai-nilai kejujuran, keadilan, kebenaran, kebaikan, perdamaian yang diharapkan semua manusia melintas batas. Hal ini harus ditunjukkan di dalam relaitas sosial. Ketika mayoritas KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme), minoritas (orang Katolik) berkata dan bertindak NO KKN dalam segala bidang kehidupan.

Kualitas personalia minoritas orang Katolik adalah kekuatan yang harus dibangun dan diciptakan mulai dari komunitas akar rumput, komunitas basis gerejani, yaitu mulai dari keluarga-keluarga Kristiani. Orang Katolik yang berkeluarga harus merencanakan secara matang kualitas gereja yang lahir dari keluarga.

Dari pihak hirarki Gereja menanamkan pohon kualitas minoritas orang Katolik dengan menggalakan pastoral keluarga di dalam setiap paroki. Dikatakan bahwa ada sebuah paroki di kota surabaya, setiap malam diadakan pastoral keluarga dengan disusul perayaan ekaristi dari keluarga ke keluarga.

Dasarnya adalah Yesus lahir dari keluarga. Keselamatan datang dari keluarga. Ada sambutan baik dari umat. Mereka merasa disapa dan gembala dapat mengenal umatnya mulai dari keluarga-keluarga.

Pengenalan keluarga dari dekat atau secara langsung itu mempermudah Gembala untuk memilih para pengurus Gereja yang bermutu mulai dari Wilayah, Lingkungan, Paroki, Keuskupan dan bahkan tingkat KWI dan dunia.


Gembala pun melalui pastoral keluarga ini memilih wakil-wakil wilayah atau kelompok komunitas basis mengikuti SEP (Sekolah Evangelisasi Pribadi) sebagai satu kaderisasi awam yang bermutu dan berkelanjutan.


Dengan demikian, target atau tujuan menciptakan generasi bangsa dan gereja yang berkualitas, dapat direalisasikan, dan dapat dicapai serta dievaluasi untuk menuju kualitas minoritas Katolik yang menyeluruh. Silahkan mencoba di Paroki masing-masing. Syallom.