Senin, 12 Juli 2021

"Tetapi makin ditindas, makin bertambah banyak dan berkembanglah orang Israel di perbudakan Mesir, sehingga bangsa Mesir dan Firaun merasa takut kepada orang Israel itu."

 

*P.Benediktus Bere Mali, SVD*

Pada sebuah kunjungan pastoral keluarga orang tua yang dikunjungi pastor berbagi cerita tentang orang Katolik yang jumlahnya sangat sedikit di wilayah RT tersebut bila dibanding dengan sesama beragama lain yang cukup fanatik dan sering membuli keluarga itu  lewat bahasa verbal dan non verbal. Keluarga ini bersama keluarga seiman dari RT lain  selalu mengalami kesulitan dan halangan dari ketua RT dan RW setempat ketika hendak mengadakan kegiatan-kegiatan rohani seperti Misa lingkungan dan doa Rosario bersama serta pendalaman Kitab Suci bersama di wilayah tersebut. Kadang-kadang ijin ke RT dan RW tidak dikabulkan sehingga rencana tidak dilaksanakan di wilayah RT dan RW tersebut. Semakin ditindas oleh golongan lain Umat Katolik di wilayah ini semakin kreatif menemukan peluang-peluang baru untuk memperkokoh iman Katolik antara anggota wilayah khususnya di masa pandemi covid 19 ini zoom meeting dan arisan online semakin lancar dilaksanakan dengan moderatornya pastor Paroki setia hadir lewat Zoom meeting untuk kegiatan rohani maupun kegiatan arisan. Dulunya Umat dihalangi kini pandemi covid 19 justru mendapat kemudahan mendapat pelayanan yang sangat baik dan lancar. 


Menarik sekali bahwa di antara sekian banyak orang yang ditindas dan mengalami kemunduran tak berdaya, justru bangsa Israel semakin ditindas Firaun di Mesir sebagai pekerja Rodi semakin berkembang dan semakin kreatif dan berpengaruh di dalam pekerjaannya. Ada berbagai usaha yang dilakukan Firaun dan bawahannya untuk menghentikan laju perkembangan keturunan bangsa Israel di Mesir dengan membuang semua bayi laki-laki ke Sungai Nil. Tetapi Israel tetap berkembang tak terbendung. 

Sampai dewasa Ini keturunan bangsa Yahudi terus berkembang secara istimewa dalam ilmu pengetahuan. Dalam sejarah perkembangan ilmu pengetahuan mayoritas darah orang Yahudi terus berpengaruh di atas planet bumi ini. Rencana Tuhan atas Israel beragama Yahudi tidak dapat dibatalkan oleh halangan duniawi ciptaan manusia. Tuhan berkuasa penuh atas ciptaan manusia termasuk halangan yang diciptakan manusia tidak dapat menunda rencana Allah bagi Israel. 

Halangan apapun yang dibuat manusia tidak dapat membatalkan rencana Allah menyelamatkan Dunia. Bacaan pertama jelas tampak bahwa semakin orang Mesir menindas orang Israel semakin berkembanglah orang Israel karena rencana Allah atas Israel tidak dapat dibatalkan oleh siapapun termasuk Firaun dan orang Mesir yang menindas Israel dalam kerja Rodi bagi keuntungan Firaun dan bangsa Mesir. Israel tetap berjalan di dalam Rencana dan kehendak Allah atas mereka dalam kerja Rodi yang mengerikan itu. 


Yesus adalah Utusan Allah datang membawa Warta Gembira Allah untuk kebaikan semua orang di Seluruh Dunia. Kehadiran Yesus membawa kebenaran Allah untuk menghentikan semua yang tidak benar berdasarkan kehendak Allah sendiri. Maka Yesus datang membawa pedang bukan damai semu. Pedang kebenaran Allah memangkas semua kebenaran semu ciptaan duniawi yang Masih berkarya di dalam diri individu, keluarga, masyarakat dan Dunia. Rencana Allah untuk kebaikan Dunia  tidak dapat dibatalkan oleh rencana manusia yang terbatas.*****




Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa, Pekan Biasa XV


Senin, 12 Juli 2021


Bacaan Pertama

Kel 1:8-14.22


"Marilah kita bertindak terhadap orang Israel dengan bijaksana,

agar mereka jangan semakin bertambah banyak."


Pembacaan dari Kitab Keluaran:


Pada waktu itu tanah Mesir diperintah oleh raja baru

yang tidak mengenal Yusuf.

Berkatalah raja itu kepada rakyatnya,

"Lihat, bangsa Israel itu sangat banyak,

dan jumlahnya lebih besar daripada kita.

Marilah kita bertindak terhadap mereka dengan bijaksana,

agar mereka jangan semakin bertambah banyak,

Jangan-jangan, jika terjadi peperangan,

mereka bersekutu dengan musuh kita dan memerangi kita,

lalu pergi dari sini."


Maka pengawas-pengawas rodi ditempatkan atas orang-orang Israel,

untuk menindas mereka dengan kerja paksa.

Mereka harus mendirikan bagi Firaun kota-kota perbekalan,

yakni Pitom dan Raamses.

Tetapi makin ditindas,

makin bertambah banyak dan berkembanglah mereka,

sehingga orang merasa takut kepada orang Israel itu.

Maka dengan kejam orang Mesir memaksa orang Israel bekerja,

dan memahitkan hidup mereka dengan pekerjaan yang berat.

Mereka dipaksa mengerjakan tanah liat dan membuat batu bata.

Juga berbagai-bagai pekerjaan di padang,

ya segala macam pekerjaan

dengan kejam dipaksakan orang Mesir kepada mereka itu.

Lalu Firaun memberi perintah kepada seluruh rakyatnya,

"Setiap anak laki-laki yang lahir bagi orang Ibrani

lemparkanlah ke dalam sungai Nil.

Tetapi anak-anak perempuan biarkanlah hidup."


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 124:1-3.4-6.7-8,R:8a


Refren: Pertolongan kita dalam nama Tuhan.


*Jikalau bukan Tuhan yang memihak kepada kita,

- biarlah Israel berkata demikian -

jikalau bukan Tuhan yang memihak kepada kita,

ketika manusia bangkit melawan kita,

maka mereka telah menelan kita hidup-hidup,

ketika amarah mereka menyala-nyala terhadap kita.


*Maka air telah menghanyutkan kita,

dan sungai telah mengalir menembus kita;

telah mengalir melanda kita air yang meluap-luap itu.

Terpujilah Tuhan yang tidak menyerahkan kita

menjadi mangsa bagi gigi mereka!


*Jiwa kita terluput seperti burung terlepas dari jerat penangkap,

jerat itu telah putus, dan kita pun terluput!

Pertolongan kita dalam nama Tuhan,

yang menjadikan langit dan bumi.


Bait Pengantar Injil

Mat 5:10


Berbahagialah orang yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan,

sebab bagi merekalah Kerajaan Allah.


Bacaan Injil

Mat  10:34-11:1


"Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:


Pada suatu hari

Yesus bersabda kepada keduabelas murid-Nya,

"Jangan kalian menyangka,

bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi.

Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.

Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya,

anak perempuan dari ibunya,

menantu perempuan dari ibu mertuanya,

dan musuh orang ialah seisi rumahnya.

Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih daripada-Ku,

ia tidak layak bagi-Ku.

Dan barangsiapa mengasihi puteranya atau puterinya lebih daripada-Ku,

ia tidak layak bagi-Ku.

Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikuti Aku,

ia tidak layak bagi-Ku.

Barangsiapa mempertahankan nyawanya,

ia akan kehilangan nyawanya,

dan barangsiapa kehilangan nyawanya demi Aku,

ia akan memperolehnya kembali.


Barangsiapa menyambut kalian, ia menyambut Aku,

dan barangsiapa menyambut Aku,

ia menyambut Dia yang mengutus Aku.


Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi,

ia akan menerima upah nabi,

dan barangsiapa menyambut seorang yang benar

sebagai orang benar,

ia akan menerima upah orang benar.


Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja

kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku,

Aku berkata kepadamu, sungguh ia takkan kehilangan upahnya."


Setelah Yesus selesai mengajar keduabelas rasul-Nya,

pergilah Ia dari sana

untuk mengajar dan memberitakan Injil di dalam kota-kota mereka.


Demikianlah sabda Tuhan.