Selasa, 11 Mei 2021

Tiga Wasiat Sang Guru kepada para MuridNya Sebelum Perpisahan

*P.Benediktus Bere Mali,SVD*



Seorang yang memiliki banyak hal terutama harta kekayaan, sebelum berpisah dengan mereka yang ditinggalkan, akan memberikan wasiat secara legal maupun secara lisan. Wasiat itulah menjadi pegangan sah atau resmi bagi semua orang yang berhak menerima wasiat itu. Wasiat itu dilaksanakan oleh yang menerima wasiat tersebut sehingga pihak lain yang tidak menerima wasiat tidak dapat mengganggu untuk merebut atau mengambil harta warisan itu. Penerima wasiat dan pelaksana wasiat itu dapat menggandakan wasiat itu sehingga harta warisan itu bertambah bagi generasi penerus. 


Salah satu contoh sebuah keluarga yang kaya raya tetapi tidak memiliki Anak, selama hidupnya sangat fokus dan aktif melayani Tuhan dalam sebuah kongregasi dan menjadi donatur tetap bagi kongregasi tersebut. Disamping itu juga keluarga ini menjadi penyumbang terbesar bagi beberapa Gereja dan sejumlah Biara di daerahnya. Menjelang akhir hidupnya, keluarga ini membuat wasiat pada sebuah kongregasi bahwa semua hartanya diwasiatkan kepada kongregasi dan suami isteri ini dimakamkan di kuburan kongregasi yang menerima wasiat dan mohon dirayakan Ekaristi bagi keselamatan kekal suami isteri ini. Keluarga 

 yang memberikan wasiat itu secara resmi di atas tanda tangan notaris sehingga sangat pasti dan jelas legal bagi  keluarga itu maupun bagi kongregasi yang menerima wasiat. 


 Kehadiran keluarga ini menjadi berkat besar bagi Kongregasi yang mewartakan Kerajaan Allah karya dan tugas perutusannya. Semua kata kata dan teladan baik keluarga ini menjadi sumber inspirasi bagi anggota kongregasi yang menerima wasiat dalam melanjutkan semua hal baik dari keluarga ini di dalam tugas perutusan anggota kongregasi mewartakan Sabda Allah ke seluruh dunia. 



Yesus memiliki relasi yang sangat istimewa dengan para muridNya yang percaya kepadaNya.    Relasi istimewa itu berbasiskan kasih Persahabatan dan bukan berdasarkan relasi Hamba dengan Tuan atau majikan. suatu tanda bahwa relasi itu berdasarkan persahabatan adalah semua yang berasal dari Bapa di Surga disampaikan kepada para murid dan juga semua yang ada dalam Yesus disampaikan kepada para muridNya. Ketika hendak berpisah dengan para murid, Yesus memberikan wasiat yang istimewa yaitu Yesus harus pergi dan Roh Penghibur akan diutus Bapa kepada para muridNya. Roh Penghibur itu datang menginsafi para murid tentang  pertama, dosa karena orang banyak yang tidak percaya kepadaNya dan para murid harus mewartakan tentang Yesus dalam bimbingan Roh Kudus agar banyak orang yang percaya.  Kedua, tentang kebenaran bahwa Yesus pergi kepada Bapa karena Yesus berasal dari Bapa dan Yesus adalah Jalan kebenaran satu-satunya ke Surga. Para murid harus mewartakan bahwa Yesus adalah Jalan, kebenaran dan kehidupan. Ketiga, Penghakiman atas para penguasa dunia karena mereka tidak percaya kepada Yesus sebagai Gembala baik dan mereka tidak memandu orang yang dipimpin untuk percaya kepada Yesus sebagai satu, satunya jalan kebenaran ke kehidupan yang kekal. Para murid harus mewartakan Yesus kepada para penguasa dunia agar semua pemimpin dunia bertobat dan percaya kepada Yesus sebagai pemimpin sejati untuk melayani bukan untuk dilayani.


Roh Kudus Penghibur itu sudah diterima oleh Paulus dan Silas dalam bacaan pertama. Mereka dengan sukacita mewartakan Yesus di penjara dan terjadilah mukjizat hebat bahwa semua belenggu mereka dan pintu-pintu penjara terbuka lebar sehingga membuat serdadu pemimpin penjara bertobat dan dibaptis. Mereka tidak melihat Yesus secara fisik tetapi Roh Yesus yang Kudus lah yang membangkitkan sukacita mereka yang sangat hebat dalam mewartakan Kristus yang bangkit. Para murid menerima kata dan perbuatan Yesus dan mewartkanNya ke segala bangsa sehingga keselamatan Universal Allah dialami dan dinikmati oleh semua orang. 


Ketika Orang tua kita sebelum pergi Rumah Bapa di Surga, tentu ada yang memberikan wasiat kepada kita lewat kata lisan maupun secara tertulis, dan tentu hal itu menjadi Roh yang membangkitkan kita untuk hidup, berbicara, bertindak, sesuai wasiat orang tua itu. Kata, harta, perbuatan baik orang tua,  diteruskan dan bahkan digandakan bagi generasi Anak Cucu dan seterusnya.  Dengan demikian semua yang baik dari orang tua tidak akan berakhir tetapi tetap hidup dan terus dihidupi di dalam hidup setiap hari. 


Demikian juga Wasiat Tuhan Yesus bagi kita para muridNya, dapat kita imani dan kita hidupi di dalam perjalanan dan Tugas perutusan kita. Kita berjalan bersama Sang Sabda.***


"Jikalau Aku tidak pergi, penghibur tidak akan datang kepadamu."


Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa Pekan Paskah VI


Selasa, 11 Mei 2021


Bacaan Pertama

Kis 16:22-34


"Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus, dan engkau akan selamat,

engkau dan seisi rumahmu."


Pembacaan dari Kisah Para Rasul:


Ketika Paulus dan Silas ada di Kota Filipi

terjadilah yang berikut ini:

Orang-orang Filipi bangkit menentang Paulus dan Silas;

lalu pembesar-pembesar kota itu

menyuruh mengoyakkan pakaian dari tubuh mereka

dan mendera mereka.

Setelah berkali-kali didera, mereka dilemparkan ke dalam penjara.

Kepala penjara diperintahkan

untuk menjaga mereka dengan sungguh-sungguh.

Sesuai dengan perintah itu,

kepala penjara memasukkan mereka

ke ruang penjara yang paling tengah

dan membelenggu kaki mereka dalam pasungan yang kuat.


Tetapi kira-kira tengah malam

Paulus dan Silas berdoa

dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah,

dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka.

Dan terjadilah gempa bumi yang hebat,

sehingga sendi-sendi penjara itu goyah.

Seketika itu juga terbukalah semua pintu

dan terlepaslah belenggu mereka semua.

Ketika kepala penjara itu terjaga dari tidurnya

dan melihat pintu-pintu penjara terbuka,

ia menghunus pedangnya hendak membunuh diri,

karena ia menyangka,

bahwa orang-orang hukuman itu telah melarikan diri.

Tetapi Paulus berseru dengan suara nyaring, katanya,

"Jangan celakakan dirimu,

sebab kami semuanya masih ada di sini!"


Kepala penjara itu menyuruh membawa suluh,

lalu berlari masuk

dan dengan gemetar tersungkurlah ia di depan Paulus dan Silas.

Ia mengantar mereka ke luar, sambil berkata,

"Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat,

supaya aku selamat?"

Jawab mereka,

"Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat,

engkau dan seisi rumahmu."


Lalu Paulus dan Silas memberitakan firman Tuhan kepadanya

dan kepada semua orang yang ada di rumahnya.

Pada jam itu juga kepala penjara itu membawa mereka

dan membasuh bilur mereka.

Seketika itu juga ia dan keluarganya memberi diri dibaptis.

Lalu ia membawa mereka ke rumahnya

dan menghidangkan makanan kepada mereka.

Dan ia sangat bergembira,

bahwa ia dan seisi rumahnya telah menjadi percaya kepada Allah.


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 138:1-2a.2bc-3.7c-8,R:7c


Refren: Tangan kanan-Mu menyelamatkan daku, ya Tuhan.


*Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hati,

karena Engkau mendengarkan kata-kata mulutku.

Di hadapan para dewata aku akan bermazmur bagi-Mu,

aku hendak bersujud ke arah bait-Mu yang kudus.


*Aku hendak memuji nama-Mu

oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu;

Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku,

Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.


*Tangan kanan-Mu menyelamatkan daku,

Engkau akan menyelesaikan segalanya bagiku!

Ya Tuhan, kasih setia-Mu kekal abadi,

janganlah Kautinggalkan buatan tangan-Mu!


Bait Pengantar Injil

Yoh 16:7.13


Aku akan mengutus Roh kebenaran kepadamu, sabda Tuhan,

dan Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran.


Bacaan Injil

Yoh 16:5-11


"Jikalau Aku tidak pergi, penghibur tidak akan datang kepadamu."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:


Dalam amanat perpisahan-Nya

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,

"Sekarang Aku pergi kepada Dia yang telah mengutus Aku,

dan tiada seorang pun di antara kamu yang bertanya kepada-Ku:

Ke mana Engkau pergi?

Tetapi karena Aku mengatakan hal itu kepadamu,

maka hatimu berdukacita.

Namun benar yang Kukatakan kepadamu:

Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi.

Sebab jikalau Aku tidak pergi,

penghibur itu tidak akan datang kepadamu;

sebaliknya jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.


Dan kalau penghibur itu datang, Ia akan menginsafkan dunia

akan dosa, kebenaran dan penghakiman;

akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku;

akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa

dan kamu tidak melihat Aku lagi;

akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum."


Demikianlah sabda Tuhan.