Selasa, 12 Maret 2013

Homili Selasa 12 Maret 2013



LUKA MENCARI SEMBUH
Homili Selasa 12 Maret 2013
St. Maria Ursulin
Jl. Darmo Surabaya

Yehezkiel  47 : 1 – 9.12
Mzm 46 : 2-3.5-6.8-9
Yohanes 5:1-16

P. BENEDIKTUS BERE MALI, SVD

Manusia adalah luka-luka yang sedang berjalan menuju tempat-tempat yang menyembuhkan, demikian kata-kata yang disampaikan Robert Holden penulis populer ternama.  Ketika manusia yang berluka berjalan bertemu dengan hati manusia yang penuh damai, sukacita, senyum persaudaraan yang tulus, maka luka-lukanya semakin terobati.  Tetapi ketika hati manusia terluka berjalan berjumpa dengan hati manusia  yang kasar, sadis, keras, tiada senyum, maka luka-lukanya akan semakin membesar, melebar dan mendalam.

Injil hari ini berbicara tentang orang-orang sakit yang menjumpai Yesus dan orang-orang Yahudi. Yesus membawa penyembuhan bagi orang sakit, dalam kata, firman dan SabdaNya dan dalam sikap hatiNya yang penuh cinta, damai yang menyejukkan hati orang-orang yang sakit.  Sebaliknya orang-orang Yahudi menolak orang sakit sebagai orang yang terkutuk, orang-orang najis yang terhukum karena dosa-dosanya, justru semakin menambah luka-lukanya. Yesus adalah air penyejuk yang menyembuhkan dan menghidupkan hati orang sakit, sedangkan orang-orang Yahudi adalah bensin yang membakar luka sehingga lukanya semakin melebar dan mendalam.  
Kita manusia terluka oleh dosa asal dan luka-luka bathin yang melekat dalam hati kita. Namanya luka, sekalipun sudah disembuhkan, tetap meninggalkan bekas lukanya.  Kita adalah luka-luka yang sedang berjalan menuju sebuah hati yang dapat menyembuhkan luka-luka yang sedang kita derita. Hati Sejati yang dapat menyembuhkan luka-luka dosa adalah Hati Kudus Yesus Tuhan Yesus. Kita menjumpai Hati Yesus dalam Kata, Firman, SabdaNya. Kita menjumpai Hati Penyembuh Sejati di dalam Ekaristi Kudus. Kita menjumpai Hati Yesus Sang Pengampun di dalam Sakramen Rekonsiliasi. Perayaan Ekaristi senantiasa mengutus kita  untuk  pergi  menyembuhkan sesama yang kita jumpai, bukan menjadi bensin yang membakar luka sesama.