Kamis, 22 Juli 2021

Ekaristi : Jantung Hatiku

  "Aku telah menemukan jantung hatiku."


*P.Benediktus Bere Mali, SVD*


Waktu Retret untuk tahbisan Imam 23 September 2004, salah satu bahan refleksi adalah tentang Usaha Maria Magdalena yang terus mencari Allah dan akhirnya menemukan dan Allah yang dialami dan ditemukan itulah yang dia wartakan kepada Murid-murid yang lain. 


Maria tidak peduli tantangan apapun yang di depannya ia melewati itu dan akhirnya menemukan Yesus.  Bagi Maria Yesus adalah jantung hatiNya yang telah menyelamatkannya. Ia mencari dan bertemu dengan jantung hatiNya.

Karena pengalaman iman inilah Maria Magdalena menjadi Santa dan perayaannya yang kita rayakan pada hari ini. Santa Santo adalah Gereja yang jaya dalam Surga. Mereka hidup melihat dan bersama Allah di Surga. Gereja yang jaya di Surga selalu setia mendoakan kita sebagai Gereja Yang Masih hidup di bumi agar berkat Allah turun atas Gereja yang hidup yang sedang berziarah terus mencari dan menemukan Allah dan sekaligus mewartakan Allah yang Gereja alami kepada Dunia.

 Gereja yang jaya dan gereja yang sedang berziarah di bumi mendoakan gereja yang menderita di api penyucian karena dosa-dosanya agar mereka diampuni dan diterima dalam pelukan kasih Allah. Dalam doa Syukur Agung kedua dalam Perayaan Ekaristi ada rumus khusus untuk mendoakan sesama yang meninggal agar diselamatkan Tuhan. 

Pada malam hari ini Kita berdoa dalam Ekaristi sebagai puncak iman kita untuk menyelamatkan Bapa Benediktus Anton Yang telah meninggal Dunia 7 hari yang lalu. Kita yakin bahwa doa doa kita memiliki aspek sosial untuk menyelamatkan sesama. Dalam kitab Suci ada contoh nyata bahwa iman orang lain dapat menyelamatkan sesama. Iman orang-orang yang membawa orang sakit kepada Yesus dapat menyelamatkan orang sakit. Kita dikuatkan bahwa iman kita yang kita satukan dalam jantung Iman kita yakni Ekaristi Kudus ini dapat menyelamatkan Bapak Benediktus Anton Yang kita doakan. Ekaristi adalah jantung Iman kita orang Katolik dan hal ini dicetuskan Dokumen Konsili Vatikan kedua. Ekaristi Kudus adalah jantung Iman Gereja yang terus hidup dan di dunia menuju sukacita di dalam Surga.  *****


Liturgia Verbi (B-I)

Pesta S. Maria Magdalena


Kamis, 22 Juli 2021


Bacaan Pertama

Kid 3:1-4a


"Aku telah menemukan jantung hatiku."


Pembacaan dari Kidung Agung:


Di dalam kerinduannya, sang mempelai berkata:

Pada malam hari, di atas peraduanku,

kucari jantung hatiku.

Kucari dia, tapi tak kutemukan.

Aku bangun dan berkeliling di kota;

di jalan-jalan dan di lapangan-lapangan

kucari dia, jantung hatiku.

Kucari dia, tapi tak kutemukan.

Aku ditemui peronda-peronda kota.

"Apakah kamu melihat jantung hatiku?"

Baru saja meninggalkan mereka,

kutemukan jantung hatiku.

Kupegang dia, dan tak kulepaskan lagi.


Demikianlah sabda Tuhan.


ATAU BACAAN LAIN

2Kor 5:14-17


Sekarang Kami tidak menilai Kristus menurut ukuran manusia.


Pembacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus:


Saudara-saudara,

kasih Kristus telah menguasai kami,

sebab kami telah mengerti bahwa

jika satu orang sudah mati untuk semua orang,

maka mereka semua sudah mati.

Dan Kristus telah mati untuk semua orang,

supaya mereka yang hidup

tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri,

tetapi untuk Dia yang telah mati dan dibangkitkan bagi mereka.

Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang pun

menurut ukuran manusia.

Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia,

sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian.


Jadi barangsiapa ada di dalam Kristus,

dia adalah ciptaan baru!

Yang lama sudah berlalu,

dan sungguh, yang baru sudah datang!


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 63:2.3-4.5-6.8-9,R:2b


Refren: Jiwaku haus akan Dikau, ya Allahku.


*Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau,

jiwaku haus akan Dikau

tubuhku rindu kepada-Mu,

seperti tanah yang kering dan tandus,

yang tiada berair.


*Demikianlah aku rindu memandang-Mu di tempat kudus,

sambil melihat kekuatan dan kemuliaan-Mu.

Sebab kasih setia-Mu lebih baik daripada hidup;

bibirku akan memegahkan Dikau.


*Aku mau memuji Engkau seumur hidupku

dan menaikkan tanganku demi nama-Mu.

Seperti dijamu lemak dan sumsum jiwaku dikenyangkan,

bibirku bersorak-sorai, mulutku memuji-muji.


*Sungguh, Engkau telah menjadi pertolonganku,

dan dalam naungan sayap-Mu aku bersorak-sorai.

Jiwaku melekat kepada-Mu.


Bait Pengantar Injil


Katakanlah Maria, engkau melihat apa?

Wajah Yesusku yang hidup,

sungguh mulia hingga aku takjub.


Bacaan Injil

Yoh 20:1.11-18


"Ibu, mengapa engkau menangis?

Siapakah yang engkau cari?"


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:


Pada hari Minggu Paskah,

pagi-pagi benar ketika hari masih gelap,

pergilah Maria Magdalena ke kubur Yesus,

dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur.

Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis.

Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu,

dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih,

yang seorang duduk di sebelah kepala

dan yang lain di sebelah kaki

di tempat mayat Yesus terbaring.

Kata malaikat-malaikat itu kepadanya,

"Ibu, mengapa engkau menangis?"

Jawab Maria kepada mereka,

"Tuhanku telah diambil orang,

dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan."


Sesudah berkata demikian Maria menoleh ke belakang,

dan melihat Yesus berdiri di situ;

tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.

Kata Yesus kepadanya,

"Ibu, mengapa engkau menangis?

Siapakah yang engkau cari?"

Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman.

Maka ia berkata kepada-Nya,

"Tuan, jikalau Tuan yang mengambil Dia,

katakanlah kepadaku di mana Tuan meletakkan Dia,

supaya aku dapat mengambil-Nya."

Kata Yesus kepadanya, "Maria!"

Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani,

"Rabuni!", artinya Guru.

Kata Yesus kepadanya,

"Janganlah engkau memegang Aku,

sebab Aku belum pergi kepada Bapa.

Tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku

dan katakanlah kepada mereka,

bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu,

kepada Allah-Ku dan Allahmu."

Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid,

"Aku telah melihat Tuhan!"

dan juga bahwa Tuhanlah yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.


Demikianlah sabda Tuhan.

Menjadi Tanah Subur Bagi Benih Sabda Allah



*P.Benediktus Bere Mali, SVD*

Hati kita adalah Tanah bagi bertumbuhNya benih Sabda Allah. Tanah perlu dipersiapkan agar benar-benar menjadi lahan yang subur Bagi Sabda Allah bertumbuh, berkembang dan berbuah.  Di sini ada partisipasi aktif dari kita sebagai tempat bertumbuhNya Sabda Allah. Partisipasi itu tampak di dalam mengaktifkan signal yang menghidupkan bagi Sabda Allah. Signal yang mematikan Sabda Allah atau menghalangiNya harus di-off-kan. Bagi Freud dua signal ini seperti dua sisi mata uang yang merupakan satu kesatuan di dalam diri setiap manusia tanpa kecuali termasuk kita sendiri. Pada tinggkat sosial atau makro tampak dalam orang -orang mayoritas yang mengaktifkan signal menghidupkan Sabda Allah maka Sabda Allah akan bertumbuh subur dan cepat merambat. Hal ini dapat Terwujud bila semua orang secara bersama-sama mematikan potensi yang mematikan Sabda Allah. Secara sosial terjadi nekrofil dan biofil. Ini catatan kakinya adalah Eros San tanathos dari Freud. *****


"Benih yang jatuh di tanah yang baik lalu berbuah, ada yang seratus ganda, ada yang enam puluh ganda, ada yang tiga puluh ganda."


Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa, Pekan Biasa XVI


Rabu, 21 Juli 2021


PF S. Laurensius dari Brindisi, Imam dan Pujangga Gereja


Bacaan Pertama

Kel 16:1-5.9-15


"Sesungguhnya, Aku akan menurunkan hujan roti dari langit."


Pembacaan dari Kitab Keluaran:


Segenap jemaah Israel berangkat dari Elim,

lalu tiba di padang gurun Sin,

yang terletak di antara Elim dan gunung Sinai.

Mereka tiba di sana pada hari yang kelima belas bulan yang kedua,

sejak mereka keluar dari tanah Mesir.


Di padang gurun itu

bersungut-sungutlah segenap jemaah Israel

terhadap Musa dan Harun.

Mereka berkata,

"Ah, andaikata tadinya kami mati di tanah Mesir oleh tangan Tuhan,

tatkala kami duduk menghadap kuali penuh daging

dan memakan roti sepuas hati!

Sebab kalian membawa kami keluar ke padang gurun ini

untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan kelaparan."


Lalu bersabdalah Tuhan kepada Musa,

"Sesungguhnya,

Aku akan menurunkan hujan roti dari langit bagimu.

Maka bangsa ini akan keluar dan memungut tiap-tiap hari

sebanyak yang perlu untuk sehari.

Dengan cara itu Aku hendak menguji

apakah mereka hidup menurut hukum-Ku atau tidak.

Dan pada hari yang keenam,

apabila mereka memasak yang mereka bawa pulang,

maka yang dibawa itu akan menjadi dua kali lipat banyaknya

daripada yang mereka pungut setiap hari."


Lalu Musa berkata kepada Harun,

"Katakanlah kepada seluruh jemaah Israel,

'Marilah dekat ke hadapan Tuhan,

sebab Ia telah mendengar sungut-sungutmu'."

Dan ketika Harun sedang berbicara kepada seluruh jemaat Israel,

mereka mengarahkan pandangan ke arah padang gurun,

maka tampaklah kemuliaan Tuhan dalam awan.


Maka bersabdalah Tuhan kepada Musa,

"Aku telah mendengar orang Israel bersungut-sungut .

Katakanlah kepada mereka,

'Pada waktu senja kalian akan makan daging

dan waktu pagi kalian akan makan roti sampai kenyang.

Maka kalian akan tahu, bahwa Akulah Tuhan Allahmu."


Pada waktu petang

datanglah berduyun-duyun burung puyuh

menutupi perkemahan mereka.

Dan pagi harinya terhamparlah embun sekeliling perkemahan.

Setelah embun menguap,

tampaklah pada permukaan gurun sesuatu yang halus mirip sisik,

halus seperti embun yang membeku di atas tanah.

Melihat itu umat Israel saling bertanya-tanya, "Apakah ini?"


Sebab mereka tidak tahu, apa itu.

Lalu berkatalah musa,

"Inilah roti yang diberikan Tuhan menjadi makananmu."


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 78:18-19.23-24.25-26.27-28,R:24b


Refren: Tuhan memberi mereka gandum dari langit.


*Dalam hati, mereka mencobai Allah

dengan menuntut makanan untuk menuruti nafsu mereka.

Mereka berbincang-bincang menyangsikan Allah,

"Sanggupkah Allah menyajikan hidangan di padang gurun?"


*Maka Ia memberi perintah kepada awan-awan dari atas,

dan membuka pintu-pintu langit;

Ia menghujankan manna untuk dimakan,

dan memberikan mereka gandum dari langit.


*Roti para malaikat menjadi santapan insan,

bekal berlimpah disediakan oleh Allah.

Ia menghembuskan angin timur dari langit

dan menggiring angin selatan dengan kekuatan-Nya.


*Ia menghujankan daging seperti debu banyaknya,

dan burung-burung bersayap dihamburkan-Nya

laksana pasir di laut;

Semuanya itu dihujankan-Nya di tengah perkemahan mereka,

di sekeliling tempat kediaman mereka.


Bait Pengantar Injil


Benih itu melambangkan sabda Allah,

penaburnya ialah Kristus.

Semua orang yang menemukan Kristus

akan hidup selama-lamanya.


Bacaan Injil

Mat  13:1-9


"Benih yang jatuh di tanah yang baik menghasilkan buah seratus ganda."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:


Pada suatu hari

Yesus keluar dari rumah dan duduk di tepi danau.

Maka datanglah orang banyak berbondong-bondong

lalu mengerumuni Dia,

sehingga Yesus naik ke perahu dan duduk di situ,

sedangkan orang banyak semuanya berdiri di pantai.

Yesus mengajarkan banyak hal kepada mereka

dengan memakai perumpamaan-perumpamaan.


Ia berkata, "Ada seorang penabur keluar menaburkan benih.

Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan,

lalu burung-burung datang memakannya.

Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu,

yang tidak banyak tanahnya;

lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya tipis.

Tetapi sesudah matahari terbit,

layulah tumbuhan itu dan menjadi kering

karena tidak berakar.

Sebagian lagi jatuh di semak duri,

lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati.

Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah,

ada yang seratus ganda,

ada yang enam puluh ganda,

ada yang tiga puluh ganda.


Barangsiapa bertelinga untuk mendengar,

hendaklah ia mendengarkan!"


Demikianlah sabda Tuhan.