Rabu, 26 November 2008

HOT ESSEN MEMBERI BERKATNYA DALAM ADAT KABA

"HOT ESSEN" adalah Wujud Tertinggi Suku Bunak yang menciptakan segala sesuatu yang baik, benar dan indah. DIA mengarahkan semunya kepada kebaikan, kebenaran dan keindahan. "KABA" adalah berkat. Pemberi berkat utama adalah Wujud Tertinggi Suku Bunak yaitu "HOT ESSEN". Dia menyalurkan berkatNya dalam Budaya "KABA" Suku Bunak. Kaba berarti memberi berkat. Misalnya saya menerima kaba dari para suku Malu dalam adat kenduri atau dalam bahasa Adat LAL GUJU. Sesudah saya menerima KABA dari para malu, saya juga menerima KABA sebagai berkat dari anggota sukuku yang sudah SENIOR. Peminta KABA meminta berkat pada saat kematian dan juga pada waktu hendak mengikuti ujian adan pergi ke tempat yang jauh dalam jangka waktu tertentu. Saya hendak menerima berkat dalam KABA ini pada setiap adat Kenduri dalam suku Monewalu. Saya juga minta berkat atau KABA dari para suku MALU sebagai asal-usul suku SAYA pada saat saya akan mengikuti ujian atau saya hendak meninggalkan tanah suku Bunak pergi ke tempat yang jauh. Saya minta KABA pada para suku MALU dengan urutan acara yang KHAS. Saya meminta seorang SUKU MALU yang sudah senior. Suku MALU ini menyiapkan SIRI, PINANG, KAPUR yang disimpan di dalam wadah yaitu TAKA GIRAL ATAU OPA. Lantas Pemberi KABA mendoakan MOLO (Siri) PU (Pinang) dan HAU ( KAPUR) yang ada dalam OPA itu. Waktu doa, Pendoa meminta berkat HOT ESEN (Wujud Tertinggi Suku Bunak) melalui POR GOMO (Pemimpin Suku Yang Masih Hidup Maupun yang sudah Meninggal), dan melalui para leluhur. Lewat doa itu, HOT ESSEN hadir dalam simbol siri, pinang dan kapur itu dan kemudian Siri, Pinang dan Kapur itu dimakan oleh pemberi KABA. Sesudah itu MALU memberi Kaba di dahi dengan membuat tanda salib di dahi dan meniup kepala peminta KABA, dan juga meniup kedua tangan peminta KABA. Biasanya penerima KABA menyampaikan terimakasih kepada Pemberi KABA dan memberi derma atau stipendium kepada Pemberi Kaba setelah menerima berkat KABA. Derma atau stipendium itu sesuai kerelaan penerima KABA. Saya biasanya setiap kali pulang Libur waktu masih Pelajar selalu meminta KABA dari para MALU dan Orang Tua dan anggota Keluarga Yang Senior dan memiliki kewibawaan dalam kehidupan bersama SUKU. Saya merasakan dampak ketenangan dan mendapat dukungan yang luarbiasa dari keluarga Pemberi KABA dalam menuntut Ilmu disamping dukungan saya dengan belajar yang tekun dan disiplin. ****

"HOT ESSEN" MEBERI BERKAT DALAM "KABA"

"HOT ESSEN" adalah wujud tertinggi suku Bunak. "KABA" adalah Berkat dalam budaya suku Bunak. Kaba berarti memberi berkat. Misalnya saya menerima kaba dari para suku Malu dalam adat kenduri atau dalam bahasa Adat LAL GUJU. Sesudah saya menerima KABA dari para malu, saya juga menerima KABA sebagai berkat dari anggota sukuku yang sudah SENIOR. Peminta KABA meminta berkat pada saat kematian dan juga pada waktu hendak mengikuti ujian adan pergi ke tempat yang jauh dalam jangka waktu tertentu. Saya hendak menerima berkat dalam KABA ini pada setiap adat Kenduri dalam suku Monewalu. Saya juga minta berkat atau KABA dari para suku MALU sebagai asal-usul suku SAYA pada saat saya akan mengikuti ujian atau saya hendak meninggalkan tanah suku Bunak pergi ke tempat yang jauh. Saya minta KABA pada para suku MALU dengan urutan acara yang KHAS. Saya meminta seorang SUKU MALU yang sudah senior. Suku MALU ini menyiapkan SIRI, PINANG, KAPUR yang disimpan di dalam wadah yaitu TAKA GIRAL ATAU OPA. Lantas Pemberi KABA mendoakan MOLO (Siri) PU (Pinang) dan HAU ( KAPUR) yang ada dalam OPA itu. Waktu doa, Pendoa meminta berkat HOT ESEN (Wujud Tertinggi Suku Bunak) melalui POR GOMO (Pemimpin Suku Yang Masih Hidup Maupun yang sudah Meninggal), dan melalui para leluhur. Lewat doa itu, HOT ESSEN hadir dalam simbol siri, pinang dan kapur itu dan kemudian Siri, Pinang dan Kapur itu dimakan oleh pemberi KABA. Sesudah itu MALU memberi Kaba di dahi dengan membuat tanda salib di dahi dan meniup kepala peminta KABA, dan juga meniup kedua tangan peminta KABA. Biasanya penerima KABA menyampaikan terimakasih kepada Pemberi KABA dan memberi derma atau stipendium kepada Pemberi Kaba setelah menerima berkat KABA. Derma atau stipendium itu sesuai kerelaan penerima KABA. Saya biasanya setiap kali pulang Libur waktu masih Pelajar selalu meminta KABA dari para MALU dan Orang Tua dan anggota Keluarga Yang Senior dan memiliki kewibawaan dalam kehidupan bersama SUKU. Saya merasakan dampak ketenangan dan mendapat dukungan yang luarbiasa dari keluarga Pemberi KABA dalam menuntut Ilmu disamping dukungan saya dengan belajar yang tekun dan disiplin. ****

THE MAN OF COLLABORATION

Hari ini Selasa 25 November 2008 Komunitas SVD mengadakan pertemuan komunitas. Ada banyak hal yang akan kami bicarakan. Pertama saya membagi pengalaman iman akan centenial AJ JF. Sharing berarti membagi apa yang saya alami. Centenial berarti seratus tahun meninggalnya santo Arnoldus Jansen dan Santo Yosef Freinademetz. Ada tiga hal yang menjadi kerangka pembicaraan saya yaitu KENANGAN HIDUP DAN KARYANYA, PERAYAAN YANG AKAN BERPUNCAK PADA 15 JANUARI 2008 dan HAL KETIGA YANG TERPENTING ADALAH RENEW = PEMBARUAN. Dalam pembicaraan kali ini, hanya tentang kenangan hidup dan KARYA kedua Santo AJ dan JF, dan RENEW. I. KARYA ABADI 1.1. Santo ARNOLDUS JANSSEN ( AJ ) Arnoldus Jansen aktif dalam Kerasulan DOa. Dari doa ini lahir banyak inspirasi. Doa memberi dia daya yang luarbiasa. Doa dapat mengubah dirinya. Doa menguabh pikirannya. Perubahan yang dia kandung dan dia lahirkan itu meliputi tiga karya monumental untuk mewujudkan mimpinya Meewartakan KERAJAAN ALLAH kepada segala bangsa yang belum mengenal Allah atau kafir. Tiga karya besar itu meliputi mendirikan SVD, SSpS dan SSpS AP. 1.1.1. SVD SVD dia dirikan pada usia imamatnya yang keempat belas. Usia imamat 14 tahun, dia mulai mendirikan SVD. Waktu itu AJ berusia 40 tahun. Usia yang penuh dengan mimpi. Usia yang penuh dengan menggantungkan cita-cita setinggi langit. AJ menghargai diri dengan menggantikan cita-cita setinggi langit dan tentu dibalik citanya itu bisa ditebak, AJ tidak mau menggantungkan cita-cita serendah atau tidak mempunyai cita yang memandu diri pada tidak menghargai diri sendiri. Mimpi itu dia konkretkan dengan mendirikan SVD. Anggota SVD dipersiapakan dan dikirim ke seluruh dunia mewartakan INJIL kepada bangsa-bangsa kafir. Visi AJ Kerajaan Allah bertahta di atas bumi ini terlaksana dalam SVD dan para anggotanya yang menjadi misionaris di segala bangsa. 1.1.2. SSpS Arnoldus tetap memounyai mimpi. Mimpi mendirikan SSpS. Pada waktu mendirikan SSpS ini AJ berusia 54 tahun. Dia berusia imamat 28 tahun. Dia mendirikan SSpS, 14 tahun kemudian setelah mendirikan SVD. Selama 14 tahun AJ menyusun strategi untuk mendirikan SSpS. 1.1.3. SSpSAP Konggregasi ini didirikan pada usianya 61 tahun, usia imamatnya 36 tahun dan waktu itu dia mendirikan konggregasi pendoa ini 7 tahun setelah mendirikan SSpS. Dia menyusun mimpinya dan menyusun strategi untuk mencapai mimpinya itu selama 7 tahun setelah mendirikan SSpS. Demimikian karya-karya monumental abadi dari Santo Arnoldus Janssen (AJ). Santo yang satu ini telah mengisi USia imamat dan panggilannya dengan karya-karyanya yang berguna bagi diri, bagi manusia, bagi bangsa dunia dan Gereja Sejagat. 1.2. Santo Josef Freinademetz (JF) 1.2.1. Dari Imam Projo Menjadi SVD JF ini menjadi imam projo selama 3 tahun. Tahun keempat dia masuk SVD dan dipersiapkan di Steyl kemudian pada tahun kelima imamatnya dia menjadi misionaris di CHINA tanpa sekalipun cuti ke kampunghalamannya. Dia menjadi misionaris di China selama 19 tahun, belajar bahasa China, budaya china sampai dia mati dan dia katakan bahwa sampai di Surga pun saya mau tetap menjadi orang China. 1.2.2. Misi Kontekstual JF bermisi bukan membawa Kristus yang sudah diformat oleh budaya Eropa. JF bersama orang China berjalan bersama mengikuti Jejak Allah yang berjalan di China. Dia bersama umat berjalan di atas Jalan Tuhan mengikuti Tuhan yang diimani. II. RENEW 2.1. AJ dan JF hidup hanya sekali. Mereka telah membuat hidupnya bermakna dengan melakukan hal-hal yang luar biasa yang berguna bagi dirnya, gereja dan kita semuanya. Gunanya itu kita rasakan dan alami saat ini menjadi anggota SVD yang sedang berjalan bersama mengikuti Jejak Allah. Kita kerja Sama berjalan bersama menuju cita yang terpusat pada KERAJAAN ALLAH. Kita juga hanya hidp sekali. Kita belajar dari AJ dan JF yang telah mengisi usia imamat dan panggilannya dengan karya-karya monumental bagi pembaruan dunia dalam Allah. Kita melakukan satu karya kecil-kecilan saja. Saya bermimpi mengabadikan nama saya dengan Hasil Karya perdana adalah buku KEMBALI KE AKAR. Pastor tidak punya isteri. Pastor tidak punya anak. Pastor dapat dikenang hanya lewat KARYA TULISNYA SAJA. Makna hidupku ada dalam KARYA KU " KEMBALI KE AKAR".... Dalam rentang waktu hidup yang begitu singkat AJ dan JF mengisi usia imamat dengan baik sebagai satu ungkapan syukur sekaligus penghargaan terhadap hiup yang diberi ALLAH DAN MILIK ALLAH. Allah beri modal hidup maka AJ dan JF telah melipatgandakannya. KITA, SAYA, ANDA.... ? 2.2. Beberapa bulan yang lalu, tepat Hari Sabtu 8 November 2008 Malam sesudah ibadat malam, Komunitas SOVERDI SURABAYA menonton bersama pada layar lebar di Pendopo WAS FILM " THE MISSION". Ada pesan terakhir yang sangat menarik saya setelah menonton FILM itu adalah Misionaris perintis telah tiada. generasa penerus tetap ada. Misi ada dalam tangan generasi muda, generasi penerus. Dalam konteks Centenial, kita melihat AJ dan JF telah tiada, tetapi karya-karya monumental tetap ada dan tetap hidup. Mereka meninggalkan tongkat misi kepada kita dan kita lah kini melanjutkan dan membawa tongkat misi Kerajaan Allah kepada segala Suku Bangsa di dunia. 2.3. Misionaris Perintis Telah Mati. Misi Tetap hidup. Inti pesan FILM " THE MISSION". Dalam konteks centenial, Para pendiri dan perintis SVD, SSpS, SSpSAP telah tiada, generasi pengganti bertumbuh dan terus bertambah. Misi Allah adalah misi AJ dan JF dan misi kita dan misi generasi penerus. 2.4. AJ dan JF telah bekerjasama dalam mewartakan Kerajaan Allah kepada segala bangsa Kafir. AJ adalah pemikir. JF adalah petugas pastoral. Perbedaan kemampuan dan talenta membuat mereka saling melengkapi dalam mencapai visi yang satu dan sama yaitu KERAAJAAN ALLAH BERTAHKTA DI ATAS BUMI INI. ***********S E M O G A *****

KEMITRAAN DALAM MISI

Hari ini Selasa 25 November 2008 Komunitas SVD mengadakan pertemuan komunitas. Ada banyak hal yang akan kami bicarakan. Pertama saya membagi pengalaman iman akan centenial AJ JF. Sharing berarti membagi apa yang saya alami. Centenial berarti seratus tahun meninggalnya santo Arnoldus Jansen dan Santo Yosef Freinademetz. Ada tiga hal yang menjadi kerangka pembicaraan saya yaitu KENANGAN HIDUP DAN KARYANYA, PERAYAAN YANG AKAN BERPUNCAK PADA 15 JANUARI 2008 dan HAL KETIGA YANG TERPENTING ADALAH RENEW = PEMBARUAN. Dalam pembicaraan kali ini, hanya tentang kenangan hidup dan KARYA kedua Santo AJ dan JF, dan RENEW. I. KARYA ABADI 1.1. Santo ARNOLDUS JANSSEN ( AJ ) Arnoldus Jansen aktif dalam Kerasulan DOa. Dari doa ini lahir banyak inspirasi. Doa memberi dia daya yang luarbiasa. Doa dapat mengubah dirinya. Doa menguabh pikirannya. Perubahan yang dia kandung dan dia lahirkan itu meliputi tiga karya monumental untuk mewujudkan mimpinya Meewartakan KERAJAAN ALLAH kepada segala bangsa yang belum mengenal Allah atau kafir. Tiga karya besar itu meliputi mendirikan SVD, SSpS dan SSpS AP. 1.1.1. SVD SVD dia dirikan pada usia imamatnya yang keempat belas. Usia imamat 14 tahun, dia mulai mendirikan SVD. Waktu itu AJ berusia 40 tahun. Usia yang penuh dengan mimpi. Usia yang penuh dengan menggantungkan cita-cita setinggi langit. AJ menghargai diri dengan menggantikan cita-cita setinggi langit dan tentu dibalik citanya itu bisa ditebak, AJ tidak mau menggantungkan cita-cita serendah atau tidak mempunyai cita yang memandu diri pada tidak menghargai diri sendiri. Mimpi itu dia konkretkan dengan mendirikan SVD. Anggota SVD dipersiapakan dan dikirim ke seluruh dunia mewartakan INJIL kepada bangsa-bangsa kafir. Visi AJ Kerajaan Allah bertahta di atas bumi ini terlaksana dalam SVD dan para anggotanya yang menjadi misionaris di segala bangsa. 1.1.2. SSpS Arnoldus tetap memounyai mimpi. Mimpi mendirikan SSpS. Pada waktu mendirikan SSpS ini AJ berusia 54 tahun. Dia berusia imamat 28 tahun. Dia mendirikan SSpS, 14 tahun kemudian setelah mendirikan SVD. Selama 14 tahun AJ menyusun strategi untuk mendirikan SSpS. 1.1.3. SSpSAP Konggregasi ini didirikan pada usianya 61 tahun, usia imamatnya 36 tahun dan waktu itu dia mendirikan konggregasi pendoa ini 7 tahun setelah mendirikan SSpS. Dia menyusun mimpinya dan menyusun strategi untuk mencapai mimpinya itu selama 7 tahun setelah mendirikan SSpS. Demimikian karya-karya monumental abadi dari Santo Arnoldus Janssen (AJ). Santo yang satu ini telah mengisi USia imamat dan panggilannya dengan karya-karyanya yang berguna bagi diri, bagi manusia, bagi bangsa dunia dan Gereja Sejagat. 1.2. Santo Josef Freinademetz (JF) 1.2.1. Dari Imam Projo Menjadi SVD JF ini menjadi imam projo selama 3 tahun. Tahun keempat dia masuk SVD dan dipersiapkan di Steyl kemudian pada tahun kelima imamatnya dia menjadi misionaris di CHINA tanpa sekalipun cuti ke kampunghalamannya. Dia menjadi misionaris di China selama 19 tahun, belajar bahasa China, budaya china sampai dia mati dan dia katakan bahwa sampai di Surga pun saya mau tetap menjadi orang China. 1.2.2. Misi Kontekstual JF bermisi bukan membawa Kristus yang sudah diformat oleh budaya Eropa. JF bersama orang China berjalan bersama mengikuti Jejak Allah yang berjalan di China. Dia bersama umat berjalan di atas Jalan Tuhan mengikuti Tuhan yang diimani. II. RENEW 2.1. AJ dan JF hidup hanya sekali. Mereka telah membuat hidupnya bermakna dengan melakukan hal-hal yang luar biasa yang berguna bagi dirnya, gereja dan kita semuanya. Gunanya itu kita rasakan dan alami saat ini menjadi anggota SVD yang sedang berjalan bersama mengikuti Jejak Allah. Kita kerja Sama berjalan bersama menuju cita yang terpusat pada KERAJAAN ALLAH. Kita juga hanya hidp sekali. Kita belajar dari AJ dan JF yang telah mengisi usia imamat dan panggilannya dengan karya-karya monumental bagi pembaruan dunia dalam Allah. Kita melakukan satu karya kecil-kecilan saja. Saya bermimpi mengabadikan nama saya dengan Hasil Karya perdana adalah buku KEMBALI KE AKAR. Pastor tidak punya isteri. Pastor tidak punya anak. Pastor dapat dikenang hanya lewat KARYA TULISNYA SAJA. Makna hidupku ada dalam KARYA KU " KEMBALI KE AKAR".... Dalam rentang waktu hidup yang begitu singkat AJ dan JF mengisi usia imamat dengan baik sebagai satu ungkapan syukur sekaligus penghargaan terhadap hiup yang diberi ALLAH DAN MILIK ALLAH. Allah beri modal hidup maka AJ dan JF telah melipatgandakannya. KITA, SAYA, ANDA.... ? 2.2. Beberapa bulan yang lalu, tepat Hari Sabtu 8 November 2008 Malam sesudah ibadat malam, Komunitas SOVERDI SURABAYA menonton bersama pada layar lebar di Pendopo WAS FILM " THE MISSION". Ada pesan terakhir yang sangat menarik saya setelah menonton FILM itu adalah Misionaris perintis telah tiada. generasa penerus tetap ada. Misi ada dalam tangan generasi muda, generasi penerus. Dalam konteks Centenial, kita melihat AJ dan JF telah tiada, tetapi karya-karya monumental tetap ada dan tetap hidup. Mereka meninggalkan tongkat misi kepada kita dan kita lah kini melanjutkan dan membawa tongkat misi Kerajaan Allah kepada segala Suku Bangsa di dunia. 2.3. Misionaris Perintis Telah Mati. Misi Tetap hidup. Inti pesan FILM " THE MISSION". Dalam konteks centenial, Para pendiri dan perintis SVD, SSpS, SSpSAP telah tiada, generasi pengganti bertumbuh dan terus bertambah. Misi Allah adalah misi AJ dan JF dan misi kita dan misi generasi penerus. 2.4. AJ dan JF telah bekerjasama dalam mewartakan Kerajaan Allah kepada segala bangsa Kafir. AJ adalah pemikir. JF adalah petugas pastoral. Perbedaan kemampuan dan talenta membuat mereka saling melengkapi dalam mencapai visi yang satu dan sama yaitu KERAAJAAN ALLAH BERTAHKTA DI ATAS BUMI INI. ***********S E M O G A *****