Kamis, 01 April 2021

Membasuh kaki, dibasuh kaki, saling .membasuh kaki

 *P.Benediktus Bere Mali, SVD*








Kel 12:1-8.11-14

1Kor 11:23-26

Yoh 13:1-15


Gagasan Homili Kamis Putih 1 April 2021


Inti Hari Raya Kamis Putih adalah Pembasuhan Kaki  dan Perjamuan Ekaristi.


 Perayaan Ekaristi adalah jantung hidup Gereja Yesus historis dan Gereja Kristus yang bangkit. Untuk mengambil bagian di dalam Ekaristi setiap murid Kristus harus dibasuh agar memiliki hati yang bersih. Pembasuhan Kaki para murid oleh Yesus sebagai  seorang guru adalah budaya baru bagi orang Yahudi. 


Sedangkan budaya lama bangsa Yahudi adalah seorang murid yang membasuh kaki murid, seorang yunior yang membasuh kaki senior, seorang bawahan yang membasuh kaki seorang atasannya. 


Budaya baru ini adalah antithesis terhadap budaya lama. 


Sedangkan sintesisnya adalah saling membasuh kaki agar semua bersih sebagai syarat mengambil bagian di dalam perjamuan Ekaristi. 


Aplikasinya saling membasuh, saling menyempurnakan, saling mengkritisi untuk kebaikan bersama semua orang adalah ideal hidup bersama dalam dunia dewasa ini baik dalam komunitas mikro maupun di dalam komunitas  makro dengan basiknya 8 tahap saling membasuh satu sama lain yaitu asah otak bersama atau saling asah otak untuk memiliki konsep yang sama, asah rasa at home di dalam komunitas, ada aksi teratur  bersama dalam komunitas, ada program bersama baik program harian-mingguan-bulanan-tahunan, ada implementasi program bersama, ada monitor atas implementasi program bersama, ada evaluasi atas implementasi program  bersama, ada revisi atas program bersama untuk kebaikan bersama. Delapan tahap saling  Pembasuhan  di atas untuk melihat hubungan kokoh antara Ekaristi sebagai jantung hidup rohani kita dengan pembersihan personal maupun sosial di dalam hidup bersama komunitas Kristiani.***

Membasuh kaki, dibasuh kaki, saling membasuh kaki

 *P.Benediktus Bere Mali, SVD*




Kel 12:1-8.11-14

1Kor 11:23-26

Yoh 13:1-15


Gagasan Homili Kamis Putih 1 April 2021


Inti Hari Raya Kamis Putih adalah Pembasuhan Kaki  dan Perjamuan Ekaristi.


 Perayaan Ekaristi adalah jantung hidup Gereja Yesus historis dan Gereja Kristus yang bangkit. Untuk mengambil bagian di dalam Ekaristi setiap murid Kristus harus dibasuh agar memiliki hati yang bersih. Pembasuhan Kaki para murid oleh Yesus sebagai  seorang guru adalah budaya baru bagi orang Yahudi. 


Sedangkan budaya lama bangsa Yahudi adalah seorang murid yang membasuh kaki murid, seorang yunior yang membasuh kaki senior, seorang bawahan yang membasuh kaki seorang atasannya. 


Budaya baru ini adalah antithesis terhadap budaya lama. 


Sedangkan sintesisnya adalah saling membasuh kaki agar semua bersih sebagai syarat mengambil bagian di dalam perjamuan Ekaristi. 


Aplikasinya saling membasuh, saling menyempurnakan, saling mengkritisi untuk kebaikan bersama semua orang adalah ideal hidup bersama dalam dunia dewasa ini baik dalam komunitas mikro maupun di dalam komunitas  makro dengan basiknya 8 tahap saling membasuh satu sama lain yaitu asah otak bersama atau saling asah otak untuk memiliki konsep yang sama, asah rasa at home di dalam komunitas, ada aksi teratur  bersama dalam komunitas, ada program bersama baik program harian-mingguan-bulanan-tahunan, ada implementasi program bersama, ada monitor atas implementasi program bersama, ada evaluasi atas implementasi program  bersama, ada revisi atas program bersama untuk kebaikan bersama. Delapan tahap saling  Pembasuhan  di atas untuk melihat hubungan kokoh antara Ekaristi sebagai jantung hidup rohani kita dengan pembersihan personal maupun sosial di dalam hidup bersama komunitas Kristiani.***