Jumat, 08 Januari 2021

Renungan Misa Harian Sabtu 9 Januari 2021

  

*P. Benediktus Bere Mali, SVD*


Bacaan Misa Harian 

1Yoh 5:14-21

Yoh 3:22-30


Pewarta Sabda Allah: Menonjolkan Diri atau Mengutamakan Tuhan dan orang lain


Di antara sekian banyak gaya pelayanan para misionaris, salah satu gaya Misi yang menciptakan anti-pati mayoritas umat yang menerima pelayanan-nya adalah pelayan lebih Menonjolkan Diri sendiri daripada Menonjolkan orang lain dan memuliakan Allah. Penonjolan Diri seorang gembala di segala lini, ber-dampak pada semakin menambah jumlah umat yang  antipati terhadap gembalanya. Seorang gembala yang sombong dalam melayani, sering menutupi pintu dirinya untuk menerima koreksi dan kritik membangun dari para domba. Para domba kalau terus menerus mengalami seorang gembala yang sombong, biasanya merasa rumput tetangga lebih Hijauh. Domba-domba akan pergi meninggalkan gembalanya dan pergi kepada gembala lain yang lebih bermutu dalam pelayanan berbasis managemen pelayanan secara lebih mantap  dan professional.  Domba- domba akan meninggalkan gembala yang sombong dan menuju dan bergabung dengan gembala di tempat lain,  yang tampil rendah hati terbuka pada Masukan Positif untuk kemajuan dan keselamatan bersama.


Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil. Kata-kata ini adalah prinsip dasar Yohanes dalam  melayani. Pelayanannya berbasis kerendahan Hati bukan kesombongan. Fokus Yohanes dalam melayani adalah untuk membesarkan nama Yesus bukan untuk membesarkan nama dirinya sendiri. Yohanes secara jujur berkata rendah hati kepada setiap orang yang bertanya kepadanya. 


Tuhan nomor 1 sedangkan dia adalah 0. Sehingga Jika Tuhan dan dirinya disatukan maka akan menjadi Angka 10. Angka ini Sempurna. 


Kita dapat membayangkan betapa luar-biasa-nya kalau Kita semua menomorsatukan Tuhan   dan Kita me-nol-kan Diri atau rendah hati, maka betapa besarnya nilai  satu dan nol disatukan. 


Mari Kita menjadikan Diri Kita pada status nol dengan Tuhan Yesus mendapat posisi pada Angka satu. Artinya bahwa semakin banyak  Angka nol di depan Angka satu, maka semakin besar nilai gabungan Angka 1 dengan Angka nol.  Maka ini menjadi sebuah kekaya-an spiritual yang sangat luar-biasa. Ke-rendahan Hati sang gembala pasti Menarik mayoritas Hati umat yang menerima pelayanan-nya.***

Renungan Berkat Rumah Jumat 8 Januari 2021



*P. Benediktus Bere Mali, SVD*


Bacaan 

1 Raj 8:22-23.27-30 : Fokus pada kata Pentahbisan

 Mat 7: 21-27 : Fokus pada kata Setan


Pentahbisan Rumah dapat Memindahkan Setan ke tempatnya



Setiap orang memiliki saat Istimewa di dalam hidupnya yang menjadi titik pemicu kesadaran pribadi untuk berkembang maju dalam cara berpikir Positif, berkemauan Positif dan selalu bertindak Positif. Misalnya peristiwa Istimewa si B ditahbiskan sebagai imam, dikuduskan sebagai imam untuk melayani Allah dan umat Allah, untuk Membaca dan merenungkan serta melaksanakan Sabda Allah dan berdasarkan basis baca Sabda Allah dan laksanakan Sabda Allah dalam hidup lalu kemudian mewartakan Sabda Allah kepada Sesama agar semakin banyak orang yang mengenal dan melaksanakan Sabda Allah di dalam hidup. 


Ditahbiskan, diberkati, diurapi  dengan Roh Kudus Allah berarti hidup dalam kekudusan Allah. Hidup di dalam bimbingan Roh Kudus dalam setiap waktu dan tempat. Sebagai orang beriman, kita dapat hidup setia kepada Tuhan dalam setiap waktu dan tempat Kudus. Waktu dan tempat adalah Kudus karena diciptakan dan diberikan Allah Maha Kudus kepada Kita manusia. Contoh bahwa waktu itu Kudus dan dikuduskan. Seluruh Dunia setiap jam mengadakan Perayaan Ekaristi dengan time zone yang berbeda-beda. Maka 24 jam sehari itu diisi dengan Ekaristi secara universal. Inilah Contoh kasih Tuhan artinya inilah Contoh Tuhan beri/kasih kepada Kita waktu dan tempat yang Kudus kepada Kita yang juga diciptakan oleh Allah yang Kudus. Maka Kita adalah bait Roh Kudus. Kita adalah tempat tinggal Roh Kudus. Dengan demikian Kita  hidup dan bertindak sesuai bimbingan Roh Kudus dalam mengisi waktu 24 jam sehari di mana pun Kita berada. 


Sebagai orang beriman kita selalu berpikir dan berperasaan serta bertindak sesuai kehendak Allah Roh Kudus. 


Di sisi lain, Tuhan yang Kudus menciptakan Kita bukan seperti robot yang remotenya kontrolnya dipegang oleh pencipta robot sehingga Semua gerak robot sesuai setingan pencipta robot. Kita dicipta dilengkapi dengan kebebasan. Tuhan memberi kebebasan kepada Kita untuk memilih sesuai yang Kita putuskan termasuk untuk berlaku Kudus atau berlaku yang tidak sesuai dengan kehendak sang pencipta yaitu Allah Maha Kudus. 


Ketika Kita gunakan kebebasan Kita untuk memiliki dan melakukan yang bukan kehendak Allah maka  Kita mengikuti kehendak Setan. Dalam Bacaan Injil Hari ini satu kata yang Menarik adalah adalah kata Setan. Pertanyaan bagi Kita adalah: Apakah Kita pernah melihat Tuhan dan Setan secara fisik?  Tentu semua Kita akan setuju bahwa Kita belum pernah lihat Setan dan Setan secara fisik tetapi kita dapat  lihat orang yang  bertingkahlakunya senantiasa merusak Diri, alam dan Sesama. Orang yang demikian sering disebut orang yang hidup dalam kuasa kegelapan atau Setan atau Iblis. Tetapi orang yang selalu melakukan kebaikan, kebenaran dan keadilan kepada Sesama dan alam dunia dapat disebut sebagai orang yang hidup dalam bimbingan kuasa Allah Bapa, Allah Putera dan Allah Roh Kudus. 


Kita dapat mengukur apakah seseorang itu hidup sesuai kehendak Tuhan atau Kuasa Setan berdasarkan tindakan nyata yang dilakukannya yang dapat dilihat oleh indera mata Kita. Apakah pikiran dan Perasaannya dikuasai oleh Allah atau Setan, Kita sulit menentukan Karena dua hal itu tidak dapat dilihat indera mata Kita. Sebagai orang beriman kita hanya memilih Kehendak Allah yang selalu setia menyelamatkan Kita dalam setiap waktu dan tempat yang diciptakan oleh Allah Maha Kudus. Tidak ada kata dan tindakan abu-abu di dalam mengisi waktu dan tempat yang Kudus, bagi Kita orang beriman. Kebebasan Kita digunakan untuk berkata tidak dan bertindak tidak pada kuasa kegelapan Setan yang merusak Diri, Sesama dan alam sekitar. Maka tepat kata Injil Matius 5:37 " Jika Ya katakana Ya. Jika Tidak katakan tidak."  Selalu katakan Ya dan tindakan Ya pada Sabda Allah. Senantiasa katakan Tidak dan Aksi tidak pada kuasa kegelapan Setan. Di sini Kita sebagai orang yang beriman dan Percaya kepada Yesus sebagai satu-satunya jalan kebenaran kehidupan, pilihan Kita hanya satu Ya pada Yesus di setiap tempat dan waktu. Kita memilih tidak pada kuasa kegelapan Setan pada setiap waktu dan tempat. 


Hari ini pemberkatan Rumah. Hari ini Rumah ini dikuduskan Allah. Kita sebagai orang yang beriman melihat bahwa Rumah ini berasal dari Allah Maha Kudus dan Kita persembahkan kepada Allah Maha Kudus. Semua perabot dan seluruh bangunan ini diciptakan oleh Allah Maha Kudus. Semuanya ini berasal dari Allah. Semua ini kasih Allah yang nyata. Semua ini pemberian Allah lewat cara yang indah. Lewat hasil kerja dan usaha, lewat orang tua, lewat penderma, lewat cara- cara indah yang Tuhan gunakan sampai Rumah ini kokoh berdiri. Allah memberikan secara indah kepada pemilik Rumah ini. Segala sesuatu indah pada waktunya. Memiliki Rumah mewah seperti ini pasti lewat cucuran airmata dan keringat. Artinya

Memperoleh Rumah seperti ini melalui sebuah kerja Keras yang luarbiasa. Dan menurut pengalaman orang-orang tua bahwa sebuah Rumah yang dimiliki lewat usaha dan kerja Keras sendiri, sungguh-sungguh memberikan sebuah makna yang sangat mendalam bagi Diri sendiri bila dibanding dengan sebuah Rumah yang diberikan orang lain. 


Tentu pada zaman seperti ini Rumah semewah ini tidak mungkin diberikan secara gratis kecuali oleh kedua orang tua sebagai kehadiran Allah yang kelihatan atau Allah yang memberikan kasihNya kepada anak-anak melalui dan dalam Diri  kedua orang tuanya. 



Begitu besar Kasih Allah bagi Kita teristimewa kepada pemilik Rumah ini. Kita bersyukur bersama keluarga ini lewat setia mendengarkan Sabda Allah dan melaksanakan Sabda Allah dalam hidup Kita kapan dan dimana saja. 


Kita semua yang hadir menyatukan doa Kita bagi keluarga pemilik Rumah ini agar Kita berharap Tuhan memberikan berkat berlimpah ganda kepada keluarga ini dan rahmat itu pun terus dialirkan kepada Sesama dengan cara yang indah sesuai rencana indah dari Allah sendiri.***