Rabu, 19 Mei 2021

Yesus Berdoa bagi para pengikut-Nya: "Ya Bapa, Aku mau supaya di mana pun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, yakni mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan."

     


*P.Benediktus Bere Mali, SVD*


Satu pernyataan yang sangat menarik dan sangat familiar di telinga kita adalah "Dimana ada gula disitu ada semut." Semut pasti lari dari api atau air panas atau suasana sejenis yang mengganggu kenyamanan dan keinginannya. 


Yesus Berdoa kepada Bapa di Surga bagi pengikutNya agar orang yang percaya dan beriman kepada Tuhan Yesus berada bersama Yesus dalam sukacita dan penderitaanNya, dalam sukacita pesta Perjamuan Kana dan Penderitaan SalibNya. Para pengikutNya semestinya penuh sukacita bersama Yesus dalam Suka duka menghidupi iman dan kepercayaan kepada Tuhan Yesus. Hal ini menunjukan kedewasaan seorang pengikut Yesus.  Sebaliknya seorang pengikut Yesus akan menjadi dan mengalami kekanak-kanakan jika mengikuti Yesus dengan melayani Tuhan dan sesama hanya untuk mencari rasa nyaman tetapi lari dari pengorbanan dan Penderitaan.

Kita baca dalam Kitab Suci bahwa tidak semua murid Yesus hadir bersama Yesus pada saat saat menderita dan wafat serta dimakamkan. Sebaliknya ketika Yesus melakukan Mukjizat banyak orang berbondong-bondong mencari dan mengikuti Yesus. Hal ini menunjukan bahwa tidak semua murid Yesus mau hadir bersama Yesus dalam sukacitaNya maupun di dalam penderitaanNya. 


Mentalitas yang sama juga masih tampak dalam pengikut Yesus pada zaman kita. Sebagian orang melayani di Gereja dan Lingkungan Katolik untuk mendapat keuntungan pribadi bukan untuk pelayanan tulus dan pengorbanan. Doa Yesus agar kita para pengikutNya setia tekun tabah untuk selalu berada dan hadir bersama Yesus dalam sukacita maupun dalam penderitaan di SalibNya. Kita pun mau selalu setia pada Yesus dalam keadaan suka maupun duka dalam lingkungan keluarga dan komunitas kita masing-masing. Di dalam Kegagalan maupun di dalam keberhasilan kita mau selalu berada bersama Yesus. Dalam MujizatNya maupun dalam derita salibNya kita selalu hadir bersama Yesus.***

1. Apakah Aku selalu bersama Yesus dalam sakit, gagal, penolakan, dan suka maupun duka?

2. Bagaimana Aku menemukan cara untuk selalu ada hadir bersama Yesus dalam suka dan duka dalam keluarga dan lingkungan kerjaku?


Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa Pekan Paskah VII


Kamis, 20 Mei 2021


PF S. Bernardinus dari Siena, Imam


Bacaan Pertama

Kis 22:30;23:6-11


"Hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma."


Pembacaan dari Kisah Para Rasul:


Setelah Paulus ditangkap di kota Yerusalem,

kepala pasukan ingin mengetahui dengan teliti

apa yang dituduhkan orang-orang Yahudi kepada Paulus.

Karena itu ia menyuruh mengambil Paulus dari penjara

dan memerintahkan supaya

imam-imam kepala dan seluruh Mahkamah Agama berkumpul.

Lalu ia membawa Paulus dari markas

dan menghadapkannya kepada mereka.


Paulus tahu bahwa

sebagian dari mereka itu termasuk golongan orang Saduki

dan sebagian termasuk golongan orang Farisi.

Oleh karena itu ia berseru dalam Mahkamah Agama itu, katanya,

"Hai saudara-saudaraku,

aku adalah orang Farisi, keturunan orang Farisi;

aku dihadapkan ke Mahkamah ini,

karena aku mengharap kebangkitan orang mati."


Ketika Paulus berkata demikian,

timbullah perpecahan

antara orang-orang Farisi dan orang-orang Saduki,

dan terbagi-bagilah orang banyak itu.


Sebab orang-orang Saduki mengatakan,

bahwa tidak ada kebangkitan, dan tidak ada malaikat atau roh,

tetapi orang-orang Farisi mengakui kedua-duanya.

Maka terjadilah keributan besar.

Beberapa ahli Taurat dari golongan Farisi tampil ke depan

dan membantah dengan keras, katanya,

"Kami sama sekali tidak menemukan sesuatu yang salah pada orang ini!

Barangkali ada roh atau malaikat yang telah berbicara kepadanya."

Maka terjadilah perpecahan besar, sehingga kepala pasukan takut,

kalau-kalau mereka akan mengoyak-ngoyak Paulus.

Karena itu ia memerintahkan pasukan supaya turun ke bawah

dan mengambil Paulus dari tengah-tengah mereka

lalu membawanya ke markas.


Pada malam berikutnya Tuhan datang berdiri di sisi Paulus

dan berkata kepadanya,

"Kuatkanlah hatimu,

sebab sebagaimana engkau dengan berani

telah bersaksi tentang Aku di Yerusalem,

demikian jugalah hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma."


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 16:1-2a.5.7-8.9-10.11,R:1


Refren: Jagalah aku, ya Tuhan,

sebab pada-Mu aku berlindung.


*Jagalah aku, ya Allah,

sebab pada-Mu aku berlindung.

Aku berkata kepada Tuhan, "Engkaulah Tuhanku.

Ya Tuhan, Engkaulah bagian warisan dan pialaku,

Engkau sendirilah

yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku.


*Aku memuji Tuhan, yang telah memberi nasihat kepadaku,

pada waktu malam aku diajar oleh hati nuraniku.

Aku senantiasa memandang kepada Tuhan;

karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.


*Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorai,

dan tubuhku akan diam dengan tenteram;

sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati,

dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.


*Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan;

di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah,

di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.


Bait Pengantar Injil

Yoh 17:21


Semoga mereka semua menjadi satu,

sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku

dan Aku di dalam Engkau,

supaya dunia percaya

bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.


Bacaan Injil

Yoh 17:20-26


"Supaya mereka sempurna menjadi satu."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:


Dalam perjamuan malam terakhir,

Yesus menengadah ke langit dan berdoa bagi para pengikut-Nya,

"Bapa yang kudus, bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa,

tetapi juga untuk orang-orang,

yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka;

supaya mereka semua menjadi satu,

sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku

dan Aku di dalam Engkau,

agar mereka juga di dalam Kita,

supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.


Aku telah memberikan kepada mereka

kemuliaan yang Engkau berikan kepada-Ku,

supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu:

Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku,

supaya mereka sempurna menjadi satu,

agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku,

dan bahwa Engkau mengasihi mereka,

sama seperti Engkau mengasihi Aku.


Ya Bapa, Aku mau supaya di mana pun Aku berada,

mereka juga berada bersama-sama dengan Aku,

yakni mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku,

agar mereka memandang kemuliaan-Ku

yang telah Engkau berikan kepada-Ku,

sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan.


Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau,

tetapi Aku mengenal Engkau,

dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku;

dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka

dan Aku akan memberitahukannya,

supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka

dan Aku di dalam mereka."


Demikianlah sabda Tuhan.

"Yesus Berdoa kepada BapaNya bagi para muridNya: supaya mereka menjadi satu sama seperti KITA/TRITUNGGAL MAHAKUDUS."

 

*P.Benediktus Bere Mali, SVD*


Satu kalimat di antara sekian kalimat yang disampaikan Presiden Jokowi selama masa kepemimpinannya pada saat pengumuman kabinetnya adalah "Tidak ada visi dan misi  menteri yang ada adalah visi dan misi presiden dan wakil presiden Republik Indonesia." Kalimat ini dapat ditambahkan bahwa betapa pentingnya kesatuan linear visi Misi Presiden yang dilaksanakan para menterinya dengan visi Misi Gubernur dan wakil Gubernur dengan visi Misi Bupati dan wakil Bupati/walikota dan wakil walikota, dengan visi Misi Kepala Desa di Seluruh Indonesia. Kesatuan  linear visi Misi demikian dapat mempertajam proses pembangunan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari Sabang Sampai Merauke dan dari Miangas sampai Pulau Rote. Perencanaan, pelaksanaan, kontrol, evalusia dan revisi pembangunan Indonesia menuju Indonesia maju dan Sejahtera dapat berjalan dengan baik dan benar serta Sejahtera Makmur. 


Yesus Berdoa kepada BapaNya di Surga mohon kesatuan para muridNya seperti kesatuan Allah Tritunggal Mahakudus yaitu kesatuan kasih Bapa Putera Roh Kudus secara ke dalam dan secara keluar. 

Persatuan ke dalam membentuk kesatuan yang sempurna. Allah Bapa memiliki Rencana Besar Untuk Penyelamatan Dunia. Pelaksana adalah Allah Putera yang diutus Allah untuk menebus Dunia secara fisik. Kemudian proyek Penyelamatan Dunia itu dilanjutkan sampai detik ini dan seterusnya untuk selamanya oleh Roh Kudus yang diutus Allah Bapa dan Allah Putera. 

Misi keluar itu terlaksana dalam dua tahap besar yaitu secara fisik dan secara rohani. Secara Fisik Yesus datang ke Dunia lahir dari seorang Gadis Perawan Maria, hidup dan berkarya, serta menderita wafat dan bangkit serta naik ke Surga sebagai telah selesainya pelaksanaan proses Penyelamatan Dunia secara fisik tampak terlihat oleh mata manusia. Secara rohani, Penyelamatan Dunia dilanjutkan Roh Kudus yang diutus Bapa dan Putera dari Surga pada Hari Raya  Pentekosta. Dalam konteks Trinitas, kesatuan Bapa-Putera-Roh Kudus adalah Utuh sempurna. Dimana Ada Bapa di situ hadir Putera -Roh Kudus. Dimana ada Putera di situ hadir Bapa-Roh Kudus. Dimana ada Roh Kudus di situ hadir Bapa-Putera.

Kita sebagai keluarga memiliki visi Misi untuk kemajuan keluarga kini dan masa depan Anak Anak. Bapa dan mama dan anak-anak memiliki kesatuan visi dan misi yang sama untuk meraih cita-cita bersama. Pelaksanaan, kontrol, evaluasi, revisi visi dan misi semestinya melibatkan semua elemen di dalam keluarga untuk mencapai hasil yaitu kemajuan bersama. 

Kita seabagai komunitas Biara pun semestinya memiliki visi Misi ke dalam dan keluar yang baik untuk kemajuan bersama. Solid ke dalam solid keluar dalam kesatuan sempurna Trinitas model misionaris sejati tanpa kepalsuan-kepura-puraan.***


Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa Pekan Paskah VII


Rabu, 19 Mei 2021


Bacaan Pertama

Kis 20:28-38


"Aku menyerahkan kamu kepada Tuhan

yang berkuasa membangun kamu

dan menganugerahkan kepada kamu suatu bagian yang telah ditentukan."


Pembacaan dari Kisah Para Rasul:


Dalam perpisahan dengan para panatua jemaat dari Efesus,

Paulus berkata, "Jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan,

karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik

untuk menggembalakan jemaat Allah

yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.

Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi,

serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu

dan tidak akan menyayangkan kawanan itu.

Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang,

yang dengan ajaran palsu

berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar

supaya mengikut mereka.


Sebab itu berjaga-jagalah dan ingatlah,

bahwa aku tiga tahun lamanya, siang malam,

dengan tiada berhenti-hentinya menasihati kamu masing-masing

dengan mencucurkan air mata.

Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan

dan kepada firman kasih karunia-Nya,

yang berkuasa membangun kamu

dan berkuasa pula menganugerahkan kepada kamu

bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan.


Perak atau emas atau pakaian

tidak pernah aku ingini dari siapa pun juga.

Kamu sendiri tahu,

bahwa dengan tanganku sendiri aku telah bekerja

untuk memenuhi keperluanku

dan keperluan kawan-kawan seperjalananku.

Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu,

bahwa dengan bekerja demikian

kita harus membantu orang-orang yang lemah

dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus,

sebab Ia sendiri telah mengatakan:

Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima."

Sesudah mengucapkan kata-kata itu,

Paulus berlutut dan berdoa bersama-sama dengan mereka semua.

Maka menangislah mereka semua tersedu-sedu,

dan sambil memeluk Paulus, mereka berulang-ulang mencium dia.

Mereka sangat berdukacita, terlebih-lebih karena Paulus katakan,

bahwa mereka tidak akan melihat mukanya lagi.

Lalu mereka mengantar dia ke kapal.


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 68:29-30.33-35a.35b-36c,R:33a


Refren: Hai kerajaan-kerajaan bumi, menyanyilah bagi Allah!


*Kerahkanlah kekuatan-Mu, ya Allah,

tunjukkanlah kekuatan-Mu, ya Allah,

Engkau yang telah bertindak bagi kami.

Demi bait-Mu di Yerusalem,

raja-raja menyampaikan persembahan kepada-Mu.


*Hai kerajaan-kerajaan bumi, menyanyilah bagi Allah,

bermazmurlah bagi Tuhan,

bagi Dia yang berkendaraan melintasi langit purbakala.

Perhatikanlah,

Ia memperdengarkan suara, suara-Nya yang dahsyat!

Akuilah kekuasaan Allah.


*Kemegahan-Nya ada di atas Israel,

kekuasaan-Nya di dalam awan-awan.

Terpujilah Allah!


Bait Pengantar Injil

Yoh 17:17b.a


Firman-Mu, ya Tuhan,  adalah kebenaran.

Kuduskanlah kami dalam kebenaran.


Bacaan Injil

Yoh 17:11b-19


"Supaya mereka menjadi satu sama seperti kita."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:


Dalam perjamuan malam terakhir

Yesus menengadah ke langit dan berdoa bagi semua murid-Nya,

"Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu,

yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku,

supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita.

Selama Aku bersama mereka,

Aku memelihara mereka dalam nama-Mu,

yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku.

Aku telah menjaga mereka,

dan tidak ada seorang pun dari mereka yang binasa

selain dia yang telah ditentukan untuk binasa,

supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci.

Tetapi sekarang, Aku datang kepada-Mu.

Aku mengatakan semuanya ini

sementara Aku masih ada di dalam dunia,

supaya penuhlah sukacita-Ku di dalam diri mereka.

Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka,

dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia,

sama seperti Aku bukan dari dunia.

Aku tidak meminta supaya Engkau mengambil mereka dari dunia,

tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat.

Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.


Kuduskanlah mereka dalam kebenaran;

firman-Mu adalah kebenaran.

Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia,

demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia.

Dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka,

supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran.


Demikianlah sabda Tuhan.