Jumat, 25 Desember 2020

Martir: Orang yang Mati karena komitmennya beriman kepada Allah Tritunggal Maha Kudus

 


 


*P. Benediktus Bere Mali, SVD*


Renungan Misa Harian Oktaf Natal

Sabtu 26 Desember 2020

Tahun Liturgi B

Kis 6:8-10; 7:54-59

Mat 10: 17-22



Martir pertama dalam Gereja Katolik  adalah Stefanus. Ia menjadi martir pada tahun 34. Kita tahu bahwa Tuhan Yesus wafat pada usianya yang ke-33. Itu berarti Stefanus menjadi martir saat setelah satu Tahun Tuhan Yesus wafat. 


Bacaan pertama, Kisah Para Rasul menampilkan Stefanus seorang diakon yang memiliki tugas utama melayani jemaat. Stefanus adalah seorang yang dipilih menjadi anggota Kelompok dua belas Rasul Yesus. Sebagai Rasul Stefanus melayani jemaat secara  sangat Istimewa. Keistimewaan itu tampak di dalam diri Stefanus yang melayani umat dengan mengadakan mujizat dan tanda-tanda. Tentu banyak Umat Agama Yahudi merasa tersentuh oleh pelayanan Stefanus dan menjadi percaya dan menjadi pengikut Kristus. Pasti banyak pengikut atau pengagum Stefanus.

Struktur Yesus dan para Rasul berada di Luar struktur resmi keagamaan pada zaman itu yaitu struktur resmi dan Tradisi Agama Yahudi yang berlaku pada saat itu. Pengagum dan pengikut Stefanus semakin Hari semakin banyak jumlahnya berkat Ia melayani dengan aneka mujizat dan tanda-tanda. Ada banyak yang suka dan tertarik pada mujizat dan tanda Stefanus dalam melayani umat. Tetapi ada juga yang menolak dan merasa terancam dengan mujizat dan tanda-tanda yang tampak dalam pelayanan. Orang yang menolak Stefanus adalah orang Yahudi yang beragama Yahudi dengan dogma Agama yang sangat ketat bahwa Orang Taat pada Yahweh sebagai satu-satunya Allah yang mahabesar. Di luar dogma itu adalah sesat. Mujizat Stefanus terjadi dalam nama Yesus anak Tukang kayu  yang sangat sederhana.


Semua yang dilakukan Stefanus adalah sesat dan Karena itu orang -orang Yahudi beragama Yahudi khususnya Mahkamah Agama mempersoalkan cara pelayanan Stefanus yang diteguhkan mujizat dan tanda dalam nama Yesus.  


Mahkamah Agama Yahudi sangat tertusuk hatinya melihat cara Stefanus melayani. Mereka menggertakan Gigi melihat Stefanus yang bersoal jawab dengan mereka. Pada saat itu Stefanus melihat ke atas dan melihat “ Anak manusia berdiri di sebelah Kanan Allah.” Reaksi orang Yahudi semakin lama semakin meningkat tensi marahnya dari gertakan Gigi menjadi teriakan – teriakan anti Stefanus yang mewartakan Yesus dalam mujizat dan tanda. Tidak hanya teriak tetapi tensi marahnya  mengarahkan orang Yahudi menyerbuh dan menyeret Stefanus keluar Kota lalu melemparinya dengan Batu. Sementara ia dilempari, Stefanus berdoa, “Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku.”


Stefanus mewartakan Yesus dalam mujizat dan tanda. Kata-katanya diteguhkan dalam mujizat yang terjadi dalam nama Yesus Putera Allah, Roh Kudus dan Allah Bapa. 


Stefanus berbuat baik di luar struktur Agama Yahudi yang sudah baku dan berlaku bagi penganut Agama Yahudi. Mahkamah Agama Yahudi bukan mendukungnya tetapi melihatnya sebagai sesat Karena gerakan iman Stwfanus merevolusi tradisi Agama Yahudi dan dengan demikian Anggota Agama Yahudi akan kehilangan penganut atau pengikut Agama Yahudi. Bagi Stefanus, berbuat baik di luar sistem Agama  Yahudi adalah normal tetapi bagi Mahkamah Agama Yahudi hal yang dilakukan Stefanus adalah abnormal karena tidak berpihak pada mereka. Demi berbuat baik di dalam nama Yesus di luar sistem Agama Yahudi, Stefanus tidak mundur satu langkah pun dan bahkan Stefanus tidak lari dari aniaya dirinya hingga meninggal sebagai martir.

Komitmen beriman Stefanus yang tetap mewartakan Kristus yang diteguhkan dalam tanda san mujizat inilah membentuk Stefanus mati sebagai martir, orang yang mati Karena iman kepada Kristus Yesus. Anti Stefanus adalah anti Kristus yang diwartakan Stefanus. Mereka yang anti berasal dari sebagian orang Yahudi yang beragama Yahudi, merasa terancam dengan kehadiran Kesaksian Stefanus tentang Tuhan Yesus Kristus.***

Natal terjadi berkat kerjasama

 


*P. Benediktus Bere Mali, SVD*


Renungan Misa Siang Hari Raya Natal

Jumat 25 Desember 2020

Tahun Liturgi B


 


Sehebat-hebatnya seorang manusia perlu sadari bahwa seseorang hebat atau menjadi hebat Karena adanya Kerjasama dengan orang lain atau peran aktif orang lain baik secara langsung maupun tidak langsung yang membuat seseorang hebat atau unggul dalam hidup bersama. Kehebatan dan kemajuan sebuah bangsa ataupun negara dapat secara cepat dicapai hanya kalau melibatkan begitu banyak pihak dalam kerja nyata untuk mencapai target terukur kemajuan bersama itu   sendiri. Misalnya Indonesia Maju dapat tercapai secara lebih cepat bila dua kekuatan  professional yang hebat pro-oposisi dan pro-pemerintah bekerjasama dengan baik untuk mencapai target kemajuan Indonesia dengan manajemen yang baik dan professional. Contoh masuknya oposisi masuk dalam lingkaran kabinet pemerintahan Presiden Jokowi, adalah sebuah Kerjasama yang Positif bagi pembangunan dan kemajuan hebat Indonesia Kita. Kerja sama partai oposisi dan partai pendukung pemerintahan Presiden Jokowi seperti tampak Pak Prabowo dan Pak Sandy  Masuk dalam kabinet adalah sebuah Contoh real bahwa sebuah tanda Positif untuk mempercepat proses pembangunan multi-bidang menuju Indonesia Hebat dan Maju. 



Kerja sama adalah Natal, kelahiran Sang Imanuel Allah menyertai Dunia kita. Kerja sama dalam Bacaan pertama tampak jelas. Bahwa Allah bekerja sama dengan para Nabi yang bernubuat tentang Kedatangan(kelahiran Yesus)  dengan satu Tujuan untuk menyelamatkan dunia Kita Umat manusia. Dalam Perjanjian Lama jelas bahwa Allah melalui mulut para Nabi mewartakan keselamatan Dunia kita manusia. Tetapi dalam Perjanjian Baru Allah berbicara kepada manusia melalui Putera TungggalNya sendiri sebagaimana ada di dalam Bacaan kedua. Keselamatan itu tidak hanya dari sudut pandang Allah sendiri tetapi dari sudut pandang manusia juga. Untuk menyatupadukan keduanya PuteraNya sendiri datang ke Dunia Sebagai Allah Sekaligus Manusia. Sebagai Allah Yesus memiliki status yang paling Tinggi. Tetapi status itu tidak stabil, tetapi sangat dinamis yaitu Allah meninggalkan status yang Tinggi dan menjadi manusia yang memiliki status Sosial yang sangat berbeda atau lebih rendah untuk menyelamatkan Dunia kita manusia Umat Kesayangan Tuhan. Kerjasama, kerja team adalah point penting untuk kemajuan Indonesia. Kerja sama itu sangat penting untuk bangun Diri dan Sesama serta dunia.


 Kerjasama antara Maria dan Malaikat Gabriel dan Santo Yosef, maka terjadilah inkarnasi revolusi iman dari Allah yang transenden menjadi imanen. Kerja sama langsung dan tidak langsung melalui para Nabi, Yohanes dan secara langsung dengan Maria sehingga revolusi iman dan mental terlaksana di dalam Diri Maria Ibu Sang Imanuel. 


Revolusi itu terjadi lewat kerjasama. Revolusi yang menghancurkan apa yang baik yang sudah ada pun pasti ada kerjasama. Artinya kerjasama dalam arti Negatif. Dalam arti Positif kerja sama untuk menyempurnakan yang belum Sempurna sehingga menjadi lebih baik untuk kebaikan bersama Kita. 


Kerjasama itu Perlu. Natal itu kerjasama. Kelahiran Baru itulah natal berarti bagi Kita. Kerjasama dari Hati tulus Kita seperti Maria. Kerjasama dalam komisi komisi yang membangun kehidupan organisasi. Kerjasama antara anggota komunitas. Kerja sama itu adalah Natal. Natal itu terjadi dalam kerja sama. Manusia Baru itu kerjasama. Kerjasama itu membuat Kita majubersama bangun Diri keluarga komunitas dan Dunia.  Amin.***






BACAAN I (Yes 52:7-10) (umat duduk)


       

"Bergembiralah, bersorak-sorailah bersama, hai reruntuhan Yerusalem! Sebab Tuhan telah menghibur umatnya."

   

L. Bacaan dari Kitab Yesaya:

    

O betapa indah kelihatan dari puncak bukit-bukit kedatangan bentara yang mengabarkan berita damai dan memberitakan kabar baik; yang mengabarkan berita selamat dan berkata kepada Sion, "Allahmu meraja!" Dengarlah suara orang-orang yang mengawal engkau: Mereka bersorak-sorai serempak. Sebab dengan mata kepala sendiri mereka melihat bagaimana Tuhan kembali ke Sion. Bergembiralah, bersorak-sorailah bersama-sama, hai reruntuhan Yerusalem! Sebab Tuhan telah menghibur umat-Nya. Ia telah menebus Yerusalem. Tuhan telah menunjukkan tangan-Nya yang kudus di depan mata semua bangsa; maka segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.

Demikianlah sabda Tuhan

U. Syukur kepada Allah.





BACAAN II (Ibr 1:1-6) (umat duduk)

  

 "Allah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya."

  

 L. Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani:

 

Saudara-saudara, pada zaman dahulu Allah berulangkali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan para nabi. Tetapi pada zaman akhir ini Allah telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya. Anak-Nya itulah yang ditetapkan-Nya sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dialah Allah menjadikan alam semesta. Dialah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah. Dialah yang menopang segala yang ada dengan sabda-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah berhasil mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar di tempat yang tinggi. Ia jauh lebih tinggi daripada malaikat-malaikat sebagimana nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah daripada nama mereka. Karena kepada siapakah di antara malaikat-malaikat itu Allah pernah berkata, "Anak-Kulah Engkau! Pada hari ini Engkau telah Kuperanakkan" Atau pun: "Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan Ia menjadi Anak-Ku". Lagipula, ketika mengantar Anak-Nya yang sulung ke dunia, Allah berkata, "Semua malaikat Allah harus menyembah Dia."

  

Demikianlah sabda Tuhan

U. Syukur kepada Allah



BACAAN INJIL (Yoh 1:1-18) -umat berdiri-


"Firman telah menjadi manusia."

I. Tuhan bersamamu

U. Dan bersama rohmu

I. Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes

U. Dimuliakanlah Tuhan.

I. Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. Yohanes memberi kesaksian tentang Dia dan berseru, katanya: "Inilah Dia, yang kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku." Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia; sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus. Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.

I: Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya

U: Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.