Senin, 19 Juli 2021

Bahasa manusia mengekspresikan jiwanya di panggung Dunia

    


*P.Benediktus Bere Mali, SVD


Beberapa Kali bertemu dengan klien di ruang konseling dimana konseli dan konselor sama sama mendalami inti soal klien lewat berbagai sarana yang digunakan. Salah satu sarana utama adalah bahasa klien yang terdiri dari bahasa lisan dan gerak isyarat seluruh klien. Bahasa verbal dan non verbal klien dari ujung rambut sampai ujung kaki.  Huruf, kata, bunyi, kalimat dan makna yang diciptakan klien di ruang konseling adalah sarana utama Konselor membantu klien mengetahui soalnya agar klien dapat menyelesaikan soalnya sendiri. Konselor menggunakan cara ini dalam ruang konseling bersama klien mencari bersama intisari permasalahan klien. Mengetahui soal klien oleh konselor melalui metode ini dan membantu klien mengetahui soalnya agar konseli dapat dibantu oleh konselor untuk konseli membantu dirinya sendiri dalam menerima dan mengetahui serta menyelesaikan soalnya yang menjajah diri sehingga boleh bebas dan keluar dari penjajahan psikologis. Dalam Dunia konseling metode ini adalah dasar untuk menyembuhkan jiwa yang abnormal menjadi normal. Metode itu adalah wawancara dan observasi klien dalam lingkup konseling di dalam ruang konseling maupun di luar konseling. Wawancara klien untuk memperdalam psikolinguistik konseli dari sisi bahasa lisan yang langsung keluar dari kedalaman jiwa konseli di hadapan konselor. Observasi klien untuk memperdalam jiwa konseli dari gerak isyarat konseli dari ujung rambut sampai ujung kaki konseli.

Bahasa konseli dapat terekspresikan jiwanya yang Utuh dan retak di depan konselor. Jiwa utuh tercetus dalam bahasa gerak isyarat Tubuh yang non kekerasan. Jiwa utuh mengalir keluar dalam bunyi, suara, kata, bahasa, makna yang menyegarkan dan memberi rasa aman bagi diri dan sesama serta alam sekitar. 

Konstruksi dasar jiwa utuh dan jiwa pecah klien dapat dimengerti klien berkat pertolongan dan bantuan konselor yang dapat membantu klien untuk konseli dapat menolong dirinya sendiri sehingga dari jiwa pecah kembali mengalami jiwa utuh dalam diri konseli.

Bahasa bangsa  Israel dan Musa adalah ekspresi jiwa mereka. Musa sebagai konselor publik di ruang pulik Padang Gurun bagi konselinya bangsa Israel. Hantaman alam padang Gurun, panas, lapar, sakit, peyakit dan bangsa Mesir yang terus mengejar Israel adalah persoalan eksternal yang menembus batas tiba sampai titik Sentral penjajahan jiwa bangsa Israel. Kelaparan dan kepanasan serta kehausan sakit penyakit yang dialami akhirnya memecahbelahkan keutuhan jiwa mereka.  Suara bunyi protes bangsa Israel dari berbagai sudut hati bangsa Israel terekam telinga sang konselor sosial publik, Musa. Kekuatan Musa berpusat pada supervisor dan advisor serta konselor sejatinya yaitu Allah sendiri. Musa pendengar yang baik. Mendengarkan Allah dan mendengarkan Israel. Mendengarkan gerakan Firaun dan pasukannya. Mendengarkan semua baik sahabat maupun musuh-musuhnya. Musa tenang menghadapi soal kompleks Israel dan selesaikan satu demi satu agar dapat menyelamatkan Bangsa Israel pilihan Allah. 

Derita sumber dari luar dapat memecah jiwa internal manusia. Feud mempresentasikan jiwa manusia universal itu pada hakekatnya memiliki dua signal pecah dan utuh yang ada dan berdiam di dalam diri setiap manusia seperti dua sisi mata uang perak yang tidak dapat dipisahkan. Signal pecah eksternal yang terus dominan dapat mengefektifkan signal pecah jiwa manusia sehingga jiwa manusia terpecah terungkap keluar dalam bahasa lisan dan babasa Tubuh isyarat di depan publik lingkup Dunia dan semua mata Dunia dapat memandangnya. Kesadaran maksimal manusia dapat mematikan signal pecah jiwa dan hanja men-on-kan saja signal utuh jiwanya.  *****


Soverdi Surabaya 

19 Juli 2021

bbmesvede@yahoo.com










 "Pada waktu penghakiman

ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama angkatan ini

dan ia akan menghukumnya juga.

Sebab ratu itu datang dari ujung bumi

untuk mendengar hikmat Salomo,

dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Salomo!"


Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa, Pekan Biasa XVI


Senin, 19 Juli 2021


Bacaan Pertama

Kel 14:5-18


"Mereka akan insaf bahwa Aku ini Tuhan,

apabila Aku menampakkan kemuliaan-Ku terhadap Firaun."


Pembacaan dari Kitab Keluaran:


Waktu diberitahukan kepada raja Mesir,

bahwa bangsa Israel telah lari,

maka berubahlah hati Firaun dan pegawai-pegawainya

terhadap bangsa Israel itu.

Mereka berkata, "Apakah yang telah kita perbuat ini?

Mengapa telah kita biarkan

orang Israel pergi dari perbudakan kita?"

Kemudian Firaun memasang keretanya

dan membawa serta rakyatnya.

Ia membawa enam ratus kereta yang terpilih, ya segala kereta Mesir,

masing-masing lengkap dengan perwiranya.


Demikianlah Tuhan mengeraskan hati Firaun, raja Mesir itu,

sehingga ia mengejar orang Israel.

Tetapi orang Israel berjalan terus dipimpin oleh tangan yang perkasa.

Adapun orang Mesir, dengan segala kuda dan kereta Firaun,

dengan orang-orang berkuda dan pasukannya,

mengejar mereka,

dan mencapai mereka pada waktu mereka berkemah di tepi laut,

dekat Pi-Hahirot di depan Baal-Zefon.


Ketika Firaun telah dekat, orang Israel menoleh,

maka tampaklah orang Mesir bergerak menyusul mereka.

Lalu sangat ketakutanlah orang Israel,

mereka berseru-seru kepada Tuhan,

dan mereka berkata kepada Musa, 

"Apakah di Mesir tidak ada kuburan,

maka engkau membawa kami untuk mati di padang gurun ini?

Maksudmu apa membawa kami keluar dari Mesir?

Bukankah telah kami katakan di Mesir,

Janganlah mengganggu kami

dan biarlah kami bekerja pada orang Mesir.

Sebab lebih baik bagi kami bekerja bagi orang Mesir

daripada mati di padang gurun!"


Tetapi Musa berkata kepada bangsa itu, "Janganlah takut!

Tetaplah berdiri, dan perhatikanlah keselamatan dari Tuhan,

yang hari ini juga akan diberikan-Nya kepada kalian.

Sebab orang Mesir yang kalian lihat hari ini

takkan kalian lihat lagi untuk selama-lamanya.

Tuhan akan berperang untuk kalian, dan kalian diam saja."


Lalu Tuhan bersabda kepada Musa,

"Mengapakah engkau berseru-seru demikian kepada-Ku?

Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka berangkat.

Dan engkau, angkatlah tongkatmu,

ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya,

sehingga orang Israel dapat masuk ke tengah-tengah laut

dan berjalan di tanah yang kering.

Tetapi sementara itu Aku akan mengeraskan hati orang Mesir,

sehingga mereka menyusul orang Israel.

Dan terhadap Firaun serta seluruh pasukannya,

kereta dan orang-orangnya yang berkuda,

Aku akan menyatakan kemuliaan-Ku.

Maka orang Mesir akan insyaf, bahwa Akulah Tuhan,

apabila Aku menampakkan kemuliaan-Ku

terhadap Firaun, keretanya dan orang-orangnya yang berkuda."


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Kel 15:1-2.3-4.5-6,R;1


Refren: Baiklah aku menyanyi bagi Tuhan, sebab Ia tinggi luhur.


*Baiklah aku menyanyi bagi Tuhan, sebab Ia tinggi luhur.

Kuda dan penunggangnya dilemparkan-Nya ke dalam laut.

Tuhan itu kekuatan dan mazmurku,

Ia telah menjadi keselamatanku.

Dia Allahku, kupuji Dia; Dialah bapaku, kuluhurkan Dia.


*Tuhan itu pahlawan perang;

Tuhan, itulah nama-Nya!

Kereta Firaun dan pasukannya dibuang-Nya ke dalam laut,

para perwiranya pilihannya dibenamkan ke dalam Laut Teberau.


*Samudera raya menutupi mereka;

ke air yang dalam mereka tenggelam seperti batu.

Tangan kanan-Mu, Tuhan, mulia karena kekuasaan-Mu,

tangan kanan-Mu, Tuhan, menghancurkan musuh.


Bait Pengantar Injil

Mzm 94:8ab


Hari ini janganlah bertegar hati,

tetapi dengarkanlah suara Tuhan.


Bacaan Injil

Mat 12:38-42


"Pada waktu penghakiman

ratu dari selatan akan bangkit bersama angkatan ini."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:


Sekali peristiwa

beberapa ahli Taurat dan orang Farisi berkata kepada Yesus,

"Guru, kami ingin melihat suatu tanda dari pada-Mu."


Jawab Yesus kepada mereka,

"Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda.

Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda

selain tanda nabi Yunus.

Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam,

demikian pula Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi

tiga hari tiga malam.


Pada waktu penghakiman

orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini

dan menghukumnya juga.

Sebab orang-orang Niniwe bertobat

setelah mendengar pemberitaan Yunus;

dan sungguh, yang ada di sini lebih dari pada Yunus!

Pada waktu penghakiman

ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama angkatan ini

dan ia akan menghukumnya juga.

Sebab ratu itu datang dari ujung bumi

untuk mendengar hikmat Salomo,

dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Salomo!"


Demikianlah sabda Tuhan.