Sabtu, 10 Juli 2021

Saling Memaafkan Saudara dalam Keluarga

  



*P.Benediktus Bere Mali, SVD*


Satu persoalan yang paling berat untuk diselesaikan dalam hidup bersama adalah persoalan antara kaka dan adik kandung dalam keluarga.  Persoalan yang paling berat ketika seorang anggota keluarga diperlakukan secara tidak adil oleh seluruh saudara dan saudarinya. Biasanya yang mayoritas menang sedangkan yang satu orang mengalah dan sering pergi jauh tinggal di tempat baru jauh dari saudara dan saudarinya yang telah menindasnya. Masalah itu dapat diselesaikan secara tuntas kalau ada kerendahan hati dari semua untuk saling Memaafkan secara tulus agar persaudaraan yang sudah lama hilang ditemukan kembali. 

Yusuf dijual oleh saudara-saudaranya seharga seorang budak ke Negeri Mesir dengan Rajanya Firaun. Yusuf menderita di sana tetapi kualitasnya tetap bekerja sebagai seorang budak bagi Firaun. Hebatnya adalah penafsir mimpi. Mimpi Firaun ditafsir secara tepat. Yusuf mengonstruksi pemahaman tentang mimpi,  rasa, dan aksi serta konsekuensinya itu bagi Firaun dan Mesir serta tetangga-tetangganya.  Mimpi tentang antisipasi persiapan atasi kelaparan 7 Tahun dilakukan Yusuf yang dipilih sebagai Mangkubumi. Ketika kelaparan hebat tiba, saudara saudara Yusuf pun datang antri meminta makanan pada Yusuf yang dulu mereka jual sebagai budak Firaun di Mesir.  Perjumpaan yang penuh makna dan butuh konstruksi saling paham, saling rasa, saling menyelamatkan dan konsekuensinya untuk kebaikan bersama. Konstruksi ini berbuah baik ketika Yusuf Memaafkan dan Yusuf melihat secara positif bahwa ia dijual sebagai jalan Allah untuk menyelamatkan saudara-saudaranya.  Mereka saling Memaafkan dan hidup persaudaraan yang telah hilang kembali ditemukan dalam hidup bersama. Semua akhirnya melihat masa lalu kelam sebagai jalan Tuhan menyelamatkan Israel.  Kalau dendam membara menguasai mereka maka bisa jadi yang tersisa adalah pertumpahan darah. Kuasa berpikir positif Yusuf terhadap semua masa lalu kelam membuatnya hidup berusia panjang. Maka tepat pemazmur bermadah  "Hai orang-orang yang rendah hati, carilah Allah, maka hatimu akan hidup kembali." *****









Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa, Pekan Biasa XIV


Sabtu, 10 Juli 2021


Bacaan Pertama

Kej 49:29-32;50:15-26a


"Allah akan memperhatikan kalian,

dan membawa kalian keluar dari negeri ini."


Pembacaan dari Kitab Kejadian:


Waktu akan meninggal Yakub berpesan kepada anak-anaknya,

"Apabila aku nanti dikumpulkan kepada kaum leluhurku,

kuburkanlah aku di sisi nenek moyangku

dalam gua yang di ladang Efron, orang Het itu,

dalam gua yang di ladang Makhpela

di sebelah timur Mamre di tanah Kanaan,

yaitu ladang yang telah dibeli Abraham dari Efron, orang Het itu,

untuk menjadi kuburan milik keluarga.

Di situlah dikuburkan Abraham beserta Sara, isterinya;

di situlah pula dikuburkan Ishak beserta Ribka, isterinya,

dan di situlah juga kukuburkan Lea.

Ladang dengan gua di sana telah dibeli dari orang Het."


Ketika saudara-saudara Yusuf melihat,

bahwa ayah mereka telah mati,

berkatalah mereka,

"Boleh jadi Yusuf akan mendendam kita

dan membalaskan kita sepenuhnya,

atas segala kejahatan yang telah kita lakukan terhadapnya."

Sebab itu mereka menyuruh menyampaikan pesan ini kepada Yusuf,

"Sebelum ayahmu meninggal, ia telah berpesan,

'Beginilah hendaknya kalian katakan kepada Yusuf,

Ampunilah kiranya kesalahan saudara-saudaramu dan dosa mereka,

sebab mereka telah berbuat jahat kepadamu.

Maka sekarang ampunilah kiranya kesalahan

yang dibuat hamba-hamba Allah ayahmu'."

Ketika permintaan disampaikan kepadanya, menangislah Yusuf.


Saudara-saudara Yusuf pun datang sendiri-sendiri

dan sujud di depannya serta berkata,

"Kami datang untuk menjadi budakmu."

Tetapi Yusuf berkata,

"Janganlah takut, sebab aku bukan pengganti Allah.

Memang kalian telah membuat rencana yang jahat terhadap aku,

tetapi Allah telah mengubahnya menjadi kebaikan,

dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini,

yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.

Maka janganlah takut.

Aku akan menanggung makanmu dan juga makanan anak-anakmu."

Demikianlah Yusuf menghiburkan saudara-saudaranya

dan menenangkan hati mereka dengan perkataannya.


Yusuf tetap tinggal di Mesir beserta kaum keluarganya.

Ia hidup seratus sepuluh tahun.

Jadi Yusuf sempat melihat anak cucu Efraim

sampai keturunan yang ketiga;

juga anak-anak Makhir, anak Manasye, lahir di pangkuan Yusuf.


Waktu akan meninggal,

berkatalah Yusuf kepada saudara-saudaranya,

"Tidak lama lagi aku akan mati;

tentu Allah akan memperhatikan kalian

dan membawa kalian keluar dari negeri ini,

ke negeri yang telah dijanjikan-Nya dengan sumpah

kepada Abraham, Ishak dan Yakub."

Lalu Yusuf menyuruh anak-anak Israel bersumpah, katanya,

"Tentu Allah akan memperhatikan kalian.

Pada waktu itu kalian harus membawa tulang-tulangku dari sini."

Kemudian Yusuf meninggal dunia.


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 105:1-2.3-4.6-7,R:Mzm 69:33


Refren: Hai orang-orang yang rendah hati, carilah Allah,

maka hatimu akan hidup kembali.


*Bersyukurlah kepada Tuhan, serukanlah nama-Nya,

maklumkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa.

Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya,

percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib!


*Bermegahlah dalam nama-Nya yang kudus,

biarlah bersukahati orang-orang yang mencari Tuhan.

Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya,

carilah selalu wajah-Nya.


*Hai anak cucu Abraham, hamba-Nya,

hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya!

Dialah Tuhan Allah kita,

ketetapan-Nya berlaku di seluruh bumi.


Bait Pengantar Injil

1Ptr 4:14


Berbahagialah kalian, kalau dicaci maki demi Yesus Kristus,

sebab Roh Allah ada padamu.


Bacaan Injil

Mat  10:24-33


"Janganlah takut kepada mereka yang membunuh badan."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:


Pada waktu itu

Yesus bersabda kepada kedua-belas murid-Nya,

"Seorang murid tidak melebihi gurunya,

dan seorang hamba tidak melebihi tuannya.

Cukuplah bagi seorang murid, jika ia menjadi sama seperti gurunya,

dan bagi seorang hamba, jika ia menjadi sama seperti tuannya.

Jika tuan rumah disebut Beelzebul, apalagi seisi rumahnya.

Jadi janganlah kalian takut terhadap mereka yang memusuhimu,

karena tiada sesuatu pun yang tertutup yang takkan dibuka,

dan tiada sesuatu pun yang tersembunyi yang takkan diketahui.

Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap,

katakanlah dalam terang.

Dan apa yang dibisikkan ke telingamu,

beritakanlah dari atas atap rumah.


Dan janganlah kalian takut kepada mereka

yang dapat membunuh tubuh

tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa.

Tetapi takutilah Dia

yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh

di dalam neraka.

Bukankah burung pipit dijual seduit dua ekor?

Namun tak seekor pun akan jatuh tanpa kehendak Bapamu.

Dan kalian, rambut kepalamu pun semuanya telah terhitung.

Sebab itu janganlah kalian takut,

karena kalian lebih berharga dari pada banyak burung pipit.


Barangsiapa mengakui Aku di depan manusia,

dia akan Kuakui juga di depan Bapa-Ku yang di surga.

Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia,

dia akan Kusangkal di hadapan Bapa-Ku yang di surga."


Demikianlah sabda Tuhan.

"Lihat, Aku mengutus kalian seperti domba ke tengah-tengah serigala! Sebab itu hendaklah kalian cerdik seperti ular, dan tulus seperti merpati."



*P. Benediktus Bere Mali, SVD*


Salah satu binatang unggul dari sekian banyak binatang adalah katak atau kodok yang jadi viral di media sosial beberapa waktu lalu karena presiden Jokowi memiliki ketertarikan memelihara kodok di Kediamannya. Ada begitu banyak orang yang mengontruksi penglihatannya, Perasaannya, perilakunya dan konsekuensinya terhadap

pemelihara kodok dan kodok binatang amfibi itu sendiri. Dalam konteks ini saya memiliki kontruksi pribadi tentang kodok makhluk amfibi ini secara sangat sederhana. Utamanya warna luar kulit kodok yang dapat berubah atau terganti sesuai konteks lingkungan hidup sekitarnya, yang mana jikalau lingkungan eskternal coklat maka kulitnya menjadi coklat, kalau lingkungan yang mengitarinya hijauh maka kulitnya berubah menjadi hijauh dan seterusnya walaupun isinya tetap kodok. 

Para murid  adalah pewarta Injil dalam suasana lingkungan Dunia yang berubah-ubah. Para Murid diutus ke seluruh dunia untuk menyebarkan Khabar Gembira ke seluruh dunia dengan setiap wilayah tempat mereka diutus memiliki suasana budaya yang berbeda-beda. Dalam konteks seperti ini setiap murid Yesus perlu belajar ilmu kodok yang dapat beradaptasi dengan lingkungan eksternalnya sehingga ia tidak merasa asing dengan lingkungan tempat ia hidup. Seorang pribadi misionaris menjadikan model adaptasi  kodok dengan lingkungan eksternal sehingga lingkungan setempat menerimanya dan dengan sendirinya katak juga mengatur dirinya sedemikian rupa sehingga ia tidak asing dengan lingkungan dimana ia tinggal dan hidup di dalamnya, dalam bermisi. Seorang Murid Tuhan dapat belajar dari ilmu kodok dalam konstruksi pemahaman, perasaan perilaku  dan konsekuensinya berguna dan sesuai bagi diri dan mereka yang dijumpai dan diinjili. Para Murid Yesus yang menggunakan ilmu adaptasi kodok dalam bermisi sangat cocok dengan Injil hari ini , "Lihat, Aku mengutus kalian seperti domba ke tengah-tengah serigala! Sebab itu hendaklah kalian cerdik seperti ular, dan tulus seperti merpati."

.*****.


Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa, Pekan Biasa XIV


Jumat, 9 Juli 2021


PF S. Agustinus Zhao Rong, Imam Martir, dkk. Tiongkok

PF S. Gregorius Grassi, Uskup


Bacaan Pertama

Kej 46:1-7.28-30


"Sekarang bolehlah aku mati."


Pembacaan dari Kitab Kejadian:


Pada waktu itu berangkatlah Israel dengan segala miliknya,

dan ia tiba di Bersyeba.

Lalu dipersembahkannya kurban sembelihan

kepada Allah Ishak, ayahnya.

Bersabdalah Allah kepada Israel dalam penglihatan waktu malam,

"Yakub, Yakub!"

Sahutnya, "Ya, Tuhan."

Maka bersabdalah Allah, "Akulah Allah, Allah ayahmu,

janganlah takut pergi ke Mesir,

sebab Aku akan membuat engkau

menjadi bangsa yang besar di sana.

Aku sendiri akan menyertai engkau pergi ke Mesir

dan tentulah Aku juga akan membawa engkau kembali;

tangan Yusuflah yang akan mengatupkan kelopak matamu nanti."


Maka berangkatlah Yakub dari Bersyeba.

Anak-anak Israel membawa Yakub, ayah mereka,

beserta anak dan isteri mereka,

dan mereka naik kereta yang dikirim Firaun untuk menjemput.

Mereka juga membawa ternak dan harta benda

yang telah diperoleh mereka di tanah Kanaan.

Lalu tibalah mereka di Mesir,

yakni Yakub dan seluruh keturunannya bersama-sama dengan dia.

Anak-anak dan cucunya, laki-laki dan perempuan,

seluruh keturunannya dibawanya ke Mesir.


Yakub menyuruh Yehuda berjalan lebih dahulu mendapatkan Yusuf,

supaya Yusuf datang ke Gosyen menemui ayahnya.

Dan sementara itu sampailah mereka ke tanah Gosyen.

Lalu Yusuf memasang keretanya dan pergi ke Gosyen,

mendapatkan ayahnya, Israel.

Ketika Yusuf bertemu dengan ayahnya,

dipeluknyalah leher ayahnya dan lama menangis pada bahunya.

Berkatalah Israel kepada Yusuf,

"Sekarang bolehlah aku mati, setelah aku melihat mukamu

dan mengetahui bahwa engkau masih hidup."


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 37:3-4.18-19.27-28.39-40,R:39a


Refren: Orang-orang benar akan diselamatkan oleh Tuhan.


*Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik,

diamlah di negeri dan berlakulah setia;

bergembiralah karena Tuhan;

maka Ia akan memenuhi keinginan hatimu!


*Tuhan mengetahui hari hidup orang saleh,

dan milik pusaka mereka akan tetap selama-lamanya;

mereka tidak akan mendapat malu

sewaktu ditimpa kemalangan,

dan pada hari-hari kelaparan mereka akan menjadi kenyang.


*Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik,

maka engkau akan memiliki tempat tinggal yang abadi;

sebab Tuhan mencintai kebenaran,

dan tidak meninggalkan orang-orang yang dikasihi-Nya.

Orang-orang yang berbuat jahat akan binasa,

dan anak cucu orang-orang fasik akan dilenyapkan.


*Orang-orang benar akan diselamatkan oleh Tuhan;

Dialah tempat perlindungan mereka pada waktu kesesakan;

Tuhan menolong dan meluputkan mereka

dari tangan orang-orang fasik.

Tuhan menyelamatkan mereka,

sebab mereka berlindung pada-Nya.


Bait Pengantar Injil

Yoh 16:13a;14:26b


Roh Kebenaran akan datang

dan mengajar kalian segala kebenaran.

Ia akan mengingatkan segala yang telah Kunyatakan kepadamu.


Bacaan Injil

Mat  10:16-23


"Bukan kalian yang akan berbicara, melainkan Roh Bapamu."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:


Pada suatu hari

Yesus bersabda kepada kedua-belas murid-Nya,

"Lihat, Aku mengutus kalian seperti domba

ke tengah-tengah serigala!

Sebab itu hendaklah kalian cerdik seperti ular,

dan tulus seperti merpati.


Tetapi waspadalah terhadap semua orang.

Sebab ada yang akan menyerahkan kalian kepada majelis agama,

dan mereka akan menyesah kalian di rumah ibadatnya.

Karena Aku

kalian akan digiring ke muka para penguasa dan raja-raja

sebagai suatu kesaksian bagi mereka

dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah.

Apabila mereka menyerahkan kalian,

janganlah kalian kuatir

akan bagaimana dan akan apa yang harus kalian katakan,

karena semuanya itu akan dikurniakan kepadamu pada saat itu juga.

Karena bukan kalian yang akan berbicara, melainkan Roh Bapamu.

Dialah yang akan berbicara dalam dirimu.


Orang akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh;

demikian pula seorang ayah terhadap anaknya.

Anak-anak akan memberontak terhadap orang tuanya

dan akan membunuh mereka.

Dan kalian akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku.

Tetapi barangsiapa bertahan sampai pada kesudahannya, akan selamat.


Apabila mereka menganiaya kalian di suatu kota,

larilah ke kota yang lain.

Aku berkata kepadamu,

Sungguh, sebelum kalian selesai mengunjungi kota-kota Israel,

Anak Manusia sudah datang."


Demikianlah sabda Tuhan.