Rabu, 28 April 2021

Mengapa Paulus dan Barnabas setelah tiba di Salamis mewartakan Firman Allah di Rumah-Rumah Ibadat Orang Yahudi?

    *P.Benediktus Bere Mali, SVD* 


Setiap Suku Bangsa merasa berbangga atas Identitasnya. Misalnya kebanggaan Indonesia adalah Pancasila sebagai dasar negara yang menyatukan semua keanekaan yang ada dari Sabang sampai ke Merauke. Dari Miangas sampai Pulau Rote, dalam moto: " Bhineka Tunggal Ika." Inilah identitas Bangsa Indonesia yang membuat kita berbangga dan selalu setia mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia. 


Demikian juga Bangsa Yahudi memiliki kebanggaan yang luarbiasa. Ada tiga hal penting yang membuat Bangsa Yahudi sungguh sangat berbahagia yaitu Tanah Terjanji, Kerajaan, dan Bait Allah Yerusalem pada zaman Yesus.  Tanah Terjanji dan Kerajaan sudah diporak-porandakan oleh penjajah. Tetapi Bait Allah Yerusalem tetap eksis tempat menyembah, memuji dan memuliakan Allah Israel yaitu YAHWEH yang setia menyertai dan menyelamatkan bangsa Israel.

Yesus datang ke dunia untuk menyempurnakan Agama Yahudi. Dalam pandangan pengikut Yesus, YAHWEH Agama Yahudi mengalami kepenuhan dalam Yesus Kristus Sang Terang Sejati.  Karena alasan inilah para murid mewartakan Kristus di Rumah Rumah Ibadah Orang Yahudi seperti tertulis di dalam Bacaan Pertama. Tujuan Warta Sabda Allah di dalam Rumah Rumah Ibadah adalah agar Kristus yang bangkit penyempurna Agama Yahudi semakin hari semakin diterima dengan budi, rasa dan tindakan. Sebuah kebenaran yang diulang-ulang kepada manusia maka cepat atau lambat akan menciptakan sebuah kebiasaan untuk menerima  Sang Kebenaran itu yang menerangi jalan agar setiap orang yang menerimanya dapat berjalan di dalam terang itu.


Yesus datang sebagai terang bagi kita. secara kongkret Terang itu datang kepada kita melalui Gereja Katolik, Magisterium, dan kelompok organisasi spiritual yang legal dalam aturan hukum Gereja Katolik. Kita sadar bahwa Terang kita itu ada frame atau rel nya yang harus dilalui agar tetap termonitor, terevaluasi, dan terevisi untuk tetap komitmen untuk sebuah penyelamat diri, sesama dan alam dan dunia.***

 

 

 Mengapa Paulus dan Barnabas setelah tiba di Salamis mewartakan Firman Allah di Rumah-Rumah Ibadat Orang Yahudi?


Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa Pekan Paskah IV


Rabu, 28 April 2021


PF S. Ludovikus Maria Grignion de Montfort, Imam

PF S. Petrus Chanel, Imam dan Martir


Bacaan Pertama

Kis 12:24-13:5a


"Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku."


Pembacaan dari Kisah Para Rasul:


Pada waktu itu

firman Tuhan makin tersebar dan makin banyak didengar orang.

Setelah menyelesaikan tugas pelayanan mereka,

Barnabas dan Saulus kembali dari Yerusalem ke Antiokha.

Mereka membawa Yohanes, yang disebut juga Markus.

Pada waktu itu

dalam jemaat di Antiokhia ada beberapa nabi dan pengajar,

yaitu Barnabas dan Simon yang disebut Niger,

dan Lukius orang Kirene,

dan Menahem yang diasuh bersama dengan raja wilayah Herodes,

dan Saulus.

Pada suatu hari

ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa,

berkatalah Roh Kudus,

"Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku

untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka."

Maka berpuasa dan berdoalah mereka,

dan setelah meletakkan tangan ke atas kedua orang itu,

mereka membiarkan keduanya pergi.


Oleh karena disuruh Roh Kudus,

Barnabas dan Saulus berangkat ke Seleukia,

dan dari situ mereka berlayar ke Siprus.

Setiba di Salamis mereka memberitakan firman Allah

di dalam rumah-rumah ibadat orang Yahudi.


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 67:2-3.5.6.8,R:4


Refren: Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan;

kiranya bangsa-bangsa semuanya beryukur kepada-Mu.


*Kiranya Allah mengasihani kita dan memberkati kita,

kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya,

kiranya jalan-Mu dikenal di bumi,

dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa.


*Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai,

sebab Engkau memerintah bangsa-bangsa dengan adil,

dan menuntun suku-suku bangsa di atas bumi.


*Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah,

kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu.

Allah memberkati kita;

kiranya segala ujung bumi takwa kepada-Nya!


Bait Pengantar Injil

Yoh 8:12b


Akulah terang dunia, sabda Tuhan,

barangsiapa mengikut Aku, ia akan mempunyai terang hidup.


Bacaan Injil

Yoh 12:44-50


"Aku telah datang ke dunia sebagai terang."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:


Sekali peristiwa,

Yesus berseru di hadapan orang-orang Farisi

yang percaya kepada-Nya,

"Barangsiapa percaya kepada-Ku,

ia percaya bukan kepada-Ku,

tetapi kepada Dia yang telah mengutus Aku;

dan barangsiapa melihat Aku,

ia melihat Dia yang telah mengutus Aku.


Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang,

supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku,

jangan tinggal di dalam kegelapan.

Dan jikalau seorang mendengar perkataan-Ku,

tetapi tidak melakukannya,

bukan Aku yang menjadi hakimnya,

sebab Aku datang bukan untuk menghakimi dunia,

melainkan untuk menyelamatkannya.


Barangsiapa menolak Aku,

dan tidak menerima perkataan-Ku,

ia sudah ada hakimnya,

yaitu firman yang telah Kukatakan;

itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman.

Sebab bukan dari diri-Ku sendiri Aku berkata-kata,

tetapi Bapa, yang mengutus Aku,

Dialah yang memerintahkan Aku,

untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan.

Dan Aku tahu,

bahwa perintah-Nya itu adalah hidup yang kekal.

Jadi apa yang Aku katakan,

Aku menyampaikannya

sebagaimana yang difirmankan oleh Bapa kepada-Ku."


Demikianlah Injil Tuhan.

Selasa, 27 April 2021

Mengapa Domba mengikuti Suara Gembala?

 Dalam hidup bersama berorganisasi ada yang memimpin dan ada yang dipimpin agar hidup bersama teratur untuk kebaikan bersama. Suara pemimpin diikuti oleh yang dipimpin karena menganut hal utama ini yaitu ada penghargaan dari pemimpin kepada bawahan yang dipimpinnya. Sebaliknya ketika orang yang dipimpin tidak mengalami penghargaan atau tidak diorangkan maka suara pemimpin diabaikan oleh bawahan. 


Yesus tampilkan karakteristik dirinya sebagai Gembala dengan dombaNya mengikuti suaraNya. Gembala didengarkan dan diikuti oleh dombaNya karena gembala memberi penghargaan. Surga atau kehidupan kekal atau kebahagiaan abadi diterima oleh dombaNya yang mendengarkan dan melaksanakan suaraNya. Neraka tidak diterima domba karena hal itu akan dijatuhkan kepada orang yang tidak mendengarkan suara-Nya. 

Dua prinsip dasar psikologis domba mengikuti gembala dalam dunia modern ini sangat penting dalam sebuah organisasi legal maupun ilegal tidak terdaftar resmi dalam hukum sipil yang berlaku. Orang ikut berpartisipasi di dalam sebuah organisasi karena ada penghargaan  dalam arti yang seluas-luasnya. Secara kontras orang ikut organisasi itu karena meringankan kesulitan dan persoalan hidupnya.  ***



Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa Pekan Paskah IV


Selasa, 27 April 2021


Bacaan Pertama

Kis 11: 19-26


"Mereka berbicara kepada orang-orang Yunani

dan memberitakan Injil bahwa Yesus adalah Tuhan."


Pembacaan dari Kisah Para Rasul:


Banyak saudara telah tersebar

karena penganiayaan yang timbul sesudah Stefanus dihukum mati.

Mereka tersebar sampai ke Fenisia, Siprus dan Antiokhia;

namun mereka memberitakan Injil kepada orang-orang Yahudi saja.

Akan tetapi di antara mereka

ada beberapa orang Siprus dan orang Kirene yang tiba di Antiokhia,

dan berbicara juga kepada orang-orang Yunani;

mereka ini memberitakan Injil, bahwa Yesus adalah Tuhan.

Tangan Tuhan menyertai mereka,

dan sejumlah besar orang menjadi percaya

dan berbalik kepada Tuhan.


Maka sampailah kabar tentang mereka itu

kepada jemaat di Yerusalem.

Lalu jemaat di Yerusalem itu mengutus Barnabas ke Antiokhia.

Setelah Barnabas datang dan melihat kasih karunia Allah,

bersukacitalah ia.

Ia menasihati mereka,

supaya mereka semua tetap setia kepada Tuhan.

Karena Barnabas adalah orang baik,

penuh dengan Roh Kudus dan iman,

sejumlah orang dibawa kepada Tuhan.

Lalu pergilah Barnabas ke Tarsus untuk mencari Saulus;

dan setelah bertemu dengan dia, ia membawanya ke Antiokhia.

Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya,

sambil mengajar banyak orang.

Di Antiokhialah

murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen.


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 87:1-3.4-5.6-7,R:Mzm 117:1a


Refren: Pujilah Tuhan, hai segala bangsa!


*Di gunung-gunung yang kudus ada kota yang dibangunkan-Nya;

Tuhan lebih mencintai pintu-pintu gerbang Sion

dari pada segala tempat kediaman Yakub.

Hal-hal yang mulia dikatakan tentang engkau, ya kota Allah.


*Aku menyebut Rahab dan Babel

di antara orang-orang yang mengenal Aku,

bahkan Filistea, Tirus dan Etiopia Kukatakan,

"Ini dilahirkan di sana."

Tetapi tentang Sion dikatakan:

"Tiap-tiap orang dilahirkan di dalamnya,"

dan Dia, Yang Mahatinggi, menegakkannya.


*Pada waktu mencatat bangsa-bangsa Tuhan menghitung:

"Ini dilahirkan di sana."

Dan orang menyanyi-nyanyi sambil menari beramai-ramai,

"Semua mendapatkan rumah di dalammu."


Bait Pengantar Injil

Yoh 10:27


Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, sabda Tuhan.

Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku.


Bacaan Injil

Yoh 10:22-30


"Aku dan Bapa adalah satu."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:


Pada hari raya Pentahbisan Bait Allah di Yerusalem,

ketika itu musim dingin,

Yesus berjalan-jalan di Bait Allah, di serambi Salomo.

Maka orang-orang Yahudi mengelilingi Dia dan berkata kepada-Nya,

"Berapa lama lagi

Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan?

Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami."

Yesus menjawab mereka,

"Aku telah mengatakannya kepada kamu,

tetapi kamu tidak percaya;

pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku,

itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku,

tetapi kamu tidak percaya,

karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku.

Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku

dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku.

Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka

dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya

dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.


Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku,

lebih besar dari pada siapa pun,

dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa.

Aku dan Bapa adalah satu.

Demikianlah sabda Tuhan.

Minggu, 25 April 2021

Yesus adalah Pintu Rumah Keselamatan

  *P.Benediktus Bere Mali, SVD*


Dalam situasi abnormal misalnya gempa bumi atau kebakaran, orang yang berdoa dan mengikuti Perayaan Ekaristi dalam Rumah Ibadat atau Kapela bisa saja menyelamatkan diri dengan cara keluar dari rumah ibadat lewat jendela atau memecahkan kaca jendela dan pintu. 

Tetapi pada situasi normal, orang pasti masuk dan keluar dari Gereja melalui pintu bukan melalui jendela. 

Seorang yang masuk lewat jendela dan keluar lewat jendela dalam situasi normal pasti menimbulkan rasa tidak nyaman dari orang yang menyaksikannya. Bahkan ia akan dipandang sebagai orang yang tidak Tahu adat sopan santun dan label negatif lainnya. 

Yesus adalah pintu masuk dan keluar Rumah keselamatan kekal. Bagi setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus, satu-satunya pintu menuju kehidupan kekal adalah Tuhan Yesus sendiri. Tiada pintu alternatif bagi orang yang beriman kepadaNya. Tepat Sabda Yesus ini, "Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat; ia akan masuk dan keluar, dan menemukan padang rumput."

Yesus sebagai pintu keselamatan memiliki dua fungsi yaitu sebagai pintu masuk menuju keselamatan kekal dan sebagai pintu keluar membawa keselamatan kepada Semua orang tanpa membeda-bedakan.

Petrus dalam bacaan pertama mewartakan Yesus sebagai pintu keselamatan kepada dunia agar semua yang percaya kepadaNya masuk ke dalam Rumah Keselamatan dan keluar mewartakan keselamatan Tuhan kepada dunia agar semakin hari semakin bertambah jumlah orang yang mengalami keselamatan dalam Nama Yesus yang telah Bangkit.

Kita sebagai SVD memiliki misi ad intra dan ad extra melalui pintu Kristosentris dan Eklesionsentris agar kita mengalami keselamatan di dalam Rumah Kerajaan Allah dan mewartakan Kristus kepada dunia dalam kata dan contoh hidup dalam nama Kristus yang dapat menarik hati para audience agar mereka tidak ke lain hati. ***


*************************"++++++



Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa Pekan Paskah IV


Senin, 26 April 2021


Bacaan Pertama

Kis 11:1-18


"Jadi kepada bangsa-bangsa lain pun

Allah mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup."


Pembacaan dari Kisah Para Rasul:


Rasul-rasul dan saudara-saudara di Yudea mendengar,

bahwa bangsa-bangsa lain juga menerima firman Allah.

Ketika Petrus tiba di Yerusalem,

orang-orang dari golongan bersunat berselisih pendapat dengan dia.

Kata mereka,

"Engkau telah masuk ke rumah orang-orang yang tidak bersunat

dan makan bersama-sama dengan mereka."

Tetapi Petrus menjelaskan segala sesuatu berturut-turut, katanya:


"Ketika aku sedang berdoa di kota Yope,

tiba-tiba rohku diliputi kuasa ilahi,

dan aku melihat suatu penglihatan:

Suatu benda berbentuk kain lebar

yang bergantung pada keempat sudutnya

diturunkan dari langit sampai di depanku.

Aku menatapnya,

dan di dalamnya aku lihat segala jenis binatang berkaki empat,

binatang liar, binatang melata dan burung-burung.


Lalu aku mendengar suara berkata kepadaku:

Bangunlah, hai Petrus, sembelihlah dan makanlah!

Tetapi aku berkata: Tidak, Tuhan, tidak!

Belum pernah sesuatu yang haram dan tidak tahir

masuk ke dalam mulutku.

Akan tetapi untuk kedua kalinya

suara dari surga berkata kepadaku:

Apa yang dinyatakan halal oleh Allah,

tidak boleh engkau nyatakan haram!

Hal itu terjadi sampai tiga kali,

lalu semuanya ditarik kembali ke langit.

Dan saat itu juga tiga orang berdiri di depan rumah,

di mana kami menumpang;

mereka diutus kepadaku dari Kaisarea.

Lalu kata Roh kepadaku:

Pergilah bersama mereka dengan tidak bimbang!

Dan keenam saudara ini menyertai aku.

Kami masuk ke dalam rumah Kornelius, perwira Romawi itu,

dan ia menceriterakan kepada kami,

bagaimana ia melihat seorang malaikat berdiri di dalam rumahnya

dan berkata kepadanya:

Suruhlah orang ke Yope

untuk menjemput Simon yang disebut Petrus.

Ia akan menyampaikan suatu berita kepada kamu,

yang akan mendatangkan keselamatan

bagimu dan bagi seluruh isi rumahmu.


Dan ketika aku mulai berbicara,

turunlah Roh Kudus ke atas mereka,

sama seperti dahulu ke atas kita.

Maka teringatlah aku akan perkataan Tuhan:

Yohanes membaptis dengan air,

tetapi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.

Jadi jika Allah memberikan karunia-Nya kepada mereka

sama seperti kepada kita

pada waktu kita mulai percaya kepada Yesus Kristus,

bagaimanakah mungkin aku mencegah Dia?"


Ketika mereka mendengar hal itu,

mereka menjadi tenang, lalu memuliakan Allah, katanya,

"Jadi kepada bangsa-bangsa lain pun

Allah mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup."


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 42:2-3;43:3.4,R:Mzm 42:3a


Refren: Jiwaku haus akan Allah, akan Allah yang hidup!


*Seperti rusa merindukan sungai yang berair,

demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah.

Jiwaku haus akan Allah, akan Allah yang hidup.

Bilakah aku boleh datang melihat Allah?


*Suruhlah terang dan kesetiaan-Mu datang,

supaya aku dituntun dan dibawa

ke gunung-gunung yang kudus dan ke tempat kediaman-Mu!


*Maka aku dapat pergi ke mezbah Allah,

menghadap Allah, sukacita dan kegembiraanku,

dan bersyukur kepada-Mu dengan kecapi,

ya Allah, ya Allahku!


Bait Pengantar Injil

Yoh 10:14


Akulah gembala yang baik, sabda Tuhan,

Aku mengenal domba-domba-Ku

dan domba-domba-Ku mengenal Aku.


Bacaan Injil

Yoh 10:1-10


"Akulah pintu kepada domba-domba itu."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:


Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang-orang Farisi,

"Aku berkata kepadamu:

Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba

tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok,

ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok;

tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba.

Untuk dia penjaga membuka pintu,

dan domba-domba mendengarkan suaranya;

ia memanggil domba-dombanya, masing-masing menurut namanya,

dan menuntunnya ke luar.

Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar,

ia berjalan di depan mereka

dan domba-dombanya itu mengikuti dia,

karena mereka mengenal suaranya.

Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti,

malah mereka lari daripadanya,

karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal."


Itulah yang dikatakan Yesus dalam perumpamaan kepada mereka,

tetapi mereka tidak mengerti

apa maksudnya Ia berkata demikian kepada mereka.


Maka kata Yesus sekali lagi, "Aku berkata kepadamu,

sesungguhnya Akulah pintu kepada domba-domba itu.

Semua orang yang datang sebelum Aku,

adalah pencuri dan perampok,

dan domba-domba itu tidak mendengarkan mereka.

Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat;

ia akan masuk dan keluar, dan menemukan padang rumput.

Pencuri datang hanya untuk mencuri,

membunuh dan membinasakan;

Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup,

dan mempunyainya dalam segala kelimpahan."


Demikianlah sabda Tuhan.

Kesaksian hidup Gembala dan domba yang baik menarik hati orang sehingga tidak ke lain hati

 *P.Benediktus Bere Mali, SVD*


Orang Tua yang memiliki kasih tanpa syarat kepada anak-anak pasti selalu Mengalirkan kasihnya kepada Anak Anak sekalipun anak-anak terkadang melakukan hal - hal yang paling bertolak belakang dengan harapan dan cita-cita orang tua. Bahkan ketika anak-anak melakukan sebuah tindakan paling memalukan di hadapan publik dan di mata ayah dan Ibu yang memiliki kasih tanpa syarat, tetap membuka pintu rumah hati menyambut dan setia mendampingi anaknya ke arah yang lebih Baik, walau harus melewati jalan Salib penderitaan karena butuh ketekunan, kesabaran dan kesetiaan. Orang tua yang memiliki kasih tanpa syarat kepada anaknya selalu menyerahkan semua kemampuan dan bahkan hidupnya sendiri kepada masa depan anak-anaknya tanpa disandera oleh masa lalu yang suram dari anaknya.

Petrus memiliki masa lalu yang menyangkal Yesus di depan publik pada saat-saat sulit yang harus dihadapi Yesus. Petrus melihat Yesus Historis sebagai orang hebat dan Sukses dalam kata dan melakukan mukjizat pada saat abnormal yang sedang dihadapi orang yang dilayani. Sehingga saat Yesus harus mengalami hukuman, penderitaan di Salib, Petrus menyangkal Yesus berulang-ulang. 

Tetapi Kristus yang telah Bangkitlah yang mengubah Petrus dulu yang menyangkal -Nya menjadi Petrus baru yang berani menerima dan percaya utuh kepada Kristus dengan sukacita mewartakan-Nya kepada dunia mulai dari Bait Allah Yerusalem dan di depan Sanhedrin (Mahkamah Agama Yahudi) seperti di dalam bacaan pertama hari ini. Kasih Allah pada Petrus tidak memperhitungkan masa lalu Petrus yang menyangkal -Nya.

Petrus melakukan mukjizat penyembuhan orang lumpuh mulai di Bait Allah Yerusalem dalam Nama Yesus Kristus yang telah Bangkit, yang dulunya dibunuh oleh Mahkamah Agama Yahudi bekerja sama dengan kaki tangan penjajah Romawi di Israel. Petrus berani dan sukacita mewartakan Kristus yang bangkit dengan kata dan mukjizat. Hal ini terjadi karena Roh Kristus yang memberanikan Petrus untuk mencintai Kristus secara utuh tanpa syarat walau dulu pernah menyangkal Yesus di depan Mahkamah Agama Yahudi pada saat menjelang Yesus disalibkan oleh tangan-tangan Mahkamah Agama Yahudi.

Pewartaan Petrus dalam kata dan mukjizat ini semakin hari semakin menambah jumlah pengikut Kristus yang percaya kepadaNya dan mewartakan Kristus yang telah Bangkit kepada dunia. Mereka mewartakan Kristus sebagai gembala sejati bagi domba-domba gembalaan-Nya baik domba sekandang maupun domba lain di kandang lain agar dituntun menjadi satu kawanan dengan satu gembala. Petrus menyembuhkan orang lumpuh dalam Nama Yesus gembala sejati dapat menarik ribuan orang menjadi percaya kepada-Nya dan dituntun dalam kandang gembalaan-Nya yang menyelamatkan bukan menyesatkan. Petrus menuntun domba- domba di kandang lain menuju kandang domba gembalaan-Nya. Petrus menyebarkan kasih Allah kepada Semua bangsa lintas batas asal, Suku, ras dan golongan. Warta Petrus sangat sesuai dengan Sabda Yesus, "Akulah gembala yang baik, sabda Tuhan. Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku. Bukan hanya domba dari kandang-Ku saja tetapi juga dari kandang lain dituntun agar menjadi satu kawanan dengan satu gembala!" Yesus menjadi gembala sejati bagi semua orang untuk menuntun semua orang tanpa membeda-bedakan, ke dalam keselamatan dan kehidupan sejati.

Hari ini hari Minggu Panggilan. Kesaksian hidup para gembala dan domba yang percaya kepada Kristus, baik dalam kata maupun dan contoh dan teladan hidup sehari-hari di depan publik, dapat membangkitkan semangat dan keberanian kaum Muda untuk menjadi frater, bruder, suster dan imam/pastor. Masa depan Gereja Katolik ada dalam Gembala dan domba yang baik dan itu ada dalam regenerasi yang berkelanjutan. Kesaksian hidup orang Katolik tentu saja menarik hati banyak orang lintas budaya. Gembala dan domba yang baik menuntun semua orang menuju kepada jalan keselamatan bukan kepada jalan yang menyesatkan.  


Kita merayakan hari Minggu panggilan kita masing-masing baik sebagai panggilan umum sebagai awam maupun  panggilan khusus sebagai Paus, uskup, imam, frater, bruder, dan suster pada hari ini. Semoga kita menjadi gembala yang berbauh domba kata Paus Fransiskus dan domba yang berbauh gembala. Artinya kita slaing mengenal, saling memberdayakan, bukan saling memperdayakan. Kita mau berkorban untuk kebaikan bersama bukan yang lain dikorbankan untuk kepentingan diri sendiri.  Kita saling memngkritisi bukan kritik yang destruktif.***

Liturgia Verbi (B-I)

Hari Minggu Paskah IV


Minggu, 25 April 2021


Bacaan Pertama

Kis 4:8-12


"Hanya Yesuslah sumber keselamatan."


Pembacaan dari Kisah Para Rasul:


Tatkala dihadapkan kepada Mahkamah Agama Yahudi

karena telah menyembuhkan seorang lumpuh,

Petrus yang penuh dengan Roh Kudus berkata,

"Hai pemimpin-pemimpin umat dan tua-tua,

jika kami sekarang harus diperiksa

karena suatu kebajikan kepada seorang sakit,

dan harus menerangkan

dengan kuasa manakah orang itu disembuhkan,

maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel,

bahwa semua itu kami lakukan dalam nama Yesus Kristus,

orang Nazaret, yang telah kamu salibkan,

tetapi dibangkitkan Allah dari antara orang mati.

Karena Yesus itulah

orang ini sekarang berdiri dengan sehat di depan kamu.


Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan,

yaitu kamu sendiri,

namun ia telah menjadi batu penjuru.

Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga

selain di dalam Dia.


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 118:1.8-9.21-23.26.28cd.29,R:22


Refren: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan

telah menjadi batu penjuru.


*Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik!

Kekal abadi kasih setia-Nya.

Lebih baik berlindung pada Tuhan

daripada percaya kepada insan!

Lebih baik berlindung pada Tuhan

daripada percaya kepada para bangsawan!


*Aku bersyukur kepada-Mu, sebab Engkau telah menjawab aku

dan telah menjadi keselamatanku.

Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan

telah menjadi batu penjuru.

Hal itu terjadi dari pihak Tuhan,

suatu perbuatan ajaib di mata kita.


*Diberkatilah dia yang datang dalam nama Tuhan!

Kami memberkati kamu dari dalam rumah Tuhan.

Allahkulah Engkau, aku hendak bersyukur kepada-Mu,

Allahku, aku hendak meninggikan Engkau.

Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik!

Kekal abadi kasih setia-Nya!


Bacaan Kedua

1Yoh 3:1-2


"Kita melihat Yesus dalam keadaan-Nya yang sebenarnya."


Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes:


Saudara-saudaraku terkasih,

lihatlah,

betapa besar kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita,

sehingga kita disebut anak-anak Allah,

dan memang kita adalah anak-anak Allah.

Karena itu dunia tidak mengenal kita,

sebab dunia tidak mengenal Allah.

Saudara-saudaraku yang kekasih,

sekarang kita adalah anak-anak Allah,

tetapi belum nyata bagaimana keadaan kita kelak.

Akan tetapi kita tahu bahwa

apabila Kristus menyatakan diri-Nya,

kita akan menjadi sama seperti Dia,

sebab kita akan melihat Dia

dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.


Demikianlah sabda Tuhan.


Bait Pengantar Injil

Yoh 10:14


Akulah gembala yang baik, sabda Tuhan.

Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku.


Bacaan Injil

Yoh 10:11-18


"Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:


Pada suatu hari

Yesus berkata kepada orang-orang Farisi,

"Akulah gembala yang baik.

Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;

sedangkan seorang upahan yang bukan gembala,

dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri,

ketika melihat serigala datang,

meninggalkan domba-domba itu lalu lari,

sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.

Ia lari karena ia seorang upahan,

dan tidak memperhatikan domba-domba itu.


Akulah gembala yang baik.

Aku mengenal domba-domba-Ku,

dan domba-domba-Ku mengenal Aku

sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa,

dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku.


Ada lagi pada-Ku domba-domba lain,

yang bukan dari kandang ini;

domba-domba itu harus Kutuntun juga;

mereka akan mendengarkan suara-Ku,

dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala!


Bapa mengasihi Aku,

oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku

untuk menerimanya kembali.

Tidak seorang pun mengambilnya dari pada-Ku,

melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri.

Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali.

Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku."


Demikianlah sabda Tuhan.

Sabtu, 24 April 2021

Tokoh Penyesat vs Tokoh Penyelamat

 *P.Benediktus Bere Mali, SVD*


Ada banyak cara menemukan solusi dari akar persoalan penganiayaan dan pembunuhan sesama Anak manusia di dalam hidup bersama. Salah satu solusi akar persoalan penganiayaan dan pembunuhan adalah cari dan temukan otak utama yang menjadi tokoh penganiayaan dan pembunuh dengan segala sistem jaringan kerjanya lalu bekukan tokoh dan jaringannya agar tidak ada cela untuk para pembunuh membunuh dan penganiaya menganiaya. Cara inilah yang ditemukan dalam bacaan pertama hari ini. 


Saulus adalah otak penganiaya dan pembunuh para pengikut Kristus yang bangkit. Setalah Saulus dibekukan dengan cara Tuhan yang membuat dirinya tidak berdaya, jatuh di tengah jalan ke Damsyik, dibutakan, disembuhkan oleh Tuhan melalui tangan Ananias dan dibaptis oleh Ananias dengan nama Paulus, makan Paulus kini menjadi pengikut Kristus setia dan menjadi pewarta Injil kepada segala bangsa. Pertobatan Saulus menjadi manusia baru dengan nama Paulus, situasi kembali Aman dan tenang bagi para murid mewartakan Kristus yang bangkit kepada dunia sekitar mulai dari Yerusalem. Umat Kristen yang percaya kepada Kristus dari hari ke hari semakin bertambah. 

Sabda Yesus terhadap Saulus Keras dan Yesus sendiri mengubahny menjadi Paulus. Mukjizat Saulus bertobat menjadi Paulus sesungguhnya atas inisiatif Allah. Mukjizat terjadi pada saat yang abnormal yang dilakukan Saulus terhadap para murid yang percaya dan mengikuti Yesus yang telah Bangkit. Kalau Tuhan mau maka yang tidak mungkin bagi manusia pasti mungkin bagi Allah dan hal ini adalah cara Allah menyatakan kuasaNya agar kita manusia percaya dan taat setia kepadaNya. 

Injil hari ini membuka mata para murid Yesus mendengar Sabda Yesus adalah keras untuk memperoleh kehidupan kekal di dalam Surga. Masuk Surga bukan tanpa aturan tetapi setiap orang yang masuk ke dalam Surga mengalami kehidupan kekal semestinya percaya kepadaNya. Yesus adalah Jalan kebenaran dan kehidupan (You 14:6). Tiada jalan lain bagi kita untuk masuk Surga. Ini adalah kepastian iman Katolik. Hidup Kita ini diisi dengan perbuatan baik seturut kehendak Yesus yang memandu dan mengantar kita ke dalam Surga pusat kehidupan yang kekal. 

Kita melihat tokoh sentral yang menyelamatkan di dalam Tuhan Yesus Kristus. Sebaliknya kita juga melihat tokoh utama yang menyesatkan di dalam diri Saulus. Mukjizat Pertobatan Saulus penganiaya dan pembunuh menjadi Paulus yang menyelamatkan adalah sebuah rahmat Allah bagi Paulus dan masa lalu Saulus tidak diperhirungkan Tuhan dan Tuhan menjadikan Pertobatan Paulus untuk Mengalirkan rahmat keselamatan bagi dunia sepanjang zaman. Kita pun punya masa lalu kelam tentunya seperti Saulus tetapi Tuhan akan membuat kita menjadi alatNya untuk menjadi penyelamat sesama.  Mari membuka diri untuk dibaraui Tuhan dan membaharui diri untuk selalu setia menyebarkan Rahmat Tuhan kepada Semua tanpa syarat.  Sebab barang siapa memberi secara Cuma - Cuma pasti menerima secara Cuma - Cuma Pula.***_

****""""""""++++++"""'''******"

 



 "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi?

Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal."


Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa Pekan Paskah III


Sabtu, 24 April 2021


PF S. Fidelis dari Sigmaringen, Imam dan Martir


Bacaan Pertama

Kis 9:31-42


"Jemaat dibangun, dan jumlahnya makin bertambah besar,

oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus."


Pembacaan dari Kisah Para Rasul:


Selama beberapa waktu setelah Saulus bertobat,

jemaat di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria

berada dalam keadaan damai.

Jemaat itu dibangun dan hidup dalam takut akan Tuhan.

Jumlahnya makin bertambah besar

oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus.


Pada waktu itu Petrus berjalan keliling,

mengadakan kunjungan ke mana-mana.

Dalam perjalanan itu

ia singgah juga kepada orang-orang kudus yang di Lida.

Di situ didapatinya seorang bernama Eneas,

yang telah delapan tahun terbaring di tempat tidur karena lumpuh.

Kata Petrus kepadanya,

"Eneas, Yesus Kristus menyembuhkan engkau;

bangunlah dan bereskanlah tempat tidurmu!"

Seketika itu juga bangunlah orang itu.

Semua penduduk Lida dan Saron melihat dia,

lalu mereka berbalik kepada Tuhan.


Di Yope ada seorang murid perempuan bernama Tabita,

dalam bahasa Yunani: Dorkas.

Perempuan itu banyak sekali berbuat baik dan memberi sedekah.

Tetapi pada waktu itu ia sakit lalu meninggal.

Dan setelah dimandikan, mayatnya dibaringkan di ruang atas.

Adapun Lida dekat dengan Yope.

Maka ketika murid-murid mendengar, bahwa Petrus ada di Lida,

mereka menyuruh dua orang kepadanya dengan permintaan,

"Segeralah datang ke tempat kami."


Maka berkemaslah Petrus

dan berangkat bersama-sama dengan mereka.

Setelah sampai di sana, ia dibawa ke ruang atas,

dan semua janda datang berdiri di dekatnya.

Sambil menangis,

mereka menunjukkan kepada Petrus semua baju dan pakaian,

yang dibuat Dorkas waktu ia masih hidup.

Tetapi Petrus menyuruh mereka keluar,

lalu ia berlutut dan berdoa.

Kemudian ia berpaling ke mayat itu dan berkata,

"Tabita, bangkitlah!"

Lalu Tabita membuka matanya,

dan ketika melihat Petrus, ia bangun lalu duduk.

Petrus memegang tangannya dan membantu ia berdiri.

Kemudian ia memanggil orang-orang kudus beserta janda-janda,

lalu menunjukkan kepada mereka, bahwa perempuan itu hidup.

Peristiwa itu tersiar di seluruh Yope,

dan banyak orang menjadi percaya kepada Tuhan.

Sesudah peristiwa itu Petrus tinggal beberapa hari di Yope,

di rumah seorang yang bernama Simon, seorang penyamak kulit.


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 116:12-13.14-15.16-17,R:12


Refren: Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan

segala kebajikan-Nya kepadaku?


*Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan

segala kebajikan-Nya kepadaku?

Aku akan mengangkat piala keselamatan,

dan akan menyerukan nama Tuhan.


*Aku akan membayar nazarku kepada Tuhan

di depan seluruh umat-Nya.

Sungguh berhargalah di mata Tuhan

kematian semua orang yang dikasihi-Nya.


*Ya Tuhan, aku hamba-Mu!

Aku hamba-Mu, anak dari sahaya-Mu!

Engkau telah melepaskan belengguku:

Aku akan mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu,

dan akan menyerukan nama Tuhan.


Bait Pengantar Injil

Yoh 6:63b.68b


Perkataan-perkataan-Mu adalah roh dan hidup.

Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal.


Bacaan Injil

Yoh 6:60-69


"Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi?

Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:


Setelah Yesus menyelesaikan ajaran-Nya tentang roti hidup,

banyak dari murid-murid-Nya berkata,

"Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?"


Yesus dalam hati-Nya tahu,

bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu,

maka berkatalah Ia kepada mereka,

"Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu?

Lalu bagaimanakah,

jikalau kamu melihat

Anak Manusia naik ke tempat di mana Ia sebelumnya berada?

Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna!

Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu

adalah roh dan hidup.

Tetapi di antaramu ada yang tidak percaya."


Sebab Yesus tahu dari semula,

siapa yang tidak percaya dan siapa yang akan menyerahkan Dia.

Lalu Ia berkata, "Sebab itu telah Kukatakan kepadamu:

Tidak ada seorang pun dapat datang kepada-Ku,

kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya."


Mulai dari waktu itu banyak murid Yesus mengundurkan diri

dan tidak lagi mengikut Dia.

Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya,

"Apakah kamu tidak mau pergi juga?"


Jawab Simon Petrus kepada-Nya,

"Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi?

Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal.

Kami telah percaya dan tahu,

bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah."


Demikianlah sabda Tuhan.

Jumat, 23 April 2021

Mukzijat terjadi pada situasi abnormal

   *P.Benediktus Bere Mali, SVD*

Mukjizat terjadi pada situasi istimewa. Mukjizat diadakan pada saat situasi paling sulit yang dialami manusia. Mukjizat terjadi pada situasi yang abnormal.

Misalnya dalam bacaan Injil dikatakan bahwa Mukjizat Manna dari Surga turun kepada bangsa Israel yang lapar di pasang gurun selama 40 Tahun dalam perziarahan menuju Tanah Terjanji. Setelah Bangsa Israel tiba di Tanah Terjanji yang subur yang menghasilkan makanan berlimpah, mukzijat Manna dari Surga berkakhir karena manusia sudah hidup dalam situasi normal. Manna adalah makanan yang turun dari Surga melalui pemimpin bangsa Israel yaitu Musa berkomunikasi dengan Tuhan tentang situasi tersulit tentang kelaparan bangsa Israel di Pasang Gurun dan satu-satunya Jawaban Tuhan adalah Mukzijat turunnya Manna yaitu makanan dari Allah Bapa di Surga. Manna yang sesungguhnya adalah Yesus adalah Roti Hidup seperti di dalam bacaan Injil hari ini. Roti Hidup itu adalah makanan rohani bagi kita yang percaya keladaNya. Setiap hari dalam Ekaristi kita dengar: " Setiap orang makan daging dan darah Kristus Yesus akan memperoleh hidup kekal." Dalam Ekaristi Kudus kita mersyakan Sabda Allah dan Perjamuan Tuhan. Kata-kata Yesus disempurnakan dalam perbuatan-Nya yang menyelamatkan yaitu dalam Ekaristi. 

Mukjizat Saulus penganiaya pengikut Kristus  diubah seratus delapan puluh derajat (180) menjadi Paulus pewarta setia Kristus yang bangkit kepada segala bangsa dan raja-raja serta kepada bangsa Israel. Mukjizat ini terjadi dalam satu situasi yang paling sulit. Pembenci Kristus menjadi Pencinta Kristus. Ananias diutus Yesus Kristus menyembuhkan Saulus yang nuts di jalan ke Damsyik saat berjalan menganiaya Pengikut Kristus dan Ananias membaptis Saulus pembenci Kristus dan menjadi Paulus Pencinta Kristus dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Roh Kristus telah memenuhi seluruh dirinya dan membimbingnya menjadi pewarta Kristus kepada segala bangsa. 


Mukjizat ada dalam situasi sulit bukan normal. Tuhan datang adakan Mukzijat pada saat dan tempat yang tepat.***





Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa Pekan Paskah III


Jumat, 23 April 2021


PF S. Georgius, Martir


Bacaan Pertama

Kis 9:1-20


"Orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku,

untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain."


Pembacaan dari Kisah Para Rasul:


Ketika pecah penganiayaan terhadap jemaat,

hati Saulus berkobar-kobar

untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan.

Ia menghadap Imam Besar, dan meminta surat kuasa daripadanya

untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik,

supaya jika ia menemukan laki-laki atau perempuan

yang mengikuti Jalan Tuhan,

ia menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem.


Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu,

tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia.

Ia rebah ke tanah,

dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya,

"Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?"


Jawab Saulus, "Siapakah Engkau, Tuhan?"

Kata-Nya, "Akulah Yesus yang kau aniaya itu!

Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota.

Di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat."

Maka termangu-mangulah temannya seperjalanan,

karena mereka memang mendengar suara itu,

tetapi tidak melihat seorang juga pun.

Saulus bangun dan berdiri, lalu membuka matanya,

tetapi ia tidak dapat melihat apa-apa.

Teman-temannya harus menuntun dia masuk ke Damsyik.

Tiga hari lamanya ia tidak dapat melihat

dan tiga hari lamanya ia tidak makan dan minum.


Di Damsyik ada seorang murid Tuhan bernama Ananias.

Firman Tuhan kepadanya dalam suatu penglihatan, "Ananias!"

Jawabnya, "Ini aku, Tuhan!"

Firman Tuhan, "Pergilah ke jalan yang bernama Jalan Lurus,

dan carilah di rumah Yudas

seorang dari Tarsus yang bernama Saulus.

Ia sekarang berdoa,

dan dalam suatu penglihatan ia melihat,

bahwa seorang yang bernama Ananias masuk ke dalam

dan menumpangkan tangannya ke atasnya,

supaya ia dapat melihat lagi."


Jawab Ananias,

"Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu,

betapa banyak kejahatan yang dilakukannya

terhadap orang-orang kudus-Mu di Yerusalem.

Dan ia datang ke mari dengan kuasa penuh dari imam-imam kepala

untuk menangkap semua orang yang memanggil nama-Mu."


Tetapi firman Tuhan kepadanya,

"Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku

untuk memberitakan nama-Ku

kepada bangsa-bangsa lain, kepada raja-raja dan orang-orang Israel.

Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya,

betapa banyak penderitaan

yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku."


Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah itu.

Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus, katanya,

"Saulus, saudaraku,

Tuhan Yesus yang telah menampakkan diri kepadamu

di jalan yang engkau lalui,

telah menyuruh aku kepadamu,

supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus."

Dan seketika itu juga

seolah-olah selaput gugur dari matanya,

sehingga ia dapat melihat lagi.

Saulus bangun lalu dibaptis.

Dan setelah ia makan, pulihlah kekuatannya.


Saulus tinggal beberapa hari

bersama-sama dengan murid-murid di Damsyik.

Ketika itu juga ia memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat,

dan mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah.


Demikanlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 117:1.2,R:Mrk 16:15


Refren: Pergilah ke seluruh dunia, dan beritakanlah Injil.


*Pujilah Tuhan, hai segala bangsa,

megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!


*Sebab kasih-Nya hebat atas kita,

dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya.


Bait Pengantar Injil

Yoh 6:56


Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku,

ia tinggal di dalam Aku, dan Aku di dalam dia, sabda Tuhan.


Bacaan Injil

Yoh 6:52-59


"Daging-Ku adalah benar-benar makanan,

dan darah-Ku adalah benar-benar minuman."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:


Di rumah ibadat di Kapernaum

orang-orang Yahudi bertengkar antar mereka sendiri dan berkata,

"Bagaimana Yesus ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan."


Maka kata Yesus kepada mereka,

"Aku berkata kepadamu,

sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia

dan minum darah-Nya,

kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.

Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku,

ia mempunyai hidup yang kekal,

dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.


Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan,

dan darah-Ku adalah benar-benar minuman.

Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku,

ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.


Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku

dan Aku hidup oleh Bapa,

demikian juga barangsiapa yang memakan Aku,

akan hidup oleh Aku.

Akulah roti yang telah turun dari surga,

bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu

dan mereka telah mati.

Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya."


Semuanya ini dikatakan Yesus di Kapernaum

ketika Ia mengajar di rumah ibadat.


Demikianlah sabda Tuhan.

Kamis, 22 April 2021

Syarat Masuk Surga

    *P.Benediktus Bere Mali, SVD*


Setiap kali kita memasuki suatu negara baru harus taat aturan negara baru itu. Setiap kali kita masuk sebuah lingkungan baru yang memiliki aturan kita harus hidup sesuai aturan lingkungan yang baru. Kalau syarat-syarat legal negara dan lingkungan itu diikuti secara sadar, tahu, dan mau maka kita layak dan pantas menikmati suasana baru, udara baru, di tempat yang baru itu. Sebaliknya kalau kita melangggar syarat-syarat legal negara atau tempat baru itu, maka ada alasan kita dideportase dari negara itu. 

Orang Etiopia dalam bacaan pertama sedang mencari dan menemukan jalan menuju kehidupan kekal atau Surga. Filipus mengarahkannya  menuju Surga. Syarat pertama adalah adanya usaha pribadi Orang Etiopia itu yaitu membaca Sabda Allah dalam Perjanjian Lama khusus Kitab Nabi Yesaya. 

Nas yang dibacanya itu berbunyi seperti berikut:

Seperti seekor domba Ia dibawa ke pembantaian; dan seperti anak domba yang kelu di depan orang yang menggunting bulunya, demikianlah Ia tidak membuka mulut-Nya. Dalam kehinaan-Nya berlangsunglah hukuman-Nya; siapakah yang akan menceriterakan asal usul-Nya? Sebab nyawa-Nya diambil dari bumi. Maka kata sida-sida itu kepada Filipus, "Aku bertanya kepadamu, tentang siapakah nabi berkata demikian? Tentang dirinya sendiri atau tentang orang lain?"

Maka mulailah Filipus berbicara, dan bertolak dari nas itu ia memberitakan Injil Yesus kepadanya.

Setelah Orang Etiopia itu mengerti, ia percaya kepada Yesus yang berkarya, menderita, wafat di Salib, dimakamkan, dan bangkit dari alam maut pada hari ketiga, lalu dengan penuh kesadaran menerima Filipus membaptisnya dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.  orang Etiopia itu mengerti Sabda Allah, Menerima Pembaptisan dan tentunya disempurnakan dengan percaya kepada Yesus adalah Roti Hidup  yang turun dari Surga seperti tertulis di dalam bacaan Injil hari ini. Setiap orang yang  percaya dan penuh iman makan Roti Hidup dari Surga akan memperoleh hidup untuk selama-lamanya. Roti Hidup diterima dalam Sakramen Ekaristi Kudus setiap hari. 

Kita mempunyai harapan Agung bahwa tujuan hidup Kita adalah Surga. Memasuki Surga untuk memperoleh hidup untuk selama-lamanya melalui Mengerti Sabda Allah dengan otak, aksi dibaptis dalam Nama Bapa, Putera dan Roh Kudus, dan makan Roti Hidup dari Surga dalam Ekaristi Kudus.***


Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa Pekan Paskah III


Kamis, 22 April 2021


Bacaan Pertama

Kis 8:26-40


"Jika Tuan percaya dengan segenap hati, Tuan boleh dibaptis."


Pembacaan dari Kisah Para Rasul:


Waktu Filipus di Samaria,

berkatalah seorang malaikat Tuhan kepadanya,

"Bangunlah dan berangkatlah ke sebelah selatan,

menyusur jalan yang turun dari Yerusalem ke Gaza."

Jalan itu jalan yang sunyi.

Lalu berangkatlah Filipus.


Adalah seorang Etiopia, seorang sida-sida,

pembesar dan kepala perbendaharaan Sri Kandake, ratu negeri Etiopia,

yang pergi ke Yerusalem untuk beribadah.

Sekarang orang itu sedang dalam perjalanan pulang,

ia duduk dalam keretanya sambil membaca kitab nabi Yesaya.

Lalu kata Roh kepada Filipus,

"Pergilah ke situ dan dekatilah kereta itu!"

Filipus segera mendekat,

dan mendengar sida-sida itu sedang membaca kitab nabi Yesaya.

Kata Filipus, "Mengertikah Tuan apa yang Tuan baca itu?"


Jawabnya,

"Bagaimanakah aku dapat mengerti,

kalau tidak ada yang membimbing aku?"

Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di sampingnya.

Nas yang dibacanya itu berbunyi seperti berikut:

Seperti seekor domba Ia dibawa ke pembantaian;

dan seperti anak domba

yang kelu di depan orang yang menggunting bulunya,

demikianlah Ia tidak membuka mulut-Nya.

Dalam kehinaan-Nya berlangsunglah hukuman-Nya;

siapakah yang akan menceriterakan asal usul-Nya?

Sebab nyawa-Nya diambil dari bumi.


Maka kata sida-sida itu kepada Filipus,

"Aku bertanya kepadamu,

tentang siapakah nabi berkata demikian?

Tentang dirinya sendiri atau tentang orang lain?"

Maka mulailah Filipus berbicara,

dan bertolak dari nas itu ia memberitakan Injil Yesus kepadanya.


Mereka melanjutkan perjalanan,

dan tiba di suatu tempat yang ada air.

Lalu kata sida-sida itu,

"Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku dibaptis?"

Sahut Filipus, "Jika tuan percaya dengan segenap hati, boleh."

Jawabnya,

"Aku percaya, bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah."

Lalu orang Etiopia itu menyuruh menghentikan kereta,

dan keduanya turun ke dalam air,

baik Filipus maupun sida-sida itu,

dan Filipus membaptis dia.


Dan setelah mereka keluar dari air,

Roh Tuhan tiba-tiba melarikan Filipus,

dan sida-sida itu tidak melihatnya lagi.

Ia meneruskan perjalanannya dengan sukacita.

Tetapi ternyata Filipus ada di Asdod.

Ia menjelajah daerah itu

dan memberitakan Injil di semua kota sampai ia tiba di Kaisarea.


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 66:8-9.16-17.20,R:1


Refren: Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi!


*Pujilah Allah kami, hai bangsa-bangsa,

dan perdengarkanlah puji-pujian kepada-Nya!

Ia mempertahankan jiwa kami di dalam hidup

dan tidak membiarkan kaki kami goyah.


*Marilah, dengarlah, hai kamu sekalian yang takwa kepada Allah,

aku hendak menceritakan apa yang dilakukan-Nya terhadapku.

Kepada-Nya aku telah berseru dengan mulutku,

kini dengan lidahku aku menyanyikan pujian.


*Terpujilah Allah, yang tidak menolak doaku,

dan tidak menjauhkan kasih setia-Nya daripadaku.


Bait Pengantar Injil

Yoh 6:51


Akulah roti hidup yang telah turun dari surga, sabda Tuhan.

Barangsiapa makan dari roti ini,

ia akan hidup selama-lamanya.


Bacaan Injil

Yoh 6:44-51


"Akulah roti hidup yang telah turun dari surga."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:


Di rumah ibadat di Kapernaum

Yesus berkata kepada orang banyak,

"Tidak seorang pun dapat datang kepada-Ku,

jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku;

dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.

Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi:

Dan mereka semua akan diajar oleh Allah.


Dan setiap orang,

yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa,

datang kepada-Ku.

Hal itu tidak berarti, bahwa ada orang yang telah melihat Bapa!

Hanya Dia yang datang dari Allah,

Dialah yang telah melihat Bapa!

Aku berkata kepadamu:

Sesungguhnya barangsiapa percaya,

ia mempunyai hidup yang kekal.


Akulah roti hidup.

Nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun

dan mereka telah mati.

Inilah roti yang turun dari surga:

Barangsiapa makan dari padanya, ia tidak akan mati.


Akulah roti hidup yang telah turun dari surga.

Jikalau seorang makan dari roti ini,

ia akan hidup selama-lamanya.

Dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku,

yang akan Kuberikan untuk hidup dunia."


Demikianlah sabda Tuhan.