Senin, 24 Mei 2021

Spiritualitas Kehadiran bersama Yesus dalam Suka dan Duka



 *P.Benediktus Bere Mali, SVD*

"Ada gula ada semut banyak" demikian pepata lama yang senantiasa relevan bagi kita hingga hari ini. Pada suatu ketika ada pemberkatan Mol Terbesar di sebuah kota. Pemberkatan Itu secara ritus Agama Roma Katolik. Kehadiran puluhan imam lintas Kota dilaporkan Koran nasional. Banyak orang memberi tanggapan, ada yang mengatakan kalau sebanyak imam Itu menerapkan spiritualitas Kehadiran yang memerdekakan orang-orang kecil yang tidak punya penginapan dan secara gotong royong membangun rumah-ruman orang miskin pasti Yesus di Surga memberi jempol.


Kesuksesan Yesus dalam Mukjizat penyembuhan dan memberi makan kepada orang banyak mengundang lautan manusia yang datang berduyun-duyun hadir bersama Yesus. Tetapi ketika Yesus disalibkan di Golgota hanya empat orang hadir bersama Yesus. Spiritualitas Kehadiran bersama Yesus dalam kedukaan dan kematian Yesus seperti dalam Injil hari ini adalah Maria Ibu Yesus, Maria Isteri Kleopas dan Maria Magdalena serta Yohanes Murid Yang sangat dikasihi Yesus. 

Pesan terakhir Yesus kepada mereka direkam oleh mereka yang hadir bersama Yesus. Yesus memberi pesan kepada Maria Ibu Yesus agar Murid Yang dikasihi Itu menjadi anaknya. Yesus bersabda kepada Ibu-Nya, "Inilah Anak-mu" dan kepada Murid yang dikasihi Itu Yesus menyerahkan Ibunya kepadanya, Yesus bersabda kepada Yohanes, "inilah Ibu-mu." 

Maria adalah Ibu Gereja dan kita anggota Gereja. Ibu yang memelihara kita sepanjang zaman dalam  ziarah hidup Kita menuju Surga lewat Jalan Salib dan kematian serta kebangkitanNya, sebagai satu-satunya jalan bagi kita menuju Surga. Hadir bersama Yesus dalam Suka dan Duka sebagai jaminan bagi kita menuju Surga.  Waktu kita adalah waktu untuk ada dan hadirkan Spiritualitas Kehadiran bersama Yesus   yang mengadakan mukjizat dan derita salib dan kematianNya di Golgota jalan menuju hadir di dalam Surga.***




"Ibu, inilah anakmu!"


Liturgia Verbi (B-I)

PW SP Maria Bunda Gereja


Senin, 24 Mei 2021


Bacaan Pertama

Kej 3:9-15.20


"Aku akan mengadakan permusuhan

antara keturunanmu dan keturunan wanita itu."


Pembacaan dari Kitab Kejadian:


Pada suatu hari, di Taman Eden,

setelah Adam makan buah pohon terlarang,

Tuhan Allah memanggil manusia itu

dan berfirman kepadanya, "Di manakah engkau?"

Ia menjawab,

"Ketika aku mendengar bahwa Engkau ada dalam taman ini,

aku menjadi takut, karena aku telanjang;

sebab itu aku bersembunyi."

Lalu Tuhan berfirman,

"Siapakah yang memberitahukan kepadamu,

bahwa engkau telanjang?

Apakah engkau makan dari buah pohon,

yang Kularang engkau makan itu?"

Manusia itu menjawab,

"Perempuan yang Kautempatkan di sisiku,

dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku,

maka kumakan."

Kemudian berfirmanlah Tuhan Allah kepada perempuan itu,

"Apakah yang telah kauperbuat ini?"

Jawab perempuan itu,

"Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan."


Lalu berfirmanlah Tuhan Allah kepada ular itu,

"Karena engkau berbuat demikian,

terkutuklah engkau di antara segala ternak

dan di antara segala binatang hutan! 

Dengan perutmulah engkau akan menjalar

dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu!

Aku akan mengadakan permusuhan

antara engkau dan perempuan ini,

antara keturunanmu dan keturunannya.

Keturunannya akan meremukkan kepalamu,

dan engkau akan meremukkan tumitnya."


Manusia itu memberi nama Hawa kepada istrinya,

sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup.


Demikianlah sabda Tuhan.


ATAU BACAAN LAIN:

Kis 1:12-14


Dengan sehati mereka semua bertekun dalam doa bersama.


Pembacaan dari Kisah Para Rasul:


Setelah Yesus diangkat ke surga,

dari bukit yang disebut Bukit Zaitun,

kembalilah para rasul dari sana ke Yerusalem

yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya.

Setelah tiba di kota,

naiklah mereka ke ruang atas tempat mereka menumpang.

Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes,

Yakobus dan Andreas,

Filipus dan Tomas,

Bartolomeus dan Matius,

Yakobus bin Alfeus,

Simon orang Zelot dan Yudas bin Yakobus.

Dengan sehati mereka semua bertekun dalam doa bersama,

dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus,

dan dengan saudara-saudara Yesus.


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 87:1-2.3.5.6.7,


Refren: Pujilah Tuhan, hai segala bangsa!


*Di gunung-gunung yang kudus ada kota yang dibangunkan-Nya;

Tuhan lebih mencintai pintu-pintu gerbang Sion

dari pada segala tempat kediaman Yakub.

Hal-hal yang mulia dikatakan tentang engkau, ya kota Allah.


*Tetapi tentang Sion dikatakan:

"Tiap-tiap orang dilahirkan di dalamnya,"

dan Dia, Yang Mahatinggi, menegakkannya.


*Pada waktu mencatat bangsa-bangsa Tuhan menghitung:

"Ini dilahirkan di sana."

Dan orang menyanyi-nyanyi sambil menari beramai-ramai,

"Semua mendapatkan rumah di dalammu."


Bait Pengantar Injil


Berbahagialah engkau, Perawan Maria yang melahirkan Tuhan; dan diberkatilah engkau, Bunda Gereja, yang menyemanganti kami dengan Roh Putramu, Yesus Kristus.


Bacaan Injil

Yoh 19:25-34


"Inilah ibumu."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:


Waktu Yesus bergantung di salib,

dekat salib itu berdiri ibu Yesus,

dan saudara ibu Yesus, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena.

Ketika Yesus melihat ibu-Nya

dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya,

berkatalah Ia kepada ibu-Nya, "Ibu, inilah anakmu!"

Kemudian kata-Nya kepada murid-Nya, "Inilah ibumu!"

Dan sejak sat itu

murid itu menerima ibu Yesus di dalam rumahnya.


Sesudah itu,

karena tahu bahwa segala sesuatu telah selesai,

berkatalah Yesus,

--- supaya genapah yang ada tertulis dalam Kitab Suci ---

"Aku haus!"


Di situ ada suatu wadah penuh anggur asam.

Maka mereka mencelupkan bunga karang dalam anggur asam itu,

mencucukkannya pada sebatang hisop,

lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.

Sesudah meminum anggur asam itu,

berkatalah Yesus, "Sudah selesai!"

Lalu Yesus menundukkan kepala dan menyerahkan nyawa-Nya.


Karena hari itu hari persiapan,

dan supaya pada hari Sabat

mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung

pada kayu salib -- sebab Sabat itu adalah hari yang besar --

maka datanglah para pemuka Yahudi kepada Pilatus

dan meminta kepadanya

supaya kaki orang-orang itu dipatahkan,

dan jenazah-jenazahnya diturunkan.

Lalu datanglah prajurit-prajurit

dan mematahkan kaki orang yang pertama

dan kaki orang yang lain

yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus.

Tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus

dan melihat bahwa Ia telah mati,

mereka tidak mematahkan kaki-Nya,

tetapi seorang dari antara prajurit itu

menikam lambung-Nya dengan tombak,

dan segera mengalir keluar darah dan air.


Demikianlah sabda Tuhan.

Minggu, 23 Mei 2021

Pentekosta: perayaan Allah Tritunggal Mahakudus Memberikan Diri-Nya kepada Kita

  

*P.Benediktus Bere Mali, SVD*



Saya masih ingat baik Pertanyaan pertama ujian komprehensif Menjelang tahbisan imam. Professor bertanya: Apakah Roh Kudus sama dengan Bapa dan Putera? Saya menjawab dengan sangat meyakinkan bahwa Roh Bapa, Roh Kristus, Roh Kudus, adalah satu dan sama. Professor memberi nilai 10 dan Saya dinyatakan lulus. 



Hari Raya Pentekosta adalah Hari Raya Pemberian Allah Tritunggal kepada kita Umat manusia. Hari Raya Roh Kudus turun atas kita Umat manusia. Sejak dalam Perjanjian Lama Roh Kudus sudah ada. Roh Kudus adalah Alfa dan Omega. Di mana ada Roh Kudus di situ ada Roh Kristus dan Roh Bapa. Dimana ada Roh Kristus disitu ada Roh Bapa dan Roh Kudus. Dimana ada Roh Bapa di situ ada Roh Kristus dan Roh Kudus.  Persatuan Kasih Sempurna Roh Kudus, Roh Kristus dan Roh Bapa secara kedalam menjadi dasar persatuan Kasih Pelayanan sempurna secara keluar.


Roh Kudus adalah Roh Kebenaran Bapa dan Putera.  Apa yang menjadi milik Yesus Kristus adalah milik Bapa dan Roh Kudus.  Milik Bapa adalah milik Kristus dan Roh Kudus. Milik Roh Kudus adalah milik Bapa dan Putera.

Roh Kebenaran mengatakan apa yang dikatakan Bapa dan Putera yang mengutus-Nya kepada kita umat-Nya. Roh Kebenaran menuntun kita kepada seluruh kebenaran.  Kebenaran Itu adalah Bapa adalah satu-satunya Allah yang benar. Yesus adalah Jalan kebenaran Yang membuka Pintu Surga dari Surga ke Dunia dan dari Bumi ke Surga ke Rumah Bapa pusat kehidupan yang abadi. Roh Kudus adalah Roh Kebenaran yang membangkitkan Tubuh Kristus sebagai dasar Tubuh kita orang beriman dibangkitkan dan masuk ke dalam kebahagiaan kekal di Surga (Rm.8:11). Roh Kudus menyelamatkan Tubuh kita. Tubuh kita adalah Bait Roh Kudus, Bait Allah, Bait Kristus Yesus. 


Kita dihembusi Roh Kudus secara ritus liturgis dalam Sakramen Baptis. Kita menjadi anak-Allah. Kita hadir sebagai Anak Allah dalam peran sebagai imam untuk dikuduskan dan menguduskan diri dan Sesama serta alam sekitar, sebagai Nabi kita menjadi saksi kebenaran dan kejujuran di dalam hidup di depan mata sesama dan Dunia, sebagai Gembala /pemimpin untuk memimpin diri dan Sesama dan Dunia dalam kebenaran Allah Roh Kudus, Roh Kristus, Roh Bapa.


Jalan Kebenaran yang ditunjukkan oleh Roh Kebenaran, adalah Jalan kemuliaan yang telah dilalui oleh Yesus adalah Jalan kebenaran bagi kita menuju sukacita di Surga. Jalan itu bukan jalan tol darat dan laut serta udara dari tempat di bumi menuju tempat di Surga. Tetapi jalan kebahagiaan itu adalah Jalan Kerja keras dengan penuh sukacita, jalan pengorbanan di Salib, jalan kematian di Salib, jalan pemakaman diturunkan ke dalam Dunia yang paling bawa, dan jalan Roh Kudus membangkitkan Tubuh Kristus puncak kemenangan Kristus atas dosa dan maut serta puncak pintu Surga dibuka bagi kita umatNya yang percaya kepada Roh Kebenaran yang kita terima di dalam Hari Raya Pentekosta secara liturgis pada Hari ini Minggu 23 Mei 2021.


Partisipasi kita yang telah menerima Roh Kebenaran dalam Gereja sebagai Ibu yang benar menuntun kita dengan Tradisi yang benar dan Magisterium yang benar yang menjadi kontrol, monitor, evaluasi Roh Kebenaran yang kita ikuti dan kita laksakan kehendakNya dengan berjalan di jalan kebenaran  melalui jalan Kasih dan pengorbanan total di Salib Kristus menuju Pintu Surga yang dibuka oleh Kristus bagi kita untuk mengalami Kehidupan yang kekal di Surga. 

Sabda Allah, Tradisi dan Magisterium adalah tiga sumber iman kita dan sekaligus tiga sumber kontrol dan evaluasi atas kebenaran yang kita laksanakan dalam Gereja yang hidup maupun sebagai Gereja institusional untuk tetap berjalan di atas rel yang menyelamatkan dengan Menghindari jalan yang menyesatkan. ***



"Roh Kudus akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran."


Liturgia Verbi (B-I)

Hari Raya Pentakosta


Minggu, 23 Mei 2021


Bacaan Pertama

Kis 2:1-11


"Mereka penuh dengan Roh Kudus dan mulai berbicara."


Pembacaan dari Kisah Para Rasul:


Ketika tiba hari Pentakosta,

semua orang percaya akan Yesus berkumpul di satu tempat.

Tiba-tiba turunlah dari langit

suatu bunyi seperti tiupan angin keras

yang memenuhi seluruh rumah di mana mereka duduk.

Lalu tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api

bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.

Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus.

Lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain,

seperti yang diilhamkan oleh Roh itu kepada mereka

untuk dikatakan.


Waktu itu

di Yerusalem berkumpul orang-orang Yahudi yang saleh

dari segala bangsa di bawah kolong langit.

Ketika turun bunyi itu,

berkerumunlah orang banyak.

Mereka bingung karena masing-masing mendengar

rasul-rasul itu berbicara dalam bahasa mereka.

Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata,

"Bukankah semua yang berbicara itu orang Galilea?

Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar

mereka berbicara dalam bahasa kita sendiri,

yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita?

Kita orang Partia, Media, Elam,

penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia,

Pontus dan Asia,

Frigia dan Pamfilia,

Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene,

pendatang-pendatang dari Roma,

baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi,

orang Kreta dan orang Arab,

kita semua mendengar mereka berbicara dalam bahasa kita sendiri

tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah."


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 104:1ab.24ac.29bc-30.31.34,R:30


Refren: Utuslah Roh-Mu, ya Tuhan,

dan jadi baru seluruh muka bumi.


*Pujilah Tuhan, hai jiwaku!

Tuhan, Allahku, Engkau sangat besar!

Betapa banyak karya-Mu, ya Tuhan,

semuanya Kauubat dengan kebijaksanaan.


*Apabila Engkau mengambil roh mereka,

matilah mereka dan kembali menjadi debu.

Apabila Engkau mengirim roh-Mu, mereka pun tercipta kembali,

dan Engkau membaharui muka bumi.


*Biarlah kemuliaan Tuhan tetap untuk selama-lamanya,

biarlah Tuhan bersukacita atas semua yang diciptakan-Nya.

Biarlah renunganku berkenan kepada-Nya!

Aku hendak bersukacita karena Tuhan.


Bacaan Kedua

Gal 5:16-25


"Buah-buah Roh."


Pembacaan dari Surat Rasul Paulus

kepada Jemaat di Galatia:


Saudara-saudara,

hiduplah oleh Roh,

maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.

Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh,

dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging

-- karena keduanya bertentangan --

sehingga setiap kali

kamu tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.


Tetapi kalau kamu membiarkan diri dipimpin oleh Roh,

kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.

Perbuatan daging telah nyata, yaitu:

percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir,

perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri,

percideraan, roh pemecah dan  kedengkian,

kemabukan, pesta pora dan sebagainya.

Terhadap semuanya itu kamu kuperingatkan

-- seperti yang telah kulakukan dahulu --

bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian,

ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.


Sebaliknya buah Roh ialah:

kasih, sukacita, damai sejahtera,

kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,

sikap lemah-lembut dan penguasaan diri.

Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.

Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus,

ia telah menyalibkan daging

dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.

Jika kita hidup oleh Roh,

baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh.


Demikianlah sabda Tuhan.


MADAH PENTAKOSTA


Datanglah Roh Ilahi

dan terangilah kami

dengan sinar surgawi.


   Datanglah sumber kasih

   pelipur hati sedih

   pencipta tanpa pamrih.


Kuatkanlah yang lemah

bangunkanlah yang rebah

segarkanlah yang lelah.


   Sejukkanlah yang panas

   giatkanlah yang malas

   lembutkanlah yang ganas.


O cahaya mulia

penuhilah segera

budi dan hati hamba.


   Tanpa berkat restu-Mu

   tiada sesuatu

   dapat sungguh bermutu.


Yang kotor bersihkanlah

yang kering siramilah

yang luka sembuhkanlah.


   Tang kaku haluskanlah

   yang beku luluhkanlah

   yang sesat pulangkanlah.


Kami umat-Mu ini

mohon dikurniai

sapta rahmat Roh Suci


   Kami mohon berkat-Mu

   agar setia pada-Mu

   dan bagahia selalu.


Amin.


Bait Pengantar Injil


Datanglah, Roh Kudus, penuhilah hati kaum beriman,

dan nyalakanlah di dalamnya api cinta-Mu.


Bacaan Injil

Yoh 15:26-27;16:12-15


"Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:


Dalam amanat perpisahan-Nya

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,

"Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang,

yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa,

Ia akan bersaksi tentang Aku.

Tetapi kamu juga harus bersaksi,

karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku.


Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu,

tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya.

Tetapi apabila Roh Kebenaran datang,

Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran;

sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri,

tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya,

itulah yang akan dikatakan-Nya,

dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.

Ia akan memuliakan Aku,

sebab Ia akan memberitakan kepadamu

apa yang Dia diterima dari pada-Ku.

Segala sesuatu yang Bapa punya adalah kepunyaan-Ku,

sebab itu Aku berkata:

Ia akan memberitakan kepadamu

apa yang Dia terima dari pada-Ku."


Demikianlah sabda Tuhan.




Sabtu, 22 Mei 2021

"Itu bukan urusanmu"


*P.Benediktus Bere Mali,SVD*

Dalam komunitas international terdapat anggota-anggota yang berasal dari berbagai negara dengan budaya yang berbeda-beda tetapi disatukan oleh konstitusi komunitas international sehingga memiliki aturan yang jelas tentang prinsip-prinsip hidup bersama yang semestinya mengikat setiap anggota untuk kebaikan bersama. Konstitusi sebagai pedoman hidup bersama, monitor hidup bersama, mengevaluasi hidup bersama untuk kebaikan hidup bersama. Meskipun demikian budaya masing-masing anggota tidak gampang dihilangkan dan juga tidak gampang konstitusi komunitas international dilaksanakan oleh masing-masing anggota. Kacamata budaya seorang anggota dapat saja digunakan untuk menilai seorang anggota lain dari negara lain dan sering terjadi benturan atau konflik antara anggota karena soal mengevaluasi orang lain dengan perspektif budayanya bukan berdasarkan konstitusi hidup bersama. Misalnya seorang anggota yang dari negara Eropa lebih urus diri dan tidak mau campur tangan dengan urusan orang lain, berhadapan dengan orang Asia yang lebih cenderung campur tangan dengan urusan orang lain tetapi lupa dengan urusan diri sendiri, banyak kali menimbulkan konflik pada saat seorang anggota dari Asia yang selalu bertanya seorang anggota dari Eropa yang tidak hadir dalam acara bersama dalam komunitas, sering dapat jawaban dari anggota yang dari Eropa dengan mengatakan, "Itu bukan urusanmu. Sibuklah dengan urusanmu sendiri. Jangan sibuk dengan urusan orang lain".

Petrus selalu sibuk dengan urusan Yohanes. Yesus menegaskan kepada Petrus, "Itu bukan urusanmu. Engkau fokus pada urusanmu, yaitu ikutlah Aku." Hal ini disampaikan Yesus kepada Petrus pada saat Petrus yang ingin Tahu secara deteil tentang keberadaan Yohanes sebagai murid yang dikasihi Yesus. Petrus ingin tahu tentang segala sesuatu tentang murid yang dikasihi itu selama dia ada di bumi sampai kematiannya kelak. Yesus tegas menegur Petrus bahwa itu bukan urusanmu. Petrus harus Urus dan fokus ikut Tuhan Yesus dengan fokus pada tugas dan tanggumgjawabnya. Itulah urusan Petrus. Segala sesuatu yang berhubungan dengan Yohanes adalah urusan Yohanes bukan urusan Petrus. 

Paulus di Roma fokus pada panggilannya sebagai murid Yesus yang telah Bangkit dengan mewartakan KebangkitanNya kepada jemaat di Roma. Fokus pada panggilan inilah yang Tuhan Yesus kehendaki atas diri kita dalam menjalani panggilan kita masing-masing.


Kita sebagai orang yang dipanggil sebagai orang yang menjalani kehidupan berkeluarga, urusan primer kita adalah urusan keluarga. Ayah bekerja untuk keluarga. Ibu bekerja untuk mencintai keluarga. Anak-anak bekerja untuk masa depan keluarga. Segala yang lain adalah urusan sekunder yang mendukung kehidupan panggilan hidup berkeluarga.

Kita sebagai imam dipanggil untuk melayani Sakramen Ekaristi dan Sakramen-sakramen lain sebagai unsur primer dan hal yang lain sebagai sekunder yang semestinya juga dilakukan untuk melengkapi kehidupan panggilan sebagai seorang imam. Semua ilmu, jabatan, profesi lain adalah hal-hal sekunder yang mendukung hal yang primer yaitu imamat itu sendiri.***


Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa Pekan Paskah VII


Sabtu, 22 Mei 2021


Bacaan Pertama

Kis 28:16-20.30-31


"Paulus tinggal di Roma memberitakan Kerajaan Allah."


Pembacaan dari Kisah Para Rasul:


Setelah tiba di Roma,

Paulus yang dalam tahanan

diperbolehkan tinggal dalam rumah sendiri

bersama-sama seorang prajurit yang mengawalnya.


Tiga hari kemudian

Paulus memanggil orang-orang terkemuka bangsa Yahudi,

dan setelah mereka berkumpul, Paulus berkata,

"Saudara-saudara,

aku tidak berbuat kesalahan terhadap bangsa kita

atau terhadap adat istiadat nenek moyang kita!

Meskipun demikian aku ditangkap di Yerusalem

dan diserahkan kepada orang-orang Roma.

Setelah aku diperiksa, mereka bermaksud melepaskan aku,

karena tidak terdapat suatu kesalahan pun padaku

yang setimpal dengan hukuman mati.


Akan tetapi orang-orang Yahudi menentangnya,

dan karena itu terpaksalah aku naik banding kepada Kaisar,

tetapi bukan dengan maksud untuk mengadukan bangsaku.

Itulah sebabnya aku meminta,

supaya boleh bertemu dan berbicara dengan kamu,

sebab justru karena pengharapan Israellah

aku diikat dengan belenggu ini."


Dua tahun penuh

Paulus tinggal di rumah yang disewanya sendiri itu;

ia menerima semua orang yang datang kepadanya.

Dengan terus terang dan tanpa rintangan apa-apa

ia memberitakan Kerajaan Allah

dan mengajar tentang Tuhan Yesus Kristus.


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 11:4.5.7,R:7b


Refren: Orang yang tulus akan memandang wajah-Mu, ya Tuhan.


*Tuhan ada di dalam bait-Nya yang kudus;

Tuhan, takhta-Nya di surga;

mata-Nya mengamat-amati,

sorot mata-Nya menguji anak-anak manusia.


*Tuhan menguji orang benar dan orang fasik,

dan Ia membenci orang yang mencintai kekerasan.

Sebab Tuhan adalah adil, dan Ia mengasihi keadilan;

orang yang tulus akan memandang wajah-Nya.


Bait Pengantar Injil

Yoh 16:7.13


Aku akan mengutus Roh Kebenaran kepadamu, sabda Tuhan.

Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran.


Bacaan Injil

Yoh 21:20-25


"Dialah murid, yang telah menuliskan semuanya ini,

dan kesaksiannya itu benar."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:


Setelah Yesus yang bangkit berkata kepada Petrus, "Ikutlah Aku,"

Petrus berpaling dan melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus

sedang mengikuti mereka,

yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama

duduk dekat Yesus;

dia inilah yang berkata,

"Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau?"

Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus,

"Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?"

Jawab Yesus,

"Jikalau Aku menghendaki,

supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang,

itu bukan urusanmu.

Tetapi engkau, ikutlah Aku."


Maka tersebarlah kabar di antara saudara-saudara itu,

bahwa murid itu tidak akan mati.

Tetapi Yesus tidak mengatakan kepada Petrus,

bahwa murid itu tidak akan mati,

melainkan,

"Jikalau Aku menghendaki

supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang,

itu bukan urusanmu."


Dialah murid, yang memberi kesaksian tentang semuanya ini,

dan yang telah menuliskannya;

dan kita tahu, bahwa kesaksiannya itu benar.


Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus,

tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu,

maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat

semua kitab yang harus ditulis itu.


Demikianlah sabda Tuhan.

Jumat, 21 Mei 2021

"Gembalakanlah domba-domba-Ku!"



*P.Benediktus Bere Mali, SVD*


Penentuan seorang pemimpin  dalam negara demokrasi melalui pemilihan langsung di Indonesia memiliki kriteria bahwa yang dipilih mau menjadi pemimpin dan Rakyat mayoritas mendukung dan memilih calonnya di ruang pemungutan suara. Seorang pemimpin terpilih dikenal oleh mayoritas pemilih tentang hal-hal positif  yang lebih dominan daripada kelemahannya dan yang dipilih pun mengenal kamampuan diri dan kelemahan dirinya. Baik pemilih maupun yang dipilih mengharapkan sang pemimpin untuk selalu mengaktifkan kelebihannya dalam memimpin agar dapat mengantar anggotanya menuju kebaikan bersama yang menjadi tujuan organisasi secara ke dalam maupun secara ke luar ke hadapan publik.

Petrus menjadi pemimpin memiliki kelebihan dan kekurangannya. Yesus Tahu siapa Petrus dan Petrus pun Tahu siapa dirinya sebagai pemimpin baik bersama Yesus Historis maupun setelah Yesus Kristus yang telah Bangkit. Bersama Yesus Historis Petrus adalah pemimpin para murid yang berjumlah 12 Rasul. Kelemahannya adalah pada saat penderitaan Yesus, Petrus menyangkal Yesus tiga kali. Petrus lebih menyelamatkan diri daripada jujur dan menjadi orang yang mati dalam situasi yang sangat mengerikan di pengadilan saat Yesus menjalani proses hukuman. 


Setelah Yesus bangkit seperti dalam Injil hari ini Petrus dipulihkan kembali nama baiknya oleh Yesus dengan bertanya tiga kali tentang kasih Petrus lebih dari para murid lain kepada Yesus dan itu dikonkretkan dengan menggembalakan domba-domba Yesus yang percaya kepadaNya, mendengarkan SabdaNya dan melakukan SabdaNya. Petrus sadar akan kelebihan dan kekurangannya sebagai orang pilihan Yesus dan menjadi pemimpin pertama dalam Gereja sebagai Paus Pertama, pemimpin pertama Gereja Katolik Dunia. 

Kepemimpinannya itu dilanjutkan oleh para Paus dan kepemimpinan para Rasul dilanjutkan oleh para uskup di Seluruh Dunia. Para uskup berkomunio dengan para imamnya mewartakan Injil kepada segala bangsa. Paus, uskup, imam, biarawan biarawati serta Keluarga-keluarga Katolik serta awam-awam beriman berkomunio dalam komunio kasih Allah Tritunggal Maha Kudus dalam menjalankan Peran sesuai hembusan Roh Kudus yang diterima pada saat Pembaptisan. Peran itu meliputi Peran sebagai imam, Nabi dan Raja/Gembala. Sebagai imam  untuk menguduskan dan dikuduskan oleh Allah Maha Kudus. Sebagai Nabi, memberi kesaksian tentang nilai kebenaran dan kemanusiaan di mata Dunia. Sebagai Raja / Gembala, mengatur diri sendiri dan Sesama serta dunia dalam bimbingan Roh Kudus yang diutus Bapa di Surga dalam nama Yesus untuk melanjutkan karya keselamatan Allah di Dunia untuk selamanya tak pernah berakhir.

1. Apakah Aku mengenal diri, sesama, Allah dan lingkungan sekitar dalam gandengan sebagai pemimpin untuk menjadi saksi iman dan kemanusiaan?

2. Bagaimana Aku memupuk  kenal diri, sesama, alam sekitar, Allah dalam konteks  sebagai pemimpin iman dan kemanusiaan?




Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa Pekan Paskah VII


Jumat, 21 Mei 2021


Bacaan Pertama

Kis 25:13-21


"Yesus telah mati,

tetapi dengan yakin Paulus mengatakan, bahwa Ia hidup."


Pembacaan dari Kisah Para Rasul:


Waktu Paulus ditahan dalam penjara di kota Kaisarea,

datanglah raja Agripa dengan Bernike ke Kaisarea

untuk mengadakan kunjungan kehormatan

kepada Gubernur Festus.

Karena mereka beberapa hari lamanya tinggal di situ,

Festus memaparkan perkara Paulus kepada raja itu, katanya,

"Di sini ada seorang tahanan

yang ditinggalkan Feliks pada waktu ia pergi.

Ketika aku berada di Yerusalem,

imam-imam kepala dan tua-tua orang Yahudi mengajukan dakwaan terhadap orang itu

dan meminta supaya ia dihukum.

Aku menjawab mereka,

bahwa bukanlah kebiasaan pada orang-orang Roma

untuk menyerahkan seorang terdakwa sebagai suatu anugerah

sebelum ia dihadapkan dengan orang-orang yang menuduhnya

dan diberi kesempatan untuk membela diri terhadap tuduhan itu.


Karena itu mereka turut bersama-sama dengan aku ke mari.

Pada keesokan harinya aku segera mengadakan sidang pengadilan

dan menyuruh menghadapkan orang itu.

Tetapi ketika para pendakwa berdiri di sekelilingnya,

mereka tidak mengajukan suatu tuduhan pun tentang

perbuatan jahat seperti yang telah aku duga.

Mereka hanya berselisih paham dengan dia

tentang soal-soal agama mereka,

dan tentang seorang bernama Yesus, yang sudah mati,

tetapi dengan yakin Paulus mengatakan bahwa Ia hidup.


Karena aku ragu-ragu

bagaimana harus memeriksa perkara-perkara seperti itu,

aku menanyakan apakah Paulus mau pergi ke Yerusalem,

supaya perkaranya dihakimi di situ.

Tetapi Paulus naik banding.

Ia minta, supaya ia tinggal dalam tahanan,

dan menunggu sampai perkaranya diputuskan oleh Kaisar.

Karena itu aku menyuruh menahan dia

sampai aku dapat mengirim dia kepada Kaisar."


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 103:1-2.11-12.19-20b,R:19a


Refren: Tuhan sudah menegakkan takhta-Nya di surga.


*Pujilah Tuhan, hai jiwaku!

Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku!

Pujilah Tuhan, hai jiwaku,

janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!


*Setinggi langit dari bumi,

demikianlah besarnya kasih setia Tuhan

atas orang-orang yang takwa kepada-Nya!

sejauh timur dari barat,

demikianlah pelanggaran-pelanggaran kita dibuang-Nya.


*Tuhan sudah menegakkan takhta-Nya di surga

dan kerajaan-Nya berkuasa atas segala sesuatu.

Pujilah Tuhan, hai malaikat-malaikat-Nya,

Agungkanlah Dia hai pahlawan-pahlawan perkasa.


Bait Pengantar Injil

Yoh 14:26


Roh Kudus akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu;

Ia akan mengingatkan kamu

akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.


Bacaan Injil

Yoh 21:15-19


"Gembalakanlah domba-domba-Ku."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:


Yesus yang telah bangkit

menampakkan diri kepada murid-murid-Nya.

Sesudah mereka sarapan, Yesus berkata kepada Simon Petrus,

"Simon, anak Yohanes,

apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?"

Jawab Petrus kepada-Nya,

"Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau."

Kata Yesus kepadanya, "Gembalakanlah domba-domba-Ku!"

Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya,

"Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?"

Jawab Petrus kepada-Nya,

"Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau."

Kata Yesus kepadanya, "Gembalakanlah domba-domba-Ku!"

Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya,

"Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?"


Maka sedihlah hati Petrus

karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya,

"Apakah engkau mengasihi Aku?"

Dan ia berkata kepada-Nya,

"Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu!

Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau."


Yesus berkata kepadanya, "Gembalakanlah domba-domba-Ku!"

Aku berkata kepadamu:

Sesungguhnya ketika masih muda

engkau sendiri mengikat pinggangmu

dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki.

Tetapi jika engkau sudah menjadi tua,

engkau akan mengulurkan tanganmu,

dan orang lain akan mengikat engkau

dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."


Hal ini dikatakan Yesus untuk menyatakan

bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah.

Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus,

"Ikutlah Aku."


Demikianlah sabda Tuhan.

Rabu, 19 Mei 2021

Yesus Berdoa bagi para pengikut-Nya: "Ya Bapa, Aku mau supaya di mana pun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, yakni mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan."

     


*P.Benediktus Bere Mali, SVD*


Satu pernyataan yang sangat menarik dan sangat familiar di telinga kita adalah "Dimana ada gula disitu ada semut." Semut pasti lari dari api atau air panas atau suasana sejenis yang mengganggu kenyamanan dan keinginannya. 


Yesus Berdoa kepada Bapa di Surga bagi pengikutNya agar orang yang percaya dan beriman kepada Tuhan Yesus berada bersama Yesus dalam sukacita dan penderitaanNya, dalam sukacita pesta Perjamuan Kana dan Penderitaan SalibNya. Para pengikutNya semestinya penuh sukacita bersama Yesus dalam Suka duka menghidupi iman dan kepercayaan kepada Tuhan Yesus. Hal ini menunjukan kedewasaan seorang pengikut Yesus.  Sebaliknya seorang pengikut Yesus akan menjadi dan mengalami kekanak-kanakan jika mengikuti Yesus dengan melayani Tuhan dan sesama hanya untuk mencari rasa nyaman tetapi lari dari pengorbanan dan Penderitaan.

Kita baca dalam Kitab Suci bahwa tidak semua murid Yesus hadir bersama Yesus pada saat saat menderita dan wafat serta dimakamkan. Sebaliknya ketika Yesus melakukan Mukjizat banyak orang berbondong-bondong mencari dan mengikuti Yesus. Hal ini menunjukan bahwa tidak semua murid Yesus mau hadir bersama Yesus dalam sukacitaNya maupun di dalam penderitaanNya. 


Mentalitas yang sama juga masih tampak dalam pengikut Yesus pada zaman kita. Sebagian orang melayani di Gereja dan Lingkungan Katolik untuk mendapat keuntungan pribadi bukan untuk pelayanan tulus dan pengorbanan. Doa Yesus agar kita para pengikutNya setia tekun tabah untuk selalu berada dan hadir bersama Yesus dalam sukacita maupun dalam penderitaan di SalibNya. Kita pun mau selalu setia pada Yesus dalam keadaan suka maupun duka dalam lingkungan keluarga dan komunitas kita masing-masing. Di dalam Kegagalan maupun di dalam keberhasilan kita mau selalu berada bersama Yesus. Dalam MujizatNya maupun dalam derita salibNya kita selalu hadir bersama Yesus.***

1. Apakah Aku selalu bersama Yesus dalam sakit, gagal, penolakan, dan suka maupun duka?

2. Bagaimana Aku menemukan cara untuk selalu ada hadir bersama Yesus dalam suka dan duka dalam keluarga dan lingkungan kerjaku?


Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa Pekan Paskah VII


Kamis, 20 Mei 2021


PF S. Bernardinus dari Siena, Imam


Bacaan Pertama

Kis 22:30;23:6-11


"Hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma."


Pembacaan dari Kisah Para Rasul:


Setelah Paulus ditangkap di kota Yerusalem,

kepala pasukan ingin mengetahui dengan teliti

apa yang dituduhkan orang-orang Yahudi kepada Paulus.

Karena itu ia menyuruh mengambil Paulus dari penjara

dan memerintahkan supaya

imam-imam kepala dan seluruh Mahkamah Agama berkumpul.

Lalu ia membawa Paulus dari markas

dan menghadapkannya kepada mereka.


Paulus tahu bahwa

sebagian dari mereka itu termasuk golongan orang Saduki

dan sebagian termasuk golongan orang Farisi.

Oleh karena itu ia berseru dalam Mahkamah Agama itu, katanya,

"Hai saudara-saudaraku,

aku adalah orang Farisi, keturunan orang Farisi;

aku dihadapkan ke Mahkamah ini,

karena aku mengharap kebangkitan orang mati."


Ketika Paulus berkata demikian,

timbullah perpecahan

antara orang-orang Farisi dan orang-orang Saduki,

dan terbagi-bagilah orang banyak itu.


Sebab orang-orang Saduki mengatakan,

bahwa tidak ada kebangkitan, dan tidak ada malaikat atau roh,

tetapi orang-orang Farisi mengakui kedua-duanya.

Maka terjadilah keributan besar.

Beberapa ahli Taurat dari golongan Farisi tampil ke depan

dan membantah dengan keras, katanya,

"Kami sama sekali tidak menemukan sesuatu yang salah pada orang ini!

Barangkali ada roh atau malaikat yang telah berbicara kepadanya."

Maka terjadilah perpecahan besar, sehingga kepala pasukan takut,

kalau-kalau mereka akan mengoyak-ngoyak Paulus.

Karena itu ia memerintahkan pasukan supaya turun ke bawah

dan mengambil Paulus dari tengah-tengah mereka

lalu membawanya ke markas.


Pada malam berikutnya Tuhan datang berdiri di sisi Paulus

dan berkata kepadanya,

"Kuatkanlah hatimu,

sebab sebagaimana engkau dengan berani

telah bersaksi tentang Aku di Yerusalem,

demikian jugalah hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma."


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 16:1-2a.5.7-8.9-10.11,R:1


Refren: Jagalah aku, ya Tuhan,

sebab pada-Mu aku berlindung.


*Jagalah aku, ya Allah,

sebab pada-Mu aku berlindung.

Aku berkata kepada Tuhan, "Engkaulah Tuhanku.

Ya Tuhan, Engkaulah bagian warisan dan pialaku,

Engkau sendirilah

yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku.


*Aku memuji Tuhan, yang telah memberi nasihat kepadaku,

pada waktu malam aku diajar oleh hati nuraniku.

Aku senantiasa memandang kepada Tuhan;

karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.


*Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorai,

dan tubuhku akan diam dengan tenteram;

sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati,

dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.


*Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan;

di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah,

di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.


Bait Pengantar Injil

Yoh 17:21


Semoga mereka semua menjadi satu,

sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku

dan Aku di dalam Engkau,

supaya dunia percaya

bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.


Bacaan Injil

Yoh 17:20-26


"Supaya mereka sempurna menjadi satu."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:


Dalam perjamuan malam terakhir,

Yesus menengadah ke langit dan berdoa bagi para pengikut-Nya,

"Bapa yang kudus, bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa,

tetapi juga untuk orang-orang,

yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka;

supaya mereka semua menjadi satu,

sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku

dan Aku di dalam Engkau,

agar mereka juga di dalam Kita,

supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.


Aku telah memberikan kepada mereka

kemuliaan yang Engkau berikan kepada-Ku,

supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu:

Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku,

supaya mereka sempurna menjadi satu,

agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku,

dan bahwa Engkau mengasihi mereka,

sama seperti Engkau mengasihi Aku.


Ya Bapa, Aku mau supaya di mana pun Aku berada,

mereka juga berada bersama-sama dengan Aku,

yakni mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku,

agar mereka memandang kemuliaan-Ku

yang telah Engkau berikan kepada-Ku,

sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan.


Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau,

tetapi Aku mengenal Engkau,

dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku;

dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka

dan Aku akan memberitahukannya,

supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka

dan Aku di dalam mereka."


Demikianlah sabda Tuhan.

"Yesus Berdoa kepada BapaNya bagi para muridNya: supaya mereka menjadi satu sama seperti KITA/TRITUNGGAL MAHAKUDUS."

 

*P.Benediktus Bere Mali, SVD*


Satu kalimat di antara sekian kalimat yang disampaikan Presiden Jokowi selama masa kepemimpinannya pada saat pengumuman kabinetnya adalah "Tidak ada visi dan misi  menteri yang ada adalah visi dan misi presiden dan wakil presiden Republik Indonesia." Kalimat ini dapat ditambahkan bahwa betapa pentingnya kesatuan linear visi Misi Presiden yang dilaksanakan para menterinya dengan visi Misi Gubernur dan wakil Gubernur dengan visi Misi Bupati dan wakil Bupati/walikota dan wakil walikota, dengan visi Misi Kepala Desa di Seluruh Indonesia. Kesatuan  linear visi Misi demikian dapat mempertajam proses pembangunan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari Sabang Sampai Merauke dan dari Miangas sampai Pulau Rote. Perencanaan, pelaksanaan, kontrol, evalusia dan revisi pembangunan Indonesia menuju Indonesia maju dan Sejahtera dapat berjalan dengan baik dan benar serta Sejahtera Makmur. 


Yesus Berdoa kepada BapaNya di Surga mohon kesatuan para muridNya seperti kesatuan Allah Tritunggal Mahakudus yaitu kesatuan kasih Bapa Putera Roh Kudus secara ke dalam dan secara keluar. 

Persatuan ke dalam membentuk kesatuan yang sempurna. Allah Bapa memiliki Rencana Besar Untuk Penyelamatan Dunia. Pelaksana adalah Allah Putera yang diutus Allah untuk menebus Dunia secara fisik. Kemudian proyek Penyelamatan Dunia itu dilanjutkan sampai detik ini dan seterusnya untuk selamanya oleh Roh Kudus yang diutus Allah Bapa dan Allah Putera. 

Misi keluar itu terlaksana dalam dua tahap besar yaitu secara fisik dan secara rohani. Secara Fisik Yesus datang ke Dunia lahir dari seorang Gadis Perawan Maria, hidup dan berkarya, serta menderita wafat dan bangkit serta naik ke Surga sebagai telah selesainya pelaksanaan proses Penyelamatan Dunia secara fisik tampak terlihat oleh mata manusia. Secara rohani, Penyelamatan Dunia dilanjutkan Roh Kudus yang diutus Bapa dan Putera dari Surga pada Hari Raya  Pentekosta. Dalam konteks Trinitas, kesatuan Bapa-Putera-Roh Kudus adalah Utuh sempurna. Dimana Ada Bapa di situ hadir Putera -Roh Kudus. Dimana ada Putera di situ hadir Bapa-Roh Kudus. Dimana ada Roh Kudus di situ hadir Bapa-Putera.

Kita sebagai keluarga memiliki visi Misi untuk kemajuan keluarga kini dan masa depan Anak Anak. Bapa dan mama dan anak-anak memiliki kesatuan visi dan misi yang sama untuk meraih cita-cita bersama. Pelaksanaan, kontrol, evaluasi, revisi visi dan misi semestinya melibatkan semua elemen di dalam keluarga untuk mencapai hasil yaitu kemajuan bersama. 

Kita seabagai komunitas Biara pun semestinya memiliki visi Misi ke dalam dan keluar yang baik untuk kemajuan bersama. Solid ke dalam solid keluar dalam kesatuan sempurna Trinitas model misionaris sejati tanpa kepalsuan-kepura-puraan.***


Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa Pekan Paskah VII


Rabu, 19 Mei 2021


Bacaan Pertama

Kis 20:28-38


"Aku menyerahkan kamu kepada Tuhan

yang berkuasa membangun kamu

dan menganugerahkan kepada kamu suatu bagian yang telah ditentukan."


Pembacaan dari Kisah Para Rasul:


Dalam perpisahan dengan para panatua jemaat dari Efesus,

Paulus berkata, "Jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan,

karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik

untuk menggembalakan jemaat Allah

yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.

Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi,

serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu

dan tidak akan menyayangkan kawanan itu.

Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang,

yang dengan ajaran palsu

berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar

supaya mengikut mereka.


Sebab itu berjaga-jagalah dan ingatlah,

bahwa aku tiga tahun lamanya, siang malam,

dengan tiada berhenti-hentinya menasihati kamu masing-masing

dengan mencucurkan air mata.

Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan

dan kepada firman kasih karunia-Nya,

yang berkuasa membangun kamu

dan berkuasa pula menganugerahkan kepada kamu

bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan.


Perak atau emas atau pakaian

tidak pernah aku ingini dari siapa pun juga.

Kamu sendiri tahu,

bahwa dengan tanganku sendiri aku telah bekerja

untuk memenuhi keperluanku

dan keperluan kawan-kawan seperjalananku.

Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu,

bahwa dengan bekerja demikian

kita harus membantu orang-orang yang lemah

dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus,

sebab Ia sendiri telah mengatakan:

Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima."

Sesudah mengucapkan kata-kata itu,

Paulus berlutut dan berdoa bersama-sama dengan mereka semua.

Maka menangislah mereka semua tersedu-sedu,

dan sambil memeluk Paulus, mereka berulang-ulang mencium dia.

Mereka sangat berdukacita, terlebih-lebih karena Paulus katakan,

bahwa mereka tidak akan melihat mukanya lagi.

Lalu mereka mengantar dia ke kapal.


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 68:29-30.33-35a.35b-36c,R:33a


Refren: Hai kerajaan-kerajaan bumi, menyanyilah bagi Allah!


*Kerahkanlah kekuatan-Mu, ya Allah,

tunjukkanlah kekuatan-Mu, ya Allah,

Engkau yang telah bertindak bagi kami.

Demi bait-Mu di Yerusalem,

raja-raja menyampaikan persembahan kepada-Mu.


*Hai kerajaan-kerajaan bumi, menyanyilah bagi Allah,

bermazmurlah bagi Tuhan,

bagi Dia yang berkendaraan melintasi langit purbakala.

Perhatikanlah,

Ia memperdengarkan suara, suara-Nya yang dahsyat!

Akuilah kekuasaan Allah.


*Kemegahan-Nya ada di atas Israel,

kekuasaan-Nya di dalam awan-awan.

Terpujilah Allah!


Bait Pengantar Injil

Yoh 17:17b.a


Firman-Mu, ya Tuhan,  adalah kebenaran.

Kuduskanlah kami dalam kebenaran.


Bacaan Injil

Yoh 17:11b-19


"Supaya mereka menjadi satu sama seperti kita."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:


Dalam perjamuan malam terakhir

Yesus menengadah ke langit dan berdoa bagi semua murid-Nya,

"Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu,

yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku,

supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita.

Selama Aku bersama mereka,

Aku memelihara mereka dalam nama-Mu,

yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku.

Aku telah menjaga mereka,

dan tidak ada seorang pun dari mereka yang binasa

selain dia yang telah ditentukan untuk binasa,

supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci.

Tetapi sekarang, Aku datang kepada-Mu.

Aku mengatakan semuanya ini

sementara Aku masih ada di dalam dunia,

supaya penuhlah sukacita-Ku di dalam diri mereka.

Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka,

dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia,

sama seperti Aku bukan dari dunia.

Aku tidak meminta supaya Engkau mengambil mereka dari dunia,

tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat.

Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.


Kuduskanlah mereka dalam kebenaran;

firman-Mu adalah kebenaran.

Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia,

demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia.

Dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka,

supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran.


Demikianlah sabda Tuhan.

Selasa, 18 Mei 2021

"Anak-Mu akan memberikan hidup yang kekal kepada semua yang telah Engkau berikan kepada-Nya. Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus."



*P.Benediktus Bere Mali, SVD*


Satu hal utama yang secara psikologis dimiliki setiap manusia adalah hidup yang sehat dan berbahagia dalam hidup di bumi dan kelak di Surga. Secara psikologis setiap orang menghindari sakit dan derita selama hidupnya di bumi dan kelak setelah hidup di dunia ini.  

Untuk bahagia di bumi orang berjuang dan bekerja untuk mendapat penghasilan yang cukup guna memelihara dan memupuk hidup bahagianya.  Untuk kelak bahagia di Surga orang mengikuti jalan keselamatan dan kebahagiaan yang dijanjikan menurut iman dan kepercayaan kepada Allah.  Jalan kebahagiaan abadi itu sudah dimulai di bumi ini menuju kesempurnaannya di dalam Surga nanti. 


Yesus memberikan kehidupan kekal kepada orang yang percaya kepadaNya dalam Injil hari ini. Yesus sendiri adalah Jalan kebenaran dan kehidupan kekal itu sendiri bagi semua orang yang percaya kepadaNya dengan mendengarkan SabdaNya dan melakukan kehendakNya. Yesus bersabda kepada para muridNya, "Akulah jalan kebenaran dan kehidupan" (You 14:6). Hanya melalui Yesus orang yang percaya dan mendengarkan SabdaNya serta melakukan kehendakNya sampai kepada Rumah Bapa di Surga. Paulus percaya kepada Kristus yang bangkit dan mendengarkan SabdaNya dan melaksanakan Sabda Allah  serta mewartakan Sabda Allah kepada bangsa-bangsa lain di dunia sehingga banyak orang menjadi murid Yesus dan percaya kepadaNya, mendengarkan dan melaksanakan SabdaNya dalam hidup setiap hari.


Kita adalah murid Yesus saat ini berkat para misionaris yang mewartakan Sabda Allah kepada kita sehingga kita percaya dan dibaptis lalu mendengarkan dan melaksanakan Sabda Allah dalam hidup Kita sebagai jalan menuju kehidupan kekal yang diberikan Yesus seperti di dalam Injil hari ini. 

Kita percaya kepada Allah Bapa sebagai Allah yang benar dan percaya kepada Yesus yang diutus Bapa kepada kita. Kehadiran kita di atas bumi semestinya menjadi sebuah peluang berahmat istimewa dari Tuhan untuk bereaksi tentang iman dan kepercayaan kita kepada Tuhan Yesus dalam kegiatan rohani maupun kegiatan kemanusiaan di lingkungan sekitar kita. Dengan itu mata publik melihat Yesus dalam kegiatan keimanan dan kemanusiaan yang kita tunjukan kepada sesama di sekitar kita.***


1. Apakah Anda hadir sebagai sumber kebahagiaan bagi sesama di sekitar?

2. Bagaimana Anda memupuk Kehadiran Anda sebagai pembawa sukacita bagi sesama? 


Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa Pekan Paskah VII


Selasa, 18 Mei 2021


PF S. Yohanes I, Paus dan Martir


Bacaan Pertama

Kis 20:17-27


"Aku dapat mencapai garis akhir,

dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus."


Pembacaan dari Kisah Para Rasul:


Dalam perjalanannya ke Yerusalem

Paulus menyuruh seorang dari Miletus ke Efesus

dengan pesan supaya para penatua jemaat datang ke Miletus.

Sesudah mereka datang, berkatalah ia kepada mereka,

"Kamu tahu, bagaimana aku hidup di antara kamu

sejak hari pertama aku tiba di Asia ini:

dengan segala rendah hati aku melayani Tuhan.

Dalam pelayanan itu aku banyak mencucurkan air mata

dan banyak mengalami pencobaan

dari pihak orang Yahudi yang mau membunuh aku.

Sungguhpun demikian

aku tidak pernah melalaikan apa yang berguna bagi kamu.

Semua kuberitakan dan kuajarkan kepada kamu,

baik di muka umum

maupun dalam perkumpulan-perkumpulan di rumahmu.

Aku senantiasa bersaksi

kepada orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani,

supaya mereka bertobat kepada Allah

dan percaya kepada Tuhan kita, Yesus Kristus.


Tetapi sekarang sebagai tawanan Roh aku pergi ke Yerusalem,

dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku di situ

selain apa yang dinyatakan Roh Kudus dari kota ke kota kepadaku,

bahwa penjara dan sengsara menunggu aku.

Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun,

asal saja aku dapat mencapai garis akhir

dan menyelesaikan pelayanan

yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku

untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.


Sekarang aku tahu,

bahwa kamu tidak akan melihat mukaku lagi,

kamu sekalian yang telah kukunjungi untuk memberitakan Kerajaan Allah.

Sebab itu pada hari ini aku bersaksi kepadamu,

bahwa aku bersih;

tidak bersalah terhadap siapa pun yang akan binasa.

Sebab aku tidak lalai memberitakan seluruh maksud Allah kepadamu."


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 68:10-11.20-21,R:33a


Refren: Hai kerajaan-kerajaan bumi, menyanyilah bagi Allah!


*Hujan yang melimpah Engkau siramkan, ya Allah;

Tanah milik-Mu yang gersang Kaupulihkan,

sehingga kawanan hewan-Mu menetap di sana;

dalam kebaikan-Mu

Engkau memenuhi kebutuhan orang yang tertindas.


*Terpujilah Tuhan!

Hari demi hari Ia menanggung beban kita;

Allah adalah keselamatan kita.

Allah kita adalah Allah yang menyelamatkan,

Allah, Tuhanku, memberi keluputan dari maut.


Bait Pengantar Injil

Yoh 14:16


Aku akan minta kepada Bapa,

dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain,

supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya.


Bacaan Injil

Yoh 17:1-11a


"Bapa, permuliakanlah Anak-Mu."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:


Dalam perjamuan malam terakhir

Yesus menengadah ke langit dan berdoa,

"Bapa, telah tiba saatnya;

permuliakanlah Anak-Mu,

supaya Anak-Mu mempermuliakan Engkau.

Sama seperti Engkau telah memberikan kepada-Nya

kuasa atas segala yang hidup,

demikian pula Anak-Mu akan memberikan hidup yang kekal

kepada semua yang telah Engkau berikan kepada-Nya.

Inilah hidup yang kekal itu,

yaitu bahwa mereka mengenal Engkau,

satu-satunya Allah yang benar,

dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.


Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi

dengan jalan menyelesaikan pekerjaan

yang Engkau berikan kepada-Ku untuk kulakukan.

Oleh sebab itu, ya Bapa,

permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri

dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.


Aku telah menyatakan nama-Mu kepada semua orang,

yang Engkau berikan kepada-Ku dari dunia.

Mereka itu milik-Mu

dan Engkau telah memberikan mereka kepada-Ku,

dan mereka telah menuruti firman-Mu.

Sekarang mereka tahu,

bahwa semua yang Engkau berikan kepada-Ku itu

berasal dari pada-Mu.

Sebab segala firman yang Engkau sampaikan kepada-Ku

telah Kusampaikan kepada mereka, dan mereka telah menerimanya.

Mereka tahu benar-benar, bahwa Aku datang dari pada-Mu,

dan mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.


Aku berdoa untuk mereka.

Bukan untuk dunia Aku berdoa,

tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku,

sebab mereka adalah milik-Mu,

dan segala milik-Mu adalah milik-Ku dan milik-Ku adalah milik-Mu,

dan Aku telah dipermuliakan di dalam mereka.

Aku tidak lagi ada di dalam dunia,

tetapi mereka masih ada di dalam dunia,

dan Aku datang kepada-Mu."


Demikianlah sabda Tuhan