Sabtu, 17 Juli 2021

"Yesus Tahu Orang Farisi Sedang Bersekongkol Hendak Membunuh-Nya maka Yesus Menyingkir dari mereka. Kita Tahu Pandemi Corona Virus 19 Mengancam Kehidupan Kita Maka kita menghindarinya dengan Waspada dan Ikuti Protokol Kesehatan secara disiplin."

   *P. Benediktus Bere Mali, SVD*



"Yesus Tahu Orang Farisi  Sedang Bersekongkol Hendak Membunuh-Nya  maka Yesus Menyingkir dari mereka. Kita Tahu Pandemi Corona Virus 19 Mengancam Kehidupan Kita Maka kita menghindarinya dengan Waspada dan Ikuti Protokol Kesehatan secara disiplin."


Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa, Pekan Biasa XV


Sabtu, 17 Juli 2021


Bacaan Pertama

Kel 12:37-42


"Malam itulah Tuhan membawa umat Israel keluar dari tanah Mesir."


Pembacaan dari Kitab Keluaran:


Pada waktu itu

berangkatlah orang-orang Israel dari Raamses ke Sukot.

Mereka berjumlah kira-kira enam ratus ribu orang laki-laki berjalan kaki,

tidak termasuk anak-anak.

Juga banyak orang dari berbagai bangsa turut dengan mereka,

lagi sangat banyak kambing domba dan lembu sapi.

Adonan yang dibawa mereka dari Mesir

dibakar menjadi roti bundar tak beragi.

Adonan itu tidak diragi karena mereka diusir dari Mesir,

sehingga tidak dapat berlambat-lambat,

dan mereka tidak menyediakan bekal bagi dirinya.


Orang Israel tinggal di Mesir selama empat ratus tiga puluh tahun.

Sesudah lewat empat ratus tiga puluh tahun,

tepat pada hari itu juga,

keluarlah segala pasukan Tuhan dari tanah Mesir.

Malam itulah malam berjaga-jaga bagi Tuhan,

untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir.

Dan itu pun malam berjaga-jaga bagi semua orang Israel,

turun-temurun,

untuk kemuliaan Tuhan.


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 136:1.23-24.10-12.13-15,


Refren: Kekal abadi kasih setianya.


*Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik!

*Dia mengingat kita dalam kerendahan kita.

*Dia membebaskan kita dari para lawan kita.

*Kepada Dia yang memukul mati anak-anak sulung Mesir.

*Dan membawa Israel keluar dari tengah-tengah mereka.

*Dengan tangan yang kuat dan dengan lengan yang perkasa!

*Kepada Dia yang membelah Laut Teberau menjadi dua belahan

*Dan menyeberangkan Israel di tengah-tengahnya.

*Dan mencampakkan Firaun dengan tentaranya.


Bait Pengantar Injil

2Kor 5:19


Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam diri Kristus,

dan mempercayakan warta pendamaian kepada kita.


Bacaan Injil

Mat  12:14-21


"Dengan keras Yesus melarang mereka memberitahukan siapa Dia, supaya genaplah sabda yang telah disampaikan."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:


Sekali peristiwa

orang-orang Farisi bersekongkol untuk membunuh Yesus.

Tetapi Yesus tahu maksud mereka, lalu menyingkir dari sana.


Banyak orang mengikuti Dia, dan Ia menyembuhkan mereka semua.

Dengan keras Ia melarang mereka memberitahukan siapa Dia,

supaya genaplah sabda yang telah disampaikan oleh nabi Yesaya,

"Lihatlah, itu Hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi,

yang kepada-Nya jiwa-Ku berkenan.

Roh-Ku akan Kucurahkan atas Dia,

dan Ia akan memaklumkan hukum kepada sekalian bangsa.

Ia tidak akan berbantah dan tidak akan berteriak,

suara-Nya tidak terdengar di jalan-jalan.

Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya,

dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya,

sampai Ia menjadikan hukum itu menang.

Kepada-Nyalah semua bangsa akan berharap."


Demikianlah sabda Tuhan.

Jumat, 16 Juli 2021

"Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan,' tentu kalian tidak akan menghukum orang yang tidak bersalah. Sebab Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."

  


*P.Benediktus Bere Mali, SVD*


Sehebat apapun manusia, kalau lapar dan sakit tidak dapat melaksanakan aturan terbaik untuk kebaikan diri dan sesama. Tubuh mendapat energi yang cukup dari makanan dan minuman yang cukup untuk melaksanakan dan taat aturan terbaik untuk dirinya dan orang lain. Demi mengatasi kelaparan dalam mempertahankan hidup orang dapat melanggar aturan yang menghalangi orang lapar untuk mendapat makanan dan minuman dalam mencintai hidup yang Tuhan beri. Aturan yang membenci hidup yang Tuhan beri harus dilanggar agar aturan itu diganti dengan aturan yang mencintai hidup yang Tuhan beri.


Yesus  dan murid-murid berjalan di ladang gandum. Mereka berjalan sebagai misionaris. Orang Farisi pengamat atau penonton sambil mencari cari titik salah Yesus dan para murid yang melayani orang-orang yang barangkali tidak dilayani oleh pihak institusi Agama Yahudi termasuk Orang Farisi bagian dari institusi Agama Yahudi. Dalam melayani orang banyak itu di tengah perjalanan tepatnya di hamparan ladang gandum yang barangkali luas, dan tepat di situlah timbul kelaparan hebat terjadi. Mereka lapar tetapi gandum tersedia tetapi waktunya adalah Hari sabat yang mana orang tidak boleh memetik gandum pada hari Sabat.  Orang Farisi pun berada di sekitaran Yesus bersama para murid dalam perjalanan itu. Orang Farisi punya makanan tetapi melihat para murid yang lapar, tidak berbagi makanannya kepada para murid malah melarang para murid memetik gandum untuk dimakan karena pada hari sabat orang tidak boleh memetik gandum. Yesus justru melihat nilai yang lebih tinggi yaitu hidup dan kehidupan harus diutamakan daripada aturan sabat yang menjadi fokus perhatian orang Farisi pada waktu dan konteks bahwa para murid lapar dan harus makan dan minum untuk itu solusinya makanan tersedia yaitu gandum di ladang itu dipetik dan lalu dimakan. Yesus beri solusi atas soal kelaparan. Tetapi Orang Farisi ciptakan soal di atas soal tanpa solusi. Aneh bukan orang Farisi seperti ini. Anak balita pun akan marah pada orang Farisi kalau Anak balita lapar, tidak punya makanan, tetapi di tengah ladang gandum, pasti ambil gandum dan makan agar atasi soal laparnya, lalu orang Farisi dengan berbagai alasan melarang anak balita yang lapar. Pastilah si balita ngamok sama si Farisi.

Dalam budaya Suku Bunaq yang Saya alami sejak kecil sampai hari ini bahwa ketika dalam perjalanan lapar maka ambillah buah-buahan yang di kebun di tepi jalan secukupnya sesuai kebutuhan dan makanlah disitu untuk atasi rasa lapar untuk mendapat energi dalam melanjutkan perjalanan menuju tujuan.  Waktu kecil masa SD bersama para guru ke Gereja yang letaknya cukup jauh. Waktu Misa Pagi Pagi di Gereja, ada persembahan buah-buahan dan sayuran dari Umat kepada Tuhan Dalam Gereja saat persembahan, diantarlah ke depan Altar.  Usai Misa, Anak-anak menerima katekese dari para Guru bersama Pastor Paroki. Kami Anak Anak SD setelah katekese sungguh merasa lapar. Lantas ketika pastor Paroki bicara dengan kami Anak-anak SD, sempat salah seorang teman sampaikan bahwa dirinya lapar dan mau minta makan Pisang yang dipersembahkan dalam Misa tadi. Pastor itu langsung membagi Pisang dan buah-buahan lainnya itu lalu berikan kepada kami yang lapar. Persembahan itu sebetulnya untuk pastor tetapi pastor berikan kepada Anak Anak yang lapar dan Anak -anak makan bahan persembahan itu. Ini tepat sekali dengan Bacaan Injil hari ini bahwa bahan persembahan untuk para imam dalam Bait Allah diambil oleh pengikut Daud yang lapar dan memakannya walaupun dalam situasi normal, ambil bahan persembahan yang hanya untuk para imam  itu tidak diijinkan. Utamakan nilai hidup bagi orang lapar  maka dapat melanggar aturan yang dapat berlaku hanya dalam situasi normal. *****

Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa, Pekan Biasa XV


Jumat, 16 Juli 2021


PF S.P. Maria di Gunung Karmel


Bacaan Pertama

Kel 11:10-12:14


"Hendaknya kalian menyembelih anak domba pada waktu senja.

Apabila Aku melihat darah, maka aku akan melewati kalian."


Pembacaan dari Kitab keluaran:


Musa dan Harun telah melakukan segala mujizat di depan Firaun.

Tetapi Tuhan mengeraskan hati Firaun,

sehingga ia tidak membiarkan orang Israel pergi dari negeri Mesir.


Maka bersabdalah Tuhan kepada Musa dan Harun di tanah Mesir,

"Bulan ini akan menjadi permulaan segala bulan bagimu,

bulan yang pertama bagimu tiap-tiap tahun.

Katakanlah kepada segenap jemaat Israel,

'Pada tanggal sepuluh bulan ini

hendaklah diambil seekor anak domba

oleh masing-masing menurut kaum keluarga,

seekor untuk tiap-tiap rumah tangga.

Tetapi jika rumah tangga itu terlalu kecil jumlahnya

untuk menghabiskan seekor anak domba,

maka hendaklah ia bersama-sama dengan tetangga yang terdekat

mengambil seekor menurut jumlah jiwa;

tentang anak domba itu

kamu buatlah perkiraan menurut keperluan tiap-tiap orang.


Anak domba itu harus jantan, tidak bercela dan berumur setahun,

boleh domba, boleh kambing.

Anak domba itu harus kalian kurung

sampai tanggal empat belas bulan ini.

Lalu seluruh jemaat Israel yang berkumpul harus menyembelihnya

pada senja hari.

Dan darahnya harus diambil sedikit

dan dioleskan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas rumah

tempat orang makan anak domba itu.


Pada malam itu juga

mereka harus makan dagingnya yang dipanggang;

daging panggang itu harus mereka makan

dengan roti tak beragi dan sayuran pahit.

Janganlah kalian memakannya mentah atau direbus dalam air;

tetapi hanya dipanggang di api,

lengkap dengan kepala, betis dan isi perutnya.

Janganlah kalian tinggalkan apa-apa dari daging itu sampai pagi.

Apa yang tinggal sampai pagi harus dibakar habis dalam api.

Beginilah kalian memakannya:

pinggang berikat, kaki berkasut dan tongkat ada di tanganmu.

Hendaklah kalian memakannya cepat-cepat.

Itulah Paskah bagi Tuhan.


Sebab pada malam ini Aku akan menjelajahi negeri Mesir,

membunuh semua anak sulung,

baik anak sulung manusia, maupun anak sulung hewan,

dan semua dewata Mesir akan Kujatuhi hukuman,

Akulah, Tuhan.

Adapun darah domba tersebut menjadi tanda bagimu

pada rumah-rumah tempat kalian tinggal.

Apabila Aku melihat darah itu, Aku akan melewati kalian.

Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah kalian

pada saat Aku menghukum negeri Mesir.

Hari itu harus menjadi hari peringatan bagimu

dan kamu harus rayakan

sebagai hari raya bagi Tuhan turun-temurun.

Hari itu harus kalian rayakan sebagai suatu ketetapan

untuk selama-lamanya.'


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 116:12-13.15-16bc.17-18,R:13


Refren: Aku akan mengangkat piala keselamatan

dan menyerukan nama Tuhan.


*Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan

segala kebaikan-Nya kepadaku?

Aku akan mengangkat piala keselamatan,

dan akan menyerukan nama Tuhan.


*Sungguh berhargalah di mata Tuhan

kematian semua orang yang dikasihi-Nya.

Ya Tuhan, aku hamba-Mu!

Aku hamba-Mu, anak dari sahaya-Mu!

Engkau telah melepas belengguku!


*Aku akan mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu,

dan akan menyerukan nama Tuhan;

aku akan membayar nazarku kepada Tuhan

di depan seluruh umat-Nya,


Bait Pengantar Injil

Yoh 10:27


Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan.

Aku mengenal mereka, dan mereka mengenal Aku.


Bacaan Injil

Mat  12:1-8


"Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:


Pada suatu hari Sabat,

Yesus dan murid-murid-Nya berjalan di ladang gandum.

Karena lapar

murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya.


Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada Yesus,

"Lihatlah, murid-murid-Mu berbuat sesuatu

yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat."


Tetapi Yesus menjawab,

"Tidakkah kalian baca apa yang dilakukan Daud,

ketika ia dan para pengikutnya lapar?

Ia masuk ke dalam bait Allah,

dan mereka semua makan roti sajian

yang tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam.

Atau tidakkah kalian baca dalam kitab Taurat,

bahwa pada hari-hari Sabat,

imam-imam melanggar hukum Sabat di dalam bait Allah,

namun tidak bersalah?

Aku berkata kepadamu: Di sini ada yang melebihi bait Allah.


Seandainya kalian memahami maksud sabda ini,

'Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan,'

tentu kalian tidak akan menghukum orang yang tidak bersalah.

Sebab Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."


Demikianlah sabda Tuhan.

Kamis, 15 Juli 2021

"Datanglah kepada-Ku, kalian yang letih dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu."



*P.Benediktus Bere Mali, SVD*


Beban hidup itu bisa lahiriah dan barhiniah yang sulit bahkan tidak dapat diselesaikan dengan usaha manusiawi kecuali dengan campur tangan ilahiah yang menguatkan manusia yang sedang menghadapi dan sedang mengalami beban hidupnya secara lahiriah dan bathiniah. Salah satu beban lahiriah dan bathiniah yang membuat manusia terjepit tak mampu keluar dari beban itu adalah menjadi budak kerja rodi yang harus taat bagi penjajah yang sedang memperbudak tak berperikemanusiaan. Taat Firaun dalam Kerja Rodi menderita dan tidak taat juga lebih menderita bahkan nyawa jadi taruhannya. Pada saat seperti ini untuk keluar dari beban lahiriah dan barhianiah ini adalah harus menaruh harapan penuh pada campur tangan ilahiah dalam usaha insaniah segelintir orang dari golongan budak. Berkat iman para budak dan tokoh-rokoh pembebas yang kokoh kepada  Sang ilahiah para budak melalui mukjizat Sang Ilahiah dapat dibebaskan dari dunia perbudakan yang tidak berperikemanusiaan. 


Musa dan tua-tua bangsa Israel bersama bangsa Israel sedang berada di perbudakan Mesir. Mereka adalah pekerja rodi bagi Firaun Raja Mesir. Perbudakan yang sudah tidak berperikemanusiaan dan Penderitaan Bangsa Israel di mata Tuhan Sudah pada titik puncak dimana manusia tidak dapat keluar lagi dari beban tekanan perbudakan baik secara lahiriah maupun bathiniah. Di mata manusia dan Tuhan bangsa Israel Sudah berada pada titik batas kesabaran menanggung penderitaan dan siksaan hebat antara titik akhir yang menentukan hidup dan mati.  Tuhan pada saat itulah membuat mukjizat mukjizat dimata bangsa Israel dan Orang Mesir dalam menyelamatkan Bangsa Israel sebagai bangsa pilihan Allah.

Mukjizat Allah terjadi pada titik-titik dimana manusia dengan cara apapun tidak dapat keluar dari beban lahiriah dan bathiniah, hanya dengan campur tangan Mukjizat Allah manusia diselamatkan. Musa dan para tua tua bangsa Israel bersama bangsa Israel memperoleh kekuatan iman kepada Yahweh yang menuntun mereka keluar dari Mesir dengan tanda dan mukjizat yang berulang-ulang membendung serangan Mesir sehingga Israel lolos dari serangan Mesir menuju Tanah Terjanji Allah bagi bangsa Israel. Rencana Allah dalam menyelamatkan Umat pilihanNya tidak dapat dibatalkan oleh rancangan manusia. 


Kita belajar dari pengalaman beban lahiriah dan bathiniah bangsa Israel bahwa pada titik dimana usaha manusia apapun sudah mentok untuk keluar dari beban lahir dan barhin, justru disitulah tumbuh iman manusia kepada Allah secara kokoh. Allah adalah Kasih kepada manusia ciptaanNya. Allah terlibat menyelamatkan manusia dari segala beban hidupnya. Tetapi Allah tidak memanjakan manusia. Allah mendidik manusia dalam penderitaan. Hanya manusia manja yang begitu mudah lari kepada Tuhan mencari jalan pintas tanpa usaha untuk selesaikan beban lahir dan bathin yang Masih dapat diselesaikannya.  Allah tidak memanjakan kita. ***



Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa, Pekan Biasa XV


Kamis, 15 Juli 2021


PW S. Bonaventura, Uskup dan Pujangga Gereja


Bacaan Pertama

Kel 3:13-20


"'Sang Aku' telah mengutus aku kepadamu."


Pembacaan dari Kitab Keluaran:


Waktu Musa mendengar sabda Tuhan

dari tengah semak duri bernyala,

berkatalah ia kepada Allah,

"Apabila aku menemui orang Israel, dan berkata kepada mereka,

'Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu'

dan mereka berkata, 'Siapakah nama-Nya?'

apa yang harus kukatakan kepada mereka?"


Sabda Tuhan kepada Musa, "Aku adalah 'Sang Aku'."

Lalu dilanjutkan, "Katakanlah begini kepada orang Israel,

'Sang Aku' telah mengutus aku kepadamu."

Sabda Allah pula kepada Musa,

"Katakanlah ini kepada orang Israel,

'Tuhan, Allah nenek moyangmu,

Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub,

telah mengutus aku kepadamu,'

itulah nama-Ku untuk selamanya

dan itulah sebutan-Ku turun-temurun.


Pergilah, kumpulkanlah para tua-tua Israel

dan katakanlah kepada mereka,

'Tuhan, Allah nenek moyangmu,

Allah Abraham, Ishak dan Yakub,

telah menampakkan diri kepadaku, serta bersabda,

Aku sudah mengindahkan kalian,

dan juga apa yang dilakukan di Mesir terhadapmu.

Maka Aku telah bersabda,

Aku akan menuntun kalian keluar dari kesengsaraan di Mesir

menuju negeri orang Kanaan,

orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus,

ke suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.

Setelah mereka mendengarkan perkataanmu,

maka engkau bersama para tua-tua Israel

harus menghadap raja Mesir.

Kalian harus berkata kepadanya,

'Tuhan, Allah orang Ibrani, telah menemui kami.

Oleh sebab itu izinkanlah kiranya

kami pergi ke padang gurun tiga hari perjalanan jauhnya

untuk mempersembahkan korban kepada Tuhan, Allah kami.'


Tetapi Aku tahu,

bahwa raja Mesir tidak akan membiarkan kalian pergi,

kecuali dipaksa oleh tangan yang kuat.

Maka Aku akan mengacungkan tangan-Ku

dan memukul Mesir dengan segala perbuatan yang ajaib,

yang akan Kulakukan di tengah-tengahnya.

sesudah itu raja Mesir akan membiarkan kalian pergi."


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 105:1.5.8-9.24-25.26-27,R:8a


Refren: Tuhan selamanya ingat akan perjanjian-Nya.


*Bersyukurlah kepada Tuhan, serukanlah nama-Nya,

maklumkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa.

Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya,

percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib!


*Selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya,

akan firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan,

akan perjanjian yang diikat-Nya dengan Abraham,

dan akan sumpah-Nya kepada Ishak.


*Tuhan membuat umat-Nya sangat subur,

dan menjadikannya lebih kuat daripada lawan-lawannya.

Diubah-Nya hati mereka untuk membenci umat-Nya,

untuk memperdayakan hamba-hamba-Nya.


*Maka Tuhan mengutus Musa, hamba-Nya,

dan Harun yang telah dipilih-Nya;

mereka mengerjakan tanda-tanda-Nya di tengah para lawan,

dan mujizat-mujizat di tanah Ham.


Bait Pengantar Injil

Mat 11:28


Datanglah kepada-Ku, kalian yang letih dan berbeban berat.

Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.


Bacaan Injil

Mat  11:28-30


"Aku ini lemah lembut dan rendah hati."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:


Sekali peristiwa bersabdalah Yesus,

"Datanglah kepada-Ku,

kalian semua yang letih lesu dan berbeban berat.

Aku akan memberi kelegaan kepadamu.

Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku,

sebab Aku lemah lembut dan rendah hati.

Maka hatimu akan mendapat ketenangan.

Sebab enaklah kuk yang Kupasang, dan ringanlah beban-Ku."


Demikianlah sabda Tuhan.

Rabu, 14 Juli 2021

  Musa: Semakin Ditolak dan dibenci Semakin Menerima dan Mencintai Pembenci


*P.Benediktus Bere Mali, SVD*


Seorang sesepuh memberi ilmu menikah antara golongan kulit hitam dengan golongan kulit putih di sebuah tempat yang sangat rasis yang tampak dalam berbagai bidang kehidupan.  Biasanya yang lazim adalah kulit putih nikah dengan kulit putih dan demikian juga sebaliknya kulit hitam nikah dengan kulit hitam. Adalah sebuah pembaharuan Jika ada kulit putih nikah dengan kulit hitam atau sebaliknya. Sesepuh ini adalah seorang konselor dan kliennya adalah dua orang yang satu puteri cantik kulit putih dan yang lain pemuda kulit hitam ganteng yang sama sama menyelesaikan studinya di sebuah Universitas dan keduanya sudah pacaran sejak masa kuliah tetapi orang tua kedua belah pihak tidak menyetujui Perkawinan mereka dengan alasan yang sangat rasis. 

Konselor membantu kedua kliennya untuk menyelesaikan halangan eksternal terhadap cinta mereka satu sama lain menuju Perkawinan sebagai suami isteri. Resepnya satu semakin ditolak semakin pepet menerima dan mencintai kedua orang tua yang menolak hubungan mereka. Selalu datang ke Rumah dan memberikan perhatian dan cinta tulus kepada mereka yang menolak. Peganglah prinsip ini bahwa titik-titik tetesan embun yang terus menerus jatuh pada tempat batu yang sama lama- lama batu keras yang sulit dibentuk itu akhirnya sedikit demi sedikit mengubah bentuk permukaan batu keras itu. Demikian juga orang tua yang keras terus menolak hubungan Anda berdua, dekati kekerasan hati mereka hari demi hari dengan embun segar damai lama lama akan ubah hati keras mereka menjadi hati lembut yang menerima. Bimbingan konselor itu terbukti dalam pengalaman. Kedua Anak itu akhirnya diterima dan sangat dicintai oleh kedua orang tuanya karena mereka juga setia melayani orang tua mereka dengan cinta tulusnya.


Musa sebetulnya telah lari meninggalkan Firaun karena membela Israel di perbudakan Mesir. Ia lari karena orang Israel yang dibela justru menjerat Musa di depan Firaun. Ia ditolak oleh Firaun. Ia  dituduh Firaun dan Orang Mesir bahkan orang Israel, sebagai pengacau. 


Secara manusiawi Musa tidak mungkin kembali ke Mesir dengan alasan apapun. Tetapi Rencana Tuhan tidak dibatalkan untuk menyelamatkan Israel di perbudakan Mesir. Tuhan melihat Israel dalam Kerja Rodi di Mesir sangat menderita. Allah menggunakan pendekatan "semakin ditolak dan dibenci semakin mencintai mereka yang membenci" dan pendekatan inilah menjadi jiwa Rencana Tuhan atas Musa yang diutus untuk menyelamatkan Israel keluar dari perbudakan Mesir menuju Tanah Terjanji.  Tuhan punya senjata pamungkas mengokohkan keyakinan Musa dengan Mukjizat Malaekat Tuhan tampak di dalam semak bulukar yang dimakan api bernyala tetapi semak belukar itu tidak termakan api.  Dengan ini Musa yang merasa tidak pantas untuk pergi ke wilayah Firaun yang telah menolaknya untuk membebaskan Israel keluar dari Mesir, menjadi sebuah kekuatan yang luar biasa baginya. Iman Musa kepada Yahweh yang mendampinginya menjadi kekuatan dalam menjalankan misi Penyelamatan bangsa Israel dari perbudakan Mesir menuju tanah terjanji Yahweh. 


Ada banyak orang membenci kita atas perbuatan baik yang tampak di mata publik. Kita membuktikan dan menjawabnya dengan perbuatan baik yang nyata sebagai senjata yang mematikan kebencian mereka secara perlahan-lahan. Setiap perbuatan baik kita berbasis pemahaman komprhensif untuk menyelamatkan semua orang termasuk mereka yang membenci kita. Perbuatan nyata komprehensif kita dapat meredam dan mengurangi kebencian mereka terhadap diri kita dapat melemah sampai hilang sampai akar-akarnya.****









Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa, Pekan Biasa XV


Rabu, 14 Juli 2021


PF S. Kamilus de Lellis, Imam


Bacaan Pertama

Kel 3:1-6.9-12


"Tuhan menampakkan diri dalam nyala api yang keluar dari semak duri."


Pembacaan dari Kitab Keluaran:


Di tanah Midian

Musa biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian.

Sekali peristiwa

Musa menggiring kawanannya ke seberang padang gurun,

dan tiba di gunung Allah, yaitu Gunung Horeb.

Lalu Malaikat Tuhan menampakkan diri kepadanya

dalam nyala api yang keluar dari semak duri.

Musa melihat-lihat, dan tampaklah semak duri itu menyala,

tetapi tidak dimakan api.


Musa berkata, "Baiklah aku menyimpang ke sana,

untuk menyelidiki penglihatan hebat itu.

Mengapakah semak duri itu tidak terbakar?"

Ketika dilihat Tuhan

bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya,

berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya,

"Musa, Musa!"

Musa menjawab, "Ya, Allah!"

Lalu Tuhan bersabda, "Jangan mendekat!

Tanggalkanlah kasutmu dari kaki,

sebab tempat di mana engkau berdiri itu, tanah kudus."

Tuhan bersabda lagi, "Akulah Allah ayahmu,

Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub."

Musa lalu menutupi mukanya, sebab ia takut memandang Allah.


Lalu Tuhan bersabda,

"Sekarang seruan Israel telah sampai kepada-Ku.

Juga telah Kulihat betapa kerasnya orang Mesir menindas mereka.

Maka sekarang pergilah!

Aku mengutus engkau kepada Firaun

untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir."


Tetapi Musa berkata kepada Allah,

"Siapakah aku ini,

maka aku harus menghadap Firaun

dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?"

Lalu Tuhan bersabda, "Bukankah Aku akan menyertai engkau?

Inilah tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau:

Apabila engkau telah membawa bangsa itu keluar dari Mesir,

maka kalian akan beribadah kepada Allah di gunung ini."


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 103:1-2.3-4.6-7,R:8a


Refren: Tuhan itu pengasih dan penyayang.


*Pujilah Tuhan, hai jiwaku!

Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku!

Pujilah Tuhan, hai jiwaku,

janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!


*Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu,

yang menyembuhkan segala penyakitmu!

Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur,

dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!


*Tuhan menjalankan keadilan dan hukum

bagi segala orang yang diperas.

Ia telah memperkenalkan jalan-jalan-Nya kepada Musa,

dan memaklumkan perbuatan-perbuatan-Nya

kepada orang Israel.


Bait Pengantar Injil

Mat 11:25


Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi,

sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.


Bacaan Injil

Mat  11:25-27


"Yang kau sembunyikan kepada kaum cerdik pandai,

kau nyatakan kepada orang kecil"


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:


Sekali peristiwa berkatalah Yesus,

"Aku bersyukur kepada-Mu, ya Bapa, Tuhan langit dan bumi!

Sebab semuanya itu

Kausembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai,

tetapi Kaunyatakan kepada orang kecil.

Ya Bapa, itulah yang berkenan di hati-Mu.


Semua telah diserahkan oleh Bapa-Ku kepada-Ku,

dan tidak seorang pun mengenal Anak selain Bapa,

dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak,

serta orang-orang

yang kepadanya Anak berkenan menyatakannya."


Demikianlah sabda Tuhan.

"Anak itu diberi nama Musa, sebab ia telah ditarik dari air. Ketika Musa telah dewasa, ia mendapatkan saudara-saudaranya."



*P.Benediktus Bere Mali, SVD*

Seorang penulis buku telah menyiapkan tulisannya sudah bertahun-tahun lamanya.  Ketika bahan-bahannya telah disusun secara baik lalu kirim ke Penerbit, bahan itu ditolak karena tidak memenuhi persyaratan Penerbit. Lalu penulis itu kirim ke Penerbit yang lain, tetap ditolak juga, demikian juga beberapa Penerbit yang lain sama menolak Bahan untuk diterbitkan karena alasan tidak memenuhi persyaratan. Penulis membaca lagi dan mengedit tulisannya sesuai persyaratan Penerbit.  Kurang lebih setelah ditolak sebanyak puluhan kali pada akhirnya diterima dan bukunya diterbitkan dengan ISBN dan menjadi sumber yang sangat berarti bagi penulis tentang tema-tema yang terkait di dalam Buku tersebut dengan lokasi penelitian di daerah penelitian seperti yang tertulis di dalam Buku tersebut.  Buku itu proses tulis dan terbitnya memakan waktu lama dan proses yang sangat panjang akhirnya diterbitkan dan menjadi Buku yang sangat dibutuhkan oleh penulis lain dan peneliti lain. Semakin ditolak semakin tampak kualitasnya Dalam sebuah Buku yang diterbitkan. 


Musa sejak masa kecil sudah ditolak bahkan dibuang seperti di dalam Bacaan Pertama hari ini. Pengalaman masa lalu ini tidak membuat kepribadian Musa menjadi rapuh tetapi semakin membuat dirinya pribadi yang matang dan dewasa serta berwibawa. Secara psikologis Musa adalah seorang yang melihat penolakan secara positif. Musa melihat diri sebagai pribadi yang berharga di mata Tuhan. Penolakan sejak kecil bukan sebuah luka silam yang mematikan langkah ke depan. Ia bagaikan Emas sekalipun di tempat yang paling Kotor seperti di dalam lumpur ia tetap Emas yang tidak  kurang keemasannya. Kepribadian emasnya entah ditempatkan di tempat yang Kotor atau bersih keberadaan kepribadian emasnya tetaplah menjadi Emas sejati. Emas Semakin dilemparkan ke Sungai berlumpur dan Kotor sekalipun,  ia tetaplah Emas yang tidak sedikitpun kehilangan keemasannya. 

Dari segi spiritual, rencana Allah atas Musa tidak dapat dibatalkan oleh manusia yang menciptakan halangan baginya termasuk Firaun yang menolaknya. Justru Allah memberikan ruang istimewa bagi Musa yang telah dibuang lalu diangkat kembali oleh orang-orang Istana Firaun. Rencana Tuhan atas diri Musa sungguh sangat luarbiasa di mata kita sebagai orang beriman. 


Kalau Tuhan memiliki rencana atas diri kita seperti Musa maka kita pun akan tetap diberi peluang untuk menemukan jalan dalam menyelesaikan semua halangan yang ada di hadapan kita sesuai rencana Tuhan atas diri kita tetap akan terjadi pada masa yang akan datang.  Setiap perbuatan baik menurut Tuhan pasti akan selalu diperhatikan dan diberkati oleh Tuhan. Amin. ****



Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa, Pekan Biasa XV


Selasa, 13 Juli 2021


PF S. Henrikus


Bacaan Pertama

Kel 2:1-15a


"Anak itu diberi nama Musa, sebab ia telah ditarik dari air.

Ketika Musa telah dewasa, ia mendapatkan saudara-saudaranya."


Pembacaan dari Kitab Keluaran:


Waktu umat Israel ditindas di Mesir

ada seorang pria dari suku Lewi

yang kawin dengan seorang wanita dari suku yang sama.

Wanita itu mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki.

Ia melihat bahwa anak itu tampan;

maka disembunyikannya tiga bulan lamanya.

Tetapi ia tidak dapat menyembunyikannya lebih lama lagi.

Maka diambilnya sebuah peti pandan

dan dipakalnya dengan gala-gala dan ter.

Lalu diletakkan bayi itu di dalamnya

dan ditaruhnya peti itu di tengah-tengah teberau di tepi sungai Nil.

Kakaknya perempuan

berdiri di tempat yang agak jauh untuk melihat,

apakah yang akan terjadi dengan bayi itu.


Maka datanglah puteri Firaun untuk mandi di sungai Nil,

sedang dayang-dayangnya berjalan-jalan di tepi sungai.

Maka terlihatlah oleh Puteri Firaun

peti di tengah-tengah teberau itu.

Ia menyuruh seorang hambanya untuk mengambilnya.

Ketika peti itu dibuka, dilihatnya seorang bayi yang menangis.

Maka ibalah hatinya dan ia berkata,

"Tentulah ini bayi orang Ibrani."

Lalu bertanyalah kakak anak itu kepada puteri Firaun,

"Maukah Tuan Puteri

agar kupanggilkah seorang inang penyusu dari kaum Ibrani

untuk menyusui bayi itu bagi tuan puteri?"

Sahut puteri Firaun kepadanya, "Baiklah!"

Lalu pergilah gadis itu memanggil ibu bayi itu.

Maka berkatalah puteri Firaun kepada ibu itu,

"Bawalah bayi ini dan susuilah dia bagiku,

maka aku akan memberi upah kepadamu."


Kemudian ibu itu mengambil bayinya dan menyusui dia.

Ketika anak itu sudah besar,

ibunya membawa dia kepada puteri Firaun dan diberi nama Musa,

sebab katanya, "Aku telah menarik dia dari air."

Pada suatu hari, ketika Musa telah dewasa,

ia keluar mendapatkan saudara-saudaranya

untuk melihat kerja paksa mereka.

Lalu dilihatnya seorang Mesir memukul seorang Ibrani,

seorang dari saudara-saudaranya itu.

Ia menoleh ke sana sini

dan ketika dilihatnya tidak ada orang,

dibunuhnya orang Mesir itu,

dan disembunyikannya mayatnya dalam pasir.


Keesokan harinya Musa keluar lagi,

dan didapatinya dua orang Ibrani tengah berkelahi.

Ia bertanya kepada yang bersalah,

"Mengapa kaupukul temanmu itu?"

Jawab orang itu, "Siapakah yang mengangkat engkau

menjadi pemimpin dan hakim atas kami?

Apakah engkau bermaksud membunuh aku,

sama seperti engkau telah membunuh orang Mesir itu?"

Musa menjadi takut,

sebab pikirnya, "Tentulah peristiwa itu telah ketahuan."


Ketika Firaun mendengar tentang peristiwa itu,

ia berikhtiar membunuh Musa.

Tetapi Musa melarikan diri dari hadapan Firaun

dan tiba di tanah Midian.


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 69:3.14.30-31.33-34,R:33


Refren: Hai orang-orang yang rendah hati,

carilah Allah, maka hatimu akan hidup kembali.


*Aku tenggelam ke rawa yang dalam,

tidak ada tempat bertumpu;

aku telah terperosok ke air yang dalam,

gelombang pasang menghanyutkan daku.


*Tetapi aku, aku berdoa kepada-Mu, ya Tuhan,

aku memohon pada waktu Engkau berkenan, ya Allah;

demi kasih setia-Mu yang besar jawablah aku

dengan pertolongan-Mu yang setia!


*Tetapi aku ini tertindas dan kesakitan,

keselamatan dari pada-Mu, ya Allah, kiranya melindungi aku!

Aku akan memuji-muji nama Allah dengan nyanyian,

mengagungkan Dia dengan lagu syukur.


*Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah,

biarlah hatimu hidup kembali hai kamu yang mencari Allah!

Sebab Tuhan mendengarkan orang-orang miskin,

dan tidak memandang hina orang-orang-Nya

yang ada dalam tahanan.


Bait Pengantar Injil

Mzm 95:8ab


Hari ini janganlah bertegar hati,

tetapi dengarkanlah sabda Tuhan.


Bacaan Injil

Mat  11:20-24


"Pada hari penghakiman,

tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih  ringan daripada tanggunganmu."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:


Sekali peristiwa

Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat,

meskipun di sana Ia melakukan paling banyak mujizat.

Ia berkata, "Celakalah engkau, Khorazim!

Celakalah engkau Betsaida!

Karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mujizat-mujizat

yang telah Kulakukan di tengah-tengahmu,

pasti sudah lama mereka bertobat dan berkabung.

Tetapi Aku berkata kepadamu,

'Pada hari penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon

akan lebih ringan dari pada tanggunganmu.'


Dan engkau, Kapernaum,

apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit?

Tidak!  Engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati!

Karena jika di Sodom terjadi mujizat-mujizat

yang telah terjadi di tengah-tengahmu,

kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini.

Maka Aku berkata kepadamu,

'Pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom

akan lebih ringan dari pada tanggunganmu'."


Demikianlah sabda Tuhan.

Senin, 12 Juli 2021

"Tetapi makin ditindas, makin bertambah banyak dan berkembanglah orang Israel di perbudakan Mesir, sehingga bangsa Mesir dan Firaun merasa takut kepada orang Israel itu."

 

*P.Benediktus Bere Mali, SVD*

Pada sebuah kunjungan pastoral keluarga orang tua yang dikunjungi pastor berbagi cerita tentang orang Katolik yang jumlahnya sangat sedikit di wilayah RT tersebut bila dibanding dengan sesama beragama lain yang cukup fanatik dan sering membuli keluarga itu  lewat bahasa verbal dan non verbal. Keluarga ini bersama keluarga seiman dari RT lain  selalu mengalami kesulitan dan halangan dari ketua RT dan RW setempat ketika hendak mengadakan kegiatan-kegiatan rohani seperti Misa lingkungan dan doa Rosario bersama serta pendalaman Kitab Suci bersama di wilayah tersebut. Kadang-kadang ijin ke RT dan RW tidak dikabulkan sehingga rencana tidak dilaksanakan di wilayah RT dan RW tersebut. Semakin ditindas oleh golongan lain Umat Katolik di wilayah ini semakin kreatif menemukan peluang-peluang baru untuk memperkokoh iman Katolik antara anggota wilayah khususnya di masa pandemi covid 19 ini zoom meeting dan arisan online semakin lancar dilaksanakan dengan moderatornya pastor Paroki setia hadir lewat Zoom meeting untuk kegiatan rohani maupun kegiatan arisan. Dulunya Umat dihalangi kini pandemi covid 19 justru mendapat kemudahan mendapat pelayanan yang sangat baik dan lancar. 


Menarik sekali bahwa di antara sekian banyak orang yang ditindas dan mengalami kemunduran tak berdaya, justru bangsa Israel semakin ditindas Firaun di Mesir sebagai pekerja Rodi semakin berkembang dan semakin kreatif dan berpengaruh di dalam pekerjaannya. Ada berbagai usaha yang dilakukan Firaun dan bawahannya untuk menghentikan laju perkembangan keturunan bangsa Israel di Mesir dengan membuang semua bayi laki-laki ke Sungai Nil. Tetapi Israel tetap berkembang tak terbendung. 

Sampai dewasa Ini keturunan bangsa Yahudi terus berkembang secara istimewa dalam ilmu pengetahuan. Dalam sejarah perkembangan ilmu pengetahuan mayoritas darah orang Yahudi terus berpengaruh di atas planet bumi ini. Rencana Tuhan atas Israel beragama Yahudi tidak dapat dibatalkan oleh halangan duniawi ciptaan manusia. Tuhan berkuasa penuh atas ciptaan manusia termasuk halangan yang diciptakan manusia tidak dapat menunda rencana Allah bagi Israel. 

Halangan apapun yang dibuat manusia tidak dapat membatalkan rencana Allah menyelamatkan Dunia. Bacaan pertama jelas tampak bahwa semakin orang Mesir menindas orang Israel semakin berkembanglah orang Israel karena rencana Allah atas Israel tidak dapat dibatalkan oleh siapapun termasuk Firaun dan orang Mesir yang menindas Israel dalam kerja Rodi bagi keuntungan Firaun dan bangsa Mesir. Israel tetap berjalan di dalam Rencana dan kehendak Allah atas mereka dalam kerja Rodi yang mengerikan itu. 


Yesus adalah Utusan Allah datang membawa Warta Gembira Allah untuk kebaikan semua orang di Seluruh Dunia. Kehadiran Yesus membawa kebenaran Allah untuk menghentikan semua yang tidak benar berdasarkan kehendak Allah sendiri. Maka Yesus datang membawa pedang bukan damai semu. Pedang kebenaran Allah memangkas semua kebenaran semu ciptaan duniawi yang Masih berkarya di dalam diri individu, keluarga, masyarakat dan Dunia. Rencana Allah untuk kebaikan Dunia  tidak dapat dibatalkan oleh rencana manusia yang terbatas.*****




Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa, Pekan Biasa XV


Senin, 12 Juli 2021


Bacaan Pertama

Kel 1:8-14.22


"Marilah kita bertindak terhadap orang Israel dengan bijaksana,

agar mereka jangan semakin bertambah banyak."


Pembacaan dari Kitab Keluaran:


Pada waktu itu tanah Mesir diperintah oleh raja baru

yang tidak mengenal Yusuf.

Berkatalah raja itu kepada rakyatnya,

"Lihat, bangsa Israel itu sangat banyak,

dan jumlahnya lebih besar daripada kita.

Marilah kita bertindak terhadap mereka dengan bijaksana,

agar mereka jangan semakin bertambah banyak,

Jangan-jangan, jika terjadi peperangan,

mereka bersekutu dengan musuh kita dan memerangi kita,

lalu pergi dari sini."


Maka pengawas-pengawas rodi ditempatkan atas orang-orang Israel,

untuk menindas mereka dengan kerja paksa.

Mereka harus mendirikan bagi Firaun kota-kota perbekalan,

yakni Pitom dan Raamses.

Tetapi makin ditindas,

makin bertambah banyak dan berkembanglah mereka,

sehingga orang merasa takut kepada orang Israel itu.

Maka dengan kejam orang Mesir memaksa orang Israel bekerja,

dan memahitkan hidup mereka dengan pekerjaan yang berat.

Mereka dipaksa mengerjakan tanah liat dan membuat batu bata.

Juga berbagai-bagai pekerjaan di padang,

ya segala macam pekerjaan

dengan kejam dipaksakan orang Mesir kepada mereka itu.

Lalu Firaun memberi perintah kepada seluruh rakyatnya,

"Setiap anak laki-laki yang lahir bagi orang Ibrani

lemparkanlah ke dalam sungai Nil.

Tetapi anak-anak perempuan biarkanlah hidup."


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 124:1-3.4-6.7-8,R:8a


Refren: Pertolongan kita dalam nama Tuhan.


*Jikalau bukan Tuhan yang memihak kepada kita,

- biarlah Israel berkata demikian -

jikalau bukan Tuhan yang memihak kepada kita,

ketika manusia bangkit melawan kita,

maka mereka telah menelan kita hidup-hidup,

ketika amarah mereka menyala-nyala terhadap kita.


*Maka air telah menghanyutkan kita,

dan sungai telah mengalir menembus kita;

telah mengalir melanda kita air yang meluap-luap itu.

Terpujilah Tuhan yang tidak menyerahkan kita

menjadi mangsa bagi gigi mereka!


*Jiwa kita terluput seperti burung terlepas dari jerat penangkap,

jerat itu telah putus, dan kita pun terluput!

Pertolongan kita dalam nama Tuhan,

yang menjadikan langit dan bumi.


Bait Pengantar Injil

Mat 5:10


Berbahagialah orang yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan,

sebab bagi merekalah Kerajaan Allah.


Bacaan Injil

Mat  10:34-11:1


"Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:


Pada suatu hari

Yesus bersabda kepada keduabelas murid-Nya,

"Jangan kalian menyangka,

bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi.

Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.

Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya,

anak perempuan dari ibunya,

menantu perempuan dari ibu mertuanya,

dan musuh orang ialah seisi rumahnya.

Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih daripada-Ku,

ia tidak layak bagi-Ku.

Dan barangsiapa mengasihi puteranya atau puterinya lebih daripada-Ku,

ia tidak layak bagi-Ku.

Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikuti Aku,

ia tidak layak bagi-Ku.

Barangsiapa mempertahankan nyawanya,

ia akan kehilangan nyawanya,

dan barangsiapa kehilangan nyawanya demi Aku,

ia akan memperolehnya kembali.


Barangsiapa menyambut kalian, ia menyambut Aku,

dan barangsiapa menyambut Aku,

ia menyambut Dia yang mengutus Aku.


Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi,

ia akan menerima upah nabi,

dan barangsiapa menyambut seorang yang benar

sebagai orang benar,

ia akan menerima upah orang benar.


Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja

kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku,

Aku berkata kepadamu, sungguh ia takkan kehilangan upahnya."


Setelah Yesus selesai mengajar keduabelas rasul-Nya,

pergilah Ia dari sana

untuk mengajar dan memberitakan Injil di dalam kota-kota mereka.


Demikianlah sabda Tuhan.

Minggu, 11 Juli 2021

Renungan Hari Minggu 11 Juli 2021

   




"Pergilah Para Murid-Nya  memberitakan bahwa orang harus bertobat. Mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka."


*P.Benediktus Bere Mali, SVD*


Satu psikolog yang sangat tepat  untuk diambil idenya dalam refleksi pada hari ini adalah Freud yang mengemukakan bahwa konstruksi seni dan realita kejahatan dan kebaikan di dunia ini merupakan ekspresi dari unsur mematikan dan menghidupkan yang bagaikan dua sisi mata uang yang ada di dalam diri manusia. Kejahatan dan kebaikan itu kendali dan kontrolnya adalah manusia itu sendiri bukan di luar dirinya. Kesadaran maksimal manusia dapat mengaktifkan signal Kebaikan dan pada saat yang sama mematikan signal kejahatan sehingga yang kelihatan di permukaan adalah kebaikan bukan kejahatan.  Dengan kata lain kebaikan dipindahkan di depan layar dan dilihat, dirasakan publik dan dengan itu publik terbiasa lihat yang baik dan rasakan yang baik dan akhirnya lakukan yang baik bagi diri sesama dan alam karena konsekuensinya untuk menghidupi bukan mematikan.


Satu kalimat yang paling tepat di dalam bacaan Injil hari ini tentang Mengusir Setan keluar jauh atau dalam konteks bahasa Freud orang sadar akan setan yang merusak diusir atau dipindahkan atau signal setan dimatikan agar yang ada dan aktif signal yang memperbaiki, menyelamatkan, menghidupkan, menyehatkan yang bersumber dari Kristus sendiri seperti yang ditekankan di dalam bacaan Kedua dan bersumber dari Allah seperti ditekankan di dalam Bacaan Pertama dan terutama dari Tuhan Yesus seperti disampaikan di dalam Bacaan Injil. 

Yesus mengutus para muridNya ke seluruh dunia untuk mewartakan kebaikan kepada semua orang agar semua orang lebih mengaktifkan signal Kebaikan sebagai sumber konstruksi pemahaman, perasaan, perbuatan dengan konsekuensinya untuk  kebaikan semua orang lintas batas. Dengan demikian signal setan yang merusak dimatikan. 

Menarik sekaligus mengganggu refleksi pribadi bahwa Dalam Kitab Suci Setan diusir bukan dilenyapkan. Setan diusir bukan dibunuh. Ini lah membuat Freud tepat dengan idenya tentang Eros yang menghidupkan sedang Thanatos yang mematikan dan keduanya bagaikan satu mata uang perak dengan dua sisinya yang tidak dapat dipisah-pisahkan yang ada di dalam diri setiap pribadi manusia. Ketika manusia dikuasai Thanatos maka akan merusak diri, sesama dan Dunia sekitar. Contoh Bom bunuh diri dan bunuh orang sekitar serta merusak alam, sarana dan prasarana. Ini kuasa setan yang diusir kembali lagi ke permukaan beraktifitas merusak di publik. Sebaliknya ketika Eros kembali berkuasa maka yang baik, benar, adil, jujur, kasih, cinta muncul ke permukaan beraktifitas untuk menyelamatkan semua lintas batas, diri, sesama, alam sekitar. Kita sadar sisi terang dan gelap ada dalam diri dan di luar diri dan kesadaran maksimal kita dapat memandu kita melakukan yang baik dan mematikan signal kejahatan yang datang dari setan yang diusir seperti di dalam Injil hari ini. 


Selamat Hari Minggu. Tuhan memberkati. Kita berDoa semoga covid 19 Berhenti aktif di Tahun selanjutnya agar Tahun Tahun selanjutnya diisi dengan kebaikan unik untuk menyelamatkan semua. Semoga Tuhan tolong hentikan covid 19 lewat para ilmuwan yang teliti dan segera temukan obatnya yang menyelamatkan semua dan dengan demikian signal COVID-19 yang mematikan perlahan dimatikan.****



Liturgia Verbi (B-I)

Hari Minggu Biasa XV 


Minggu, 11 Juli 2021


Bacaan Pertama

Am 7:12-15


"Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku."


Pembacaan dari Nubuat Amos:


Sekali peristiwa

berkatalah Amazia, imam di Betel, kepada Amos,

"Hai Pelihat, pergilah, enyahlah ke tanah Yehuda!

Carilah di sana makananmu, dan bernubuatlah juga di sana!

Tetapi jangan lagi bernubuat di Betel,

sebab Betel adalah tempat kudus raja dan bait suci kerajaan."


Jawab Amos kepada Amazia,

"Aku ini bukan nabi, dan tidak termasuk golongan para nabi,

melainkan hanya seorang peternak dan pemungut buah ara hutan.

Tetapi Tuhanlah yang mengambil aku

dari pekerjaan menggiring kambing domba;

Tuhan berfirman kepadaku:

Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku Israel."


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 85:9ab.10.11-12.13-14,R:8


Refren: Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan,

dan berikanlah kami keselamatan dari pada-Mu.


*Aku ingin mendengar apa yang hendak difirmankan Tuhan.

Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai?

Sungguh, keselamatan dari Tuhan dekat pada orang-orang takwa,

dan kemuliaan-Nya diam di negeri kita.


*Kasih dan kesetiaan akan bertemu,

keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan.

Kesetiaan akan tumbuh dari bumi,

dan keadilan akan merunduk dari langit.


*Tuhan sendiri akan memberikan kesejahteraan,

dan negeri kita akan memberi hasil.

Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya,

dan damai akan menyusul di belakang-Nya.


Bacaan Kedua

Ef 1:3-14


"Di dalam Kristus

Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan."


Pembacaan dari Surat Rasul Paulus

kepada Jemaat di Efesus:


Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus

yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita

segala berkat rohani di surga.

Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita

sebelum dunia dijadikan,

supaya kita kudus dan tak bercela di hadapan-Nya.

Dengan kasih, Allah telah menentukan kita menjadi anak-Nya,

oleh perantaraan Yesus Kristus

sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya,

supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia,

yang dianugerahkan-Nya kepada kita

dalam Dia yang dikasihi-Nya.


Sebab dalam Kristus dan oleh darah-Nya,

kita beroleh penebusan,

yaitu pengampunan dosa menurut kekayaan kasih karunia-Nya,

yang Ia limpahkan kepada kita

dalam segala hikmat dan pengertian.

Sebab Allah telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita,

sesuai dengan rencana kerelaan-Nya,

yaitu rencana kerelaan

yang dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus,

sebagai persiapan kegenapan waktu

untuk mempersatukan segala sesuatu

baik yang di surga maupun yang di bumi,

di dalam Kristus sebagai Kepala.


Aku katankan "di dalam Kristus" karena di dalam Dialah

kami mendapat bagian yang dijanjikan Allah,

yakni kami yang dari semula ditentukan

untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah,

yang dalam segala sesuatu

bekerja menurut keputusan-keputusan kehendak-Nya;

kami, yang sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus,

ditentukan menjadi puji-pujian bagi kemuliaan-Nya.

Di dalam Dia kamu pun telah mendengar firman kebenaran,

yaitu Injil keselamatan;

dan setelah percaya akan Injil itu,

kamu pun dimeteraikan dengan Roh Kudus

yang dijanjikan-Nya itu.

Dan Roh Kudus ini adalah jaminan

bahwa kita akan memperoleh seluruh warisan,

yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah,

untuk memuji kemuliaan-Nya.


Demikianlah sabda Tuhan.


Bait Pengantar Injil

Ef 1:17-18


Semoga Bapa Tuhan kita Yesus Kristus menerangi mata hati kita,

agar kita mengerti pengharapan apakah

yang terkandung dalam panggilan kita.


Bacaan Injil

Mrk 6:7-13


"Yesus mengutus murid-murid-Nya."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:


Sekali peristiwa

Yesus memanggil kedua belas murid

dan mengutus mereka berdua-dua.

Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat,

dan berpesan kepada mereka

supaya jangan membawa apa-apa dalam perjalanan, kecuali tongkat;

roti pun tidak boleh dibawa,

demikian pula bekal dan uang dalam ikat pinggang;

mereka boleh memakai alas kaki,

tetapi tidak boleh memakai dua baju.

Kata Yesus selanjutnya kepada murid-murid itu,

"Kalau di suatu tempat kamu sudah diterima dalam suatu rumah,

tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari tempat itu.

Kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu,

dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu,

keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang di kakimu

sebagai peringatan bagi mereka."


Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat.

Mereka mengusir banyak setan,

dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak

dan menyembuhkan mereka.


Demikianlah sabda Tuhan.