Rabu, 19 Mei 2021

Yesus Berdoa bagi para pengikut-Nya: "Ya Bapa, Aku mau supaya di mana pun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, yakni mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan."

     


*P.Benediktus Bere Mali, SVD*


Satu pernyataan yang sangat menarik dan sangat familiar di telinga kita adalah "Dimana ada gula disitu ada semut." Semut pasti lari dari api atau air panas atau suasana sejenis yang mengganggu kenyamanan dan keinginannya. 


Yesus Berdoa kepada Bapa di Surga bagi pengikutNya agar orang yang percaya dan beriman kepada Tuhan Yesus berada bersama Yesus dalam sukacita dan penderitaanNya, dalam sukacita pesta Perjamuan Kana dan Penderitaan SalibNya. Para pengikutNya semestinya penuh sukacita bersama Yesus dalam Suka duka menghidupi iman dan kepercayaan kepada Tuhan Yesus. Hal ini menunjukan kedewasaan seorang pengikut Yesus.  Sebaliknya seorang pengikut Yesus akan menjadi dan mengalami kekanak-kanakan jika mengikuti Yesus dengan melayani Tuhan dan sesama hanya untuk mencari rasa nyaman tetapi lari dari pengorbanan dan Penderitaan.

Kita baca dalam Kitab Suci bahwa tidak semua murid Yesus hadir bersama Yesus pada saat saat menderita dan wafat serta dimakamkan. Sebaliknya ketika Yesus melakukan Mukjizat banyak orang berbondong-bondong mencari dan mengikuti Yesus. Hal ini menunjukan bahwa tidak semua murid Yesus mau hadir bersama Yesus dalam sukacitaNya maupun di dalam penderitaanNya. 


Mentalitas yang sama juga masih tampak dalam pengikut Yesus pada zaman kita. Sebagian orang melayani di Gereja dan Lingkungan Katolik untuk mendapat keuntungan pribadi bukan untuk pelayanan tulus dan pengorbanan. Doa Yesus agar kita para pengikutNya setia tekun tabah untuk selalu berada dan hadir bersama Yesus dalam sukacita maupun dalam penderitaan di SalibNya. Kita pun mau selalu setia pada Yesus dalam keadaan suka maupun duka dalam lingkungan keluarga dan komunitas kita masing-masing. Di dalam Kegagalan maupun di dalam keberhasilan kita mau selalu berada bersama Yesus. Dalam MujizatNya maupun dalam derita salibNya kita selalu hadir bersama Yesus.***

1. Apakah Aku selalu bersama Yesus dalam sakit, gagal, penolakan, dan suka maupun duka?

2. Bagaimana Aku menemukan cara untuk selalu ada hadir bersama Yesus dalam suka dan duka dalam keluarga dan lingkungan kerjaku?


Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa Pekan Paskah VII


Kamis, 20 Mei 2021


PF S. Bernardinus dari Siena, Imam


Bacaan Pertama

Kis 22:30;23:6-11


"Hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma."


Pembacaan dari Kisah Para Rasul:


Setelah Paulus ditangkap di kota Yerusalem,

kepala pasukan ingin mengetahui dengan teliti

apa yang dituduhkan orang-orang Yahudi kepada Paulus.

Karena itu ia menyuruh mengambil Paulus dari penjara

dan memerintahkan supaya

imam-imam kepala dan seluruh Mahkamah Agama berkumpul.

Lalu ia membawa Paulus dari markas

dan menghadapkannya kepada mereka.


Paulus tahu bahwa

sebagian dari mereka itu termasuk golongan orang Saduki

dan sebagian termasuk golongan orang Farisi.

Oleh karena itu ia berseru dalam Mahkamah Agama itu, katanya,

"Hai saudara-saudaraku,

aku adalah orang Farisi, keturunan orang Farisi;

aku dihadapkan ke Mahkamah ini,

karena aku mengharap kebangkitan orang mati."


Ketika Paulus berkata demikian,

timbullah perpecahan

antara orang-orang Farisi dan orang-orang Saduki,

dan terbagi-bagilah orang banyak itu.


Sebab orang-orang Saduki mengatakan,

bahwa tidak ada kebangkitan, dan tidak ada malaikat atau roh,

tetapi orang-orang Farisi mengakui kedua-duanya.

Maka terjadilah keributan besar.

Beberapa ahli Taurat dari golongan Farisi tampil ke depan

dan membantah dengan keras, katanya,

"Kami sama sekali tidak menemukan sesuatu yang salah pada orang ini!

Barangkali ada roh atau malaikat yang telah berbicara kepadanya."

Maka terjadilah perpecahan besar, sehingga kepala pasukan takut,

kalau-kalau mereka akan mengoyak-ngoyak Paulus.

Karena itu ia memerintahkan pasukan supaya turun ke bawah

dan mengambil Paulus dari tengah-tengah mereka

lalu membawanya ke markas.


Pada malam berikutnya Tuhan datang berdiri di sisi Paulus

dan berkata kepadanya,

"Kuatkanlah hatimu,

sebab sebagaimana engkau dengan berani

telah bersaksi tentang Aku di Yerusalem,

demikian jugalah hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma."


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 16:1-2a.5.7-8.9-10.11,R:1


Refren: Jagalah aku, ya Tuhan,

sebab pada-Mu aku berlindung.


*Jagalah aku, ya Allah,

sebab pada-Mu aku berlindung.

Aku berkata kepada Tuhan, "Engkaulah Tuhanku.

Ya Tuhan, Engkaulah bagian warisan dan pialaku,

Engkau sendirilah

yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku.


*Aku memuji Tuhan, yang telah memberi nasihat kepadaku,

pada waktu malam aku diajar oleh hati nuraniku.

Aku senantiasa memandang kepada Tuhan;

karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.


*Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorai,

dan tubuhku akan diam dengan tenteram;

sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati,

dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.


*Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan;

di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah,

di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.


Bait Pengantar Injil

Yoh 17:21


Semoga mereka semua menjadi satu,

sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku

dan Aku di dalam Engkau,

supaya dunia percaya

bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.


Bacaan Injil

Yoh 17:20-26


"Supaya mereka sempurna menjadi satu."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:


Dalam perjamuan malam terakhir,

Yesus menengadah ke langit dan berdoa bagi para pengikut-Nya,

"Bapa yang kudus, bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa,

tetapi juga untuk orang-orang,

yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka;

supaya mereka semua menjadi satu,

sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku

dan Aku di dalam Engkau,

agar mereka juga di dalam Kita,

supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.


Aku telah memberikan kepada mereka

kemuliaan yang Engkau berikan kepada-Ku,

supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu:

Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku,

supaya mereka sempurna menjadi satu,

agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku,

dan bahwa Engkau mengasihi mereka,

sama seperti Engkau mengasihi Aku.


Ya Bapa, Aku mau supaya di mana pun Aku berada,

mereka juga berada bersama-sama dengan Aku,

yakni mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku,

agar mereka memandang kemuliaan-Ku

yang telah Engkau berikan kepada-Ku,

sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan.


Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau,

tetapi Aku mengenal Engkau,

dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku;

dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka

dan Aku akan memberitahukannya,

supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka

dan Aku di dalam mereka."


Demikianlah sabda Tuhan.

"Yesus Berdoa kepada BapaNya bagi para muridNya: supaya mereka menjadi satu sama seperti KITA/TRITUNGGAL MAHAKUDUS."

 

*P.Benediktus Bere Mali, SVD*


Satu kalimat di antara sekian kalimat yang disampaikan Presiden Jokowi selama masa kepemimpinannya pada saat pengumuman kabinetnya adalah "Tidak ada visi dan misi  menteri yang ada adalah visi dan misi presiden dan wakil presiden Republik Indonesia." Kalimat ini dapat ditambahkan bahwa betapa pentingnya kesatuan linear visi Misi Presiden yang dilaksanakan para menterinya dengan visi Misi Gubernur dan wakil Gubernur dengan visi Misi Bupati dan wakil Bupati/walikota dan wakil walikota, dengan visi Misi Kepala Desa di Seluruh Indonesia. Kesatuan  linear visi Misi demikian dapat mempertajam proses pembangunan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari Sabang Sampai Merauke dan dari Miangas sampai Pulau Rote. Perencanaan, pelaksanaan, kontrol, evalusia dan revisi pembangunan Indonesia menuju Indonesia maju dan Sejahtera dapat berjalan dengan baik dan benar serta Sejahtera Makmur. 


Yesus Berdoa kepada BapaNya di Surga mohon kesatuan para muridNya seperti kesatuan Allah Tritunggal Mahakudus yaitu kesatuan kasih Bapa Putera Roh Kudus secara ke dalam dan secara keluar. 

Persatuan ke dalam membentuk kesatuan yang sempurna. Allah Bapa memiliki Rencana Besar Untuk Penyelamatan Dunia. Pelaksana adalah Allah Putera yang diutus Allah untuk menebus Dunia secara fisik. Kemudian proyek Penyelamatan Dunia itu dilanjutkan sampai detik ini dan seterusnya untuk selamanya oleh Roh Kudus yang diutus Allah Bapa dan Allah Putera. 

Misi keluar itu terlaksana dalam dua tahap besar yaitu secara fisik dan secara rohani. Secara Fisik Yesus datang ke Dunia lahir dari seorang Gadis Perawan Maria, hidup dan berkarya, serta menderita wafat dan bangkit serta naik ke Surga sebagai telah selesainya pelaksanaan proses Penyelamatan Dunia secara fisik tampak terlihat oleh mata manusia. Secara rohani, Penyelamatan Dunia dilanjutkan Roh Kudus yang diutus Bapa dan Putera dari Surga pada Hari Raya  Pentekosta. Dalam konteks Trinitas, kesatuan Bapa-Putera-Roh Kudus adalah Utuh sempurna. Dimana Ada Bapa di situ hadir Putera -Roh Kudus. Dimana ada Putera di situ hadir Bapa-Roh Kudus. Dimana ada Roh Kudus di situ hadir Bapa-Putera.

Kita sebagai keluarga memiliki visi Misi untuk kemajuan keluarga kini dan masa depan Anak Anak. Bapa dan mama dan anak-anak memiliki kesatuan visi dan misi yang sama untuk meraih cita-cita bersama. Pelaksanaan, kontrol, evaluasi, revisi visi dan misi semestinya melibatkan semua elemen di dalam keluarga untuk mencapai hasil yaitu kemajuan bersama. 

Kita seabagai komunitas Biara pun semestinya memiliki visi Misi ke dalam dan keluar yang baik untuk kemajuan bersama. Solid ke dalam solid keluar dalam kesatuan sempurna Trinitas model misionaris sejati tanpa kepalsuan-kepura-puraan.***


Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa Pekan Paskah VII


Rabu, 19 Mei 2021


Bacaan Pertama

Kis 20:28-38


"Aku menyerahkan kamu kepada Tuhan

yang berkuasa membangun kamu

dan menganugerahkan kepada kamu suatu bagian yang telah ditentukan."


Pembacaan dari Kisah Para Rasul:


Dalam perpisahan dengan para panatua jemaat dari Efesus,

Paulus berkata, "Jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan,

karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik

untuk menggembalakan jemaat Allah

yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.

Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi,

serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu

dan tidak akan menyayangkan kawanan itu.

Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang,

yang dengan ajaran palsu

berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar

supaya mengikut mereka.


Sebab itu berjaga-jagalah dan ingatlah,

bahwa aku tiga tahun lamanya, siang malam,

dengan tiada berhenti-hentinya menasihati kamu masing-masing

dengan mencucurkan air mata.

Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan

dan kepada firman kasih karunia-Nya,

yang berkuasa membangun kamu

dan berkuasa pula menganugerahkan kepada kamu

bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan.


Perak atau emas atau pakaian

tidak pernah aku ingini dari siapa pun juga.

Kamu sendiri tahu,

bahwa dengan tanganku sendiri aku telah bekerja

untuk memenuhi keperluanku

dan keperluan kawan-kawan seperjalananku.

Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu,

bahwa dengan bekerja demikian

kita harus membantu orang-orang yang lemah

dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus,

sebab Ia sendiri telah mengatakan:

Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima."

Sesudah mengucapkan kata-kata itu,

Paulus berlutut dan berdoa bersama-sama dengan mereka semua.

Maka menangislah mereka semua tersedu-sedu,

dan sambil memeluk Paulus, mereka berulang-ulang mencium dia.

Mereka sangat berdukacita, terlebih-lebih karena Paulus katakan,

bahwa mereka tidak akan melihat mukanya lagi.

Lalu mereka mengantar dia ke kapal.


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 68:29-30.33-35a.35b-36c,R:33a


Refren: Hai kerajaan-kerajaan bumi, menyanyilah bagi Allah!


*Kerahkanlah kekuatan-Mu, ya Allah,

tunjukkanlah kekuatan-Mu, ya Allah,

Engkau yang telah bertindak bagi kami.

Demi bait-Mu di Yerusalem,

raja-raja menyampaikan persembahan kepada-Mu.


*Hai kerajaan-kerajaan bumi, menyanyilah bagi Allah,

bermazmurlah bagi Tuhan,

bagi Dia yang berkendaraan melintasi langit purbakala.

Perhatikanlah,

Ia memperdengarkan suara, suara-Nya yang dahsyat!

Akuilah kekuasaan Allah.


*Kemegahan-Nya ada di atas Israel,

kekuasaan-Nya di dalam awan-awan.

Terpujilah Allah!


Bait Pengantar Injil

Yoh 17:17b.a


Firman-Mu, ya Tuhan,  adalah kebenaran.

Kuduskanlah kami dalam kebenaran.


Bacaan Injil

Yoh 17:11b-19


"Supaya mereka menjadi satu sama seperti kita."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:


Dalam perjamuan malam terakhir

Yesus menengadah ke langit dan berdoa bagi semua murid-Nya,

"Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu,

yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku,

supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita.

Selama Aku bersama mereka,

Aku memelihara mereka dalam nama-Mu,

yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku.

Aku telah menjaga mereka,

dan tidak ada seorang pun dari mereka yang binasa

selain dia yang telah ditentukan untuk binasa,

supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci.

Tetapi sekarang, Aku datang kepada-Mu.

Aku mengatakan semuanya ini

sementara Aku masih ada di dalam dunia,

supaya penuhlah sukacita-Ku di dalam diri mereka.

Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka,

dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia,

sama seperti Aku bukan dari dunia.

Aku tidak meminta supaya Engkau mengambil mereka dari dunia,

tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat.

Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.


Kuduskanlah mereka dalam kebenaran;

firman-Mu adalah kebenaran.

Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia,

demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia.

Dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka,

supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran.


Demikianlah sabda Tuhan.

Selasa, 18 Mei 2021

"Anak-Mu akan memberikan hidup yang kekal kepada semua yang telah Engkau berikan kepada-Nya. Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus."



*P.Benediktus Bere Mali, SVD*


Satu hal utama yang secara psikologis dimiliki setiap manusia adalah hidup yang sehat dan berbahagia dalam hidup di bumi dan kelak di Surga. Secara psikologis setiap orang menghindari sakit dan derita selama hidupnya di bumi dan kelak setelah hidup di dunia ini.  

Untuk bahagia di bumi orang berjuang dan bekerja untuk mendapat penghasilan yang cukup guna memelihara dan memupuk hidup bahagianya.  Untuk kelak bahagia di Surga orang mengikuti jalan keselamatan dan kebahagiaan yang dijanjikan menurut iman dan kepercayaan kepada Allah.  Jalan kebahagiaan abadi itu sudah dimulai di bumi ini menuju kesempurnaannya di dalam Surga nanti. 


Yesus memberikan kehidupan kekal kepada orang yang percaya kepadaNya dalam Injil hari ini. Yesus sendiri adalah Jalan kebenaran dan kehidupan kekal itu sendiri bagi semua orang yang percaya kepadaNya dengan mendengarkan SabdaNya dan melakukan kehendakNya. Yesus bersabda kepada para muridNya, "Akulah jalan kebenaran dan kehidupan" (You 14:6). Hanya melalui Yesus orang yang percaya dan mendengarkan SabdaNya serta melakukan kehendakNya sampai kepada Rumah Bapa di Surga. Paulus percaya kepada Kristus yang bangkit dan mendengarkan SabdaNya dan melaksanakan Sabda Allah  serta mewartakan Sabda Allah kepada bangsa-bangsa lain di dunia sehingga banyak orang menjadi murid Yesus dan percaya kepadaNya, mendengarkan dan melaksanakan SabdaNya dalam hidup setiap hari.


Kita adalah murid Yesus saat ini berkat para misionaris yang mewartakan Sabda Allah kepada kita sehingga kita percaya dan dibaptis lalu mendengarkan dan melaksanakan Sabda Allah dalam hidup Kita sebagai jalan menuju kehidupan kekal yang diberikan Yesus seperti di dalam Injil hari ini. 

Kita percaya kepada Allah Bapa sebagai Allah yang benar dan percaya kepada Yesus yang diutus Bapa kepada kita. Kehadiran kita di atas bumi semestinya menjadi sebuah peluang berahmat istimewa dari Tuhan untuk bereaksi tentang iman dan kepercayaan kita kepada Tuhan Yesus dalam kegiatan rohani maupun kegiatan kemanusiaan di lingkungan sekitar kita. Dengan itu mata publik melihat Yesus dalam kegiatan keimanan dan kemanusiaan yang kita tunjukan kepada sesama di sekitar kita.***


1. Apakah Anda hadir sebagai sumber kebahagiaan bagi sesama di sekitar?

2. Bagaimana Anda memupuk Kehadiran Anda sebagai pembawa sukacita bagi sesama? 


Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa Pekan Paskah VII


Selasa, 18 Mei 2021


PF S. Yohanes I, Paus dan Martir


Bacaan Pertama

Kis 20:17-27


"Aku dapat mencapai garis akhir,

dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus."


Pembacaan dari Kisah Para Rasul:


Dalam perjalanannya ke Yerusalem

Paulus menyuruh seorang dari Miletus ke Efesus

dengan pesan supaya para penatua jemaat datang ke Miletus.

Sesudah mereka datang, berkatalah ia kepada mereka,

"Kamu tahu, bagaimana aku hidup di antara kamu

sejak hari pertama aku tiba di Asia ini:

dengan segala rendah hati aku melayani Tuhan.

Dalam pelayanan itu aku banyak mencucurkan air mata

dan banyak mengalami pencobaan

dari pihak orang Yahudi yang mau membunuh aku.

Sungguhpun demikian

aku tidak pernah melalaikan apa yang berguna bagi kamu.

Semua kuberitakan dan kuajarkan kepada kamu,

baik di muka umum

maupun dalam perkumpulan-perkumpulan di rumahmu.

Aku senantiasa bersaksi

kepada orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani,

supaya mereka bertobat kepada Allah

dan percaya kepada Tuhan kita, Yesus Kristus.


Tetapi sekarang sebagai tawanan Roh aku pergi ke Yerusalem,

dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku di situ

selain apa yang dinyatakan Roh Kudus dari kota ke kota kepadaku,

bahwa penjara dan sengsara menunggu aku.

Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun,

asal saja aku dapat mencapai garis akhir

dan menyelesaikan pelayanan

yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku

untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.


Sekarang aku tahu,

bahwa kamu tidak akan melihat mukaku lagi,

kamu sekalian yang telah kukunjungi untuk memberitakan Kerajaan Allah.

Sebab itu pada hari ini aku bersaksi kepadamu,

bahwa aku bersih;

tidak bersalah terhadap siapa pun yang akan binasa.

Sebab aku tidak lalai memberitakan seluruh maksud Allah kepadamu."


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 68:10-11.20-21,R:33a


Refren: Hai kerajaan-kerajaan bumi, menyanyilah bagi Allah!


*Hujan yang melimpah Engkau siramkan, ya Allah;

Tanah milik-Mu yang gersang Kaupulihkan,

sehingga kawanan hewan-Mu menetap di sana;

dalam kebaikan-Mu

Engkau memenuhi kebutuhan orang yang tertindas.


*Terpujilah Tuhan!

Hari demi hari Ia menanggung beban kita;

Allah adalah keselamatan kita.

Allah kita adalah Allah yang menyelamatkan,

Allah, Tuhanku, memberi keluputan dari maut.


Bait Pengantar Injil

Yoh 14:16


Aku akan minta kepada Bapa,

dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain,

supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya.


Bacaan Injil

Yoh 17:1-11a


"Bapa, permuliakanlah Anak-Mu."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:


Dalam perjamuan malam terakhir

Yesus menengadah ke langit dan berdoa,

"Bapa, telah tiba saatnya;

permuliakanlah Anak-Mu,

supaya Anak-Mu mempermuliakan Engkau.

Sama seperti Engkau telah memberikan kepada-Nya

kuasa atas segala yang hidup,

demikian pula Anak-Mu akan memberikan hidup yang kekal

kepada semua yang telah Engkau berikan kepada-Nya.

Inilah hidup yang kekal itu,

yaitu bahwa mereka mengenal Engkau,

satu-satunya Allah yang benar,

dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.


Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi

dengan jalan menyelesaikan pekerjaan

yang Engkau berikan kepada-Ku untuk kulakukan.

Oleh sebab itu, ya Bapa,

permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri

dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.


Aku telah menyatakan nama-Mu kepada semua orang,

yang Engkau berikan kepada-Ku dari dunia.

Mereka itu milik-Mu

dan Engkau telah memberikan mereka kepada-Ku,

dan mereka telah menuruti firman-Mu.

Sekarang mereka tahu,

bahwa semua yang Engkau berikan kepada-Ku itu

berasal dari pada-Mu.

Sebab segala firman yang Engkau sampaikan kepada-Ku

telah Kusampaikan kepada mereka, dan mereka telah menerimanya.

Mereka tahu benar-benar, bahwa Aku datang dari pada-Mu,

dan mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.


Aku berdoa untuk mereka.

Bukan untuk dunia Aku berdoa,

tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku,

sebab mereka adalah milik-Mu,

dan segala milik-Mu adalah milik-Ku dan milik-Ku adalah milik-Mu,

dan Aku telah dipermuliakan di dalam mereka.

Aku tidak lagi ada di dalam dunia,

tetapi mereka masih ada di dalam dunia,

dan Aku datang kepada-Mu."


Demikianlah sabda Tuhan

Minggu, 16 Mei 2021

Berterus Terang Dalam Budaya Timur


*P.Benediktus Bere Mali, SVD*

 

Seorang Mahasiswa Magister (S2) di sebuah universitas terkenal di Asia membagi pengalamannya dalam sebuah media sosial. Sang Mahasiswa berasal dari Asia sangat kritis terhadap setiap profesor di dalam ruang kelas. Para professor berasal dari Asia hidup dalam Budaya Timur yang berbudaya sulit berbicara secara terus terang tentang hal-hal yang kurang tepat dari senior atau lebih tua dalam hidup bersama. Selain budayanya sang profesor itu berkarakter lebih  mengutamakan diri sebagai orang hebat yang tidak gampang menerima kritikan kritis dari orang lain terutama dari Mahasiswa yang dididiknya. Tidak jarang sejumlah Mahasiswa memanfaatkan budaya dan karakter dosen itu untuk mendapat kemudahan di dalam menyelesaikan studinya. 

Pengalaman membuktikan bahwa sejumlah Mahasiswa berhasil dalam studinya dengan menggunakan pendekatan itu. Tetapi Mahasiswa yang mengajukan kritikan kritis terhadap profesor  lebih banyak mendapat halangan  dari profesor yang sulit menerima kritikan kritis secara terbuka. Soal like dan dislike sangat mendominasi dalam relasi antara profesor dengan Mahasiswa. 

Bacaan Injil hari ini menampilkan Yesus yang berterus Terang berbicara kepada para muridNya bahwa untuk mendapat Damai Sejahtera dalam Nama Yesus, para murid tetap setia pada Yesus Sang Guru dalam suka maupun tidak suka, dalam kegembiraan maupun dalam penderitaan. Yesus terus terang kepada para murid bahwa ketika akan tiba saat penderitaan dan penganiayaan, para murid akan dicerai-beraikan dan Yesus tinggal sendirian tetapi Allah Bapa selalu bersama menyertaiNya. Ini artinya para murid hadir bersama Yesus ketika berada di dalam suasana kegembiraan dan keberhasilan tetapi ketika penderitaan dan kegagalan mereka meninggalkan Yesus tinggal seorang diri sendiri. 

Secara psikologis manusia ingin hidup bahagia bukan untuk hidup menderita.  Ketika berada dalam penderitaan orang berupaya meninggalkan penderitaan menuju kebahagiaan. Dengan kata lain orang cenderung menerima sukacita dan pada saat yang sama orang menolak derita dan gagal dalam hidup. 

Persoalan psikologis meningkat dalam diri manusia ketika orang tetap menolak derita dan gagal yang harus diterima dan dialami di dalam kehidupan bersama. Ini pun salah satu contoh berbicara terus terang yang menyembuhkan. 

Dalam bacaan pertama Paulus berbicara terus terang kepada Umat di Korintus tentang Baptisan. Baptisan Yohanes adalah baptisan untuk pertobatan. Tetapi para murid di Korintus dibaptis dalam Nama Bapa, Putera dan Roh Kudus, dan pada saat itulah mereka yang percaya pada Kristus Yesus dan kemudian dibaptis, menerima Roh Kudus. 

Setelah orang Korintus dibaptis Paulus tinggal bersama mereka selama 3 bulan, dan mewartakan Kerajaan Allah untuk memperkokoh iman mereka kepada Yesus Kristus yang telah Bangkit sebagai Kerajaan Allah yang hadir dalam diriNya. 

Yesus dan Paulus berbicara terus terang tentang Kerajaan Allah yang membuka pintu bagi semua untuk keselamatan. Kriteria untuk diselamatkan meminta orang  semestinya percaya kepada Yesus dan dibaptis dan bertindak sesuai kehendak Yesus sendiri dalam situasi suka maupun duka, dalam gagal dan berhasil, dalam kebahagiaan maupun dalam penganiayaan.

Ketika seorang Anak yang gagal dalam bekerja lalu kembali ke Rumah Orang Tuanya, ada begitu banyak persoalan psikologis yang sedang dialaminya di sepanjang jalan menuju kembali ke Rumah Bapa dan mama. Ternyata tiba di Rumah kedua orang tuanya menerimanya dengan penuh ketulusan. Tetapi saudara dan saudarinya ada yang menolaknya karena kegagalannya itu semata tanpa peduli akan aneka persoalan pergulatan psikologis yang ada di dalam diri saudaranya yang gagal. Hanya hati seorang Ibu dan ayah yang merasakan persoalan psikologis anaknya dan menyembuhkannya dengan menerimanya. Orang tua selalu bersama Anaknya di dalam keberhasilannya maupun di dalam kegagalannya, dalam kebahagiaannya maupun di dalam penderitaannya.

1.Apakah Anda menerima saudaramu yang gagal, menderita di dalam rumah hatimu, di dalam keluarga, di dalam komunitasmu?

2. Bagaimana Anda menerima saudaramu yang gagal dan derita dalam hidupnya?




Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa Pekan Paskah VII


Senin, 17 Mei 2021


Bacaan Pertama

Kis 19:1-8


"Sudahkah kamu menerima Roh Kudus,

ketika kamu menjadi percaya?"


Pembacaan dari Kisah Para Rasul:


Ketika Apolos masih berada di kota Korintus,

Paulus sudah menjelajah daerah-daerah pedalaman Asia,

dan tiba di Efesus.

Di situ didapatinya beberapa orang murid.

Katanya kepada mereka, "Sudahkah kamu menerima Roh Kudus,

ketika kamu menjadi percaya?"

Akan tetapi mereka menjawab dia,

"Belum, bahkan kami belum pernah mendengar,

bahwa ada Roh Kudus."

Lalu kata Paulus kepada mereka,

"Kalau begitu dengan baptisan manakah kamu telah dibaptis?"

Jawab mereka, "Dengan baptisan Yohanes."

Kata Paulus, "Baptisan Yohanes adalah baptisan tobat,

dan Yohanes sendiri berkata kepada orang banyak,

bahwa mereka harus percaya kepada Dia

yang datang kemudian dari padanya, yaitu Yesus."


Ketika mereka mendengar hal itu,

mereka memberi diri dibaptis dalam nama Tuhan Yesus.

Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka,

turunlah Roh Kudus ke atas mereka,

dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat.

Jumlah mereka adalah kira-kira dua belas orang.


Selama tiga bulan Paulus mengunjungi rumah ibadat di situ

dan mengajar dengan berani.

Lewat pemberitaannya

ia berusaha meyakinkan mereka tentang Kerajaan Allah.


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 68:2-3.4-5ac.6-7ab,R:33a


Refren: Hai kerajaan-kerajaan bumi, menyanyilah bagi Allah.


*Allah bangkit, maka terseraklah musuh-musuh-Nya,

orang-orang yang membenci Dia melarikan diri dari hadapan-Nya.

Seperti asap hilang tertiup,

seperti lilin meleleh di depan api,

demikianlah orang-orang fasik binasa di hadapan Allah.


*Tetapi orang-orang benar bersukacita,

mereka beria-ria di hadapan Allah,

bergembira dan bersukacita.

Bernyanyilah bagi Allah, mazmurkanlah nama-Nya!

Nama-Nya ialah Tuhan!


*Bapa bagi anak yatim dan Pelindung bagi para janda,

itulah Allah di kediaman-Nya yang kudus;

Allah memberi tempat tinggal kepada orang-orang sebatang kara,

Ia mengeluarkan orang-orang tahanan, sehingga mereka bahagia.


Bait Pengantar Injil

Kol 3:1


Kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus,

carilah perkara yang di atas,

di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.


Bacaan Injil

Yoh 16:29-33


"Kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:


Dalam amanat perpisahan-Nya

Yesus berkata bahwa akan tiba saat-Nya

bahwa Ia tidak lagi berbicara dengan memakai kiasan.

Maka para murid berkata kepada Yesus,

"Lihat sekarang Engkau berkata-kata terus terang

dan Engkau tidak memakai kiasan.

Sekarang kami tahu, bahwa Engkau mengetahui segala sesuatu

dan tidak perlu orang bertanya kepada-Mu.

Karena itu kami percaya, bahwa Engkau datang dari Allah."


Jawab Yesus kepada mereka, "Percayakah kamu sekarang?

Lihat, saatnya datang, bahkan sudah datang,

bahwa kamu dicerai-beraikan, masing-masing ke tempatnya sendiri

dan kamu meninggalkan Aku seorang diri.

Namun Aku tidak seorang diri, sebab Bapa menyertai Aku.

Semuanya itu Kukatakan kepadamu,

supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku.

Dalam dunia kamu menderita penganiayaan,

tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia."


Demikianlah sabda Tuhan.

Sabtu, 15 Mei 2021

Bersatu untuk menyelamatkan yang lain vs Bersatu untuk Menghancurkan yang lain


*P.Benediktus Bere Mali, SVD*


Peribahasa ini sangat familiar di telinga kita sampai saat ini. "Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh." Persatuan dalam hal positif untuk menyelamatkan yang lain bukan persatuan dalam hal negatif untuk menghancurkan yang lain. 

Persatuan Kasih untuk menyelamatkan dunia ditemukan di dalam Injil hari ini. Persatuan Kasih utuh dalam komunitas  Allah Bapa, Allah Putera dan Allah Roh Kudus disebut persatuan kasih secara ke dalam komunitas Allah Tritunggal Maha Kudus. Persatuan Kasih Tritunggal bukan hanya untuk menyelamatkan komunitas internal tetapi secara keluar, eksternal persatuan Kasih Allah Tritunggal itu untuk menyelamatkan yang lain. Allah Bapa menyelamatkan Dunia. Untuk melakukan penyelamatan Dunia maka Bapa di Surga mengutus Yesus Putera Tunggal ke Dunia untuk menyelamatkan Dunia lewat karya dan tanda/mukjizat serta SabdaNya yang penuh daya. Puncak karya Agung penyelamatan Dunia terlaksana di dalam PenderitaanNya di Salib, wafat di Salib, dimakamkan dan pada hari ketiga Yesus dibangkitkan sebagai puncak kemenangan Yesus atas maut dan dosa-dosa umat manusia. 

Setelah Yesus Bangkit, terjadi penampakan yang berulang-ulang kepada para muridNya selama 40 hari untuk meneguhkan iman para murid-Nya agar kokoh kepercayaan mereka kepada Yesus baik secara ke dalam komunitas internal maupun secara keluar kepada Dunia lewat pewartaan Injil dan kesaksian hidup mereka agar banyak orang tertarik untuk menjadi murid Kristus.  

Pada hari ke empat puluh sesudah kebangkitan, Yesus baik ke Surga ke dalam Rumah BapaNya yang telah mengutusNya ke dunia. Di Rumah Bapa Yesus menyediakan tempat bagi Umat manusia yang percaya kepadaNya. Allah Roh Kudus diutus Bapa di Surga ke Dunia setelah Yesus naik ke Surga untuk mewartakan kebenaran Allah Bapa dan Yesus Kristus kepada Dunia. Roh Kudus itu menyertai dan membimbing para muridNya mewartakan warta kebenaran Bapa dan Putera. Roh Kudus itu diterima saat Pembaptisan. Pembaptisan berarti membuka pintu hati bagi Kedatangan Roh Kudus berdiam atau berkemah di dalam Tubuh fisik sebagai Bait Allah Roh Kudus. Roh Kudus selalu menyertai kita para murid-Nya sampai selamanya.

Persatuan Kasih Sempurna Allah Tritunggal Maha Kudus secara internal komunitas Allah Tritunggal Maha Kudus maupun secara eksternal komunitas kepada komunitas iman dan komunitas kemanusiaan, menjadi model bagi komunitas kita masing-masing dengan anggota yang beraneka latar belakang. Persatuan Kasih anggota komunitas untuk menyelamatkan bukan Menghancurkan yang lain. Mayoritas Anggota Komunitas yang bersatu dalam Kasih untuk menyelamatkan sesama adalah tanda bahwa komunitas Allah Tritunggal Maha Kudus ada dan hadir dalam komunitas. Sebaliknya anggota yang ada dan hadir untuk Menghancurkan sesama seperti Yudas Iskariot harus diganti. 

Bacaan pertama berbicara tentang Matias terpilih lewat prosedur doa dan undi. Matias dipilih menggantikan Yudas Iskariot yang Menghancurkan Sang Guru Tuhan Yesus. Dengan demikian kuantitatif  12 murid kembali terpenuhi. Tuhan mengenal hati dan budi setiap muridNya. Tuhan mengenal hati Matias dan pilihan undi jatuh pada Matias. Tuhan mengenal isi hati Matias. 

Kelompok 12 murid ini bersatu dalam Kasih untuk mewartakan Kristus yang bangkit dan memberikan kesaksian hidup tentang persatuan Kasih Sempurna Allah Tritunggal Maha Kudus bagi dunia agar semakin banyak orang yang tertarik mau dibaptis.

 Allah Tritunggal Maha Kudus adalah Kasih. Hal ini ditekankan di dalam Bacaan kedua hari ini. Allah adalah Kasih. Semua murid Tuhan yang tinggal di dalam Kasih menunjukan bahwa Allah ada dan tinggal di dalam dirinya sebagai Bait Roh Kudus.

 Kehadiran manusia yang mencintai sesamanya adalah buah dari Allah adalah Kasih yang berdiam di dalam dirinya. Kasih yang kita hadirkan kepada sesama itu tanda kita hadirkan Wajah kasih Allah kepada mata Dunia agar mereka tertarik dan percaya kepada Allah adalah Kasih dan dibaptis untuk diselamatkan.

Kita bersatu dalam Kasih untuk keselamatan sesama dan dunia. Inilah cara kita hadirkan Wajah kasih Allah kepada mata Dunia agar wajah Kebencian manusia duniawi diperbaharui menjadi Wajah kasih yang mencintai semua orang dan Dunia. Komunikasi kasih dapat dihadirkan dalam Tubuh kita berupa bahasa verbal maupun bahasa non verbal kasih untuk kebaikan bersama bukan untuk keburukan bagi sesama.

1. Apakah wajah kasih yang Anda hadirkan kepada Dunia di tengah Kebencian Dunia dewasa ini?

2. Bagaimana Anda menghadirkan Wajah Kasih Allah yang menyelamatkan sesama?








 









Liturgia Verbi (B-I)

Hari Minggu Paskah VII


Minggu, 16 Mei 2021


Hari Minggu Komunikasi Sedunia


Bacaan Pertama

Kis 1:15-17.20a.20c-26


"Harus ditambahkan kepada kami satu orang

untuk menjadi saksi tentang kebangkitan Yesus."


Pembacaan dari Kisah Para Rasul:


Pada waktu itu

berdirilah Petrus di tengah saudara-saudara

yang sedang berkumpul itu,

kira-kira seratus dua puluh orang banyaknya.

Ia berkata, "Hai saudara-saudara,

haruslah genap nas Kitab Suci,

yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud

tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu.

Dahulu ia termasuk bilangan kami,

dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini.

Sebab ada tertulis dalam kitab Mazmur:

Biarlah jabatannya diambil orang lain.

Jadi harus ditambahkan kepada kami satu orang

yang dipilih dari mereka

yang senantiasa datang berkumpul dengan kami

selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami,

yaitu mulai dari baptisan Yohanes

sampai hari Yesus terangkat ke surga meninggalkan kami.

Bersama kami ia harus menjadi saksi tentang kebangkitan Yesus."


Lalu mereka mengusulkan dua orang:

Yusuf yang disebut Barsabas dan yang juga bernama Yustus, dan Matias.

Mereka semua lalu berdoa,

"Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati semua orang!

Tunjukkanlah kiranya

siapa yang Engkau pilih dari kedua orang ini,

untuk menerima jabatan pelayanan,

yaitu kerasulan yang ditinggalkan Yudas

yang telah jatuh ke tempat yang wajar baginya."

Lalu mereka membuang undi bagi kedua orang itu,

dan yang kena undi adalah Matias.

Dengan demikian

Matias ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul.


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 103:1-2.11-12.19-20ab,R:19a


Refren: Tuhan telah menegakkan takhta-Nya di surga.


*Pujilah Tuhan, hai jiwaku!

Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku!

Pujilah Tuhan, hai jiwaku,

janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!


*Setinggi langit dari bumi,

demikianlah besarnya kasih setia Tuhan

atas orang-orang yang takwa kepada-Nya!

sejauh timur dari barat,

demikianlah pelanggaran-pelanggaran kita dibuang-Nya.


*Tuhan sudah menegakkan takhta-Nya di surga

dan kerajaan-Nya berkuasa atas segala sesuatu.

Pujilah Tuhan, hai malaikat-malaikat-Nya,

Agungkanlah Dia hai pahlawan-pahlawan perkasa.


Bacaan Kedua

1Yoh 4:11-16


"Barangsiapa tetap berada di dalam kasih,

ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia."


Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes:


Saudara-saudaraku yang kekasih,

Allah begitu mengasihi kita!

Maka haruslah kita juga saling mengasihi.

Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah.

Tetapi jika kita saling mengasihi,

Allah tetap di dalam kita,

dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.


Beginilah kita ketahui

bahwa kita berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita,

yakni bahwa Ia telah mengaruniakan kita

mendapat bagian dalam Roh-Nya.

Kami telah melihat dan bersaksi

bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia.

Barangsiapa mengaku bahwa Yesus adalah Anak Allah,

Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah.

Kita telah mengenal dan telah percaya

akan kasih Allah kepada kita.

Allah adalah kasih,

dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih,

ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.


Demikianlah sabda Tuhan.


Bait Pengantar Injil

Yoh 14:18


Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu.

Aku pergi dan akan datang datang kembali kepadamu,

dan hatimu akan bersukacita.


Bacaan Injil

Yoh 17:11b-19


"Supaya mereka menjadi satu sama seperti kita."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:


Dalam perjamuan malam terakhir

Yesus menengadah ke langit dan berdoa bagi semua murid-Nya,

"Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu,

yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku,

supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita.

Selama Aku bersama mereka,

Aku memelihara mereka dalam nama-Mu,

yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku.

Aku telah menjaga mereka,

dan tidak ada seorang pun dari mereka yang binasa

selain dia yang telah ditentukan untuk binasa,

supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci.


Tetapi sekarang Aku datang kepada-Mu.

Aku mengatakan semuanya ini

sementara Aku masih ada di dalam dunia,

supaya penuhlah sukacita-Ku di dalam diri mereka.

Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka,

dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia,

sama seperti Aku bukan dari dunia.

Aku tidak meminta supaya Engkau mengambil mereka dari dunia,

tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat.

Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.


Kuduskanlah mereka dalam kebenaran;

firman-Mu adalah kebenaran.

Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia,

demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia.

Dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka,

supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran."


Demikianlah sabda Tuhan.

"Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia; kini Aku meninggalkan dunia lagi dan pergi kepada Bapa."


*P.Benediktus Bere Mali,SVD*


Menjadi pemimpin yang dapat mengantar yang dipimpin kepada suatu kesejahteraan hidup yang lebih baik di samping memiliki teori tentang kepemimpinan tetapi juga harus memiliki pengalaman memimpin sebuah organisasi secara baik dan berhasil.  Misalnya pemimpin negara Kesatuan Republik Indonesia saat ini berhasil mengantar mayoritas masyarakat Indonesia mengalami kemajuan yang sangat berarti karena Indonesia telah memilih presiden yang berpengalaman memimpin dengan menjadi Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta dan kini menjadi presiden Republik Indonesia memasuki periode yang kedua. Visi Misi Presiden adalah visi Misi para menterinya, dan visi Misi Gubernur dan visi Misi Bupati dan Wali Kota serta Visi Misi Kepala Desa di Seluruh Tanah air Indonesia. 

Pemimpin kita Presiden Republik Indonesia berpengetahuan dan berpengalaman tentang bagaimana mengantar seluruh rakyat Indonesia menjadi bangsa yang Sejahtera dan menjadi bangsa yang maju di mata Dunia. Kesejahteraan seluruh Rakyat Indonesia adalah tujuan setiap warga negara Indonesia dan presiden Tahu dan melakukan tindakan nyata dalam mengantar semua masyarakat Indonesia berjalan menuju tujuan itu.


Yesus adalah pemimpin spiritual  umat beriman bersabda dalam Injil hari ini  "Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia; kini Aku meninggalkan dunia lagi dan pergi kepada Bapa." 

Yesus adalah pemimpin Spiritual kita. Dalam ziarah rohani kita berjalan menuju tujuan yaitu mengalami kebahagiaan sejati di Surga. Yesus Tahu dan melakukan tindakan nyata memandu kita menuju tujuan yaitu mengantar kita masuk ke dalam Surga. Yesus Tahu jalan itu karena Yesus dari Bapa di Surga dan datang ke Dunia memulai Surga itu di Dunia dan mengantar semua orang beriman kepadaNya masuk ke dalam Surga. Yesus Tahu Persis jalan menuju Surga. Yesus adalah Jalan, kebenaran dan kehidupan masuk ke dalam Surga (Yoh. 14:6). 

Kita percaya kepada Yesus dan dibaptis dan bertindak sesuai ajaran Yesus maka kita Selamat dan kelak dapat mengalami kebahagiaan sejati abadi di Surga. Setiap kita berharap hidup berbahagia di Dunia sekarang ini maupun kelak di dalam Surga. Hal itu ada dan ditemukan di dalam Yesus. Kita percaya kepada Yesus mendapat kehidupan kekal dalam Nama Yesus. Yesus adalah sang penyelamat kita Umat manusia yang percaya kepadaNya. Amin. ***

 

Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa Pekan Paskah VI


Sabtu, 15 Mei 2021


Bacaan Pertama

Kis 18:23-28


"Apolos membuktikan dari Kitab Suci, bahwa Yesus adalah Mesias."


Pembacaan dari Kisah Para Rasul:


Paulus meninggalkan Korintus

dan kembali ke kota Antiokhia di Siria.

Setelah beberapa hari lamanya tinggal di Antiokhia,

ia berangkat, dan menjelajahi seluruh tanah Galatia dan Frigia

untuk meneguhkan hati semua murid.

Sementara itu datanglah ke Efesus

seorang Yahudi bernama Apolos,

yang berasal dari Aleksandria.

Ia seorang yang fasih berbicara

dan sangat mahir dalam soal-soal Kitab Suci.

Ia telah menerima pengajaran dalam Jalan Tuhan.

Dengan bersemangat ia berbicara

dan dengan teliti ia mengajar tentang Yesus;

tetapi ia hanya mengetahui baptisan Yohanes.

Ia mulai mengajar dengan berani di rumah ibadat.

Setelah Priskila dan Akwila mendengarnya,

mereka membawa Apolos ke rumah mereka

dan dengan teliti menjelaskan kepadanya Jalan Allah.


Karena Apolos ingin menyeberang ke Akhaya,

saudara-saudara di Efesus mengirim surat kepada murid-murid di situ,

supaya mereka menyambut dia.

Setibanya di Akhaya,

Apolos oleh kasih karunia Allah,

menjadi seorang yang sangat berguna

bagi orang-orang yang percaya.

Sebab dengan tak jemu-jemunya

ia membantah orang-orang Yahudi di muka umum

dan membuktikan dari Kitab Suci bahwa Yesus adalah Mesias.


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 47:2-3.8-9.10,R:8a


Refren: Allah adalah Raja seluruh bumi!


*Hai segala bangsa, bertepuktanganlah,

elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai!

Sebab Tuhan, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat,

Raja agung atas seluruh bumi.


*Sebab Allah adalah Raja seluruh bumi,

bermazmurlah dengan lagu yang paling indah!

Allah merajai segala bangsa,

di atas takhta-Nya yang kudus Ia bersemayam.


*Para pemimpin bangsa-bangsa berdatangan

bergabung dengan umat Allah Abraham.

Sebab segala perisai di atas bumi adalah milik-Nya;

sangat agunglah Dia!


Bait Pengantar Injil

Yoh 16:28


Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia;

kini Aku meninggalkan dunia lagi dan pergi kepada Bapa.


Bacaan Injil

Yoh 16:23b-28


"Bapa mengasihi kamu, karena kamu telah mengasihi Aku dan percaya."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:


Dalam amanat perpisahan-Nya

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,

"Aku berkata kepadamu:

Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa,

akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku.

Sampai sekarang

kamu belum meminta sesuatu pun dalam nama-Ku.

Mintalah maka kamu akan menerima,

supaya penuhlah sukacitamu.


Semuanya ini Kukatakan kepadamu dengan kiasan.

Akan tiba saatnya

Aku tidak lagi berkata-kata kepadamu dengan kiasan,

tetapi terus terang memberitakan Bapa kepadamu.

Pada hari itu kamu akan berdoa dalam nama-Ku.

Dan tidak Kukatakan kepadamu,

bahwa Aku meminta bagimu kepada Bapa,

sebab Bapa sendiri mengasihi kamu,

karena kamu telah mengasihi Aku

dan percaya bahwa Aku datang dari Allah.


Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia;

kini Aku meninggalkan dunia lagi dan pergi kepada Bapa."


Demikianlah sabda Tuhan.

Jumat, 14 Mei 2021

"Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati semua orang!

 



*P. Benediktus Bere Mali, SVD*

 Dalam setiap kelompok berdasarkan Suku, asal,  bakat, partai, dan organisasi pasti ada Pemimpin dengan teamnya untuk membantu anggotanya agar anggota merasa memiliki kelompok organisasinya.  Pemimpin dan team pengurus organisasi memiliki batas tempat dan waktu masa kepemimpinan dan sesudahnya akan diganti dengan pemimpin dan teamnya yang baru. Regenerasi ini perlu untuk keberlanjutan kehidupan organisasi sesuai perkembangan dan tuntutan zaman dalam mengembangkan visi dan misi sebuah organisasi.  Pemimpin dengan teamnya yang lama diganti dengan pemimpin dan teamnya yang baru untuk mengupdate cara-cara baru dalam mengembangkan visi misi utama organisasi sesuai konteks zamannya. 


Para Murid Yesus berjumlah 12 orang sebagai team inti, sesuai pendasaran biblis bahwa terdapat 12 Suku Bangsa Israel. Tetapi Yudas Iskariot sang pengkhianat telah tiada dari kelompok 12 murid itu. Pengganti harus dipilih agar kembali memenuhi  keaggotaan yang berjumlah 12 Rasul. 

Ada dua calon kuat ditentukan sesuai syarat-syarat untuk menggantikan Yudas Iskariot agar tidak terjadi kekosongan dalam waktu yang cukup berkepanjangan. 

Dua calon itu adalah Yusuf yang disebut Barsabas atau Yustus dan Matias.  Petrus pemimpin kelompok para murid berdoa kepada Tuhan sebelum terjadi pemilihan berdasarkan pembuangan undi. Intisari berdoa adalah "Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati semua orang!" Usai berdoa dilanjutkan dengan undi dan berdasarkan hasil undi bahwa Matias terpilih sebagai Rasul yang menggantikan Yudas Iskariot.

Tentu Matias belajar banyak dari pengalaman Yudas Iskariot yang telah tiada setelah mengkhianati Tuhan Yesus. Kini kita melihat spirit Yudas Iskariot dalam Organisasi adalah penghancur organisasi dari dalam sendiri. Spirit " musuh dalam selimut" telah diciptakan oleh Yudas Iskariot. Sebaliknya 11 murid dan Matias adalah orang-orang yang memiliki spirit mengokohkan organisasi dari dalam dan mengembangkan  visi dan misi organisasi secara baru. 


12 Murid adalah orang yang taat pada perintah Yesus. Perintah Yesus itu adalah Kasih. Kasih yang paling tinggi adalah seperti kasih seorang yang menyerahkan nyawanya bagi sahabat-sahabatnya. 

Petrus bersama Matias dan para murid yang lain kini saatnya mereka membenah diri, secara khusus tentang kasih sejati.  Kasih sejati adalah menyerahkan nyawa bagi sesamanya. 

Yesus adalah Sang Guru telah memberi contoh, Ia memikul Salib ke Golgota, menderita sengsara di Salib, wafat di Salib dan dimakamkan dan pada Hari ketiga bangkit dari kematian sebagai puncak kemenangan atas maut dan dosa-dosa Umat manusia. 

Spirit dari contoh Yesus inilah menjadi kekuatan bagi para murid dan kita semua sebagai murid Tuhan Yesus pada zaman kita ini dalam mengasihi sesama dengan menyerahkan seluruh diri bahkan nyawa adalah Simbol kehidupan itu sendiri kepada sesama yang menjadi sahabat yang kita layani.

Apakah kita mengasihi sesama? Bagaimana Anda dapat mengasah cinta kasih tulus dalam hidupmu? ***


Liturgia Verbi (B-I)

Pesta S. Matias, Rasul


Jumat, 14 Mei 2021


Bacaan Pertama

Kis 1:15-17.20-26


"Yang kena undi adalah Matias;

dengan demikian ia ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul."


Pembacaan dari Kisah Para Rasul:


Pada waktu itu berdirilah Petrus

di tengah saudara-saudara yang sedang berkumpul,

kira-kira seratus dua puluh orang banyaknya.

Ia berkata, "Hai saudara-saudara,

haruslah genap nas Kitab Suci,

yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud

tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu.

Dahulu ia termasuk bilangan kami,

dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini.

Sebab ada tertulis dalam kitab Mazmur:

Biarlah perkemahannya menjadi sunyi,

dan biarlah tidak ada penghuni di dalamnya.

Dan lagi:

Biarlah jabatannya diambil orang lain.


Jadi harus ditambahkan kepada kami satu orang

yang dipilih dari mereka

yang senantiasa datang berkumpul dengan kami

selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami,

yaitu mulai dari baptisan Yohanes

sampai hari Yesus terangkat ke sorga meninggalkan kami.

Bersama kami ia harus menjadi saksi tentang kebangkitan Yesus."


Lalu mereka mengusulkan dua orang:

Yusuf yang disebut Barsabas dan yang juga bernama Yustus,

dan Matias.

Mereka semua lalu berdoa,

"Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati semua orang!

Tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau pilih dari kedua orang ini,

untuk menerima jabatan pelayanan,

yaitu kerasulan yang ditinggalkan Yudas,

yang telah jatuh ke tempat yang wajar baginya."


Lalu mereka membuang undi bagi kedua orang itu,

dan yang kena undi adalah Matias.

Dengan demikian

Matias ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul itu.


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 113:1-2.3-4.5-6.7-8,R:8


Refren: Tuhan mendudukkan dia bersama para bangsawan.


*Pujilah, hai hamba-hamba Tuhan,

pujilah nama Tuhan!

Kiranya nama Tuhan dimasyhurkan,

sekarang dan selama-lamanya.


*Dari terbitnya matahari sampai pada terbenamnya

terpujilah nama Tuhan.

Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa,

kemuliaan-Nya mengatasi langit.


*Siapakah seperti Tuhan, Allah kita,

yang diam di tempat tinggi,

yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi?


*Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu

dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur,

untuk mendudukkan dia bersama-sama para bangsawan,

bersama dengan para bangsawan bangsanya.


Bait Pengantar Injil

Yoh 15:16


Bukan kamu yang memilih Aku,

tetapi Akulah yang memilih kamu.

Aku telah menetapkan kamu,

supaya kamu pergi dan menghasilkan buah,

dan buahmu itu tetap.


Bacaan Injil

Yoh 15:9-17


"Bukan kamu yang memilih Aku,

tetapi Akulah yang memilih kamu."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:


Pada perjamuan malam terakhir

Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya,

"Seperti Bapa telah mengasihi Aku,

demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu;

tinggallah di dalam kasih-Ku itu!

Jikalau kamu menuruti perintah-Ku,

kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku,

seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku

dan tinggal di dalam kasih-Nya.

Semuanya itu Kukatakan kepadamu,

supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu

dan sukacitamu menjadi penuh.


Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi,

seperti Aku telah mengasihi kamu.

Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang

yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.

Kamu adalah sahabat-Ku,

jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.

Aku tidak menyebut kamu lagi hamba,

sebab hamba tidak tahu apa yang diperbuat oleh tuannya.

Tetapi Aku menyebut kamu sahabat,

karena Aku telah memberitahukan kepadamu

segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.


Bukan kamu yang memilih Aku,

tetapi Akulah yang memilih kamu.

Dan Aku telah menetapkan kamu,

supaya kamu pergi dan menghasilkan buah,

dan buahmu itu tetap,

supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku,

diberikan-Nya kepadamu.

Inilah perintah-Ku kepadamu:

Kasihilah seorang akan yang lain."


Demikianlah sabda Tuhan.