Sabtu, 03 Juli 2021

Thomas: Beriman Secara kritis dapat menyelamatkan pengikut Tuhan Yesus.

   "Karena Thomas telah melihat Yesus, maka Thomas percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."


*P.Benediktus Bere Mali,SVD*


Ada banyak orang cepat jatuh hati pada setiap kaum berjubah yang datang di rumah khususnya di kota-kota yang padat penduduknya. Kaum berjubah yang mendoakan dan bahkan menyembuhkan orang sakit cepat diterima dan sebagai imbalannya mendapat mamon dari mereka yang menerima bantuan lewat mendoakan yang sakit dan menyembuhkan. Kaum berjubah ini datang ke orang yang sama bukan sekali dan dua kali tetapi terus menerus dan bahkan mendatangi sejumlah keluarga sekitar dengan menyatakan diri sebagai imam dan mulai memberkati layaknya yang dilakukan seorang imam tertahbis. Di antara sekian banyak orang yang manut si imam itu ada sejumlah tokoh dalam masyarakat itu kritis dan datangi si imam yang semakin viral di media sosial itu lantas minta identitas bukti bahwa ia tertahbis sebagai imam. Ketika diminta kartu Identitas imam tertahbis, kapan dan dimana ditahbis oleh uskup siapa, sang imam yang terlanjur viral di medsos itu kelabakan langsung kabur tetapi Polisi langsung mengamankannya ke tempat yang pantas baginya yaitu penjara. Ternyata hasil pemeriksaan membuktikan bahwa ia adalah imam tipu-tipu, imam gadungan. Berkat mereka yang kritis, banyak anggota masyarakat yang diselamatkan. Percaya pada orang dengan penampilan yang memukau dibutuhkan juga data-data legal dari institusi yang berwewenang mengakui profesinya sebagai imam misalnya.

Thomas, adalah seorang yang paling kritis dari para murid Yesus sang Guru dan Tuhan. Banyak bawahan di dalam sebuah komunitas atau organisasi sulit mengkritisi guru atau pimpinannya karena menggunakan pendekatan ABS ( Asal Bapa Senang) dan utamakan kepentingan diri dipenuhi, tidak peduli kepentingan bersama. Tetapi Thomas bukan tipe pribadi yang menggunakan pendekatan ABS. Thomas kritis pada pimpinan untuk kepentingan seluruh anggota komunitas para murid bahkan seluruh Umat manusia yang percaya kepada Yesus sebagai satu-satunya jalan kebenaran dan kehidupan. Thomas yang bertanya secara terbuka kepada Yesus, bahwa dia tidak tahu jalan ke kehidupan kekal? (Yoh 14: 1- 6). Jawaban Yesus kepada Thomas : Akulah jalan kebenaran dan hidup barangsiapa melalui Aku ia akan sampai ke Rumah Bapa di Surga. Sikap kritis Thomas adalah sangat penting dalam kehidupan iman kita sebagai para murid Yesus sepanjang zaman. Hal ini adalah cara terbaik bagi kita untuk tidak tertipu oleh para imam gadungan yang selalu muncul di kota-kota yang padat penduduknya, dengan aneka persoalan yang dapat dijawab oleh imam gadungan dengan motif mendapat mamon dari para kliennya. Mereka yang tertipu oleh imam gadungan, biasanya atau pada umumnya mereka yang tidak aktif di Gereja Paroki dan kurang atau tidak kritis atau tidak komunikasi dengan pastor Paroki Jika ada imam gadungan yang viral di media sosial datang ke Rumah mereka dan mereka menjadi klien imam gadungan. Beriman dan bersikap kritis bagaikan dua Sisi mata uang Logam yang menyelamatkan kaum beriman pengikut Tuhan Yesus. ***


Liturgia Verbi (B-I)

Pesta S. Tomas, Rasul


Sabtu, 3 Juli 2021


Hari Sabtu Imam.

Marilah berdoa bagi para imam, agar Bapa Di Surga memberkati segala pelayanan mereka, serta dikuatkan dalam menghadapi godaan, cobaan dan marabahaya.


Bacaan Pertama

Ef 2:19-22


"Kamu dibangun di atas dasar para rasul."


Pembacaan dari Surat Rasul Paulus

kepada Jemaat di Efesus:


Saudara-saudara,

kamu bukan lagi orang asing dan pendatang,

melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota keluarga Allah.

Kamu dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi,

dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.

Di atas Dia tumbuhlah seluruh bangunan,

yang rapi tersusun,

menjadi bait Allah yang kudus dalam Tuhan.

Di atas Dia pula kamu turut dibangun

menjadi tempat kediaman Allah dalam Roh.


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 117:1.2,R:Mrk 16:15


Refren: Pergilah ke seluruh dunia,

dan wartakanlah Injil.


*Pujilah Tuhan, hai segala bangsa,

megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!


*Sebab kasih-Nya hebat atas kita,

dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya.


Bait Pengantar Injil

Yoh 20:29


Yesus berkata,

"Hai Tomas, karena telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."


Bacaan Injil

Yoh 20:24-29


"Ya Tuhanku dan Allahku."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:


Pada hari Minggu Paskah,

ketika Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya,

Tomas, seorang dari kedua belas murid,

yang juga disebut Didimus,

tidak ada bersama-sama mereka.

Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya,

"Kami telah melihat Tuhan!"

Tetapi Tomas berkata kepada mereka,

"Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya,

dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu

dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya,

aku sama sekali tidak akan percaya."


Delapan hari kemudian

murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu,

dan Tomas bersama-sama dengan mereka.

Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang.

Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata,

"Damai sejahtera bagimu!"

Kemudian Ia berkata kepada Tomas,

"Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku,

ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku,

dan jangan engkau tidak percaya lagi,

melainkan percayalah."

Tomas menjawab kepada-Nya, "Ya Tuhanku dan Allahku!"

Kata Yesus kepadanya,

"Karena telah melihat Aku, maka engkau percaya.

Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."


Demikianlah sabda Tuhan.

Jumat, 02 Juli 2021

"Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit. Yesus datang bukannya untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."


*P.Benediktus Bere Mali, SVD*

Dalam sebuah kunjungan pastoral keluarga orang  tua berbagai pengalaman tentang 3 orang anaknya yang memiliki karakternya masing-masing. Anak pertama ketika dipanggil orang tua, pura-pura tidak tahu. Anak kedua pada saat dipanggil selalu memberi alasan yang macam-macam kepada orang tuanya demi urusan pribadinya tidak ditinggalkan. Tetapi Anak ketiga saat dipanggil orang tua langsung bangkit berdiri dan mengikuti arahan orang tuanya.

Mateus, ketika dipanggil Tuhan Yesus langsung bangkit berdiri dan mengikuti Yesus. Mateus bangkit berdiri meninggalkan pekerjaan sebagai pegawai pajak kaya tetapi dicap pendosa oleh mata masyarakat Yahudi karena kekayaannya berasal dari pungutan-pungutan liar untuk dirinya bukan untuk kepentingan umum. Mateus bangkit berdiri meninggalkan cara hidup lama menuju cara hidup baru sebagai murid Tuhan Yesus. Mateus memiliki kelemahan dan dosa tetapi ia memiliki keterbukaan hati dan pikiran untuk dibentuk oleh Tuhan Yesus. "Yesus datang bukan untuk memanggil orang benar melainkan orang berdosa."***


Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa, Pekan Biasa XIII


Jumat, 2 Juli 2021


Bacaan Pertama

Kej 23:1-4.19;24:1-8.62-67


"Ishak sangat mencintai Ribka,

sehingga ia terhibur atas kematian ibunya."


Pembacaan dari Kitab Kejadian:


Sara, isteri Abraham,  hidup seratus dua puluh tujuh tahun lamanya.

Kemudian Sara meninggal di Kiryat-Arba, yaitu Hebron, di tanah Kanaan.

Lalu Abraham datang meratapi dan menangisinya.


Sesudah itu Abraham bangkit dan meninggalkan jenazah isterinya,

lalu berkata kepada orang-orang Het,

"Aku ini orang asing dan pendatang di antaramu.

Berikanlah kiranya kepadaku sebuah kuburan di tanahmu ini,

supaya aku dapat mengantarkan dan menguburkan isteriku yang telah meninggal."

Sesudah itu Abraham menguburkan Sara, isterinya,

di dalam gua di ladang Makhpela, di sebelah timur Mamre,

yaitu Hebron di tanah Kanaan.


Adapun Abraham telah tua dan lanjut umurnya,

serta diberkati Tuhan dalam segala hal.

Berkatalah Abraham

kepada hambanya yang paling tua di rumahnya,

yang diberi kuasa atas segala miliknya, katanya,

"Baiklah letakkan tanganmu di bawah pangkal pahaku,

supaya aku mengambil sumpahmu.

Demi Tuhan, Allah yang empunya langit maupun bumi,

janganlah engkau mengambil seorang isteri bagi anakku

dari antara wanita negeri Kanaan tempat aku tinggal ini.

Tetapi engkau harus pergi ke negeriku, kepada sanak saudaraku,

untuk mengambil seorang isteri bagi Ishak, anakku."

Lalu berkatalah hamba itu kepadanya,

"Mungkin wanita itu tidak suka mengikuti aku ke negeri ini?

Haruskah aku membawa anakmu ke negeri asal Tuanku itu?"

Abraham lalu berkata,

"Awas, jangan kaubawa anakku itu kembali ke sana!

Tuhan, Allah yang empunya langit,

telah memanggil aku dari rumah ayahku

dan dari negeri sanak saudaraku.

Ia telah bersabda dan bersumpah kepadaku,

'Negeri ini akan Kuberikan kepada keturunanmu.'

Dialah yang akan mengutus malaikat-Nya berjalan di depanmu,

sehingga engkau dapat mengambil seorang isteri dari sana untuk anakku.

Tetapi jika wanita itu tidak mau mengikuti engkau,

maka bebaslah engkau dari sumpahmu kepadaku ini.

Hanya saja, janganlah anakku kaubawa kembali ke sana."


Beberapa waktu kemudian Ishak datang

dari arah sumur Lahai-Roi;

ia tinggal di Tanah Negeb.

Menjelang senja Ishak keluar untuk berjalan-jalan di padang.

Ia melayangkan pandangannya,

dan melihat ada unta-unta datang mendekat.

Itulah hamba Abraham yang kembali dari negeri tuannya

dan membawa serta Ribka, calon isteri Ishak.

Ribka juga melayangkan pandangannya dan melihat Ishak.

Segera Ribka turun dari untanya dan bertanya

kepada hamba Abraham,

"Siapakah orang yang berjalan di padang menuju kita itu?"

Jawab hamba itu, "Dialah tuanku."

Lalu Ribka mengenakan telekungnya dan menyelubungi diri.


Kemudian hamba itu menceritakan kepada Ishak

segala yang dilakukannya.

Maka Ishak mengantar Ribka ke dalam kemah Sara, ibunya,

dan mengambil dia menjadi isterinya.

Ishak mencintai Ribka, sehingga ia terhibur atas kematian ibunya.


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 106:1-2.3-4a.4b-5,R:1a


Refren: Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik!


*Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik!

Kekal abadi kasih setia-Nya.

Siapakah yang dapat memberitahukan keperkasaan Tuhan,

dan memperdengarkan segala pujian kepada-Nya?


*Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum,

yang melakukan keadilan di setiap saat!

Ingatlah akan daku, ya Tuhan,

demi kemurahan terhadap umat.


*Perhatikanlah aku, demi keselamatan yang datang dari pada-Mu,

supaya aku melihat kebahagiaan orang-orang pilihan-Mu,

supaya aku bersukacita dalam sukacita umat-Mu,

dan supaya aku bermegah bersama milik pusaka-Mu.


Bait Pengantar Injil

Mat 11:28


Datanglah pada-Ku, kalian yang letih dan berbeban berat,

maka Aku akan membuat kalian lega.


Bacaan Injil

Mat  9:9-13


"Bukan orang sehat yang memerlukan dokter;

Aku menginginkan kasih sayang, bukan persembahan."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:


Pada suatu hari Yesus melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai.

Yesus berkata kepadanya, "Ikutlah Aku."

Matius segera berdiri dan mengikut Yesus.


Kemudian, ketika Yesus makan di rumah Matius,

datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa,

makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya.

Melihat itu orang-orang Farisi berkata kepada murid-murid Yesus,

"Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?"


Yesus mendengarnya dan berkata,

"Bukan orang sehat yang memerlukan tabib,

tetapi orang sakit.

Maka pelajarilah arti sabda ini,

'Aku menginginkan belas kasihan, bukan persembahan.'

Aku datang bukannya untuk memanggil orang benar,

melainkan orang berdosa."


Demikianlah sabda Tuhan.

Rabu, 30 Juni 2021

"Hidup Manusia lebih tinggi daripada harta lainnya"



*P.Benediktus Bere Mali, SVD*


Salah satu persoalan keluarga-keluarga kaya adalah perebutan harta kekayaan oleh anak-anaknya setelah orang tuanya tiada atau bahkan selama orang tuannya masih hidup berusia senja. Persoalan ini ada sejak pada zaman dahulu kala di kalangan keturunan keluarga - keluarga kaya. Persoalan semakin rumit bila seorang ayah memiliki isteri sah dan selir dan masing-masing mempunyai anak-anaknya sendiri. Terjadi konflik hebat dalam Hal merebut harta warisan antara Anak dari isteri sah dengan Anak dari selir. Mereka yang merebut harta warisan lebih mementingkan harta daripada hidup dan kemanusiaan. Sering terjadi meniadakan kemanusiaan dengan saling membenci dan melakukan kekerasan secara verbal dan non verbal. 


Bacaan pertama  hari ini menegaskan demi harta warisan Sarah dan Abraham mengusir Hagar dan Ismael agar kelak tidak merebut harta warisan Abraham. Anak Ismael dari darah daging Abraham diusir dari rumah Sarah dan Abraham hanya demi harta warisan tidak direbut oleh Ismael Anak sah Abraham. Abraham dan Sarah sangat tidak manusiawi dan berperikemanusiaan pada Hagar dan Ismael. 

Bacaan Injil menampilkan Kemanusiaan lebih penting dari pada Harta kekayaan duniawi. Dua orang kerasukan setan disembuhkan dengan cara memindahkan setan dari orang sakit itu ke dalam babi-babi yang sedang dijaga dan babi-babi itu terjun ke dalam jurang lalu mati. Para pemilik dan penjaga kawanan babi itu tidak marah pada Yesus. Tetapi mewartakan berita Yesus menyembuhkan orang yang kerasukan setan Itu kepada orang banyak. 

Dalam kehidupan kita ada pilhan - pilihan yang harus kita buat terutama pada saat situasi sulit. Sebagai seorang imam dan Bruder kita memilih yang berperikemanusiaan  dan tidak jatuh pada pilihan yang berdasarkan pertimbangan emosional sesaat. Kita utamakan hidup manusia bukan materi dalam setiap pilihan keputusan kita baik untuk diri sendiri maupun untuk sesama kita dalam hidup bersama. ***


Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa, Pekan Biasa XIII


Rabu, 30 Juni 2021


PF Para Martir Pertama Umat di Roma


Bacaan Pertama

Kej 21:5.8-20


"Ismael tak mungkin menjadi ahli waris bersama dengan anakku Ishak."


Pembacaan dari Kitab Kejadian:


Abraham berumur seratus tahun,

ketika Ishak, anaknya, lahir baginya.

Ketika Ishak bertambah besar, pada hari ia disapih,

Abraham mengadakan perjamuan besar.

Pada waktu itu Sara melihat,

bahwa Ismael,

anak yang dilahirkan Hagar, wanita Mesir itu, bagi Abraham

sedang main dengan Ishak, anaknya kandungnya.

Berkatalah Sara kepada Abraham,

"Usirlah hamba wanita itu beserta anaknya,

sebab anaknya itu tidak akan menjadi ahli waris

bersama-sama dengan anakku Ishak."

Hal ini sangat menyebalkan hati Abraham oleh karena anaknya itu.

Tetapi Allah bersabda kepada Abraham,

"Janganlah sebal hatimu karena anak dan budakmu itu.

Segala yang dikatakan Sara itu haruslah engkau dengarkan,

sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak.

Tetapi keturunan dari hambamu itu pun

akan Kujadikan suatu bangsa,

karena ia pun anakmu."


Keesokan harinya

pagi-pagi Abraham mengambil roti serta sekirbat air

dan memberikannya kepada Hagar.

Ia meletakkan semua itu beserta anaknya di atas bahu Hagar,

dan menyuruhnya pergi.

Maka pergilah Hagar dan mengembara di padang gurun Bersyeba.

Ketika air di kirbat itu habis,

dibuangnyalah anaknya ke bawah semak-semak,

dan ia duduk agak jauh, kira-kira sepemanah jauhnya, katanya,

"Aku tidak tahan melihat anakku mati."

Sedang ia duduk di situ,

menangislah anaknya dengan suara nyaring.


Allah mendengar suara anak itu,

lalu Malaikat Allah berseru dari langit kepada Hagar, katanya,

"Apakah yang engkau susahkan, Hagar?

Janganlah takut,

sebab Allah telah mendengar suara anakmu

dari tempat ia terbaring.

Bangunlah, angkatlah anakmu itu, dan bimbinglah dia,

sebab Aku akan menjadikan dia  bangsa yang besar."


Lalu Allah membuka mata Hagar, sehingga ia melihat sebuah sumur.

ia pergi mengisi kirbatnya dengan air,

dan anaknya ia beri minum.

Allah menyertai Ismael, sehingga ia bertambah besar.

Ia menetap di padang gurun dan menjadi seorang pemanah.


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 34:7-8.10-11.12-13,R:7a


Refren: Orang  tertindas itu berseru,

dan Tuhan mendengarkannya.


*Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkannya;

Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.

Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takwa,

lalu meluputkan mereka.


*Takutlah akan Tuhan, hai orang-orang-Nya yang kudus,

sebab orang yang takut akan Dia takkan berkekurangan.

Singa-singa muda merana kelaparan,

tetapi orang-orang yang mencari Tuhan,

tidak kekurangan suatu pun.


*Marilah anak-anak, dengarkanlah aku,

takut akan Tuhan akan Kuajarkan kepadamu!

Siapakah yang menyukai hidup?

Siapa yang mengingini umur panjang

untuk menikmati yang baik?


Bait Pengantar Injil

Yak 1:18


Atas kehendak-Nya sendiri

Allah telah menciptakan kita dengan kebenaran,

agar kita menjadi yang pertama dari ciptaan-Nya.


Bacaan Injil

Mat 8:28-34


"Adakah Engkau kemari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?"


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:


Pada suatu hari Yesus menyeberang danau Genesaret

dan tiba di daerah orang Gadara.

Maka datanglah dari pekuburan dua orang yang kerasukan setan,

menemui Dia.

Mereka itu sangat berbahaya,

sehingga tidak seorang pun yang berani melalui jalan itu.

Dan mereka itu pun berteriak, katanya,

"Apa urusan-Mu dengan kami, hai Anak Allah?

Adakah Engkau ke mari

untuk menyiksa kami sebelum waktunya?"


Tidak jauh dari mereka itu sejumlah besar babi

sedang mencari makan.

Maka setan-setan itu meminta kepada-Nya, katanya,

"Jika Engkau mengusir kami,

suruhlah kami pindah ke dalam kawanan babi itu."

Yesus berkata kepada mereka, "Pergilah!"

Lalu keluarlah mereka dan masuk ke dalam babi-babi itu.

Maka terjunlah seluruh kawanan babi itu dari tepi jurang

ke dalam danau,

dan mati di dalam air.

Para penjaga babi lari,

dan setibanya di kota, mereka menceritakan segala sesuatu,

juga tentang dua orang yang kerasukan itu.

Maka keluarlah seluruh kota mendapatkan Yesus

dan setelah mereka berjumpa dengan Dia,

mereka mendesak supaya Ia meninggalkan daerah mereka.


Demikianlah sabda Tuhan.

Selasa, 29 Juni 2021

Hari Raya St. Petrus dan Paulus, Rasul Selasa, 29 Juni 2021

 

Petrus Orang Kantor sedangkan Paulus Orang Lapangan. Keduanya memang beda tetapi saling melengkapi


*P.Benediktus Bere Mali, SVD*


Seringkali kekurangan orang lain dijadikan bahan olokan dengan demikian orang lupa kelebihan orang lain. Ketika orang yang diolok itu sehat sedangkan yang mengolok itu jatuh sakit tak berdaya, justru yang diolok itulah yang menjadi penolong utama baginya. Di sini kita lihat bahwa di balik kekurangan orang lain pasti ada kelebihannya yang Tuhan beri kepadanya. Demikian juga dengan kelemahan dan kekurangan kita, pasti di baliknya ada satu kelebihan yang Tuhan beri kepada kita.  Nah artinya bahwa tidak ada manusia yang paling sempurna di sekitar kita karena itu kelebihanku, kelebihanmu, kelebihan kita saling mengisi kekuranganku, kekuranganku, kekurangan kita agar aku, Anda, kita semakin menuju kesempurnaan.  

Tema saling mengisi kekurangan untuk menuju sempurna dalam karya pelayanan adalah inti dari Hari Raya Santo Petrus dan Santo Paulus Rasul Agung yang dirayakan pada hari ini. 

Ada sejumlah Hari Raya Orang Kudus yang jatuh pada hari kelahiran ya misalnya Hari Raya Kelahiran Santa Perawan Maria dan Hari Raya Kelahiran Santo Yohanes Pembaptis. Tetapi Hari Raya Santo Petrus dan Paulus pada hari ini jatuh pada hari kematian mereka. Karena itu fokus renungan ini berawal dari kematian atau makam mereka yang menjadi tempat terbesar Basilika Santo Petrus di pusat vatikan, di dalam tembok Vatikan sedangkan makam Santo Paulus yang menjadi tempat berdirinya Basilika Santo Paulus di luar tembok Vatikan. 

Posisi bangunan makam dalam Basilika terbesar Santo Petrus di dalam tembok Vatikan dan Posisi makam dalam Basilika Santo Paulus di luar tembok Vatikan ini sungguh menampilkan karakter kedua tokoh panutan iman ini. Santo Petrus Paus Pertama Gereja Katolik fokus melayani di pusat, di balik meja, di kantor pusat Gereja Katolik Dunia di Kota Vatikan. Sedangkan Santo Paulus misionaris Agung melayani di lapangan, melayani bangsa-bangsa dam melayani orang pinggiran. Mereka melayani di tempat yang berbeda tetapi meninggal sama-sama di Roma dan dimakamkan di dalam Vatikan dan di luar tembok Vatikan. Misi sintesis gaya Paulus di lapangan dengan gaya Petrus di dalam Struktur Gereja Katolik inilah mengokohkan kehidupan Gereja Katolik sejagat dari Gereja perdana sampai dewasa ini.  Banyak kalangan di luar Struktur Gereja Katolik mengangguk-angguk Kepala sambil berkata salut atas keunggulan sintesis gaya Misa ad intra dan misi ad extra yang ada dalam diri Santo Paulus dan Petrus Rasul sejak Gereja Perdana sampai Gereja Katolik dewasa ini. Struktur Gereja Katolik adalah Satu kekuatan kehidupan organisasi terkuat di Dunia selain Struktur sebuah Universitas di bidang pendidikan. Menariknya bahwa satu Struktur Gereja Katolik yang terpusat di Vatikan menjadi pemimpin tertinggi spiritual Gereja Katolik sedunia. Semua perayan ritus liturgis Gereja Katolik sejagat sama. Inilah kehebatan Gereja Katolik Satu Kudus Apostolik. 

Sistem Gereja Katolik dengan sistem satu pintu struktur organisasi dan Sama alur pelayanan ritus Agama Katolik ini dengan beberapa pastoral kontekstual dari Gereja Katolik ini dapat terkontrol menuju tujuan yang sama yaitu keselamatan dalam nama Yesus Kristus. Tata kelola Gereja Katolik secara ke dalam dan keluar yang baik dapat menyelamatkan dunia. Model tata kelola hidup bersama Gereja Katolik menjadi contoh bagi tata kelola organisasi terkecil keluarga sebagai Gereja Domestik Gereja terkecil  awal sumber keselamatan Dunia.** 


Liturgia Verbi (B-I)

HR S. Petrus dan Paulus, Rasul


Selasa, 29 Juni 2021


Bacaan Pertama

Kis 12:1-11


"Sekarang benar-benar tahulah aku

bahwa Tuhan telah menyuruh malaikat-Nya

dan menyelamatkan aku dari tangan Herodes."


Pembacaan dari Kisah Para Rasul:


Waktu terjadi penganiayaan terhadap jemaat,

Raja Herodes mulai bertindak dengan keras

terhadap beberapa orang dari jemaat.

Ia menyuruh membunuh Yakobus,

saudara Yohanes, dengan pedang.

Ketika ia melihat

bahwa hal itu menyenangkan hati orang Yahudi,

ia melanjutkan perbuatannya itu dan menyuruh menahan Petrus.

Waktu itu hari raya Roti Tidak Beragi.

Setelah Petrus ditangkap,

Herodes menyuruh memenjarakannya

di bawah penjagaan empat regu,

masing-masing terdiri dari empat prajurit.

Maksudnya ialah,

supaya sehabis Paskah ia menghadapkannya ke depan orang banyak.

Demikianlah Petrus ditahan di dalam penjara.

Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah.


Pada malam

sebelum Herodes menghadapkannya kepada orang banyak,

Petrus tidur di antara dua orang prajurit,

terbelenggu dengan dua rantai.

Selain itu

prajurit-prajurit pengawal sedang berkawal di muka pintu.

Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan dekat Petrus,

dan cahaya bersinar dalam ruang itu.

Malaikat itu menepuk Petrus untuk membangunkannya.

Kata malaikat itu kepadanya, "Bangunlah segera!"

Maka gugurlah rantai itu dari tangan Petrus.

Lalu kata malaikat itu kepadanya,

"Ikatlah pinggangmu dan kenakanlah sepatumu!"

Petrus pun berbuat demikian.

Lalu malaikat itu berkata kepadanya,

"Kenakanlah jubahmu dan ikutlah aku!"

Lalu ia mengikuti malaikat itu ke luar,

dan ia tidak tahu

bahwa apa yang dilakukan malaikat itu sungguh-sungguh terjadi;

sangkanya ia melihat suatu penglihatan.

Setelah mereka melalui tempat kawal pertama

dan tempat kawal kedua,

sampailah mereka ke pintu gerbang besi yang menuju ke kota.

Pintu itu terbuka dengan sendirinya bagi mereka.

Sesudah tiba di luar,

mereka berjalan sampai ke ujung jalan,

dan tiba-tiba malaikat itu meninggalkan dia.

Dan setelah sadar akan dirinya, Petrus berkata,

"Sekarang benar-benar tahulah aku

bahwa Tuhan telah menyuruh malaikat-Nya

dan menyelamatkan aku dari tangan Herodes

dan dari segala sesuatu yang diharapkan orang Yahudi."


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9,R:5b


Refren: Tuhan melepaskan daku dari segala kegentaranku.


*Aku hendak memuji Tuhan pada segala waktu;

puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku.

Karena Tuhan jiwaku bermegah;

biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya

dan bersukacita.


*Muliakanlah Tuhan bersama-sama dengan daku,

marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya.

Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku,

dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.


*Tujukkanlah pandanganmu kepada-Nya,

maka mukamu akan berseri-seri,

dan tidak akan malu tersipu-sipu.

Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan;

Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.


*Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takwa,

lalu meluputkan mereka.

Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan!

Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!


Bacaan Kedua

2Tim 4:6-8.17-18


"Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran."


Pembacaan dari Surat Kedua Raul Paulus

kepada Timotius:


Saudaraku terkasih,

darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan,

dan saat kematianku sudah dekat.

Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik,

aku telah mencapai garis akhir,

dan aku telah memelihara iman.

Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran

yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil,

pada hari-Nya;

bukan hanya kepadaku,

tetapi juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.


Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku,

supaya dengan perantaraanku

Injil diberitakan dengan sepenuhnya

dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya.

Dengan demikian aku lepas dari mulut singa.

Tuhan akan melepaskan daku dari setiap usaha yang jahat.

Dia akan menyelamatkan aku,

sehingga aku masuk ke dalam Kerajaan-Nya di surga.

Bagi-Nyalah kemuliaan selama-lamanya! Amin.


Demikianlah sabda Tuhan.


Bait Pengantar Injil

Mat 16:18


Engkau adalah Petrus,

di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku,

dan alam maut tidak akan menguasainya.


Bacaan Injil

Mat 16:13-19


"Engkau adalah Petrus,

dan di atas batu karang ini akan Kudirikan jemaat-Ku."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:


Sekali peristiwa

Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi.

Ia bertanya kepada murid-murid-Nya,

"Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?"

Jawab mereka, "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis,

ada juga yang mengatakan: Elia,

dan ada pula yang mengatakan: Yeremia

atau salah seorang dari para nabi."


Lalu Yesus bertanya kepada mereka,

"Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?"

Maka jawab Simon Petrus,

"Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!"

Kata Yesus kepadanya,

"Berbahagialah engkau Simon bin Yunus,

sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu,

melainkan Bapa-Ku yang di surga.

Dan Aku pun berkata kepadamu:

Engkau adalah Petrus,

dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku,

dan alam maut tidak akan menguasainya.

Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga.

Apa yang kauikat di dunia ini

akan terikat di surga,

dan apa yang kaulepaskan di dunia ini

akan terlepas di sorga."


Demikianlah sabda Tuhan.

Minggu, 27 Juni 2021

Mungkinkah: Ikut Yesus tanpa terikat dengan keluarga/orang, tempat dan barang?

 

*P. Benediktus Bere Mali, SVD*

Pandemi covid-19 dengan farian delta  akhir-akhir ini membuat para pengikut Yesus khususnya imam merasa waspada dalam melayani umat berdasarkan kebutuhan bukan berdasarkan keinginan demi keselamatan Gembala maupun domba. Setiap kali melayani selalu mempertimbangkan secara matang orang yang dilayani, tempat dan barang yang digunakan. Pelayan dihalangi oleh orang, barang dan tempat.  Selalu ada kecurigaan terhadap barang, orang dan tempat dalam melayani, jangan - jangan ada virus korona di sana. Ketulusan dalam melayani sangat ditentukan oleh suasana  lingkungan pandemi covid 19. 


Teori lingkungan eskternal menentukan perilaku manusia termasuk kegiatan pelayan para Romo, Biarawan dan biarawati. Beberapa waktu lalu beberapa Biara yang pada masa normal tanpa covid 19 hidup serba berkecukupan tetapi pandemi covid 19 yang hampir 2 Tahun ini, Biara-Biara yang hidupnya dari Umat mulai merasakan kekurangan. Kegiatan webinar dan sejenisnya oleh imam dan Biara - Biara yang dilakukan secara daring belum menjadi basis utama untuk menutupi kekurangan Biara di masa pandemi covid 19 ini. Artinya bahwa secara realistis bahwa kegiatan spiritual dan panggilan Tuhan pun tetap membutuhkan orang, tempat, dan materi/uang untuk menyebarkan khabar Gembira Injil Allah. 


Injil hari ini menegaskan bahwa orang yang ikut Yesus tidak terhalang oleh barang, tempat dan orang yang dilayani.  Pengikut Yesus semestinya tulus dalam melayani demi tersebarnya Injil di dalam hati semua orang. Orang fokus pada Injil, khabar Baik Tuhan maka Tuhan akan memberkatinya dengan caraNya yang indah. Tuhan tetap menyelamatkan Dunia selama Masih ada orang baik di atas Dunia ciptaannya, sebagaimana ditegaskan di dalam bacaan Pertama hari ini. Santo Ireneus yang kita peringati hari ini, mengalami banyak bidaa pada zamannya tetapi Santo Ireneus tetap fokus pada Hal baik yang dari Tuhan Yesus,bahkan ia mati demi kebaikan dari Tuhan Yesus sendiri. 


Pertanyaan bagi kita, Apakah dalam pandemi covid 19 dengan farian baru yang terus muncul ini akan terjadi kebinasaan Dunia? Berdasarkan Bacaan Pertama hari ini, kasih Tuhan lebih besar dari pandemi covid 19, Tuhan akan membuat semuanya indah pada waktunya. Pandemi covid 19 seperti virus cacar dan virus flu dahulu yang akhirnya ada obatnya yang ditemukan. Para ilmuawan terus berjuang dan meneliti untuk menghadapi pandemi covid 19. Selama Masih ada tangan manusia dan otak manusia dapat bekerja menyelamatkan manusia, Tuhan tidak akan membuat mukjizat menghilangkan covid 19 yang telah mewarnai sejarah penyakit Dunia ini.  Kita berdoa bagi para ilmuwan yang sedang terus bekerja untuk menemukan obat yang tepat menghadapi virus korona 19, semoga Tuhan hadir di sana untuk menyelamatkan umat-Nya dari serangan pandemi covid-19 yang mematikan. ***



Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa, Pekan Biasa XIII


Senin, 28 Juni 2021


PW S. Ireneus, Uskup dan Martir


Bacaan Pertama

Kej 18:16-33


"Apakah Engkau akan membinasakan orang saleh

bersama dengan orang jahat?"


Pembacaan dari Kitab Kejadian:


Setelah Abraham diberi janji oleh Tuhan,

maka berangkatlah ketiga tamunya.

Mereka mengarahkan pandangannya ke Sodom,

dan Abraham mengantarkan mereka.

Berpikirlah Tuhan,

"Apakah Aku akan menyembunyikan kepada Abraham

apa yang akan Kulakukan ini?

Bukankah sesungguhnya Abraham akan menjadi bangsa yang besar

serta berkuasa,

dan oleh dia segala bangsa di atas bumi akan mendapat berkat?

Sebab Aku telah memilih dia,

supaya ia memerintahkan kepada anak-anak dan keturunannya,

agar tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan Tuhan,

dengan melakukan kebenaran dan keadilan,

dan agar Tuhan memenuhi kepada Abraham

apa yang dijanjikan-Nya kepadanya."


Maka bersabdalah Tuhan,

"Sesungguhnya, banyak keluh kesah orang

tentang Sodom dan Gomora,

dan sesungguhnya sangat beratlah dosanya.

Baiklah Aku turun untuk melihat,

apakah benar-benar mereka telah berkelakuan

seperti keluh kesah orang yang telah sampai kepada-Ku atau tidak;

Aku hendak mengetahuinya."

Lalu berpalinglah orang-orang itu dari situ dan berjalan ke Sodom,

tetapi Abraham masih tetap berdiri di hadapan Tuhan.

Abraham datang mendekat dan berkata,

"Apakah Engkau akan membinasakan orang benar

bersama-sama dengan orang jahat?

Bagaimana sekiranya ada lima puluh orang benar dalam kota itu?

Apakah Engkau akan membinasakan tempat itu?

Tidakkah Engkau mengampuninya demi kelima puluh orang benar

yang ada di dalamnya itu?

Jauhlah kiranya daripada-Mu untuk berbuat demikian,

membunuh orang benar bersama dengan orang jahat,

sehingga orang benar itu seolah-olah sama dengan orang jahat!

Jauhkanlah kiranya yang demikian daripada-Mu!

Masakan Hakim segenap bumi tidak menghukum dengan adil?"

Tuhan bersabda,

"Jika Kudapati lima puluh orang benar dalam kota Sodom,

Aku akan mengampuni seluruh tempat itu demi mereka."


Abraham menyahut,

"Sesungguhnya aku telah memberanikan diri berkata kepada Tuhan,

walaupun aku debu dan abu.

Sekiranya kurang lima orang dari kelima puluh orang benar itu,

apakah Engkau akan memusnahkan seluruh kota itu

karena yang lima itu?"

Tuhan bersabda, "Aku takkan memusnahkannya,

jika Kudapati empat puluh lima di sana."


Lagi Abraham melanjutkan perkataannya,

"Sekiranya empat puluh didapati di sana?"

Sabda Tuhan,

"Aku takkan berbuat demikian demi yang empat puluh itu."

Kata Abraham,

"Janganlah kiranya Tuhan murka kalau aku berkata sekali lagi.

Sekiranya tiga puluh didapati di sana?"

Sabda Tuhan,

"Aku takkan berbuat demikian jika Kudapati tiga puluh di sana."

Kata Abraham lagi,

"Sesungguhnya aku telah memberanikan diri

berkata kepada Tuhan.

Sekiranya dua puluh didapati di sana?"

Sabda Tuhan,

"Aku takkan memusnahkannya demi yang dua puluh itu."

Kata Abraham, "Janganlah kiranya Tuhan murka,

kalau aku berkata lagi sekali ini saja.

Sekiranya sepuluh didapati di sana?"

Jawab Tuhan,

"Aku takkan memusnahkannya demi yang sepuluh itu."

Lalu pergilah Tuhan, setelah Ia selesai bersabda kepada Abraham.

Dan kembalilah Abraham ke tempat tinggalnya.


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 103:1-2.3-4.8-9.10-11,R:8a


Refren: Tuhan itu pengasih dan penyayang.


*Pujilah Tuhan, hai jiwaku!

Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku!

Pujilah Tuhan, hai jiwaku,

janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!


*Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu,

yang menyembuhkan segala penyakitmu!

Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur,

dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!


*Tuhan adalah pengasih dan penyayang,

panjang sabar dan berlimpah kasih setia.

Tidak terus menerus Ia murka,

dan tidak untuk selamanya Ia mendendam.


*Tidak pernah Ia memperlakukan kita setimpal dengan dosa kita,

atau membalas kita setimpal dengan kesalahan kita.

Setinggi langit dari bumi,

demikian besarnya kasih setia Tuhan

atas orang-orang yang takut akan Dia!


Bait Pengantar Injil

Mzm 95:8ab


Hari ini janganlah bertegar hati,

tetapi dengarkanlah suara Tuhan.


Bacaan Injil

Mat 8:18-22


"Ikutilah Aku."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:


Pada suatu hari banyak orang mengerumuni Yesus.

Melihat hal itu Yesus menyuruh bertolak ke seberang.

Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya,

"Guru, aku akan mengikuti Engkau, ke mana saja Engkau pergi."


Yesus berkata kepadanya,

"Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang,

tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat

untuk meletakkan kepala-Nya."

Seorang lain, yaitu salah seorang murid-Nya, berkata kepada-Nya,

"Tuhan, izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku."

Tetapi Yesus berkata kepadanya,

"Ikutilah Aku,

dan biarlah orang-orang mati menguburkan

orang-orang mati mereka."


Demikianlah sabda Tuhan.

"Hendaklah kelebihanmu mencukupkan kekurangan saudara-saudara yang lain."

 


*P.Benediktus Bere Mali, SVD*


Setiap orang memiliki keunggulannya tersendiri dalam hidup bersama di samping kelemahan dan keterbatasannya. Untuk memajukan kehidupan bersama, keunggulan masing-masing pribadi dimanfaatkan secara maksimal agar energi positif dapat tersalur untuk kepentingan dan kebaikan bersama. Sedangkan kelemahan pribadi disadari dan diolah agar kelemahan pribadi tidak menghalangi usaha bersama membangun dan memajukan  kehidupan bersama. Kelebihan satu orang dapat menutup kekurangan yang lain agar terjadi keseimbangan di dalam kehidupan bersama. 


Dalam bacaan kedua hari ini Paulus menulis surat kepada jemaat di Korintus agar mereka kaya dalam pelayanan kasih kepada yang lain, agar orang yang dilayani pun mengalami kaya dalam kasih sehingga semakin bertambah jumlahnya orang kaya dalam pelayanan kasih agar pelayanan kasih semakin berkembang di dalam hati setiap orang. Orang yang kaya dalam hal materi, Iman, perkataan, pengetahuan dapat mencukupkan mereka yang kekurangan agar yang berkekurangan menjadi berkecukupan sehingga terciptalah keseimbangan dalam kehidupan bersama. 

Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus menyembuhkan anak Yairus yang sakit dan seorang ibu yang sakit pendarahan bertahun-tahun lamanya. Mereka yang berkekurangan dalam hal kesehatan, dicukupkan kesehatannya oleh Tuhan Yesus yang menyembuhkan mereka sehingga mereka mengalami keseimbangan dalam hidupnya setiap hari. Bacaan pertama menampilkan kebencian yang mendominasi dalam diri dapat membuka pintu lebar bagi masuknya setan dan maut tetapi dengan kasih sebagai hal yang utama di dalam diri maka terbukalah pintu lebar bagi masuknya hidup dan kehidupan dalam hidup bersama. Kebencian yang membara dalam diri dapat menghanguskan energi positif  dalam diri tetapi sebaliknya api cinta kasih dalam diri dapat menghidupkan energi positif yang menyegarkan hati setiap manusia. 

Cinta dan benci dalam diri manusia bagaikan pisau bermata dua. Kehadiran manusia bisa mematikan sesama karena benci membara tetapi kehadiran manusia bisa saja menghidupkan karena aliran air kasih dalam hatinya yang menyegarkan hati manusia yang merasakan pelayanan kasihnya. Freud menyebutkan bahwa dalan diri manusia ada eros dan tanathos, ada daya menghidupkan tetapi sekaligus ada daya yang menghancurkan diri, sesama, alam sekitar. Eros dan thanatos dalam diri manusia seperti pisau bermata dua. Untuk kebaikan bersama maka aktifkan Eros tetapi thanatos dimatikan Chanelnya agar yang tampil di mata publik adalah hal-hal yang positif yang dikehendaki oleh semua orang lintas batas.***


Liturgia Verbi (B-I)

Hari Minggu Biasa XIII 


Minggu, 27 Juni 2021


Bacaan Pertama

Keb 1:13-15;2:23-24


"Karena dengki setan, maka maut masuk ke dunia."


Pembacaan dari Kitab Kebijaksanaan:


Allah tidak menciptakan maut,

dan Ia pun tidak bergembira

karena mahluk yang hidup musnah binasa.

Sebaliknya Ia menciptakan segala sesuatu supaya ada;

dan supaya makhluk-makhluk jagat menemukan keselamatan.

Racun yang membinasakan tidak ditemukan di antara mereka,

dan dunia orang mati tidak merajai bumi.

Maka kesucian mesti baka.

Sebab Allah telah menciptakan manusia untuk kebakaan,

dan menjadikan-Nya gambar hakekat-Nya sendiri.

Tetapi karena dengki setan, maka maut masuk ke dunia,

dan yang menjadi milik setan mencari maut itu.


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 30:2.4.5-6.11.12a.13b,


Refren: Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan,

sebab Engkau telah menarik aku ke atas.


*Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan,

sebab Engkau telah menarik aku ke atas,

dan tidak membiarkan musuh-musuhku bersukacita atas diriku.

Tuhan, Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati,

Engkau menghidupkan daku

di antara mereka yang turun ke liang kubur.


*Nyanyikanlah mazmur bagi Tuhan,

hai orang-orang yang dikasihi-Nya,

dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus!

Sebab hanya sesaat Ia murka,

tetapi seumur hidup Ia murah hati;

sepanjang malam ada tangisan,

menjelang pagi terdengar sorak-sorai.


*Dengarlah, Tuhan, dan kasihanilah aku!

Tuhan, jadilah penolongku!

Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari.

Tuhan, Allahku, untuk selama-lamanya aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu.


Bacaan Kedua

2Kor 8:7.9.13-15


"Hendaklah kelebihanmu

mencukupkan kekurangan saudara-saudara yang lain."


Pembacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus

kepada Jemaat di Korintus:


Saudara-saudara,

hendaknya kamu kaya dalam pelayanan kasih,

sebagaimana kamu kaya dalam segala sesuatu:

dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan,

dalam kesungguhan untuk membantu,

dan dalam kasihmu terhadap kami.

Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus,

yakni: Sekali pun kaya, Ia telah menjadi miskin karena kamu, supaya karena kemiskinan-Nya, kamu menjadi kaya.


Sebab kamu dibebani bukan supaya orang lain mendapat keringanan,

tetapi supaya ada keseimbangan.

Maka hendaklah sekarang ini

kelebihanmu mencukupkan kekurangan orang-orang kudus,

agar kelebihan mereka kelak mencukupkan kekurangan kamu,

supaya ada keseimbangan.

Seperti ada tertulis:

    "Orang yang mengumpulkan banyak, tidak kelebihan,

    dan orang yang mengumpulkan sedikit, tidak kekurangan."


Demikianlah sabda Tuhan.


Bait Pengantar Injil

2Tim 1:10b


Yesus Kristus, Juruselamat kita, telah mematahkan kuasa maut,

dan menerangi hidup dengan Injil.


Bacaan Injil

Mrk 5:21-43


"Hai anak, Aku berkata kepadamu: Bangunlah."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:


Sekali peristiwa,

setelah Yesus menyeberang dengan perahu,

datanglah orang banyak berbondong-bondong,

lalu mengerumuni Dia.

Ketika itu Yesus masih berada di tepi danau.

Maka datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus.

Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah Yairus di depan kaki-Nya.

Dengan sangat ia memohon kepada-Nya,

"Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati.

Datanglah kiranya, dan letakkanlah tangan-Mu atasnya,

supaya ia selamat dan tetap hidup."

Lalu pergilah Yesus dengan orang itu.

Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia

dan berdesak-desakan di dekat-Nya.


Adalah di situ seorang perempuan

yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan.

Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib,

sampai habislah semua yang ada padanya,

namun sama sekali tidak ada faedahnya,

malah sebaliknya keadaannya makin memburuk.

Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus.

Maka di tengah-tengah orang banyak itu

ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya.

Sebab katanya, "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."

Sungguh, seketika itu juga berhentilah pendarahannya,

dan ia merasa badannya sudah sembuh dari penyakitnya itu.


Pada ketika itu juga Yesus mengetahui,

bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya.

Maka Ia berpaling di tengah orang banyak itu dan bertanya,

"Siapa yang menjamah jubah-Ku?"

Murid-murid menjawab,

"Engkau melihat sendiri

bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan di dekat-Mu!

Bagaimana mungkin Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?"

Lalu Yesus memandang sekeliling-Nya

untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu.

Maka perempuan tadi menjadi takut dan gemetar

sejak ia mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya.

Maka ia tampil dan tersungkur di depan Yesus.

Dengan tulus ia memberitahukan segala sesuatu kepada Yesus.

Maka kata Yesus kepada perempuan itu,

"Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau.

Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!"


Ketika Yesus masih berbicara,

datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu,

dan berkata, "Anakmu sudah mati!

Apa perlunya lagi engkau menyusah Guru?"

Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka

dan berkata kepada kepala rumah ibadat,

"Jangan takut, percaya saja!"

Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorang pun ikut serta,

kecuali Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus.

Dan tibalah mereka di rumah kepala rumah ibadat itu,

dan di sana Yesus melihat orang-orang ribut,

menangis dan meratap dengan suara nyaring.

Sesudah masuk, Yesus berkata kepada orang-orang itu,

"Mengapa kamu ribut dan menangis?

Anak ini tidak mati, tetapi tidur!"

Tetapi mereka menertawakan Dia.

Maka Yesus menyuruh semua orang itu keluar.

Lalu Ia membawa ayah dan ibu anak itu,

dan mereka yang bersama-sama dengan Yesus

masuk ke kamar anak itu.

Lalu Yesus memegang tangan anak itu seraya berkata,

"Talita kum,"

yang berarti: "Hai anak, Aku berkata kepadamu: Bangunlah!"

Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan,

sebab umurnya sudah dua belas tahun.

Semua orang yang hadir sangat takjub.

Dengan sangat Yesus berpesan kepada mereka,

supaya jangan seorang pun mengetahui hal itu.

Lalu Yesus menyuruh mereka memberi anak itu makan.


Demikianlah sabda Tuhan.

Sabtu, 26 Juni 2021

"Banyak orang akan datang dari timur dan barat, dan duduk makan bersama dengan Abraham, Iskak dan Yakub."


*P. Benediktus Bere Mali, SVD*

Ada beberapa wilayah memiliki Gereja Hitam dengan Gereja Putih. Gereja yang dibangun dikhusus hanya untuk orang berkulit putih dan ada Gereja yang dibangun hanya untuk orang kulit hitam. Tetapi Gereja Katolik di Seluruh Dunia adalah Satu, Kudus, Katolik dan apostolik. Gereja Katolik terbuka bagi semua orang tanpa pembedaan.  


Bacaan Injil hari ini menampilkan keterbukaan jalan lebar keselamatan Tuhan Yesus bagi bangsa bangsa asing. Seorang Perwira yang beriman kepada Yesus untuk menyembuhkan hambanya yang lumpuh dan imannya itulah melahirkan mukjizat penyembuhan atas hambanya.  Yesus menyembuhkan orang lumpuh dari jarak jauh. Hal Itu terjadi berkat iman Perwira kepada Tuhan Yesus. Rencana sang penyelamat tidak dapat dibatalkan oleh kelemahan  dan keterbatasan serta aturan manusia. Di mata bangsa Israel Perwira Romawi adalah kafir yang tidak layak menerima keselamatan dari Tuhan. Tetapi justru Tuhan Yesus menyelamatkan hambanya berkat iman Perwira Itu. Bahkan Yesus menegaskan bahwa iman sebesar dari Perwira Itu tidak pernah ditemukan di antara bangsa Israel. Rencana Allah tidak dapat dibatalkan oleh ukuran manusia. Bacaan pertama menegaskan bahwa Sara dan Abraham yang sudah lanjut usia dalam ukuran manusiawi tidak akan mendapat keturunan lagi tetapi justru Sara yang sudah mati haid akan mendapat keturunan.  Allah mau maka kehendakNya akan terjadi yang tidak dapat dibatalkan oleh ukuran manusiawi. 

Dalam hidup Kita ada banyak hal yang sering terjadi dan dapat diterima dengan iman. Misalnya seorang yang diselamatkan dari tabrakan maut di jalan tol. Ada seorang bayi yang Masih hidup di bawah reruntuhan setelah gempa bumi dahsyat yang mematikan begitu banyak orang. Ada seorang yang telah meninggal selama setengah jam tetapi hidup lagi. Ada seorang yang sakit dan para dokter telah menyerah tetapi berkat doa keluarga ia sembuh lagi.  Tentu kita masing-masing Masih memiliki pengalaman yang luarbiasa mengalami mukjizat dari Tuhan atas diri kita masing-masing dan Sesama di sekitar kita sendiri.***

Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa, Pekan Biasa XII


Sabtu, 26 Juni 2021


Bacaan Pertama

Kej 18:1-15


"Adakah sesuatu yang mustahil bagi Tuhan?

Aku akan kembali kepadamu,

dan Sara akan mempunyai anak laki-laki."


Pembacaan dari Kitab Kejadian:


Sekali peristiwa Tuhan menampakkan diri kepada Abraham

di dekat pohon tarbantin di Mamre.

Waktu itu Abraham sedang duduk di pintu kemahnya

di kala hari panas terik.

Ketika ia mengangkat mata,

ia melihat tiga orang berdiri di depannya.

Melihat mereka,

ia bergegas dari pintu kemahnya menyongsong mereka.

Ia bersujud dan berkata,

"Tuanku, jika aku mendapat kasih Tuan,

singgahlah di kemah hambamu ini.

Biarlah diambil sedikit air,

basuhlah kaki Tuan, dan duduklah beristirahat di bawah pohon ini;

biarlah hamba mengambil sepotong roti,

agar Tuan-Tuan segar kembali.

Kemudian bolehlah Tuan-Tuan melanjutkan perjalanan.

Sebab Tuan-Tuan telah datang ke tempat hambamu ini." 

Jawab mereka, "Buatlah seperti yang engkau katakan."


Abraham segera pergi ke kemah mendapatkan Sara serta berkata,

"Segeralah! Ambil tiga sukat tepung yang terbaik!

Remaslah itu dan buatlah roti bundar!"

Lalu Abraham berlari ke lembu sapinya,

mengambil seekor anak lembu yang empuk dan baik dagingnya,

dan memberikannya kepada seorang bujangnya

yang segera mengolahnya.

Kemudian Abraham mengambil dadih, susu dan anak lembu yang telah diolah itu,

lalu dihidangkannya kepada mereka.

Abraham sendiri berdiri dekat mereka di bawah pohon itu,

sementara mereka makan.


Sesudah makan, bertanyalah mereka kepada Abraham,

"Di manakah Sara, isterimu?"

Jawab Abraham, "Di sana, di dalam kemah."

Maka berkatalah Ia,

"Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan mendapatkan engkau.

Pada waktu itulah

Sara, isterimu, akan mempunyai seorang anak laki-laki."


Saat itu Sara mendengarkan pada pintu kemah di belakang-Nya.

Adapun Abraham dan Sara telah tua dan lanjut umurnya

dan Sara telah mati haid.

Maka tertawalah Sara dalam hati, katanya,

"Akan berahikah aku, setelah aku sudah layu,

sedangkan tuanku pun sudah tua?"

Lalu bersabdalah Tuhan kepada Abraham,

"Mengapakah Sara tertawa dan berkata,

'Sungguhkah aku akan melahirkan anak,

padahal aku sudah tua?'

Adakah sesuatu yang mustahil bagi Tuhan?

Pada waktu yang telah ditetapkan itu, tahun depan,

Aku akan kembali mendapatkan dikau.

Pada waktu itulah Sara mempunyai seorang anak laki-laki."


Tetapi Sara menyangkal, katanya, "Aku tidak tertawa,"

sebab ia takut.

Tetapi Tuhan bersabda, "Tidak! Memang engkau tertawa!"


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Luk 1:46-47.48-49.50.53.54-55,


Refren: Tuhan ingat akan kasih sayang-Nya.


*Aku mengagungkan Tuhan,

hatiku bersukaria karena Allah, penyelamatku.


*Sebab Ia memperhatikan daku, hamba-Nya yang hina ini.

Mulai sekarang aku disebut Yang Bahagia oleh sekalian bangsa.

Sebab perbuatan besar dikerjakan bagiku

oleh Yag Mahakuasa;

kuduslah nama-Nya.


*Kasih sayang-Nya turun-temurun

kepada orang yang takwa.

Orang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan;

orang kaya diusirnya pergi dengan tangan kosong.


Menurut janji-Nya kepada leluhur kita,

Allah telah menolong Israel, hamba-Nya.

Demi kasih sayang-Nya kepada Abraham serta keturunan

untuk selama-lamanya.


Bait Pengantar Injil

Mat 8:17


Yesus memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.


Bacaan Injil

Mat 8:5-17


"Banyak orang akan datang dari timur dan barat,

dan duduk makan bersama dengan Abraham, Iskak dan Yakub."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:


Pada suatu hari Yesus masuk ke Kapernaum.

Maka datanglah seorang perwira mendapatkan Dia

dan memohon kepada-Nya,

"Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh,

dan ia sangat menderita."

Yesus berkata kepadanya, "Aku akan datang menyembuhkannya."


Tetapi perwira itu berkata kepada-Nya,

"Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku.

Katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.

Sebab aku sendiri seorang bawahan,

dan di bawahku ada pula prajurit.

Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit, 'Pergi!'

maka ia pergi;

dan kepada seorang lagi: 'Datang!', maka ia datang.

Ataupun kepada hambaku, 'Kerjakanlah ini!'

maka ia mengerjakannya."


Mendengar hal itu,

Yesus heran dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya,

"Aku berkata kepadamu,

sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai

pada seorang pun di antara orang Israel.

Aku berkata kepadamu,

Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat

dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub

di dalam Kerajaan Surga,

sedangkan anak-anak Kerajaan itu sendiri

akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap.

Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."

Lalu Yesus berkata kepada perwira itu,

"Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya."

Maka pada saat itu juga sembuhlah hambanya.


Setibanya di rumah Petrus,

Yesus pun melihat ibu mertua Petrus terbaring karena sakit demam.

Maka dipegang-Nya tangan wanita itu,

lalu lenyaplah demamnya.

Wanita itu lalu bangun dan melayani Yesus.


Menjelang malam

dibawalah kepada Yesus banyak orang yang kerasukan setan,

dan dengan sepatah kata Yesus mengusir roh-roh itu,

dan menyembuhkan orang-orang yang menderita sakit.

Hal itu terjadi supaya genaplah sabda

yang disampaikan oleh nabi Yesaya,

"Dialah yang memikul kelemahan kita

dan menanggung penyakit kita."


Demikianlah sabda Tuhan.