Minggu, 04 November 2012

Kotbah Hari Minggu, 4 Nopember 2012



KASIH  ITU
HUKUM  PERTAMA DAN UTAMA

Ul 6:2-6; Ibr 7:23-28; Mrk 12:28b-34
Kotbah Misa Hari Minggu,
Minggu 4 Nopember 2012
Di Kapela St. Maria Ursulin
Jln. Darmo Surabaya

(Rm. Benediktus Bere Mali, SVD

Pada hari ini Gereja melalui Kalender Liturgi dan Perayaan Ekaristi mengingatkan kita bahwa di antara begitu banyak tawaran hukum, di antara begitu banyak aturan yang ditawarkan, di antara begitu variasinya iklan, di antara begitu banyak adat istiadat dan budaya yang ditawarkan kepada kita dalam dunia multicultural yang menyertai perjalanan kehidupan kita, hanya satu yang utama dan terutama yaitu Hukum Kasih.


Hukum Kasih itu diungkapkan di dalam tanda tambah Salib Yesus. Mengapa Tambah bukan kurang atau bagi atau kali Salib Yesus itu? Ada dua hal perlu kita dalami dalam renungan hari Minggu ini. Salib Itu Tambah. Yesus menambahkan pada diri kita yang utama dan terutama yaitu KASIH. Kalau kita sudah mempunyai yang lain-lainnya tetapi tanpa Kasih itu berarti kita masih mengalami kekurangan yang pertama dan yang utama. Kalau kita sudah doa, devosi, karunia Roh, berbahasa Roh, donatur terbesar, tetapi belum mempunyai kasih itu berarti kita masih mengalami kekurangan yang  pertama dan utama yaitu KASIH. Kalau kita kekurangan Kasih maka dengan ditambahkan KASIH yang nyata yang kita lihat pada TANDA TAMBAH YESUS DI SALIB. 

Orang yang memiliki Kasih adalah orang yang mengimani Yesus yang menderita, wafat di Salib dan kemudian bangkit.  Apa artinya SALIB puncak kasih Tuhan kepada kita dan model Kasih kita kepada Tuhan dan sesama? SALIB berarti Saat Aku Lemah Ingat Bapa (Allah). Dengan mengingat Allah dalam keadaan yang lemah, berupa godaan dari dalam dan luar diri, seluruh tenaga terfokus pada Bapa di Surga sumber kekuatan dan keselamatan. Pada saat manusia mengandalkan Tuhan disitu Kasih menjadi nyata di dalam hidupnya. 


MENGASIHI adalah intisari bacaan – bacaan suci pada hari ini. Mengasihi adalah kata kerja aktif, dibentuk dari kata dasar KASIH.  Saya saat menyiapkan renungan ini, mencoba membayangkan KASIH itu seperti apa dan coba saya mengatakan bahwa KASIH itu lebih dapat dimengerti seperti ini. Saya mencoba mengertinya dengan memberikan singkatan dari kata KASIH yang dibentuk dari lima huruf, K, A, S, I, H. Huruf K disingkat Kehendak. Huruf A disingkat Allah. Huruf  S disingkat Selalu. Huruf I disingkat Isi. Huruf H disingkat Hatiku,  Hatimu, Hati Kita, Hati Semua Orang.   Dengan demikian kata KASIH singkatan dari KEHENDAK ALLAH SELALU ISI HATIKU-MU-KITA-SEMUA.  Dengan kata lain, KASIH berarti Kehendak Allah memenuhi diri-ku-mu-kita-semua.


Kalau kita membayangkan Kasih itu seperti makanan yang setiap hari kita makan dan minuman yang setiap hari kita minum maka orang yang dipenuhi oleh kehendak Allah, adalah juga orang yang kenyang akan Kehendak Allah sang penyelamat. Orang yang dipenuhi Allah adalah orang yang memperoleh kekuatan yang penuh dalam melaksanakan segala sesuatu yang menyelamatkan diri dan sesama serta alam semesta.


Perutusan kita adalah perutusan KASIH. Kehendak Allah Selalu Isi Hatiku-mu-kita-semua adalah intisari karya Pelayanan kita. Menjalani tugas dan karya Pelayanan ini, merupakan sebuah perjalanan yang tidak selalu mulus. Tantangan ataupun hambatan selalu dijumpai entah itu datang dari dalam diri sendiri, ataupun datang dari luar diri kita.

Hambatan itu dikenal atau saya sebut dengan kata ANTI. Kata ANTI saya singkat demikian. Aku Nekat Tanpa Ilahi (Allah). Anti radikal adalah aku nekat tanpa Ilahi (Allah) dalam pikiran, kata dan perilaku. ANTI radikal berarti orang sama sekali putus hubungan atau kontak dengan Allah.

Ini menjadi musuh utama dalam pewartaan KASIH. Mengadapi keadaan seperti ini, dalam dunia yang semakin maju dalam bidang ilmu pengetahuan, kita dapat melembutkan orang yang ANTI Kasih dengan kesaksian hidup. Peran performatif dari seorang pelayan Tuhan menjadi kekuatan utama dalam karya Pelayanan kasih kepada dunia dan sesama. Hal ini berarti seseorang sungguh memiliki KASIH. Kehendak Allah Selalu Isi Hatinya dalam segala tempat dan situasi.


Kita mengalami ANTI dalam Menyebarkan KASIH. Tetapi kita selalu memberi KASIH dengan teladan hidup, kepada mereka yang ANTI sebab itulah membuat KASIH kita semakin SEMPURNA.

Kasih itu pertama dan utama dari yang lain termasuk iman dan harapan. Maka seorang anak yang memiliki Kasih, dia mengutamakan studinya, masa depannya, kuliahnya, jadwal kuliahnya. Seorang ayah memiliki Kasih sebagai yang utama dan pertama, maka dia harus mengutamakan pekerjaannya, keluarganya dari yang lainnya. Seorang ibu yang memiliki Kasih, maka dia mengutamakan kesehatan dan pendidikan anak-anaknya. Seorang imam mengasihi Allah maka dia harus mengutamakan imamatnya daripada yang lain-lainnya.

Kasih artinya KEKUATAN KEHENDAK ALLAH SELALU ISI  (MENGISI) HATI-KU-MU-KITA SEMUA. Di dalam orang yang memiliki KASIH tiada kata ANTI yang berarti Aku Nekat Tanpa Ilahi (Allah).

Tidak ada komentar: