Kamis, 10 Juni 2021

"Barangsiapa marah terhadap saudaranya, harus dihukum."



*P.Benediktus Bere Mali, SVD*


Mengapa orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum? Semua orang memiliki peluang untuk marah terhadap sesama saudaranya dan setiap orang juga memberi kesempatan untuk rekonsiliasi dengan sesamanya. Ada marah yang perlu rekonsiliasi tetapi ada marah yang tidak perlu rekonsiliasi. Misalnya marah Karena memperjuangkan kebenaran untuk perubahan bagi kebaikan dan kesejahteraan bersama. Contoh kemarahan terhadap pemimpin yang menjadi koruptor uang Rakyat bukan untuk membangun bangsa tetapi untuk kepentingan diri dan keluarganya.  Rakyat marah lewat demosntrasi besar-besaran sampai perubahan yaitu menemukan pemimpin baru untuk perubahan baru untuk kemajuan bangsa secara adil dan merata. 


Tetapi Kemarahan terhadap saudaranya sendiri dengan warna dendam membara yang tidak ada jalan rekonsiliasi akan disusul pada puncak kemarahan yaitu pembunuhan.  Karena itu Yesus bersabda "barangsiapa marah terhadap saudaranya, harus dihukum." Kemarahan terhadap saudara adalah awal pembunuhan terhadap saudaranya. Rekonsiliasi dengan saudara adalah penyembuhan terhadap kemarahan terhadap saudara. Rekonsiliasi terjadi  karena ada pihak ketiga yang menjembatani menyatukan hati yang terpisah oleh kemarahan menjadi damai dalam rekonsiliasi pihak-pihak yang saling marah satu sama lain. Rekonsiliasi dapat terjadi karena ada kerendahan hati dan saling mengampuni satu terhadap yang lain. Rekonsiliasi terjadi karena semua pihak menghendaki kehidupan bersama secara rukun bukan pembunuhan sebagai puncak kehancuran dari kemarahan. Orang mau rekonsiliasi untuk menyucikan hati dan budi agar tidak terhalang oleh selubung yang dapat Menghalangi mata iman melihat Allah Bapa dan Putera yang adalah Roh Kudus Itu sendiri. Rekonsiliasi membuka penghalang Itu sehingga mata iman dapat melihat kembali Roh Allah yang setia mendampinginya berjalan bersama sang Sabda yang selalu menyelamatkan bukan menyesatkan.***


Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa, Pekan Biasa X


Kamis, 10 Juni 2021


Bacaan Pertama

2Kor 3:15-4:1.3-6


"Allah membuat terang-Nya bercahaya dalam hati kita,

supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah."


Pembacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus:


Saudara-saudara, memang benar,

setiap kali orang-orang Israel membaca kitab Musa,

ada selubung yang menutup hati mereka,

sampai pada hari ini.

Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan,

maka selubung itu diambil daripadanya.

Sebab Tuhan adalah Roh;

dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.

Dan dengan muka yang tidak berselubung, kita semua

mencerminkan kemuliaan Tuhan .

Dan karena kemuliaan itu datang dari Tuhan yang adalah Roh,

maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya,

dalam kemuliaan yang semakin besar.


Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini.

Karena itu kami tidak tawar hati.

Jika Injil yang kami wartakan masih tertutup,

maka hanya tertutup untuk mereka yang akan binasa,

yaitu orang yang tidak percaya,

yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini,

sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil

tentang kemuliaan Kristus,

yang tidak lain adalah gambaran Allah sendiri.


Sebab yang kami wartakan bukan diri kami sendiri!

Yang kami wartakan adalah Yesus Kristus sebagai Tuhan,

dan kami sendiri sebagai hambamu karena kehendak Yesus.

Sebab Allah yang telah bersabda,

"Dari dalam gelap akan terbit terang!"

Dialah juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita,

supaya kita beroleh terang

dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah

yang nampak pada wajah Kristus.


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 85:9ab-10.11-12.13-14,R:10b


Refren: Kemuliaan Tuhan diam di negeri kita.


*Aku ingin mendengar apa yang hendak difirmankan Allah!

Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai

kepada umat-Nya dan kepada orang-orang yang dikasihi-Nya,

Sungguh, keselamatan dari Tuhan dekat pada orang-orang yang takwa,

dan kemuliaan-Nya diam di negeri kita.


*Kasih dan kesetiaan akan bertemu,

keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan.

Kesetiaan akan tumbuh dari bumi,

dan keadilan akan merunduk dari langit.


*Tuhan sendiri akan memberikan kesejahteraan,

dan negeri kita akan memberi hasil.

Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya,

dan damai akan menyusul di belakang-Nya.


Bait Pengantar Injil

Mat 13:34


Perintah baru Kuberikan kepada kalian, sabda Tuhan;

yaitu supaya kalian saling mengasihi,

sebagaimana Aku telah mengasihi Tuhan.


Bacaan Injil

Mat 5:20-26


"Barangsiapa marah terhadap saudaranya, harus dihukum."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:


Dalam khotbah di bukit, berkatalah Yesus,

"Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar

daripada hidup keagamaan para ahli Taurat dan orang-orang Farisi,

kalian tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga.


Kalian telah mendengar

apa yang disabdakan kepada nenek moyang kita:

Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum.

Tetapi Aku berkata kepadamu:

Setiap orang yang marah terhadap saudaranya, harus dihukum!

Barangsiapa berkata kepada saudaranya: 'Kafir!'

harus dihadapkan ke Mahkamah Agama,

dan siapa yang berkata: 'Jahil!'

harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.

Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah,

dan engkau teringat akan sesuatu

yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau,

tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu

dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu,

lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.


Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau

bersama-sama dengan dia di tengah jalan,

supaya lawanmu jangan menyerahkan engkau kepada hakim,

dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya,

dan engkau dilemparkan ke dalam penjara.

Aku berkata kepadamu:

Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana,

sebelum engkau membayar utangmu sampai lunas."


Demikianlah sabda Tuhan.

Tidak ada komentar: