Rabu, 16 Juni 2021

Bermurah Hati dalam Bersedekah

  Surabaya, UDCKRabu 16 Juni 2021


*P. Benediktus Bere Mali, SVD*


Beberapa waktu lalu seorang Bapa sakit jantung dan jalan satu - satunya untuk selamat adalah operasi dan pasang ring. Biayanya sangat mahal dan operasinya yang aman harus dilaksanakan di luar negeri.  Pihak keluarga minta donatur dan seorang Bapa menyanggupi membayar operasi  jantung. Berdasarkan data-data dari rumah sakit jantung itu, Sang donatur bersedekah untuk orang sakit itu.Donatur mengadakan pembayaran langsung ke rekening rumah sakit dengan inisial NN dengan maksud agar dari  siapa, tidak mau dipamerkan nama donaturnya. Orang yang sakit itupun tidak mengenalnya. Setelah sembuh orang sakit itu  bersyukur dan berdoa bagi Sang donatur tersebut.  Sang donatur menggunakan nama NN untuk tidak pamer namanga secara  jelas di depan publik. Kemudian beberapa minggu lalu saya bertemu donatur itu, saya tanya alasan pake nama NN itu. Lalu ia menjawab yang sama bahwa ia memberi secara tulus, memberi  tanpa kepentingan tertentu. Ia bersedekah untuk orang sakit dengan prinsip tidak mau dan tidak ingin pamer. Ya beri ya Sudah. Memberi tanpa pamrih. Tuhan yang membalasnya. Ia pun mengatakan bahwa Allah itu murah hati padanya. Ia semestinya bermurah hati. 


Bersedekah adalah salah satu pilar kesalehan orang beragama Yahudi. Dua pilar kaselehan yang lainnya adalah berdoa dan berpuasa. Injil hari ini menegaskan bahwa jikalau Anda Bersedekah kepada orang sakit, lapar dan miskin, bersedakah itu dilakukan dengan tangan kanan, janganlah diketahui oleh tangan kirimu. Jika Anda berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu agar orang di sekitarmu tidak tahu bahwa anda sedang berpuasa.  Jika Anda sedang berdoa tutuplah pintu kamarmu dan berdoalah kepada Bapamu yang tersembunyi. Sebab Bapamu yang ada di dalam Surga akan membalasnya kepadamu. Artinya kita memberi sedekah, berdoa dan berpuasa secara tulus, tidak  untuk pameran di depan publik agar dipuji orang. 


Pesan bagi kita Ada Dua Hal. Pertama kita bersedekah kepada orang sakit, lapar dan miskin dengan murah hati. Karena Allah yang kita imani adalah Allah yang murah hati. Kedua: kita berdoa, berpuasa dan bersedekah untuk kemuliaan Tuhan bukan untuk show up atau pamer diri sendiri.***


Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa, Pekan Biasa XI


Rabu, 16 Juni 2021


Bacaan Pertama

2Kor 9:6-11


"Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita."


Pembacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus:


Saudara-saudara, camkanlah ini:

Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit pula.

Sebaliknya orang yang menabur banyak akan menuai banyak pula.

Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya,

jangan dengan rasa sedih atau terpaksa.

Sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.

Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kalian,

supaya kalian senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu

dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.

Seperti ada tertulis,

'Ia murah hati, orang miskin diberi-Nya derma.

kebenaran-Nya tetap untuk selama-lamanya.'


Dia yang menyediakan benih bagi penabur,

dan roti untuk dimakan.

Dia juga yang akan menyediakan benih bagi kalian

serta melipatgandakannya,

dan menumbuhkan buah kebenaranmu.

Kalian akan diperkaya dalam segala macam kemurahan hati,

yang membangkitkan syukur kepada Allah oleh karena kami.


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 112:1-2.3-4.9,R:1a


Refren: Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan,

yang sangat suka akan segala perintah-Nya.


*Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan,

yang sangat suka akan segala perintah-Nya.

Anak cucunya akan perkasa di bumi;

keturunan orang benar akan diberkati.


*Harta dan kekayaan ada dalam rumahnya,

kebajikannya tetap dikenang selama-lamanya.

Bagi orang benar ia bercahaya laksana lampu di dalam gelap,

Ia pengasih dan penyayang serta berlaku adil.


*Ia murah hati, orang miskin diberi-Nya derma;

kebajikannya tetap untuk selama-lamanya,

tanduknya meninggi dalam kemuliaan.


Bait Pengantar Injil

Yoh 14:23


Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan mentaati Sabda-Ku.

Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.


Bacaan Injil

Mat 6:1-6.16-18


"Bapamu yang melihat yang tersembunyi, akan mengganjar engkau."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:


Dalam khotbah di bukit, Yesus bersabda,

"Hati-hatilah,

jangan sampai melakukan kewajiban agamamu di depan orang, supaya dilihat.

Sebab jika demikian,

kalian tidak memperoleh upah dari Bapamu di surga.

Jadi, apabila engkau memberi sedekah,

janganlah engkau mencanangkan hal itu,

seperti yang dilakukan orang-orang munafik

di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong,

supaya mereka dipuji orang.

Aku berkata kepadamu, 'Mereka sudah mendapat upahnya.'

Tetapi jika engkau memberi sedekah,

janganlah tangan kirimu tahu apa yang diperbuat tangan kananmu.

Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi,

maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi

akan membalasnya kepadamu."

"Dan apabila kalian berdoa,

janganlah berdoa seperti orang munafik.

Mereka suka mengucapkan doanya

dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat

dan pada tikungan-tikungan jalan raya,

supaya mereka dilihat orang.

Aku berkata kepadamu, 'Mereka sudah mendapat upahnya.'

Tetapi jikalau engkau berdoa,

masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu,

dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi.

Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi

akan membalasnya kepadamu.


"Dan apabila kalian berpuasa,

janganlah muram mukamu, seperti orang munafik.

Mereka mengubah air mukanya,

supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa.

Aku berkata kepadamu,

'Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.'

Tetapi apabila engkau berpuasa,

minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu,

supaya jangan dilihat orang bahwa engkau sedang berpuasa,

melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi.

Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi

akan membalasnya kepadamu."


Demikianlah sabda Tuhan.

Tidak ada komentar: