Rabu, 07 Juli 2021

"Emas-keunggulan-Yusuf tetaplah menjadi Emas Murni walaupun Yusuf yang unggul berkualitas emas itu dijual oleh saudara-saudaranya sebagai Budak ke dalam lumpur perbudakan Mesir"




*P.Benediktus Bere Mali, SVD*


Tahun lalu awal Mei 2020 seorang kawan mengalami keadaan kritis di negeri orang antara hidup dan mati. Kawan ini ketika masih sehat tidak mendekati teman-temannya yang ada di sekitar tempat tinggalnya. Waktu itu Mei 2020 sedang tegang-tegangnya serangan Covid-19 dan seluruh wilayah Negara tempat tinggalnya lockdown. Kawan yang dulunya sombong dan tidak peduli pada teman-teman yang ada di sekitarnya, kini jatuh sakit tidak berdaya. Lingkungan yang sedang dilanda pandemi covid 19 menjadi penentu cara berpikir dan aksi manusia termasuk teman-teman di sekitar kawan yang sedang jatuh sakit tak berdaya ini.  Teman-teman yang tidak dianggap oleh kawan yang sedang sakit ini selama dia masih sehat, justru mereka inilah pertama-tama menolong dan menyelamatkan dia. Teman-teman sekitar inilah menelphone pihak rumah sakit terdekat sehingga pihak rumah sakit datang ke kostnya dalam protokol kesehatan covid-19 dan mengantarnya ke Rumah Sakit sampai kawan ini akhirnya memperoleh kesembuhan. Luar biasa kepedulian teman-teman pada kawan yang sakit ini,  yang dulu selama sehat, kawan ini tidak peduli pada teman-teman kostnya yang berada di sekitarnya. 


Yusuf adalah orang yang diperlakukan secara mengerikan oleh saudara-saudaranya sendiri. Ketika Yusuf sebagai orang yang hebat dan unggul dibidang atau talenta yang dimilikinya, justru saudara-saudaranya irihati yang berpuncak hendak membunuhnya dan buntut menjualnya menjadi budak di Negeri Mesir. Kualitas dan talenta Yusuf itu bagaikan Emas sekalipun dibuang ke tempat lumpur perbudakan di bawah kekuasaan Firaun di Mesir, namanya Emas talenta Yusuf tetaplah Emas yang tidak akan berubah. Semua keunggulan dan kualitas Yusuf tetap bertumbuh dan berkembang baik di dunia perbudakan Mesir. Keunggulan yang dimilikinya itu dilihat oleh Raja Firaun dan Yusuf diberi jabatan mangkubumi di Mesir yang mengurus banyak hal termasuk mengurus makanan bagi seluruh Mesir dan sekitaran Mesir yang sedang dilanda kelaparan hebat. 


Kelaparan dan persediaan makanan ini sudah diantisipasi oleh Yusuf yang hebat bertalenta bersama Raja Firaun.  Semua warga Mesir yang lapar datang kepada Yusuf untuk mendapatkan makanan. Tak terkecuali saudara-saudara Yusuf yang dulunya menjualnya sebagai budak di Mesir pun datang antri menunggu giliran mendapatkan makanan dari Yusuf saudaranya. Yusuf memberikan makanan terbaik bagi saudara saudaranya yang telah menjualnya sebagai Budak di Mesir. Yesus tidak membalas kejahatan dengan kejahatan terhadap saudara-saudaranya yang menjualnya sebagai Budak di Mesir. Ketika saudara-saudaranya kelaparan justru Yusuf yang menyelamatkan hidup mereka. Catatan penting dari pengalaman Yusuf untuk kita adalah  "Janganlah berbuat jahat terhadap saudara di samping kiri dan kananmu sebab pada saat Anda tidak berdaya saudaramu itulah yang akan pertama membantumu." Hal ini bisa terjadi di tempat inggal kost kita, keluarga kita yang berdampingan dengan tetangga-tetangga sekitar kita, komunitas kita dan masyarakat dan negara kita tempat kita berada dan hidup.

Bacaan Injil hari ini tentang Yesus memberi kuasa kepada para murid untuk mengusir setan dan melenyapkan segala penyakit dan kelemahan. Saya cukup merasa terganggu mengapa untuk setan menggunakan kata mengusir, tidak menggunakan kata melenyapkan? Setan itu seperti sebuah Emas, namanya Emas tetaplah Emas diletakan dan dipindahkan dimanapun tetaplah Emas.  Keunggulan setan tetaplah setan walau diusir dan dipindahkan dan diletakan di tempat yang berbeda. Keberadaan setan itu kapan dan dimanapun tetaplah menjadi setan. 


Pendapat Freud tepat bahwa kekuatan yang mematikan dan menghidupkan itu ada di dalam diri manusia. Hanya dengan memaksimalkan kesadaran manusia dapat mematikan jaringan yang mematikan diri dan sesama dan alam agar jaringan yang menghidupkan diri, sesama, dan alam dapat aktif bekerja.  Dengan bahasa Injil hari ini manusia beriman kepada Tuhan Yesus dipanggil untuk memaksimalkan kesadaran imannya untuk semestinya hanya menghidupkan jaringan internet yang menyelamatkan semua orang sedangkan semua jaringan internet yang mematikan semua generasi lintas Usia yang menggunakan internet, di-off-kan, diusir, diblok, dimatikan, di-non-aktif-kan agar Dunia semakin baik dan warna kebaikan universal bercahaya di dalam setiap sudut hati dan budi manusia. 


Teologi Dokmatik itu warnanya hitam putih, pro-kontra. Pendapat Freud juga tepat bahwa Dalam diri manusia ada unsur mematikan dan menghidupkan. Bedanya teologi Katolik hanya beri yang putih yang boleh aktif dalam kesadaran iman yang penuh sedangkan yang hitam ditolak, tidak ditolerir. Freud menerima sisi yang menghidupkan dan sisi yang mematikan itu di dalam diri manusia seperti dua sisi mata uang yang membentuk satu kesatuan. Kesadaran psikologis manusia secara maksimal dapat mengaktifkan semua yang menghidupkan dan menon-aktifkan yang mematikan diri, sesama, alam sekitar.*****

Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa, Pekan Biasa XIV


Rabu, 7 Juli 2021


Bacaan Pertama

Kej 41:55-57;42:5-7a.17-24a


"Kita menanggung akibat dosa kita terhadap adik kita."


Pembacaan dari Kitab Kejadian:


Sekali peristiwa seluruh negeri Mesir menderita kelaparan,

dan rakyat berteriak meminta roti kepada Firaun.

Maka berkatalah Firaun kepada semua orang Mesir,

"Pergilah kepada Yusuf,

perbuatlah apa yang akan dikatakannya kepadamu."

Kelaparan itu melanda seluruh bumi.

Maka Yusuf membuka semua lumbung

dan menjual gandum kepada orang Mesir,

sebab kelaparan itu makin hebat di tanah Mesir.

Juga dari seluruh bumi datanglah orang ke Mesir

untuk membeli gandum dari Yusuf,

sebab kelaparan itu menghebat di seluruh bumi.


Di antara orang yang datang membeli gandum itu

terdapatlah pula anak-anak Israel,

sebab tanah Kanaan pun ditimpa kelaparan.

Sementara itu Yusuf telah menjadi mangkubumi di negeri itu;

dialah yang menjual gandum kepada seluruh rakyat negeri itu.

Maka ketika saudara-saudara Yusuf datang,

kepadanyalah mereka menghadap,

dan kepadanyalah mereka sujud dengan mukanya sampai ke tanah.

Yusuf melihat saudara-saudaranya dan segera mengenal mereka.

Tetapi ia berlaku seolah-olah ia seorang asing kepada mereka;

Dan dimasukkannyalah mereka semua

ke dalam tahanan tiga hari lamanya.


Pada hari ketiga berkatalah Yusuf kepada mereka,

"Buatlah begini, maka kalian akan tetap hidup,

sebab aku takut akan Allah.

Jika kalian orang jujur,

biarkanlah seorang saudaramu tetap tinggal terkurung

dalam rumah tahanan,

tetapi kalian boleh pulang dengan membawa gandum

untuk meredakan kelaparan seisi rumah.

Tetapi saudaramu yang bungsu harus kalian bawa kepadaku

sebagai tanda bukti bahwa perkataanmu benar.

Kalau begitu kalian tidak akan mati."

Demikianlah diperbuat mereka.


Mereka berkata seorang kepada yang lain,

"Betul-betul kita menanggung akibat dosa kita

terhadap adik kita Yusuf!

Bukankah kita melihat betapa besar kesesakan hatinya

ketika ia memohon belas kasih kepada kita,

tetapi kita tidak mendengarkan permohonannya!

Itulah sebabnya kesesakan ini menimpa kita."

Lalu Ruben menjawab mereka,

"Bukankah dahulu kukatakan kepadamu:

'Janganlah kamu berbuat dosa terhadap anak itu!'

Tetapi kamu tidak mendengarkan perkataanku.

Sekarang darahnya dituntut dari pada kita."


Tetapi mereka tidak tahu, bahwa Yusuf mengerti perkataan mereka,

sebab mereka memakai seorang juru bahasa.

Maka Yusuf mengundurkan diri dari mereka, lalu menangis.

Kemudian ia kembali kepada mereka.


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 33:2-3.10-11.18-19,R:22


Refren: Semoga kasih setia-Mu menyertai kami, ya Tuhan,

sebab kami berharap kepada-Mu.


*Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi,

bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali!

Nyanyikanlah bagi-Nya lagu yang baru;

petiklah kecapi baik-baik mengiringi sorak dan sorai!


*Tuhan menggagalkan rencana bangsa-bangsa;

Ia meniadakan rancangan suku-suku bangsa.

Tetapi rencana Tuhan tetap selama-lamanya,

rancangan hati-Nya turun-temurun.


*Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa,

kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya;

Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut

dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.


Bait Pengantar Injil

Mrk 1:15


Kerajaan Allah sudah dekat;

bertobatlah dan percayalah kepada Injil.


Bacaan Injil

Mat  10:1-7


"Pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:


Pada suatu hari Yesus memanggil kedua belas murid-Nya,

dan memberi mereka kuasa untuk mengusir roh-roh jahat

dan melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan.

Inilah nama kedua belas rasul itu:

Pertama Simon yang disebut Petrus dan Andreas saudaranya;

Yakobus, anak Zebedeus dan Yohanes, saudaranya;

Filipus dan Bartolomeus, Tomas dan Matius, pemungut cukai,

Yakobus anak Alfeus, dan Tadeus,

Simon orang Zelot dan Yudas Iskariot yang mengkhianati Yesus.


Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus,

dan Ia berpesan kepada mereka,

"Janganlah kalian menyimpang ke jalan bangsa lain,

atau masuk ke dalam kota Samaria,

melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang

dari umat Israel.

Pergilah dan wartakanlah, 'Kerajaan Surga sudah dekat'."


Demikianlah sabda Tuhan.

Tidak ada komentar: