Jumat, 28 Mei 2021

"Jika kalian tidak mengampuni, maka Bapamu yang di surga juga tidak akan mengampuni kesalahan-kesalahanmu."

  


*P.Benediktus Bere Mali, SVD*

Doa, iman, percaya, pengampuan adalah empat hal utama yang semestinya dimiliki pengikut Yesus yang menjadi murid-Nya. Yesus menegaskan bahwa jika muridNya percaya dan beriman penuh kepadaNya dan mengampuni sesama maka doanya dikabulkanNya. Seorang murid yang mengampuni sesamanya dengan tulus ikhlas maka Bapa di Surga juga mengampuninya.  Yesus bersabda para murid-Nya:  "Jika kalian tidak mengampuni, maka Bapamu yang di surga juga tidak akan mengampuni kesalahan-kesalahanmu." ***


Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa, Pekan Biasa VIII


Jumat, 28 Mei 2021


Bacaan Pertama

Sir 44:1.9-12


"Leluhur kita penuh belas kasihan,

dan nama mereka dikenang sepanjang masa."


Pembacaan dari Kitab Putera Sirakh:


Kami hendak memuji orang-orang termasyhur, para leluhur kita,

menurut urut-urutannya.

Di antara mereka ada yang tidak diingat lagi,

yang lenyap seolah-olah tidak pernah ada.

Mereka itu seolah-olah tidak pernah dilahirkan,

dan demikianpun nasib anak-anak mereka sesudahnya.

Tetapi yang lain adalah orang kesayangan,

yang kebajikannya tidak sampai terlupa.


Semuanya tetap tinggal pada keturunannya

sebagai warisan baik yang berasal dari mereka.

Keturunannya tetap setia kepada perjanjian-perjanjian,

dan anak-anak merekapun demikian pula keadaannya.


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 149:1-2.3-4.5-6a.9b,R:4a


Refren: Tuhan berkenan kepada umat-Nya.


*Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yagn baru!

Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh!

Biarlah Israel bersukacita atas Penciptanya,

biarlah Sion bersorak-sorak atas raja mereka!


*Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian,

biarlah mereka bermazmur kepada-Nya

dengan rebana dan kecapi!

Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya,

Ia memahkotai orang-orang yang rendah hati dengan keselamatan.


*Biarlah orang-orang saleh beria-ria dalam kemuliaan,

biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur!

Biarlah pujian pengagungan Allah

ada dalam kerongkongan mereka;

itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.


Bait Pengantar Injil

Yoh 15:16


Aku telah memilih kalian dari dunia,

agar kalian pergi dan menghasilkan buah,

dan buahmu itu  tetap.


Bacaan Injil

Mrk 11:11-26


"Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa.

Percayalah kepada Allah!"


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:


Pada waktu Yesus tiba di Yerusalem,

Ia masuk ke Bait Allah,  dan meninjau semuanya.

Tetapi karena hari sudah hampir malam,

Ia keluar ke Betania bersama kedua belas murid-Nya.


Keesokan harinya,

sesudah mereka itu meninggalkan Betania,

Yesus merasa lapar.

Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun.

Ia mendekatinya untuk melihat

kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu.

Tetapi waktu tiba di situ Ia tidak mendapat apa-apa

selain daun-daun saja,

sebab memang bukan musim buah ara.

Maka kata Yesus kepada pohon itu,

"Jangan lagi seorang pun makan buahmu selama-lamanya!"

Ucapan itu terdengar pula oleh para murid.


Maka Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Yerusalem.

Sesudah masuk ke Bait Allah,

mulailah Yesus mengusir orang-orang

yang berjual beli di halaman Bait Allah.

Meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati dibalikkan-Nya,

dan Ia tidak mengijinkan orang

membawa barang-barang melintasi halaman Bait Allah.

Lalu Ia mengajar mereka,

"Bukankah ada tertulis:

Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa?

Tetapi kalian ini telah menjadikannya sarang penyamun!"


Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mendengar

tentang peristiwa itu.

Maka mereka berusaha untuk membinasakan Yesus.

Tetapi mereka takut kepada-Nya,

sebab mereka melihat orang banyak takjub akan pengajaran-Nya.

Menjelang malam mereka keluar lagi dari kota.


Pagi-pagi Yesus dan murid-murid-Nya lewat,

dan melihat bahwa pohon ara itu sudah kering

sampai ke akar-akarnya.

Maka teringatlah Petrus akan apa yang telah terjadi,

lalu berkata kepada Yesus,

"Rabi, lihatlah, pohon ara yang Kaukutuk itu sudah kering."


Yesus menjawab mereka, "Percayalah kepada Allah!

Aku berkata kepadamu:

Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung itu,

'Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut,'

maka hal itu akan terjadi, asal ia tidak bimbang hati,

tetapi percaya bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi.

Karena itu Aku berkata kepadamu,

apa saja yang kalian minta dan kalian doakan,

akan diberikan kepadamu,

asal kalian percaya bahwa kalian akan menerimanya.


Dan jika kalian berdiri untuk berdoa,

ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang,

supaya juga Bapamu yang di surga

mengampuni kesalahan-kesalahanmu.

Tetapi jika kalian tidak mengampuni,

maka Bapamu yang di surga

juga tidak akan mengampuni kesalahan-kesalahanmu."


Demikianlah Injil Tuhan.

Rabu, 26 Mei 2021

Mengapa Bartimeus si pengemis buta itu melepaskan jubahnya saat datang kepada Yesus minta kesembuhan (Mark.10:50)?

  


Renungan Misa Harian

Kamis, 27 Mei 2021


*P.Benediktus Bere Mali, SVD*


Seorang pengemis tidak mempunyai apa-apa dalam hidupnya. Tetapi sangat menarik pandangan kita tentang seorang pengemis namanya Bartimeus dalam Bacaan Injil hari ini. Bartimeus adalah seorang pengemis buta yang hanya memiliki pakaian di badan tetapi saat datang kepada Yesus untuk disembuhkan, ia tanggalkan jubahnya. Pertanyaan bagi kita adalah: Apa hubungan antara menanggalkan Jubah dan datang kepada Yesus untuk buta matanya disembuhkan? 


Bartimeus artinya orang yang tidak bersih dalam bahasa Ibrani secara literer. Bartimeus adalah seorang yang buta dan pengemis pasti jubahnya kotor motor.  Ketika ia datang kepada Yesus memohon disembuhkan dari sakit buta matanya, ia menanggalkan jubahnya.  Ia tidak terikat pada jubahnya. Ia tidak malu datang dalam keadaan tidak berjubah. Ia melepaskan semua keterikatan pada materi khususnya pakaiannya atau jubahnya. Ia datang dengan kekosongan, tidak terikat pada apapun. 

Tetap Ia hanya memiliki satu-satunya harta rohani yaitu iman yang kokoh kepada Tuhan Yesus. Ia tidak minta pada Yesus  harta kekayaan. Tetapi Ia meminta  pada Yesus agar mata butanya dapat disembuhkan Tuhan Yesus. 

Tuhan Yesus menyembuhkannya karena imannya kepada Tuhan Yesus. Yesus bersabda kepadaNya, "Iman-mu telah menyembuhkan Engkau" dan seketika itu juga matanya sembuh dan ia bersukacita yang hebat dalam dirinya. Ia bersyukur kepada Tuhan Yesus dan mengikuti Tuhan Yesus yang berjalan ke segala tempat sebagai misionaris baik di daerah-daerah Yeriko tempat  Bartimeus disembuhkan maupun berjalan bersama Yesus ke daerah misi yang lain.


Bartimeus tentu sudah dikenal sebagai orang buta dan kini sudah sembuh, karena Tuhan Yesus menyembuhkannya berkat berimannya kepada Yesus. Dengan Kehadiran Bartimeus dalam karya misi Yesus, pewartaan Yesus dilengkapi oleh Bartimeus yang memberi sharing pengalaman disembuhkan Tuhan Yesus kepada orang-orang yang dilayani Yesus. Kesaksian Bartimeus yang disembuhkan Tuhan Yesus berkat imannya kepada Yesus pasti menjadi daya magnet spiritual yang luarbiasa bagi pengikut dan pendengar Warta Yesus untuk beriman secara kokoh kepada Yesus seperti Bartimeus yang dulu buta tetapi kini sembuh oleh karena iman kepada Tuhan Yesus.

Warta dan kesaksian hidup adalah dua Hal yang saling membutuhkan dan saling melengkapi secara khusus dalam diri seorang pewarta Injil kepada sesama. Kita bisa pandai merangkai kata dalam pewartaan kita tetapi akan lebih sempurna kalau dilengkapi dengan teladan hidup Kita di depan mata publik. Orang bilang teladan kerja nyata lebih berkuasa daripada hanya sekedar merangkai indahnya kata-kata semata. 

Yesus mewartakan Khabar Gembira keselamatan kepada dunia dalam karya nyata Tuhan Yesus menyelamatkan Dunia dengan pelayanan kepada kita manusia sampai berpuncak pada derita dan wafat di Salib di Golgota, dimakamkan dan pada Hari ketiga dibangkitkan oleh Roh Kudus (Rm.8:11) sebagai puncak karya Tuhan Yesus menyelamatkan kita dari dosa dan menang atas maut.  ***


Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa, Pekan Biasa VIII


Kamis, 27 Mei 2021


PF S. Agustinus dari Canterbury, Uskup


Bacaan Pertama

Sir 42:15-25


"Ciptaan Tuhan penuh dengan kemuliaan-Nya."


Pembacaan dari Kitab Putera Sirakh:


Karya Tuhan hendak kukenangkan,

dan apa yang telah kulihat hendak kukisahkan.

Segala karya Tuhan dijadikan dengan sabda-Nya.

Matahari bercahaya memandang segala sesuatu,

dan ciptaan Tuhan penuh dengan kemuliaan-Nya.

Kepada orang-orang-Nya yang kudus

Tuhan tidak memberikan kemampuan

untuk menceritakan segala karya-Nya yang mengagumkan itu.

Sebab Tuhan alam semesta telah menetapkan

supaya jagat raya didukung dengan kemuliaan-Nya.


Lubuk lautan dan hati diselami oleh-Nya,

dan segala rencana hati diketahui-Nya.

Sebab Yang Mahatinggi mengenal segala sesuatu

yang dapat dikenal dan menilik tanda-tanda zaman.


Yang sudah-sudah diberitahukan-Nya,

dan juga apa yang datang dimaklumkan oleh-Nya;

dan bekas dari apa yang tersembunyi pun disingkapkan-Nya.

Tidak ada pikiran satu pun yang terluput dari Tuhan,

dan perkataan mana pun tak tersembunyi bagi-Nya.

Ciptaan besar dari kebijaksanaan-Nya diatur rapih oleh-Nya,

sebab dari kekal sampai kekal Ia ada.

Tidak ada sesuatu pun yang dapat ditambahkan

atau diambil daripada-Nya.

Dan Ia tidak membutuhkan seorang pun sebagai penasehat.


Betapa eloklah segala ciptaan Tuhan,

tetapi hanya sebagai bunga api sajalah apa yang nampak.

Semuanya hidup

dan tetap tinggal untuk selamanya guna setiap keperluan,

dan semuanya patuh kepada-Nya.


Segala-galanya berpasangan,

yang satu berhadapan dengan yang lain,

dan tidak ada sesuatu pun yang diciptakan-Nya kurang lengkap.

Yang satu menguatkan kebaikan dari yang lain,

dan siapa gerangan pernah puas memandang kemuliaan Tuhan?


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 33:2-3.4-5.6-7.8-9,R:6a


Refren: Oleh firman Tuhan langit telah dijadikan.


*Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi,

bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali!

Nyanyikanlah bagi-Nya lagu baru;

petiklah kecapi baik-baik mengiringi sorak dan sorai!


*Sebab firman Tuhan itu benar,

segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan.

Ia senang pada keadilan dan hukum;

bumi penuh dengan kasih setia-Nya.


*Oleh firman Tuhan langit telah dijadikan,

oleh nafas dari mulut-Nya diciptakan segala tentara-Nya.

Ia mengumpulkan air laut seperti dalam kantung,

samudera raya ditaruh-Nya dalam bejana.


*Biarlah seluruh bumi takut kepada Tuhan,

biarlah segenap penduduk dunia gentar terhadap-Nya!

Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi;

Dia memberi perintah, maka semuanya ada.


Bait Pengantar Injil

Yoh 8:12


Akulah cahaya dunia.

Barangsiapa mengikuti Aku, hidup dalam cahaya abadi.


Bacaan Injil

Mrk 10:46-52


"Rabuni, semoga aku melihat."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:


Pada suatu hari Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Yerikho.

Ketika Yesus keluar lagi dari Yerikho,

bersama murid-murid-Nya,

dan orang banyak yang berbondong-bondong,

duduklah di pinggir jalan seorang pengemis yang buta,

bernama Bartimeus, anak Timeus.

Ketika didengarnya, bahwa yang lewat itu Yesus orang Nazaret,

mulailah ia berseru, "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!"

Banyak orang menegurnya supaya ia diam.

Namun semakin keras ia berseru, "Anak Daud, kasihanilah aku!"


Maka Yesus berhenti dan berkata, "Panggillah dia!"

Mereka memanggil si buta itu dan berkata kepadanya,

"Kuatkan hatimu. Berdirilah, Ia memanggil engkau."

Orang buta itu lalu menanggalkan jubahnya.

Ia segera berdiri, dan pergi mendapatkan Yesus.

Yesus bertanya kepadanya,

"Apa yang kaukehendaki Kuperbuat bagimu?"

Orang buta itu menjawab, "Rabuni, supaya aku dapat melihat."


Yesus lalu berkata kepadanya,

"Pergilah, imanmu telah menyelamatkan dikau."

Pada saat itu juga melihatlah ia!

Lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya.


Demikianlah sabda Tuhan.

"Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kalian, hendaklah ia menjadi pelayanmu."

 

*P.Benediktus Bere Mali, SVD*

Dunia membutuhkan pemimpin yang berkarakter. Seorang pemimpin memiliki 3 karakter menurut Kihajar Dewantara. Pertama: pemberi contoh dalam Hal yang positif dalam rasa, kata, aksi bagi bawahannya. Ia seperti seorang yang menampilkan kebapaan dan keibuan di dalam keluarga, komunitas dan masyarakat, bangsa dan negara. Dalam bahasa Kihajar Dewantara,  Seorang pemimpin adalah "Ing Ngarsa Sung Tulada"  bagi bawahannya.


Kedua: seorang pemimpin memiliki spiritualitas Kehadiran di antara bawahan yang dipimpinnya, dalam suka dan duka, dalam keberhasilan dan Kegagalan, dalam kebahagiaan dan Penderitaan. KehadiranNya yang meneguhkan dan memberi semangat untuk hal-hal yang positif bagi bawahannya. Pemimpin yang selalu setia mengadakan blusukan melihat dan mengalami serta mendapat data konkret obyektif dari lingkungan bawahannya untuk kemajuan bawahan dan kemajuan bersama. Dalam bahasa Kihajar Dewantara, seorang pemimpin adalah "Ing Madya Mangun Karsa" bagi bawahannya untuk kebaikan dan kesejahteraan bersama.


Ketiga: Seorang pemimpin mendorong bawahannya atau memotivasi bawahannya untuk berpartisipasi dalam rasa, kata, aksi yang positif untuk kebaikan diri, dan organisasinya. Seorang pemimpin memiliki pengetahuan yang mantap untuk meyakinkan bawahan untuk mengikuti semua hal positif di dalam berbagai bidang kehidupan untuk kehidupan bersama. Seorang pemimpin menutupi pintu bagi penggunaan cara-cara destruktif yang mematikan karakter bawahan. Kebapaan dan keibuan seorang pemimpin selalu tampak dalam segala situasi dan tempat dan waktu untuk kebaikan bersama dan untuk  anggotanya yang menjadi bawahan atau lebih tepatnya menjadi anak-anaknya. Dalam bahasa Kihajar Dewantara seorang pemimpin adalah "Tut Wuri Handayani" bagi mereka yang dipimpinnya. 


Yesus adalah pemimpin yang memiliki tiga karakter tersebut bahkan melebihinya karena Yesus menjadi pemimpin tidak hanya berbicara indah dengan konsep-konsep yang mantap tetapi dengan menyerahkan diriNya kepada Umat manusia yang berpuncak pada penderitaan di Salib, kematian di Salib dan kebangkitanNya pada Hari ketiga sebagai kemenangan atas maut dan dosa. 

Teladan Yesus yang memimpin dengan mengorbankan diri, waktu, tenaga, harta, sampai mati inilah semestinya menjadi model kepemimpinan yang semestinya diikuti oleh Para MuridNya. 

Yakobus dan Yohanes minta posisi istimewa di Sisi Kanan dan Kiri di Istana di Surga. Lalu sepuluh murid yang lain yang Diam tidak minta apa-apa pada Yesus memarahi Yakobus dan Yohanes sehingga terjadilah sedikit kekacauan dalam perjalanan bersama  Yesus menuju Yerusalem. Yesus memberi solusi bahwa untuk menjadi pelayan, seorang pelayan semestinya rendah hati, tidak sombong, dan ada kemauan untuk berbicara, bekerja, mengorbankan tenaga, waktu, ide, ilmu, dan diri sendiri bahkan melayani untuk kebaikan bersama sampai mati.

Yesus bersabda kepada para murid-Nya, Anak Manusia akan menderita di Salib di tangan Imam-imam Kepala dan Ahli-Ahli Taurat serta bangsa Romawi yang menjajah Israel, dan pada Hari ketiga dibangkitkan  dari antara orang mati. Inilah cara pemimpin yang melayani sampai mati untuk menyelamatkan seluruh Umat manusia. 


Kita menjadi pemimpin untuk diri, keluarga, komunitas dan masyarakat. Sebagai orang beriman pemimpin yang beriman memiliki karakter kepemimpinan Yesus sebagai yang paling ideal bagi kita. Melayani secara tulus ikhlas dalam sukacita sampai akhir untuk kebaikan bersama. Sebagai pemimpin kemanusiaan berkarakter Kepemimpin Kihajar Dewantara yang semestinya disempurnakan oleh karakter kepemimpinan Yesus untuk kemanusiaan universal.***

1. Apa karakter kepemimpinanku dalam hidup bersama?

2.Bagaimana aku asah karakter kepemimpinanku dalam iman dan kemanusiaan?








Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa, Pekan Biasa VIII


Rabu, 26 Mei 2021


PW S. Filipus Neri, Imam


Bacaan Pertama

Sir 36:1.4-5a.10-17


"Semoga bangsa-bangsa mengakui bahwa tiada Allah selain Dikau."


Pembacaan dari Kitab Putera Sirakh:


Kasihanilah kami, ya Penguasa, Allah semesta alam,

pandangilah kami,

dan curahkanlah kedahsyatan-Mu atas segala bangsa.


Hendaklah Engkau membaharui tanda dan mengulang mujizat,

agar para bangsa mengakui, sebagaimana kami telah mengakui,

bahwa tiada Allah kecuali Engkau, ya Tuhan.


Sudilah mengumpulkan segala suku Yakub

serta mengembalikan kepada mereka

tanah pusakanya seperti sediakala.

Kasihanilah umat yang disebut menurut nama-Mu, yaitu Israel,

yang telah Kausamakan dengan anak sulung.

Kasihanilah kota-Mu yang kudus, yaitu Yerusalem,

kota tempat istirahat-Mu.

Penuhilah Sion dengan pujian karena perbuatan-Mu yang perkasa,

dan penuhilah Bait-Mu dengan kemuliaan-Mu.


Berikanlah kesaksian tentang makhluk-makhluk-Mu

yang pada awal mula Kauciptakan,

dan penuhilah segala nubuat

yang telah dibawakan atas nama-Mu.

Berikanlah ganjaran kepada mereka yang menantikan Dikau,

dan buktikanlah kebenaran segala nabi-Mu.


Ya Tuhan, dengarkanlah doa hamba-hamba-Mu ini

sesuai dengan berkat Harun atas umat-Mu.

Semoga semua penghuni bumi ini mengakui,

bahwa Engkaulah Tuhan, Allah yang kekal.


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 79:8.9.11.13,R:Sir 36:1b


Refren: Tunjukkanlah kepada kami, ya Tuhan,

cahaya belas kasih-Mu.


*Janganlah perhitungkan kepada kami kesalahan nenek moyang!

Kiranya rahmat-Mu segera menyongsong kami,

sebab sudah sangat lemahlah kami.


*Demi kemuliaan nama-Mu,

tolonglah kami, ya Allah penyelamat!

Lepaskanlah kami, dan ampunilah dosa kami

oleh karena nama-Mu!


*Biarlah sampai ke hadapan-Mu keluhan orang tahanan;

sesuai dengan kebesaran lengan-Mu,

biarkanlah hidup

orang-orang yang ditentukan untuk mati dibunuh!


*Maka kami, umat-Mu, dan kawanan domba gembalaan-Mu,

akan bersyukur kepada-Mu untuk selama-lamanya,

dan akan memberitakan puji-pujian bagi-Mu turun-temurun.


Bait Pengantar Injil

Mrk 10:45


Putera Manusia datang untuk melayani

dan menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi semua orang.


Bacaan Injil

Mrk 10:32-45


"Sekarang kita pergi ke Yerusalem,

dan Anak Manusia akan diserahkan."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:


Sekali peristiwa

Yesus dan murid-murid-Nya sedang dalam perjalanan

ke Yerusalem.

Yesus berjalan di depan.

Para murid merasa cemas,

dan orang-orang yang mengikuti Dia dari belakang pun merasa takut.

Sekali lagi Yesus memanggil kedua belas murid-Nya

dan Ia mulai mengatakan kepada mereka

apa yang akan terjadi atas diri-Nya.

Yesus berkata, "Sekarang kita pergi ke Yerusalem,

dan Anak Manusia akan diserahkan

kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat.

Mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati.

Mereka akan menyerahkan Dia

kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah.

Ia akan diolok-olokkan, diludahi, disesah dan dibunuh,

dan sesudah tiga hari Ia akan bangkit."


Lalu Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus,

mendekati Yesus.

Mereka berkata,

"Guru, kami harap

Engkau mengabulkan suatu permohonan kami."

Jawab Yesus, "Apakah yang kalian ingin Kuperbuat bagimu?"

Mereka menjawab,

"Perkenankanlah kami ini duduk dalam kemuliaan-Mu kelak,

seorang lagi di sebelah kanan, dan seorang di sebelah kiri-Mu."


Tetapi kata Yesus kepada mereka,

"Kamu tidak tahu apa yang kamu minta.

Sanggupkah kalian meminum piala yang harus Kuminum?

Dan dibaptis dengan pembaptisan yang harus Kuterima?"

Mereka menjawab, "Kami sanggup."


Yesus lalu berkata kepada mereka,

"Memang, kamu akan meminum piala yang harus Kuminum,

dan akan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima.

Tetapi hal duduk di sebelah kanan atau di kiri-Ku,

Aku tidak berhak memberikannya.

Itu akan diberikan kepada orang-orang

yang baginya telah disediakan."

Mendengar itu,

kesepuluh murid yang lain menjadi marah

kepada Yakobus dan Yohanes.

Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata,

"Kalian tahu, bahwa

orang-orang yang disebut pemerintah bangsa-bangsa

memerintah rakyatnya dengan tangan besi,

dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.

Tetapi janganlah demikian di antara kalian!

Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kalian,

hendaklah ia menjadi pelayanmu.

Dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kalian,

hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya.

Sebab Anak Manusia pun datang

bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani

dan untuk memberikan nyawa-Nya sebagai tebusan

bagi banyak orang."


Demikianlah sabda Tuhan.

Selasa, 25 Mei 2021

Tuhan tidak dapat disogok untuk Beli Rumah Bapa di Surga



*P.Benediktus Bere Mali, SVD*

Ada orang yang awal kehidupannya sangat menderita tetapi pada akhir hidupnya bahagia. Contoh dalam Injil, Lazarus di Dunia  susah dan derita tetapi di Surga hidup bahagia di pangkuan Bapa Abraham. Sedangkan orang yang kaya di dunia tidak melayani orang miskin papa, lapar, sakit di hadapan biji matanya, akhir hidupnya menderita abadi di Neraka abadi. Inilah dinamika hidup dan kehidupan manusia, bagaikan roda Mobil yang terus berputar, kandang di bawah dan kadang di atas.


Bacaan Injil dan bacaan Pertama hari ini tentang Menjadi Kaya Rohani di Dunia sebagai jaminan kaya raya bahagia rohani di Surga. Menjadi Kaya Rohani Itu adalah Proses dan tidak ada mental instan menempuh jalan pintas. Para Murid setia melayani Yesus dalam suka dan duka bahkan mengalami penganiayaan hebat. Tetapi proses itulah jalan derita salib yang semestinya tidak dihindari untuk menerima kehidupan kekal bersama Bapa di Surga. Orang kaya yang kaya raya di Dunia dan hidup bahagia di Dunia tidak dapat menyogok Tuhan untuk membeli Rumah Bapa yang penuh bahagia di Surga. Karena dalam Bacaan Pertama tertulis Tuhan tidak dapat disogok.Tuhan adalah adil di bumi dan di Surga. 


Menjadi bahagia di Dunia dan di Surga harus melalui proses alamiah dan perjuangan dan usaha normal. Tetapi ada orang yang lebih memilih mental instant hindari derita dalam usaha tetapi mau mendapat hasilnya saja. " Orang -orang ini dapat disebut orang yang tungggu di tikungan untuk kepentingannya dipenuhi, Lihat peluang disambar dan direbut, puaskan diri, lalu hindari lagi derita atau kerja keras, ada peluang instant, rebut lagi dan seterusnya. Orang ini tidak mampu dan tidak mau menciptakan peluang melalui proses suka duka menuju kebahagiaan utuh." Ikut Yesus di Dunia dan di Surga harus ikut Yesus dan hadir bersama Yesus dalam sukacita bahagia di saat Aneka Mukjizat yang diadakanNya dan dalam derita di Salib sebagai jalan masuk Surga, alami kehidupan yang kekal abadi selamanya. Ingat baik baik bacaan pertama hari ini, Tuhan tidak dapat disogok untuk beli Surga. ***


Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa, Pekan Biasa VIII


Selasa, 25 Mei 2021


PF S. Maria Magdalena de Pazzi, Perawan

PF S. Gregorius VII, Paus

PF S. Beda, Imam dan Pujangga Gereja


Bacaan Pertama

Sir 35:1-12


"Mentaati perintah Tuhan sama dengan kurban keselamatan."


Pembacaan dari Kitab Putera Sirakh:


Memenuhi hukum Tuhan itu

sama dengan mempersembahkan banyak kurban,

dan memperhatikan segala perintah Tuhan itu

sama dengan mempersembahkan kurban keselamatan.

Membalas kebaikan hati orang

sama dengan mempersembahkan kurban sajian,

dan memberikan derma sama dengan menyampaikan kurban syukur.

Yang direlai oleh Tuhan ialah menjauhi kejahatan,

dan menolak kelaliman itu sama dengan kurban penghapus dosa.


Jangan tampil di hadirat Tuhan dengan tangan kosong,

sebab semuanya wajib menuruti perintah Tuhan.

Persembahan orang jujur melemaki mezbah,

dan harumnya sampai ke hadapan Yang Mahatinggi.

Tuhan berkenan akan kurban orang yang jujur,

dan takkan melupakannya.


Muliakanlah Tuhan dengan kemurahan,

dan buah bungaran di tanganmu janganlah kausedikitkan.

Bawalah pemberianmu dengan muka riang,

dan dengan suka hati sertakanlah bagian sepersepuluh

menjadi barang kudus.

Berikanlah kepada Yang Mahatinggi

sesuai dengan apa yang diberikan-Nya kepadamu:

itupun harus dengan murah hati dan seturut penghasilanmu.

Sebab Tuhan pasti membalas,

dan akan membalas engkau tujuh kali lipat.


Jangan mencoba menyuap Tuhan, sebab Ia tidak akan terima!

Jangan menaruh harapan pada kurban kelaliman.

Sebab Tuhan adalah hakim yang tidak memihak.


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 50:5-6.7-8.14.23,R:23b


Refren: Orang yang jujur jalannya,

akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.


*Bawalah kemari orang-orang yang Kukasihi,

yang mengikat perjanjian dengan Daku,

perjanjian yang dikukuhkan dengan kurban sembelihan!"

Maka langit memberitakan keadilan-Nya:

Allah sendirilah Hakim!


*Dengarlah, hai umat-Ku, Aku hendak berfirman!

Dengarkanlah, hai Israel, Aku hendak bersaksi terhadap kamu:

Akulah Allah, Allahmu!

Bukan karena kurban sembelihan engkau Kuhukum,

sebab kurban bakaranmu senantiasa ada di hadapan-Ku!


*Persembahkanlah syukur sebagai kurban kepada Allah,

dan bayarlah nazarmu kepada Yang Mahatinggi!

Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai kurban,

ia memuliakan Daku;

dan siapa yang jujur jalannya,

akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah!


Bait Pengantar Injil

Mat 11:25


Terpujilah Engkau Bapa, Tuhan langit dan bumi,

sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.


Bacaan Injil

Mrk 10:28-31


"Sekalipun disertai penganiayaan,

pada masa ini juga kalian akan menerima kembali seratus kali lipat,

dan dimasa datang menerima hidup yang kekal."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:


Setelah Yesus berkata

betapa sukarnya orang kaya masuk Kerajaan Allah,

berkatalah Petrus kepada Yesus,

"Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu

dan mengikuti Engkau."


Maka Yesus menjawab,

"Sesungguhnya Aku berkata kepadamu,

barangsiapa meninggalkan rumah,

saudara-saudari, ibu atau bapa, anak-anak atau ladangnya,

pada masa ini juga ia akan menerima kembali seratus kali lipat:

rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu,

anak dan ladang,

sekalipun disertai berbagai penganiayaan;

dan di masa datang ia akan menerima hidup yang kekal.


Tetapi banyak orang yang terdahulu

akan menjadi yang terakhir,

dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu."


Demikianlah sabda Tuhan.

Senin, 24 Mei 2021

Spiritualitas Kehadiran bersama Yesus dalam Suka dan Duka



 *P.Benediktus Bere Mali, SVD*

"Ada gula ada semut banyak" demikian pepata lama yang senantiasa relevan bagi kita hingga hari ini. Pada suatu ketika ada pemberkatan Mol Terbesar di sebuah kota. Pemberkatan Itu secara ritus Agama Roma Katolik. Kehadiran puluhan imam lintas Kota dilaporkan Koran nasional. Banyak orang memberi tanggapan, ada yang mengatakan kalau sebanyak imam Itu menerapkan spiritualitas Kehadiran yang memerdekakan orang-orang kecil yang tidak punya penginapan dan secara gotong royong membangun rumah-ruman orang miskin pasti Yesus di Surga memberi jempol.


Kesuksesan Yesus dalam Mukjizat penyembuhan dan memberi makan kepada orang banyak mengundang lautan manusia yang datang berduyun-duyun hadir bersama Yesus. Tetapi ketika Yesus disalibkan di Golgota hanya empat orang hadir bersama Yesus. Spiritualitas Kehadiran bersama Yesus dalam kedukaan dan kematian Yesus seperti dalam Injil hari ini adalah Maria Ibu Yesus, Maria Isteri Kleopas dan Maria Magdalena serta Yohanes Murid Yang sangat dikasihi Yesus. 

Pesan terakhir Yesus kepada mereka direkam oleh mereka yang hadir bersama Yesus. Yesus memberi pesan kepada Maria Ibu Yesus agar Murid Yang dikasihi Itu menjadi anaknya. Yesus bersabda kepada Ibu-Nya, "Inilah Anak-mu" dan kepada Murid yang dikasihi Itu Yesus menyerahkan Ibunya kepadanya, Yesus bersabda kepada Yohanes, "inilah Ibu-mu." 

Maria adalah Ibu Gereja dan kita anggota Gereja. Ibu yang memelihara kita sepanjang zaman dalam  ziarah hidup Kita menuju Surga lewat Jalan Salib dan kematian serta kebangkitanNya, sebagai satu-satunya jalan bagi kita menuju Surga. Hadir bersama Yesus dalam Suka dan Duka sebagai jaminan bagi kita menuju Surga.  Waktu kita adalah waktu untuk ada dan hadirkan Spiritualitas Kehadiran bersama Yesus   yang mengadakan mukjizat dan derita salib dan kematianNya di Golgota jalan menuju hadir di dalam Surga.***




"Ibu, inilah anakmu!"


Liturgia Verbi (B-I)

PW SP Maria Bunda Gereja


Senin, 24 Mei 2021


Bacaan Pertama

Kej 3:9-15.20


"Aku akan mengadakan permusuhan

antara keturunanmu dan keturunan wanita itu."


Pembacaan dari Kitab Kejadian:


Pada suatu hari, di Taman Eden,

setelah Adam makan buah pohon terlarang,

Tuhan Allah memanggil manusia itu

dan berfirman kepadanya, "Di manakah engkau?"

Ia menjawab,

"Ketika aku mendengar bahwa Engkau ada dalam taman ini,

aku menjadi takut, karena aku telanjang;

sebab itu aku bersembunyi."

Lalu Tuhan berfirman,

"Siapakah yang memberitahukan kepadamu,

bahwa engkau telanjang?

Apakah engkau makan dari buah pohon,

yang Kularang engkau makan itu?"

Manusia itu menjawab,

"Perempuan yang Kautempatkan di sisiku,

dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku,

maka kumakan."

Kemudian berfirmanlah Tuhan Allah kepada perempuan itu,

"Apakah yang telah kauperbuat ini?"

Jawab perempuan itu,

"Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan."


Lalu berfirmanlah Tuhan Allah kepada ular itu,

"Karena engkau berbuat demikian,

terkutuklah engkau di antara segala ternak

dan di antara segala binatang hutan! 

Dengan perutmulah engkau akan menjalar

dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu!

Aku akan mengadakan permusuhan

antara engkau dan perempuan ini,

antara keturunanmu dan keturunannya.

Keturunannya akan meremukkan kepalamu,

dan engkau akan meremukkan tumitnya."


Manusia itu memberi nama Hawa kepada istrinya,

sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup.


Demikianlah sabda Tuhan.


ATAU BACAAN LAIN:

Kis 1:12-14


Dengan sehati mereka semua bertekun dalam doa bersama.


Pembacaan dari Kisah Para Rasul:


Setelah Yesus diangkat ke surga,

dari bukit yang disebut Bukit Zaitun,

kembalilah para rasul dari sana ke Yerusalem

yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya.

Setelah tiba di kota,

naiklah mereka ke ruang atas tempat mereka menumpang.

Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes,

Yakobus dan Andreas,

Filipus dan Tomas,

Bartolomeus dan Matius,

Yakobus bin Alfeus,

Simon orang Zelot dan Yudas bin Yakobus.

Dengan sehati mereka semua bertekun dalam doa bersama,

dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus,

dan dengan saudara-saudara Yesus.


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 87:1-2.3.5.6.7,


Refren: Pujilah Tuhan, hai segala bangsa!


*Di gunung-gunung yang kudus ada kota yang dibangunkan-Nya;

Tuhan lebih mencintai pintu-pintu gerbang Sion

dari pada segala tempat kediaman Yakub.

Hal-hal yang mulia dikatakan tentang engkau, ya kota Allah.


*Tetapi tentang Sion dikatakan:

"Tiap-tiap orang dilahirkan di dalamnya,"

dan Dia, Yang Mahatinggi, menegakkannya.


*Pada waktu mencatat bangsa-bangsa Tuhan menghitung:

"Ini dilahirkan di sana."

Dan orang menyanyi-nyanyi sambil menari beramai-ramai,

"Semua mendapatkan rumah di dalammu."


Bait Pengantar Injil


Berbahagialah engkau, Perawan Maria yang melahirkan Tuhan; dan diberkatilah engkau, Bunda Gereja, yang menyemanganti kami dengan Roh Putramu, Yesus Kristus.


Bacaan Injil

Yoh 19:25-34


"Inilah ibumu."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:


Waktu Yesus bergantung di salib,

dekat salib itu berdiri ibu Yesus,

dan saudara ibu Yesus, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena.

Ketika Yesus melihat ibu-Nya

dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya,

berkatalah Ia kepada ibu-Nya, "Ibu, inilah anakmu!"

Kemudian kata-Nya kepada murid-Nya, "Inilah ibumu!"

Dan sejak sat itu

murid itu menerima ibu Yesus di dalam rumahnya.


Sesudah itu,

karena tahu bahwa segala sesuatu telah selesai,

berkatalah Yesus,

--- supaya genapah yang ada tertulis dalam Kitab Suci ---

"Aku haus!"


Di situ ada suatu wadah penuh anggur asam.

Maka mereka mencelupkan bunga karang dalam anggur asam itu,

mencucukkannya pada sebatang hisop,

lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.

Sesudah meminum anggur asam itu,

berkatalah Yesus, "Sudah selesai!"

Lalu Yesus menundukkan kepala dan menyerahkan nyawa-Nya.


Karena hari itu hari persiapan,

dan supaya pada hari Sabat

mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung

pada kayu salib -- sebab Sabat itu adalah hari yang besar --

maka datanglah para pemuka Yahudi kepada Pilatus

dan meminta kepadanya

supaya kaki orang-orang itu dipatahkan,

dan jenazah-jenazahnya diturunkan.

Lalu datanglah prajurit-prajurit

dan mematahkan kaki orang yang pertama

dan kaki orang yang lain

yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus.

Tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus

dan melihat bahwa Ia telah mati,

mereka tidak mematahkan kaki-Nya,

tetapi seorang dari antara prajurit itu

menikam lambung-Nya dengan tombak,

dan segera mengalir keluar darah dan air.


Demikianlah sabda Tuhan.

Minggu, 23 Mei 2021

Pentekosta: perayaan Allah Tritunggal Mahakudus Memberikan Diri-Nya kepada Kita

  

*P.Benediktus Bere Mali, SVD*



Saya masih ingat baik Pertanyaan pertama ujian komprehensif Menjelang tahbisan imam. Professor bertanya: Apakah Roh Kudus sama dengan Bapa dan Putera? Saya menjawab dengan sangat meyakinkan bahwa Roh Bapa, Roh Kristus, Roh Kudus, adalah satu dan sama. Professor memberi nilai 10 dan Saya dinyatakan lulus. 



Hari Raya Pentekosta adalah Hari Raya Pemberian Allah Tritunggal kepada kita Umat manusia. Hari Raya Roh Kudus turun atas kita Umat manusia. Sejak dalam Perjanjian Lama Roh Kudus sudah ada. Roh Kudus adalah Alfa dan Omega. Di mana ada Roh Kudus di situ ada Roh Kristus dan Roh Bapa. Dimana ada Roh Kristus disitu ada Roh Bapa dan Roh Kudus. Dimana ada Roh Bapa di situ ada Roh Kristus dan Roh Kudus.  Persatuan Kasih Sempurna Roh Kudus, Roh Kristus dan Roh Bapa secara kedalam menjadi dasar persatuan Kasih Pelayanan sempurna secara keluar.


Roh Kudus adalah Roh Kebenaran Bapa dan Putera.  Apa yang menjadi milik Yesus Kristus adalah milik Bapa dan Roh Kudus.  Milik Bapa adalah milik Kristus dan Roh Kudus. Milik Roh Kudus adalah milik Bapa dan Putera.

Roh Kebenaran mengatakan apa yang dikatakan Bapa dan Putera yang mengutus-Nya kepada kita umat-Nya. Roh Kebenaran menuntun kita kepada seluruh kebenaran.  Kebenaran Itu adalah Bapa adalah satu-satunya Allah yang benar. Yesus adalah Jalan kebenaran Yang membuka Pintu Surga dari Surga ke Dunia dan dari Bumi ke Surga ke Rumah Bapa pusat kehidupan yang abadi. Roh Kudus adalah Roh Kebenaran yang membangkitkan Tubuh Kristus sebagai dasar Tubuh kita orang beriman dibangkitkan dan masuk ke dalam kebahagiaan kekal di Surga (Rm.8:11). Roh Kudus menyelamatkan Tubuh kita. Tubuh kita adalah Bait Roh Kudus, Bait Allah, Bait Kristus Yesus. 


Kita dihembusi Roh Kudus secara ritus liturgis dalam Sakramen Baptis. Kita menjadi anak-Allah. Kita hadir sebagai Anak Allah dalam peran sebagai imam untuk dikuduskan dan menguduskan diri dan Sesama serta alam sekitar, sebagai Nabi kita menjadi saksi kebenaran dan kejujuran di dalam hidup di depan mata sesama dan Dunia, sebagai Gembala /pemimpin untuk memimpin diri dan Sesama dan Dunia dalam kebenaran Allah Roh Kudus, Roh Kristus, Roh Bapa.


Jalan Kebenaran yang ditunjukkan oleh Roh Kebenaran, adalah Jalan kemuliaan yang telah dilalui oleh Yesus adalah Jalan kebenaran bagi kita menuju sukacita di Surga. Jalan itu bukan jalan tol darat dan laut serta udara dari tempat di bumi menuju tempat di Surga. Tetapi jalan kebahagiaan itu adalah Jalan Kerja keras dengan penuh sukacita, jalan pengorbanan di Salib, jalan kematian di Salib, jalan pemakaman diturunkan ke dalam Dunia yang paling bawa, dan jalan Roh Kudus membangkitkan Tubuh Kristus puncak kemenangan Kristus atas dosa dan maut serta puncak pintu Surga dibuka bagi kita umatNya yang percaya kepada Roh Kebenaran yang kita terima di dalam Hari Raya Pentekosta secara liturgis pada Hari ini Minggu 23 Mei 2021.


Partisipasi kita yang telah menerima Roh Kebenaran dalam Gereja sebagai Ibu yang benar menuntun kita dengan Tradisi yang benar dan Magisterium yang benar yang menjadi kontrol, monitor, evaluasi Roh Kebenaran yang kita ikuti dan kita laksakan kehendakNya dengan berjalan di jalan kebenaran  melalui jalan Kasih dan pengorbanan total di Salib Kristus menuju Pintu Surga yang dibuka oleh Kristus bagi kita untuk mengalami Kehidupan yang kekal di Surga. 

Sabda Allah, Tradisi dan Magisterium adalah tiga sumber iman kita dan sekaligus tiga sumber kontrol dan evaluasi atas kebenaran yang kita laksanakan dalam Gereja yang hidup maupun sebagai Gereja institusional untuk tetap berjalan di atas rel yang menyelamatkan dengan Menghindari jalan yang menyesatkan. ***



"Roh Kudus akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran."


Liturgia Verbi (B-I)

Hari Raya Pentakosta


Minggu, 23 Mei 2021


Bacaan Pertama

Kis 2:1-11


"Mereka penuh dengan Roh Kudus dan mulai berbicara."


Pembacaan dari Kisah Para Rasul:


Ketika tiba hari Pentakosta,

semua orang percaya akan Yesus berkumpul di satu tempat.

Tiba-tiba turunlah dari langit

suatu bunyi seperti tiupan angin keras

yang memenuhi seluruh rumah di mana mereka duduk.

Lalu tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api

bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.

Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus.

Lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain,

seperti yang diilhamkan oleh Roh itu kepada mereka

untuk dikatakan.


Waktu itu

di Yerusalem berkumpul orang-orang Yahudi yang saleh

dari segala bangsa di bawah kolong langit.

Ketika turun bunyi itu,

berkerumunlah orang banyak.

Mereka bingung karena masing-masing mendengar

rasul-rasul itu berbicara dalam bahasa mereka.

Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata,

"Bukankah semua yang berbicara itu orang Galilea?

Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar

mereka berbicara dalam bahasa kita sendiri,

yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita?

Kita orang Partia, Media, Elam,

penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia,

Pontus dan Asia,

Frigia dan Pamfilia,

Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene,

pendatang-pendatang dari Roma,

baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi,

orang Kreta dan orang Arab,

kita semua mendengar mereka berbicara dalam bahasa kita sendiri

tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah."


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 104:1ab.24ac.29bc-30.31.34,R:30


Refren: Utuslah Roh-Mu, ya Tuhan,

dan jadi baru seluruh muka bumi.


*Pujilah Tuhan, hai jiwaku!

Tuhan, Allahku, Engkau sangat besar!

Betapa banyak karya-Mu, ya Tuhan,

semuanya Kauubat dengan kebijaksanaan.


*Apabila Engkau mengambil roh mereka,

matilah mereka dan kembali menjadi debu.

Apabila Engkau mengirim roh-Mu, mereka pun tercipta kembali,

dan Engkau membaharui muka bumi.


*Biarlah kemuliaan Tuhan tetap untuk selama-lamanya,

biarlah Tuhan bersukacita atas semua yang diciptakan-Nya.

Biarlah renunganku berkenan kepada-Nya!

Aku hendak bersukacita karena Tuhan.


Bacaan Kedua

Gal 5:16-25


"Buah-buah Roh."


Pembacaan dari Surat Rasul Paulus

kepada Jemaat di Galatia:


Saudara-saudara,

hiduplah oleh Roh,

maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.

Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh,

dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging

-- karena keduanya bertentangan --

sehingga setiap kali

kamu tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.


Tetapi kalau kamu membiarkan diri dipimpin oleh Roh,

kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.

Perbuatan daging telah nyata, yaitu:

percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir,

perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri,

percideraan, roh pemecah dan  kedengkian,

kemabukan, pesta pora dan sebagainya.

Terhadap semuanya itu kamu kuperingatkan

-- seperti yang telah kulakukan dahulu --

bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian,

ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.


Sebaliknya buah Roh ialah:

kasih, sukacita, damai sejahtera,

kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,

sikap lemah-lembut dan penguasaan diri.

Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.

Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus,

ia telah menyalibkan daging

dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.

Jika kita hidup oleh Roh,

baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh.


Demikianlah sabda Tuhan.


MADAH PENTAKOSTA


Datanglah Roh Ilahi

dan terangilah kami

dengan sinar surgawi.


   Datanglah sumber kasih

   pelipur hati sedih

   pencipta tanpa pamrih.


Kuatkanlah yang lemah

bangunkanlah yang rebah

segarkanlah yang lelah.


   Sejukkanlah yang panas

   giatkanlah yang malas

   lembutkanlah yang ganas.


O cahaya mulia

penuhilah segera

budi dan hati hamba.


   Tanpa berkat restu-Mu

   tiada sesuatu

   dapat sungguh bermutu.


Yang kotor bersihkanlah

yang kering siramilah

yang luka sembuhkanlah.


   Tang kaku haluskanlah

   yang beku luluhkanlah

   yang sesat pulangkanlah.


Kami umat-Mu ini

mohon dikurniai

sapta rahmat Roh Suci


   Kami mohon berkat-Mu

   agar setia pada-Mu

   dan bagahia selalu.


Amin.


Bait Pengantar Injil


Datanglah, Roh Kudus, penuhilah hati kaum beriman,

dan nyalakanlah di dalamnya api cinta-Mu.


Bacaan Injil

Yoh 15:26-27;16:12-15


"Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:


Dalam amanat perpisahan-Nya

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,

"Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang,

yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa,

Ia akan bersaksi tentang Aku.

Tetapi kamu juga harus bersaksi,

karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku.


Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu,

tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya.

Tetapi apabila Roh Kebenaran datang,

Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran;

sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri,

tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya,

itulah yang akan dikatakan-Nya,

dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.

Ia akan memuliakan Aku,

sebab Ia akan memberitakan kepadamu

apa yang Dia diterima dari pada-Ku.

Segala sesuatu yang Bapa punya adalah kepunyaan-Ku,

sebab itu Aku berkata:

Ia akan memberitakan kepadamu

apa yang Dia terima dari pada-Ku."


Demikianlah sabda Tuhan.




Sabtu, 22 Mei 2021

"Itu bukan urusanmu"


*P.Benediktus Bere Mali,SVD*

Dalam komunitas international terdapat anggota-anggota yang berasal dari berbagai negara dengan budaya yang berbeda-beda tetapi disatukan oleh konstitusi komunitas international sehingga memiliki aturan yang jelas tentang prinsip-prinsip hidup bersama yang semestinya mengikat setiap anggota untuk kebaikan bersama. Konstitusi sebagai pedoman hidup bersama, monitor hidup bersama, mengevaluasi hidup bersama untuk kebaikan hidup bersama. Meskipun demikian budaya masing-masing anggota tidak gampang dihilangkan dan juga tidak gampang konstitusi komunitas international dilaksanakan oleh masing-masing anggota. Kacamata budaya seorang anggota dapat saja digunakan untuk menilai seorang anggota lain dari negara lain dan sering terjadi benturan atau konflik antara anggota karena soal mengevaluasi orang lain dengan perspektif budayanya bukan berdasarkan konstitusi hidup bersama. Misalnya seorang anggota yang dari negara Eropa lebih urus diri dan tidak mau campur tangan dengan urusan orang lain, berhadapan dengan orang Asia yang lebih cenderung campur tangan dengan urusan orang lain tetapi lupa dengan urusan diri sendiri, banyak kali menimbulkan konflik pada saat seorang anggota dari Asia yang selalu bertanya seorang anggota dari Eropa yang tidak hadir dalam acara bersama dalam komunitas, sering dapat jawaban dari anggota yang dari Eropa dengan mengatakan, "Itu bukan urusanmu. Sibuklah dengan urusanmu sendiri. Jangan sibuk dengan urusan orang lain".

Petrus selalu sibuk dengan urusan Yohanes. Yesus menegaskan kepada Petrus, "Itu bukan urusanmu. Engkau fokus pada urusanmu, yaitu ikutlah Aku." Hal ini disampaikan Yesus kepada Petrus pada saat Petrus yang ingin Tahu secara deteil tentang keberadaan Yohanes sebagai murid yang dikasihi Yesus. Petrus ingin tahu tentang segala sesuatu tentang murid yang dikasihi itu selama dia ada di bumi sampai kematiannya kelak. Yesus tegas menegur Petrus bahwa itu bukan urusanmu. Petrus harus Urus dan fokus ikut Tuhan Yesus dengan fokus pada tugas dan tanggumgjawabnya. Itulah urusan Petrus. Segala sesuatu yang berhubungan dengan Yohanes adalah urusan Yohanes bukan urusan Petrus. 

Paulus di Roma fokus pada panggilannya sebagai murid Yesus yang telah Bangkit dengan mewartakan KebangkitanNya kepada jemaat di Roma. Fokus pada panggilan inilah yang Tuhan Yesus kehendaki atas diri kita dalam menjalani panggilan kita masing-masing.


Kita sebagai orang yang dipanggil sebagai orang yang menjalani kehidupan berkeluarga, urusan primer kita adalah urusan keluarga. Ayah bekerja untuk keluarga. Ibu bekerja untuk mencintai keluarga. Anak-anak bekerja untuk masa depan keluarga. Segala yang lain adalah urusan sekunder yang mendukung kehidupan panggilan hidup berkeluarga.

Kita sebagai imam dipanggil untuk melayani Sakramen Ekaristi dan Sakramen-sakramen lain sebagai unsur primer dan hal yang lain sebagai sekunder yang semestinya juga dilakukan untuk melengkapi kehidupan panggilan sebagai seorang imam. Semua ilmu, jabatan, profesi lain adalah hal-hal sekunder yang mendukung hal yang primer yaitu imamat itu sendiri.***


Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa Pekan Paskah VII


Sabtu, 22 Mei 2021


Bacaan Pertama

Kis 28:16-20.30-31


"Paulus tinggal di Roma memberitakan Kerajaan Allah."


Pembacaan dari Kisah Para Rasul:


Setelah tiba di Roma,

Paulus yang dalam tahanan

diperbolehkan tinggal dalam rumah sendiri

bersama-sama seorang prajurit yang mengawalnya.


Tiga hari kemudian

Paulus memanggil orang-orang terkemuka bangsa Yahudi,

dan setelah mereka berkumpul, Paulus berkata,

"Saudara-saudara,

aku tidak berbuat kesalahan terhadap bangsa kita

atau terhadap adat istiadat nenek moyang kita!

Meskipun demikian aku ditangkap di Yerusalem

dan diserahkan kepada orang-orang Roma.

Setelah aku diperiksa, mereka bermaksud melepaskan aku,

karena tidak terdapat suatu kesalahan pun padaku

yang setimpal dengan hukuman mati.


Akan tetapi orang-orang Yahudi menentangnya,

dan karena itu terpaksalah aku naik banding kepada Kaisar,

tetapi bukan dengan maksud untuk mengadukan bangsaku.

Itulah sebabnya aku meminta,

supaya boleh bertemu dan berbicara dengan kamu,

sebab justru karena pengharapan Israellah

aku diikat dengan belenggu ini."


Dua tahun penuh

Paulus tinggal di rumah yang disewanya sendiri itu;

ia menerima semua orang yang datang kepadanya.

Dengan terus terang dan tanpa rintangan apa-apa

ia memberitakan Kerajaan Allah

dan mengajar tentang Tuhan Yesus Kristus.


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 11:4.5.7,R:7b


Refren: Orang yang tulus akan memandang wajah-Mu, ya Tuhan.


*Tuhan ada di dalam bait-Nya yang kudus;

Tuhan, takhta-Nya di surga;

mata-Nya mengamat-amati,

sorot mata-Nya menguji anak-anak manusia.


*Tuhan menguji orang benar dan orang fasik,

dan Ia membenci orang yang mencintai kekerasan.

Sebab Tuhan adalah adil, dan Ia mengasihi keadilan;

orang yang tulus akan memandang wajah-Nya.


Bait Pengantar Injil

Yoh 16:7.13


Aku akan mengutus Roh Kebenaran kepadamu, sabda Tuhan.

Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran.


Bacaan Injil

Yoh 21:20-25


"Dialah murid, yang telah menuliskan semuanya ini,

dan kesaksiannya itu benar."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:


Setelah Yesus yang bangkit berkata kepada Petrus, "Ikutlah Aku,"

Petrus berpaling dan melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus

sedang mengikuti mereka,

yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama

duduk dekat Yesus;

dia inilah yang berkata,

"Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau?"

Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus,

"Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?"

Jawab Yesus,

"Jikalau Aku menghendaki,

supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang,

itu bukan urusanmu.

Tetapi engkau, ikutlah Aku."


Maka tersebarlah kabar di antara saudara-saudara itu,

bahwa murid itu tidak akan mati.

Tetapi Yesus tidak mengatakan kepada Petrus,

bahwa murid itu tidak akan mati,

melainkan,

"Jikalau Aku menghendaki

supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang,

itu bukan urusanmu."


Dialah murid, yang memberi kesaksian tentang semuanya ini,

dan yang telah menuliskannya;

dan kita tahu, bahwa kesaksiannya itu benar.


Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus,

tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu,

maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat

semua kitab yang harus ditulis itu.


Demikianlah sabda Tuhan.