Senin, 14 Juni 2021

"Janganlah melawan orang yang berbuat jahat kepadamu."

  

*P.Benediktus Bere Mali, SVD*


Kemarin seorang bercerita dalam pertemuan konseling bahwa tubuh  manusia itu seperti komputer. Ada yang menciptakan virus yang menyerang komputer tetapi ada juga yang menciptakan antivirus yang menyelamatkan tubuh komputer agar tetap berfungsi. Tubuh manusia dalam sejarah diserang Virus misalnya virus flu  yang memandu para peneliti menemukan antivirus flu.  Saat ini ada virus corona 2019 yang sedang menyebar di dunia. Para peneliti pun telah menciptakan antivirus nya yaitu vaksin yaitu virus corona 2019 yang dilemahkan atau dimatikan lalu di suntikan ke dalam tubuh manusia agar tubuh manusia lebih aman dan nyaman hidup di tengah mewabahnya virus corona 2019. 

Virus kejahatan dan kekerasan dapat diputus rantainya dengan anti virus yaitu  perbuatan yang baik dan kelembutan. Yesus bersabda, "Janganlah melawan orang yang berbuat jahat kepadamu." Rakyat yang tidak berkuasa menghadapi penguasa yang tidak adil dengan kekerasan tidak akan menyelesaikan kekerasan. Tetapi dengan cara-cara soft yang dikemas secara sopan dalam gerakan bersama dan didukung oleh orang - orang pintar dan berhati untuk sebuah perubahan pada diri pimpinan agar pemimpin dapat berhati adil terhadap bawahannya. Perang lawan Perang akan membawa korban kekerasan dan pembunuhan yang tidak sedikit. Tetapi Perang lawan dengan damai dapat memutus rantai kekerasan dan kematian. 

Dalam hidup bersama baik dalam keluarga dan komunitas tentu ada orang yang baik sekali dengan senyum kepada semua orang yang menjadi idola pendamai dalam keluarga dan komunitas. Tetapi tidak sedikit dijumpai orang yang menjadi problem maker mulai dari hal kecil sampai hal yang lebih besar dan kompleks. Kepada pembawa damai dalam keluarga dan komunitas kita apresiasi. Tetapi kepada yang menjadi sumber masalah kita  dampaingi  agar sesama dapat berubah dari pembuat masalah menjadi pendamai dalam keluarga dan komunitas. Konselor adalah salah satu pendamping orang yang bermasalah sampai orang bersangkutan sadar bahwa dirinya adalah problem maker dan kesadaran akan akar soalnya membantunya untuk menyelesaikan soalnya sendiri sehingga dia sembuh dari "problem maker" menjadi "peace maker". ***


Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa, Pekan Biasa XI


Senin, 14 Juni 2021


Bacaan Pertama

2Kor 6:1-10


"Dalam segala hal kami menunjukkan

bahwa kami ini pelayan Allah."


Pembacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus:


Saudara-saudara,

sebagai teman-teman sekerja, kami menasihati kalian,

janganlah sia-siakan kasih karunia

yang telah kalian peroleh dari Allah.

Sebab Allah bersabda,

"Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan dikau,

dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau." 

Camkanlah, sekarang inilah saat perkenanan itu!

Hari inilah hari penyelamatan itu!


Dalam segala hal

kami tidak memberi alasan seorang pun tersandung,

supaya pelayanan kami jangan sampai dicela.

Sebaliknya dalam segala hal kami menunjukkan,

bahwa kami ini pelayan Allah,

yaitu dalam menahan dengan penuh kesabaran

segala penderitaan, kesesakan dan kesukaran,

dalam menanggung dera, dalam penjara dan kerusuhan,

dalam berpayah-payah, dalam berjaga-jaga dan berpuasa;

dalam kemurnian hati, pengetahuan, kesabaran dan kemurahan hati;

dalam Roh Kudus dan kasih yang tidak munafik;

dalam mewartakan kebenaran dan kekuasaan Allah;

dengan menggunakan senjata-senjata keadilan

baik untuk menyerang ataupun untuk bertahan;

ketika dihormati atau dihina;

ketika diumpat atau dipuji;

ketika dianggap sebagai penipu, namun terpercaya;

sebagai orang yang tidak dikenal, namun terkenal;

sebagai orang yang nyaris mati, namun tetap hidup;

sebagai orang yang dihajar, namun tidak mati;

sebagai orang yang berdukacita, namun senantiasa bersukacita;

sebagai orang miskin, namun memperkaya banyak orang;

sebagai orang tak bermilik, padahal kami memiliki segala sesuatu.


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 98:1.2-3ab.3cd-4,R:2a


Refren: Tuhan telah memperkenalkan keselamatan

yang datang dari pada-Nya.


*Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan,

sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib;

keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya,

oleh lengan-Nya yang kudus.


*Tuhan telah memperkenalkan keselamatan

yang datang dari pada-Nya,

Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa.

Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.


*Segala ujung bumi telah melihat keselamatan

yang datang dari Allah kita.

Bersorak-soraklah bagi Tuhan, hai seluruh bumi,

bergembiralah, dan bermazmurlah!


Bait Pengantar Injil

Mzm 119:105


Sabd-Mu adalah pelita bagi kakiku,

dan cahaya bagi jalanku.


Bacaan Injil

Mat 5:38-42


"Janganlah melawan orang yang berbuat jahat kepadamu."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:


Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata,

"Kalian mendengar, bahwa dahulu disabdakan,

'Mata ganti mata; gigi ganti gigi.'

Tetapi Aku berkata kepadamu,

'Janganlah kalian melawan orang yang berbuat jahat kepadamu.

Sebaliknya, bila orang menampar pipi kananmu,

berilah pipi kirimu.

Bila orang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu,

serahkanlah juga jubahmu.

Bila engkau dipaksa mengantarkan seseorang berjalan

sejauh satu mil,

berjalanlah bersama dia sejauh dua mil.

Berikanlah kepada orang apa yang dimintanya,

dan jangan menolak orang

yang mau meminjam sesuatu dari padamu."


Demikianlah sabda Tuhan.

Minggu, 13 Juni 2021

"Segala pohon di ladang akan mengetahui, bahwa Aku, Tuhan, merendahkan pohon yang tinggi dan meninggikan pohon yang rendah, membuat pohon yang tumbuh menjadi layu kering, dan membuat pohon yang layu kering bertaruk kembali. Aku, Tuhan, yang mengatakannya dan akan membuatnya."


*P.Benediktus Bere Mali, SVD*

 Kita masih ingat kata kata kitab Suci tentang menanam, menyiram dan menumnuhkan. "Paulus yang menanam, Apolos yang menyiram dan Tuhan yang memberikan pertumbuban."  Tekonologi dapat menciptakan apa yang sudah ada dan bisa memodfikasi dari apa yang ada, dalam hal ini benih agar lebih Baik dan lebih cepat pertumbuban. Tetapi pertumbuban Itu sendiri adalah milik Allah dan kuasa Allah. Allah bersabda dalam bacaan Pertama "  "Segala pohon di ladang akan mengetahui, bahwa Aku, Tuhan, merendahkan pohon yang tinggi dan meninggikan pohon yang rendah, membuat pohon yang tumbuh menjadi layu kering, dan membuat pohon yang layu kering bertaruk kembali. Aku, Tuhan, yang mengatakannya dan akan membuatnya."  Misteri kehidupan ada dalam pertumbuban Itu sendiri. Tumbuh artinya hidup. Hidup dan tidak hidup ada dalam kuasa Tuhan sendiri. Tuhan bilang hidup pasti hidup. Tuhan katakan stop hidup pasti tidak hidup lagi. Kita ingat saat Tuhan mengutuk pohon ara yang tidak berbuah dan pohon itu mati. 

Mister kehidupan dan pertumbuban inilah dijelaskan dalam Bacaan Kedua. Orang yang percaya pada Kristus adalah hidup. Percaya kepada Kristus adalah sumber kehidupan Itu sendiri. Yoh 14:6 ketika seorang Murid namanya Thomas tidak mengerti Jalan menuju kehidupan, Yesus memberikan jawaban pasti, "Akulah jalan kebenaran dan kehidupan. Hanya melalui Aku setiap orang yang percaya kepada-Ku mencapai kehidupan kekal di dalam Surga." Misteri kehidupan ada dalam Tuhan Yesus. 

Misteri kehidupan itulah yang dijelaskan dalam dua perumpamaan. Kata Kunci hidup dari benih. Siapa menabur benih. Malam mengeluarkan tunas yang hidup. Pagi Tunas nertumbuh subur sampai besar dan berbuat dan pada saatnya dipanen. Tumbuhan itu misteri. Tanam, siram, rawat adalah usaha manusia. Manusia menanam, menyiram tetapi Tuhan yang memberi pertumbuban. 


Perumpaan kedua tentang benih sesawi. Sebuah benih yang biasa dalam konteks Israel dan mudah dimengerti oleh pendengar. Benih sesawi Itu paling kecil, ditanam, disiram dan nertumbuh besar berdaun lebat dan banyak burung datang berlindung nyaman di bawah pohon sesawi. Hal Kerajaan Allah diumpamakan dengan perumpaan ini. Pesan perumpamaan tentang benih sesawi ini sangat mendalam bagi iman dan kepercayaan  pendengar. Benih itu adalah sabda Allah, penaburnya adalah Kristus. Setiap orang yang datang kepada-Nya akan hidup selama-lamanya. 

Kita yang beriman bekerja dan berdoa. Seperti seorang petani kita menyiapkan benih, menyiapkan lahan, menanam, menyiram, merawat, memupuk, sampai berbuah lebat dan berhasil baik tetapi pertumbuban dan kehidupan adalah misteri bagi kita dan Tuhan adalah hidup dan kehidupan bagi kita. Allah yang memberi kehidupan. Kita menanam, menyiram, tetapi Tuhan yang memberi pertumbuban. Hidup di Dunia dan kehidupan kekal di Surga adalah milik Tuhan. Hidup dan mati kita adalah milik Tuhan.


 


Liturgia Verbi (B-I)

Hari Minggu Biasa XI 


Minggu, 13 Juni 2021


Bacaan Pertama

Yeh 17:22-24


"Allah meninggikan pohon yang rendah."


Pembacaan dari Nubuat Yehezkiel:


Beginilah firman Tuhan Allah,

"Aku sendiri akan mengambil sebuah carang

dari puncak pohon aras yang tinggi

dan menanamnya;

Aku mematahkannya

dari pucuk yang paling ujung dan yang masih muda

dan Aku sendiri akan menanamnya di atas sebuah gunung

yang menjulang tinggi ke atas;

di atas gunung Israel yang tinggi akan Kutanam dia,

agar ia bercabang-cabang dan berbuah,

dan menjadi pohon aras yang hebat;

segala macam burung dan unggas akan tinggal di bawahnya,

mereka akan bernaung di bawah cabang-cabangnya.

Maka segala pohon di ladang akan mengetahui,

bahwa Aku, Tuhan, merendahkan pohon yang tinggi

dan meninggikan pohon yang rendah,

membuat pohon yang tumbuh menjadi layu kering,

dan membuat pohon yang layu kering bertaruk kembali.

Aku, Tuhan, yang mengatakannya dan akan membuatnya."


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 92:2-3.13-14.15-16,R:2a


Refren: Sungguh baik menyanyikan syukur kepada=Mu, ya Tuhan.


*Sungguh baik menyanyikan syukur kepada Tuhan,

dan menyanyikan mazmur bagi nama-Mu, ya Yang Mahatinggi,

memberitakan kasih setia-Mu di waktu pagi,

dan kesetiaan-Mu di waktu malam.


*Orang benar akan bertunas seperti pohon kurma,

akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon,

mereka yang ditanam di bait Tuhan

akan bertunas di pelataran Allah kita.


*Pada masa tua pun mereka masih berbuah,

menjadi gemuk dan segar,

untuk memberitakan bahwa Tuhan itu benar,

bahwa Ia Gunung Batuku, dan tidak ada kecurangan pada-Nya.


Bacaan Kedua

2Kor 5:6-10


"Kami berusaha, entah di dalam tubuh entah di luarnya,

supaya kami berkenan kepada Allah."


Pembacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus

kepada Jemaat di Korintus:


Saudara-saudara,

hati kami senantiasa tabah!

Meskipun kami sadar bahwa

selama kami mendiami tubuh ini,

kami masih jauh dari Tuhan,

-- sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya,

bukan karena melihat --

toh hati kami tabah!

Tetapi kami lebih suka beralih dari tubuh ini

untuk menetap pada Tuhan.

Sebab itu kami berusaha, entah di dalam tubuh entah di luarnya,

supaya kami berkenan kepada-Nya.

Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus,

supaya setiap orang memperoleh apa yang patut ia peroleh,

sesuai dengan yang ia lakukan dalam hidup ini,

baik ataupun jahat.


Demikianlah sabda Tuhan.


Bait Pengantar Injil


Benih itu adalah sabda Allah, penaburnya adalah Kristus.

Setiap orang yang datang kepada-Nya

akan hidup selama-lamanya.


Bacaan Injil

Mrk 4:26-34


"Memang biji itu paling kecil di antara segala jenis benih,

tetapi apabila ditaburkan, ia tumbuh menjadi lebih besar."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:


Sekali peristiwa

Yesus mengajar di hadapan orang banyak, kata-Nya,

"Beginilah hal Kerajaan Allah:

Kerajaan Allah itu seumpama orang yang menaburkan benih di tanah.

Malam hari ia tidur, siang hari ia bangun,

dan benih itu mengeluarkan tunas,

dan tunas itu makin tinggi!

Bagaimana terjadinya, orang itu tidak tahu.

Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah,

mula-mula tangkai, lalu bulir,

kemudian butir-butir yang penuh isi pada bulir itu.

Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit,

sebab musim menuai sudah tiba."


Yesus berkata lagi,

"Dengan apa hendaknya kita bandingkan Kerajaan Allah itu?

Atau dengan perumpamaan manakah kita hendak menggambarkannya?

Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah.

Memang biji itu yang paling kecil

dari pada segala jenis benih yang ada di bumi.

Tetapi apabila ditaburkan,

ia tumbuh dan menjadi lebih besar

daripada segala sayuran yang lain,

dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar,

sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya."


Dalam banyak perumpamaan yang semacam itu

Yesus memberitakan firman kepada mereka

sesuai dengan pengertian mereka,

dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka.

Tetapi kepada murid-murid-Nya

Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri.


Demikianlah sabda Tuhan.

Sabtu, 12 Juni 2021

"Jika ya, hendaklah kalian katakan: ya, jika tidak, hendaklah kalian katakan: tidak. Apa yang lebih daripada itu berasal dari si jahat." (Mat 5:37)


*P.Benediktus Bere Mali, SVD*


Dalam Dunia politik paling familiar kalimat ini. Politik Itu berwarna abu-abu, hari ini  bisa saja warna a, siang bisa saja warna b, malam bisa saja warna c, tengah malam bisa saja berwarna hitam, Pagi bangun bisa saja berwarna merah tergantung kepentingannya dapat diakomodir. Singkatnya warna politik itu dinamis berbasis kepentingan setiap partai politik. 

Tetapi beda dengan politik hati nurani yang mengutamakan kepentingan seluruh Rakyat, bangsa dan negara berbasis Undang-Undang Negara demi kemajuan dan kemakmuran bersama. Politik hati nurani berprinsip Ya pada kepentingan bersama berdasarkan Undang-Undang Negara tidak pada hanya pada kepentingan pribadi atau golongan saja yang melawan undang-undang negara. Politik Hati Nurani tidak berwarna abu-abu yang sulit ditebak. Politik hati nurani ya pada baik, benar, adil, damai, jujur berkemanusiaan universal bagi semua. Politik hati nurani tidak pada korupsi, kolusi, nepotisme. 


Injil hari ini tegas mengatakan  Ya pada kehendak Allah yang menyelamatkan dan tidak pada keinginan iblis atau Si jahat yang menyesatkan. Tidak ada ruang abu-abu dalam Injil hari ini. Ya pada warna putih dalam kacamata Yesus dan tidak pada warna hitam dari iblis. 

Injil ini menuntun orang untuk memilih berdasarkan prinsip Yang menyelamatkan dari Allah Bapa, Putera, Roh Kudus. Injil ini memandu orang beriman untuk tidak memilih yang menyesatkan yang datang dari iblis. Yesus bersabda,  "Jika ya, hendaklah kalian katakan: ya, jika tidak, hendaklah kalian katakan: tidak. Apa yang lebih daripada itu berasal dari si jahat." (Mat 5:37).  Seorang yang beriman kepada Yesus berpikir Ya pada Yesus, Berkata pada Yesus, bekerja pada Yesus yang selalu setia menyelamatkan, dalam suka maupun duka. Tidak ada ruang bagi orang beriman untuk bersikap abu-abu hanya berdasarkan kepentingan pribadi atau golongan partai seperti di dalam Dunia politik. 

Orang beriman yang setia pada Yesus dalam panggilannya sebagai awam maupun Biarawan dan biarawati merasa damai dalam hidup walaupun melewati aneka tantangan yang datang silih berganti. Damai iman dalam hati menjadi kekuatan dan sumber kebahagiaan yang menyelamatkan. Tetapi seorang beriman yang abu-abu dalam hidupnya seringkali damainya sesaat dan dampak tidak bahagianya berkepanjangan. 

Misalnya seorang yang menjalani kehidupan berkeluarga setia pada Janji pernikahan dalam suka dan duka pasti lebih damai hidupnya daripada mereka yang "abu-abu" dalam kehidupan berkeluarga. Abu-abu itu bisa saja ada "WIL" (Wanita Idaman Lain) atau "PIL" (Pria Idaman Lain). Mereka yang fokus pada keluarga, isteri, suami, Anak-anak dengan fokus kerja keras dan berdoa tentu kebahagiaan dan damainya tidak dapat direbut oleh siapapun. ***



Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa, Pekan Biasa X


Sabtu, 12 Juni 2021


Bacaan Pertama

2Kor 5:14-21


"Dia yang tidak mengenal dosa, telah dibuat-Nya menjadi dosa bagi kita."


Pembacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus:


Saudara-saudara, kasih Kristus menguasai kami.

Sebab kami mengerti bahwa

jika satu orang sudah mati untuk semua orang,

maka semua orang telah mati.

Dan Kristus telah mati untuk semua orang,

agar mereka yang hidup tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri,

melainkan untuk Dia

yang telah mati dan dibangkitkan bagi mereka.


Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang pun

seturut ukuran manusia.

Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia,

sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian.

Jadi barangsiapa ada dalam Kristus,

ia adalah ciptaan baru.

Yang lama telah berlalu, dan sungguh, yang baru sudah datang.


Semuanya itu datang dari Allah,

yang telah mendamaikan kita dengan diri-Nya

dengan perantaraan Kristus,

dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.

Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus

tanpa memperhitungkan pelanggaran mereka.

Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.


Jadi kami ini utusan Kristus,

seakan-akan Allah menasihati kalian dengan perantaraan kami.

Maka dalam nama Kristus kami meminta kepada kalian:

berilah dirimu didamaikan dengan Allah.

Kristus yang tidak mengenal dosa,

telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita,

agar dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.


Demikialah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 103:1-2.3-4.8-9.11-12,R:8a


Refren: Tuhan itu pengasih dan penyayang.


*Pujilah Tuhan, hai jiwaku!

Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku!

Pujilah Tuhan, hai jiwaku,

janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!


*Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu,

yang menyembuhkan segala penyakitmu!

Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur,

dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!


*Tuhan adalah pengasih dan penyayang,

panjang sabar dan berlimpah kasih setia.

Tidak terus menerus Ia murka,

dan tidak untuk selamanya Ia mendendam.


*Setinggi langit dari bumi,

demikian besarnya kasih setia Tuhan

atas orang-orang yang takut akan Dia!


Bait Pengantar Injil

MZM 119:36a.29b


Condongkanlah hatiku kepada peringatan-peringatan-Mu,

dan karuniakanlah hukum-Mu kepadaku.


Bacaan Injil

Mat 5:33-37


"Aku berkata kepadamu, jangan sekali-kali bersumpah."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:


Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata,

"Kalian telah mendengar

apa yang disabdakan kepada nenek moyang kita,

'Jangan bersumpah palsu,

melainkan peganglah sumpahmu di hadapan Tuhan.'

Tetapi Aku berkata kepadamu,

'Jangan sekali-kali bersumpah,

baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah,

maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya,

ataupun demi Yerusalem,

karena Yerusalem adalah kota Raja Agung.

Jangan pula bersumpah demi kepalamu,

karena engkau tidak berkuasa

memutihkan atau menghitamkan sehelai rambut pun.


Jika ya, hendaklah kalian katakan: ya,

jika tidak, hendaklah kalian katakan: tidak.

Apa yang lebih daripada itu berasal dari si jahat.


Demikianlah sabda Tuhan.

Jumat, 11 Juni 2021

Renungan Hari Raya Hati Yesus Yang Maha Kudus

     


"Aku berdoa supaya kamu bersama dengan semua orang kudus dapat memahami betapa lebar dan panjangnya, dan betapa tinggi dan dalamnya kasih Kristus"


*P. Benediktus Bere Mali, SVD*


Hati adalah Simbol Cinta Kasih. Ada Cinta yang bersyarat. Ada Cinta yang tidak ada pamrih. Cinta sejati adalah cinta tulus untuk keselamatan bersama. 

Satu-satunya tingkat tertinggi Kasih Sejati dalam Kitab Suci adalah ",Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang menyerahkan nyawa-Nya bagi sahabat-sahabat-Nya." Kasih sejati tanpa syarat ini ada dan lahir dari hati Kudus Yesus. Santo Paulus menulis Surat kepada Umat di Efesus, "Aku berdoa supaya kamu bersama dengan semua orang kudus dapat memahami betapa lebar dan panjangnya, dan betapa tinggi dan dalamnya kasih Kristus".  


Yesus menyatakan kasih tulus untuk menyelamatkan kita lewat Jalan Salib dan kematianNya di Salib. Seorang serdadu menikam Lambung Yesus yang tergantung di Salib. Kasih Kristus Mengalirkan Darah dan Air dari Lambung-Nya yang ditikam serdadu. Kasih Kristus Mengalirkan Darah Ekaristi dan Air Pembaptisan dari lambung-Nya yang ditikam serdadu penjajah Roma. Air Pembaptisan menyucikan kekotoran dosa kita dan menguduskan kita menjadi Anak-anak Allah yang menyelamatkan bukan menyesatkan. Darah Ekaristi memberikan kita bekal rohani dalam berjalan bersama Sang Sabda yang menyelamatkan di dunia menuju kehidupan kekal di Surga. Kristus adalah pembuka jalan dari Surga ke Bumi dan dari Bumi ke Surga. Yesus adalah Jalan, kebenaran dan kehidupan di bumi dan di Surga. 

Setiap kali kita yang telah terbaptis dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus merayakan Ekaristi Kudus selalu berada dalam "kaca mata" iman akan Allah yang berfungsi menyelamatkan manusia dan dunia. Bacaan pertama tegas bahwa Allah adalah sang penyelamat manusia di dunia. Bacaan Kedua Kristus adalah pemenuhan dari Allah yang menyelamatkan. Bacaan Injil menegaskan jalan Salib penderitaan adalah ungkapan Kasih Allah yang menyelamatkan manusia dan dunia. Bukan jalan instan tetapi jalan Salib penderitaan, wafat di Salib, dimakamkan dan pada Hari ketiga bangkit dari antara orang mati. 

Iman akan Allah yang menyelamatkan tidak melalui jalan instan ini menjadi kekuatan kita menyelamatkan sesama dan Dunia melalui jalan Salib penderitaan menuju masa jaya kebangkitan di hari esok.  Tiada kasih yang lebih besar dari kasih seorang yang menyerahkan nyawanya bagi sahabat-sahabatnya. Kristus yang kita imani adalah contoh bagi kita dalam mencintai sesama, keluarga dan komunitas serta bangsa kita. Kita dibaptis dalam Kasih Bapa, dalam penderitaan dan kematian dan kebangkitan Kristus serta dalam  Bimbingan  Roh Kudus sepanjang masa. Kita dibaptis dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Kita merayakan Ekaristi, makan Tubuh dan minum darah Kristus yang menyelamatkan kita. Ekaristi Kudus adalah jantung hidup iman kita. Jantung Ekaristi stop hidup iman kita kering dan mati. Mari merawat jantung Iman kita dalam setia hadir dalam Perayaan Ekaristi Kudus. Kasih Sejati Hati Kudus Yesus Selalu hidup dalam Perayaan  Ekaristi Kudus. ****


Liturgia Verbi (B-I)

HR Hati Yesus Yang Mahakudus


Jumat, 11 Juni 2021


Bacaan Pertama

Hos 11:1.3-4.8c-9


"Hatiku berbalik dari segala murka."


Pembacaan dari Nubuat Hosea:


Beginilah firman Tuhan,

"Ketika Israel masih muda, Kukasihi dia,

dan dari Mesir anak-Ku itu Kupanggil.

Akulah yang mengajar Efraim berjalan

dan mengangkat mereka di tangan-Ku,

tetapi mereka tidak mau insaf,

bahwa Akulah yang menyembuhkan mereka.

Aku menarik mereka dengan tali kesetiaan,

dengan ikatan kasih.

Bagi mereka

Aku seperti orang yang mengambil kekang dari tulang rahang mereka,

yang membungkuk di hadapan mereka untuk memberi mereka makan.

Hati-Ku berbalik dari segala murka.

Belas-kasihan-Ku bangkit serentak.

Aku tidak akan melaksanakan murka-Ku yang bernyala-nyala itu,

tidak akan membinasakan Efraim lagi.

Sebab Aku ini Allah, dan bukan manusia,

Aku ini Yang Kudus di tengah-tengahmu,

dan Aku tidak datang untuk menghanguskan."


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Yes 12:2-3.4bcd.5-6,R:3


Refren: Kamu akan menimba air dengan kegirangan

dari mata air keselamatan.


*Sungguh, Allah itu keselamatanku;

aku percaya dengan tidak gementar;

sebab Tuhan Allah itu kekuatan dan mazmurku,

Ia telah menjadi keselamatanku.

Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan

dari mata air keselamatan.


*Bersyukurlah kepada Tuhan,

panggillah nama-Nya,

beritahukanlah karya-Nya di antara bangsa-bangsa,

masyhurkanlah bahwa nama-Nya tinggi luhur!


*Bermazmurlah bagi Tuhan, sebab mulialah karya-Nya;

baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi!

Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion,

sebab Yang Mahakudus, Allah Israel, agung di tengah-tengahmu!"


Bacaan Kedua

Ef 3:8-12.14-19


"Supaya kamu dapat memahami

betapa tinggi dan dalamnya kasih Kristus."


Pembacaan dari Surat Rasul Paulus

kepada Jemaat di Efesus:


Saudara-saudara terkasih,

Aku ini yang paling hina di antara segala orang kudus.

Tetapi kepadaku telah dianugerahkan kasih karunia

untuk memberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi

kekayaan Kristus yang tidak terduga itu.

Aku diutus menyatakan apa isi rahasia

yang telah berabad-abad tersembunyi dalam Allah,

pencipta segala sesuatu.

Maksudnya supaya sekarang ini

pelbagai ragam hikmat Allah diberitahukan oleh jemaat

kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa di surga,

sesuai dengan maksud abadi,

yang telah dilaksanakan Allah dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

Di dalam Dia kita beroleh keberanian dan jalan

menghadap kepada Allah dengan penuh kepercayaan

oleh iman kita kepada-Nya.


Itulah sebabnya,

aku bersujud di hadapan Bapa,

pokok segala keturunan di surga dan di bumi.

Aku berdoa supaya seturut kekayaan kemuliaan-Nya,

Ia menguatkan dan meneguhkan kamu

oleh Roh-Nya yang tinggal di dalam batinmu,

sehingga oleh imanmu, Kristus diam di dalam hatimu,

dan kamu berakar serta beralas di dalam kasih.

Aku berdoa supaya kamu

bersama dengan semua orang kudus

dapat memahami betapa lebar dan panjangnya,

dan betapa tinggi dan dalamnya kasih Kristus;

juga supaya kamu dapat mengenal kasih Kristus itu,

sekalipun melampaui segala pengetahuan.

Aku berdoa

supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.


Demikianlah sabda Tuhan.


Bait Pengantar Injil

Mat 11:29ab


Pikullah kuk yang Kupasang, sabda Tuhan,

dan belajarlah pada-Ku, Aku ini lemah lembut dan rendah hati.


Bacaan Injil

Yoh 19:31-37


"Lambung Yesus terbuka, dan mengalirlah darah serta air keluar."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:


Hari Yesus wafat adalah hari persiapan Paskah.

Supaya pada hari Sabat

mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib,

-- sebab Sabat itu adalah hari yang besar --

maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus

dan meminta kepadanya

supaya kaki orang-orang yang disalibkan itu dipatahkan

dan mayat-mayatnya diturunkan.


Maka datanglah prajurit-prajurit,

lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain

yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus.

Tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus,

dan melihat bahwa Ia telah mati,

mereka tidak mematahkan kaki-Nya.

Tetapi salah seorang dari prajurit itu

menikam lambung Yesus dengan tombak,

dan segera mengalirlah darah serta air keluar.


Dan orang yang melihat hal itu sendiri

yang memberikan kesaksian ini,

dan kesaksiannya benar!

Dan ia tahu, bahwa ia mengatakan kebenaran,

supaya kamu juga percaya.

Sebab hal itu terjadi,

supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci,

     "Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan."

dan nas lain yang mengatakan,

     "Mereka akan memandang kepada Dia

       yang telah mereka tikam."


Demikianlah sabda Tuhan.

Kamis, 10 Juni 2021

"Barangsiapa marah terhadap saudaranya, harus dihukum."



*P.Benediktus Bere Mali, SVD*


Mengapa orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum? Semua orang memiliki peluang untuk marah terhadap sesama saudaranya dan setiap orang juga memberi kesempatan untuk rekonsiliasi dengan sesamanya. Ada marah yang perlu rekonsiliasi tetapi ada marah yang tidak perlu rekonsiliasi. Misalnya marah Karena memperjuangkan kebenaran untuk perubahan bagi kebaikan dan kesejahteraan bersama. Contoh kemarahan terhadap pemimpin yang menjadi koruptor uang Rakyat bukan untuk membangun bangsa tetapi untuk kepentingan diri dan keluarganya.  Rakyat marah lewat demosntrasi besar-besaran sampai perubahan yaitu menemukan pemimpin baru untuk perubahan baru untuk kemajuan bangsa secara adil dan merata. 


Tetapi Kemarahan terhadap saudaranya sendiri dengan warna dendam membara yang tidak ada jalan rekonsiliasi akan disusul pada puncak kemarahan yaitu pembunuhan.  Karena itu Yesus bersabda "barangsiapa marah terhadap saudaranya, harus dihukum." Kemarahan terhadap saudara adalah awal pembunuhan terhadap saudaranya. Rekonsiliasi dengan saudara adalah penyembuhan terhadap kemarahan terhadap saudara. Rekonsiliasi terjadi  karena ada pihak ketiga yang menjembatani menyatukan hati yang terpisah oleh kemarahan menjadi damai dalam rekonsiliasi pihak-pihak yang saling marah satu sama lain. Rekonsiliasi dapat terjadi karena ada kerendahan hati dan saling mengampuni satu terhadap yang lain. Rekonsiliasi terjadi karena semua pihak menghendaki kehidupan bersama secara rukun bukan pembunuhan sebagai puncak kehancuran dari kemarahan. Orang mau rekonsiliasi untuk menyucikan hati dan budi agar tidak terhalang oleh selubung yang dapat Menghalangi mata iman melihat Allah Bapa dan Putera yang adalah Roh Kudus Itu sendiri. Rekonsiliasi membuka penghalang Itu sehingga mata iman dapat melihat kembali Roh Allah yang setia mendampinginya berjalan bersama sang Sabda yang selalu menyelamatkan bukan menyesatkan.***


Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa, Pekan Biasa X


Kamis, 10 Juni 2021


Bacaan Pertama

2Kor 3:15-4:1.3-6


"Allah membuat terang-Nya bercahaya dalam hati kita,

supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah."


Pembacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus:


Saudara-saudara, memang benar,

setiap kali orang-orang Israel membaca kitab Musa,

ada selubung yang menutup hati mereka,

sampai pada hari ini.

Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan,

maka selubung itu diambil daripadanya.

Sebab Tuhan adalah Roh;

dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.

Dan dengan muka yang tidak berselubung, kita semua

mencerminkan kemuliaan Tuhan .

Dan karena kemuliaan itu datang dari Tuhan yang adalah Roh,

maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya,

dalam kemuliaan yang semakin besar.


Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini.

Karena itu kami tidak tawar hati.

Jika Injil yang kami wartakan masih tertutup,

maka hanya tertutup untuk mereka yang akan binasa,

yaitu orang yang tidak percaya,

yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini,

sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil

tentang kemuliaan Kristus,

yang tidak lain adalah gambaran Allah sendiri.


Sebab yang kami wartakan bukan diri kami sendiri!

Yang kami wartakan adalah Yesus Kristus sebagai Tuhan,

dan kami sendiri sebagai hambamu karena kehendak Yesus.

Sebab Allah yang telah bersabda,

"Dari dalam gelap akan terbit terang!"

Dialah juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita,

supaya kita beroleh terang

dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah

yang nampak pada wajah Kristus.


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 85:9ab-10.11-12.13-14,R:10b


Refren: Kemuliaan Tuhan diam di negeri kita.


*Aku ingin mendengar apa yang hendak difirmankan Allah!

Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai

kepada umat-Nya dan kepada orang-orang yang dikasihi-Nya,

Sungguh, keselamatan dari Tuhan dekat pada orang-orang yang takwa,

dan kemuliaan-Nya diam di negeri kita.


*Kasih dan kesetiaan akan bertemu,

keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan.

Kesetiaan akan tumbuh dari bumi,

dan keadilan akan merunduk dari langit.


*Tuhan sendiri akan memberikan kesejahteraan,

dan negeri kita akan memberi hasil.

Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya,

dan damai akan menyusul di belakang-Nya.


Bait Pengantar Injil

Mat 13:34


Perintah baru Kuberikan kepada kalian, sabda Tuhan;

yaitu supaya kalian saling mengasihi,

sebagaimana Aku telah mengasihi Tuhan.


Bacaan Injil

Mat 5:20-26


"Barangsiapa marah terhadap saudaranya, harus dihukum."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:


Dalam khotbah di bukit, berkatalah Yesus,

"Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar

daripada hidup keagamaan para ahli Taurat dan orang-orang Farisi,

kalian tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga.


Kalian telah mendengar

apa yang disabdakan kepada nenek moyang kita:

Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum.

Tetapi Aku berkata kepadamu:

Setiap orang yang marah terhadap saudaranya, harus dihukum!

Barangsiapa berkata kepada saudaranya: 'Kafir!'

harus dihadapkan ke Mahkamah Agama,

dan siapa yang berkata: 'Jahil!'

harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.

Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah,

dan engkau teringat akan sesuatu

yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau,

tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu

dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu,

lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.


Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau

bersama-sama dengan dia di tengah jalan,

supaya lawanmu jangan menyerahkan engkau kepada hakim,

dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya,

dan engkau dilemparkan ke dalam penjara.

Aku berkata kepadamu:

Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana,

sebelum engkau membayar utangmu sampai lunas."


Demikianlah sabda Tuhan.

Rabu, 09 Juni 2021

"Siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Surga." (Mat 5:19).

  



*P.Benediktus Bere Mali, SVD*

Tahun 2002 saya mengunjungi sebuah Rumah Adat di sebuah Pulau yang juga dikunjungi banyak orang termasuk orang asing. Sebelum masuk ke dalam Rumah Adat itu beberapa aturan yang harus ditaati oleh setiap pengunjung. Rumah Adat itu didiami oleh ketua Suku yang telah diresmikan oleh seluruh anggota Suku dalam ritus adat yang telah berlaku selama berabat-abat lamanya. Orang yang datang secara tulus taat aturan Rumah Adat pasti tidak terjadi apa-apa atas dirinya selama masuk dalam kompleks Rumah Adat. Sebaliknya mereka yang datang tidak berhati tulus pasti ada tanda yang terjadi atas dirinya bahkan bisa mencelakakan.  

Salah seorang pengunjung tepat di depan saya berjarak 2 meter terantuk di tangga dan jatuh sampai kakinya lecet dan berdarah. Kemudian pemimpin Rumah itu memanggilnya ke ruangan kerjanya dan bertanya padanya: apakah berhati tulus atau tidak.  Secara jujur dia menjawab bahwa dia tidak berhati tulus. Rumah Adat punya aturan yang harus ditaati oleh setiap orang yang masuk ke dalamnya. Taat maka Selamat. Tidak taat akan celaka. 


Masuk Rumah Bapa di Surga memiliki aturannya. Bacaan Injil hari ini menegaskan  "Siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Surga." (Mat 5:19). Artinya bahwa pintu Kerajaan Surga selalu terbuka bagi orang setia dan taat pada Hukum Taurat.  Sebaliknya pintu Kerajaan Surga tertutup bagi orang yang tidak taat atau meniadakan Hukum Taurat.  Di sini cara pandang "reward" dan "punishment" berlaku.  Taat Taurat dapat Surga. Tetapi mereka yang tidak taat Hukum Taurat dapat Neraka.  Hukum Taurat adalah Hukum Kasih, kasih kepada Allah, alam, sesama dan diri sendiri.


Masuk pintu Gereja Katolik untuk menjadi orang Katolik  memiliki aturannya tersendiri. Aturan menjadi orang Katolik juga sangat ketat. Aturan Itu bagi banyak orang sebagai beban. Tetapi bagi mayoritas orang aturan ketat menjadi Katolik itu dibuat untuk tetap  menjaga kualitas kita sebagai orang Katolik. Kualitas seorang Katolik baik secara ke dalam komunitas maupun secara keluar komunitas semestinya diatur secara baik agar kualitas pelayanan orang Katolik sungguh dapat menarik hati mereka yang dilayani dan orang lain yang sedang menyaksikan orang Katolik secara langsung.*** 



Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa, Pekan Biasa X


Rabu, 9 Juni 2021


PF S. Efrem, Diakon dan Pujangga Gereja


Bacaan Pertama

2Kor 3:4-11


"Kami dijadikan pelayan suatu perjanjian baru,

bukan yang terdiri dari hukum yang tertulis, melainkan dari Roh."


Pembacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus:


Saudara-saudara,

besarlah keyakinan kami kepada Allah oleh Kristus.

Dari diri kami sendiri,

kami merasa tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu

seolah-olah pekerjaan kami sendiri.

Tetapi kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah.

Dialah yang membuat

kami sanggup menjadi pelayan suatu perjanjian baru;

bukan perjanjian yang terdiri dari hukum yang tertulis,

melainkan dari Roh.

Sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan.

Pelayanan yang terukir dengan huruf pada loh-loh itu mematikan.

Meskipun demikian,

pelayanan itu disertai kemuliaan Allah pada waktu diberikan.

Sebab sekalipun pudar juga,

wajah Musa bercahaya begitu cemerlang,

sehingga mata orang-orang Israel tidak tahan menatapnya.

Jika pelayanan itu datang dengan kemuliaan yang demikian,

betapa lebih besar lagi kemuliaan yang menyertai pelayanan Roh!

Jadi, kalau pelayanan yang memimpin kepada penghukuman itu begitu mulia,

betapa lebih mulianya lagi pelayanan Roh

yang memimpin kepada pembenaran.

Sebenarnya apa yang dahulu dianggap mulia,

jika dibandingkan dengan kemuliaan yang mengatasi segala sesuatu ini,

sama sekali tidak mempunyai arti.

Sebab jika yang pudar itu disertai dengan kemuliaan,

betapa lebihnya lagi yang tidak pudar itu disertai dengan kemuliaan.


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 99:5.6.7.8.9,


Refren: Kuduslah Engkau, ya Tuhan Allah kami.


*Tinggikanlah Tuhan, Allah kita,

dan sujudlah menyembah kepada tumpuan kaki-Nya!

Kuduslah Ia!


*Musa dan Harun di antara imam-imam-Nya,

dan Samuel di antara orang-orang yang menyerukan nama-Nya.

Mereka berseru kepada Tuhan, dan Ia menjawab mereka.


*Dalam tiang awan Ia berbicara kepada mereka;

mereka telah berpegang pada peringatan-peringatan-Nya,

dan pada ketetapan yang diberikan-Nya kepada mereka.


*Tuhan, Allah kami, Engkau telah menjawab mereka,

bagi mereka, Engkaulah Allah yang mengampuni

tetapi juga membalas perbuatan-perbuatan mereka.


*Tinggikanlah Tuhan, Allah kita,

dan sujudlah menyembah di hadapan gunung-Nya yang kudus!

Sebab kuduslah Tuhan, Allah kita!


Bait Pengantar Injil

Mzm 25:4c.5a


Tunjukkanlah lorong-Mu kepadaku, ya Tuhan,

bimbinglah aku menurut sabdu-Mu yang benar.


Bacaan Injil

Mat 5:17-19


"Aku datang untuk menggenapi hukum."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:


Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata,

"Janganlah kalian menyangka,

bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat

atau kitab para nabi.

Aku datang bukan untuk meniadakannya,

melainkan untuk menggenapinya.


Karena Aku berkata kepadamu,

'Sungguh, selama belum lenyap langit dan bumi ini,

satu yota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan

dari hukum Taurat,

sebelum semuanya terjadi.'


Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah Taurat

sekalipun yang paling kecil,

dan mengajarkannya demikian kepada orang lain,

ia akan menduduki tempat yang paling rendah

di dalam Kerajaan Surga.

Tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan

segala perintah Taurat,

ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Surga.


Demikianlah sabda Tuhan.

Selasa, 08 Juni 2021

"Jika Ya katakan Ya, Jika tidak katakan tidak."(Mat 5:37). Ya pada Allah. Tidak pada iblis.



*P.Benediktus Bere Mali, SVD* 

Garam bisa berfungsi membantu hidup manusia tetapi juga dapat merugikan manusia. Garam dapat merugikan manusia kalau sesorang memasukan garam ke dalam tengki minyak sepeda motor. Tetapi garam berfungsi baik ketika orang menggunakan garam untuk mengawetkan ikan menjadi ikan kering asin. 

Bacaan Injil hari ini menggunakan metafora garam untuk mengantar kita lebih mengerti Sabda Allah yang kita dengar dan kita laksanakan dalam hidup nyata. Di sini garam digunakan untuk Hal yang baik. Artinya garam tidak digunakan untuk merusak atau merugikan diri dan orang lain. Garam digunakan untuk membuat sayuran lebih enak rasanya karena takaran penggunaan garam secara tepat dan benar untuk hal yang baik bagi diri dan sesama. Metafora berarti kata yang digunakan untuk melukiskan perbuatan baik dengan menggunakan gaya persamaan dan perbandingan.  

Garam yang berfungsi baik bagi semua orang memiliki persamaan dengan perbuatan baik kita yang bermanfaat bagi semua orang yang  dapat ditonjolkan. Sedangkan Garam yang berfungsi buruk bagi semua orang memiliki persamaan dengan perbuatan buruk yang merugikan semua orang juga. 

Metafora kamu adalah cahaya dunia datang dari Kaisar Romawi yang menganggap diri sebagai cahaya Dunia karena kuasai Dunia dengan menjajah banyak bangsa di Dunia pada zaman penulisan Injil ini. Tetapi Cahaya Dunia yang sejati adalah Tuhan Yesus sendiri Karena Cahaya-Nya untuk menyelamatkan semua orang bukan dalam arti Kaisar Roma yang menjadi cahaya Dunia dengan menjajah bangsa-bangsa untuk mencari keuntungan bagi dirinya sendiri.

Metafora dalam Injil hari ini untuk fokus pada Ya akan nilai - nilai kebaikan universal yang datang Dari Bapa, dalam Putera dan dihidupi oleh Roh Kudus sepanjang segala masa.  Kita menghidupi yang baik dan tidak pada yang tidak baik yang bertentangan dengan Nilai -Nilai Injili yaitu kebaikan, kebenaran, kejujuran, dan keadilan.  

Dalam bacaan Pertama hari ini sangat jelas ditegaskan bahwa Dalam Yesus hanya ada Ya pada Janji Bapa untuk keselamatan semua orang di Dunia. Dalam Yesus tidak akan semua yang diluar Janji Bapa di Surga.


Dalam dunia politik yang ada adalah abu-abu karena orang bisa saja berubah setiap saat tergantung kepentingan politiknya tercapai. Misalnya partai - partai bisa dinamis berubah untuk mempertahankan kepentingannya sendiri. Orang partai bisa kompromi dengan partai lain untuk menyatukan kepentingan mereka. Misalnya ketika mendukung calon presiden dan wakil presiden yang sesuai kepentingan visi dan misi partainya.  

Tetapi Gereja Katolik tidak boleh bersikap abu- Abu dalam kehidupan beriman. Yang ada banyalah Ya pada Janji Allah Bapa yang dilaksanakan oleh Yesus dan dilanjutkan oleh Roh Kudus dalam menyelamatkan Dunia. Tidak terhadap semua yang tidak menyelamatkan Dunia. Yesus bersabda, "Jika Ya katakan Ya, Jika tidak katakan tidak."(Mat 5:37). Ya pada Allah. Tidak pada iblis. ***








"Hendaknya cahayamu bersinar di depan orang, agar mereka melihat perbuatanmu yang baik,

dan memuji Bapamu di surga."


Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa, Pekan Biasa X


Selasa, 8 Juni 2021


Bacaan Pertama

2Kor 1: 18-22


"Pada Yesus bukanlah terdapat "ya" dan "tidak"

melainkan hanya ada "ya"."


Pembacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus:


Saudara-saudara, demi Allah yang setia,

janji kami kepada kalian bukanlah serentak "ya" dan "tidak".

Sebab Yesus Kristus, Anak Allah,

yang telah kami beritakan di tengah-tengah kalian,

yaitu oleh Silvanus, Timotius dan aku,

bukanlah serentak "ya" dan "tidak;"

di dalam Dia hanya ada "ya".

Sebab Kristus adalah 'ya' bagi semua janji Allah.

Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan "Amin"

untuk memuliakan Allah.


Sebab Allahlah yang meneguhkan kami bersama kalian di dalam Kristus.

Dia pulalah yang telah mengurapi kita

serta memeteraikan tanda milik-Nya atas kita.

Dialah yang memberikan Roh Kudus di dalam hati kita

sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan untuk kita.


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 119:129.130.131.132.133.135,R:135a


Refren: Sinarilah hamba-Mu dengan wajah-Mu, ya Tuhan.


*Peringatan-peringatan-Mu ajaib,

itulah sebabnya jiwaku memegangnya.


*Bila tersingkap, firman-Mu memberi terang,

memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.


*Mulutku kungangakan dan megap-megap,

sebab aku mendambakan perintah-perintah-Mu.


*Berpalinglah kepadaku dan kasihanilah aku,

sebagaimana patutnya orang-orang yang mencintai nama-Mu.


*Teguhkanlah langkahku oleh janji-Mu,

dan janganlah segala kejahatan berkuasa atasku.


*Sinarilah hamba-Mu dengan wajah-Mu,

dan ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.


Bait Pengantar Injil

Mat 5:16


Hendaknya cahayamu bersinar di depan orang,

agar mereka melihat perbuatanmu yang baik,

dan memuji Bapamu di surga.


Bacaan Injil

Mat 5:13-16


"Kalian ini cahaya dunia."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:


Dalam khotbah di bukit Yesus bersabda,

"Kalian ini garam dunia.

Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah dapat diasinkan?

Tiada gunanya lagi selain dibuang dan diinjak orang.

Kalian ini cahaya dunia.

Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.

Lagipula orang tidak menyalakan pelita

lalu meletakkannya di bawah gantang,

melainkan di atas kaki dian,

sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.

Demikianlah hendaknya cahayamu bersinar di depan orang,

agar mereka melihat perbuatanmu yang baik,

dan memuliakan Bapamu di surga."


Demikianlah sabda Tuhan.